Bagaimana caranya agar tidak kesepian di usia lanjut? Katanya, nambah
anak lagi!
"Anak-anaknya udah pada gede. Gak pengen nambah anak lagi? Jangan kayak saya. Sepi kalau udah tua, anak-anak udah gede."
Pernah dapat saran seperti itu? Chi pernah banget! Hehehe
Setidaknya ada 2 pendapat bila tau anak-anak Chi udah mulai remaja. Beberapa komentar, "Enak banget ya, anak-anaknya udah pada gede. Udah gak repot lagi orang tuanya." Tetapi, beberapa ada juga yang komen seperti kalimat paling atas. Menyarankan untuk menambah anak lagi supaya gak kesepian kalau nanti kami sudah tua.
Skip dulu pendapat punya anak yang udah gede itu enak. Gak bikin orang tuanya repot. Lagipula Chi udah beberapa kali cerita di blog ini tentang jungkir baliknya mengasuh anak-anak di masa puber.
"Anak-anaknya udah pada gede. Gak pengen nambah anak lagi? Jangan kayak saya. Sepi kalau udah tua, anak-anak udah gede."
Pernah dapat saran seperti itu? Chi pernah banget! Hehehe
Setidaknya ada 2 pendapat bila tau anak-anak Chi udah mulai remaja. Beberapa komentar, "Enak banget ya, anak-anaknya udah pada gede. Udah gak repot lagi orang tuanya." Tetapi, beberapa ada juga yang komen seperti kalimat paling atas. Menyarankan untuk menambah anak lagi supaya gak kesepian kalau nanti kami sudah tua.
Skip dulu pendapat punya anak yang udah gede itu enak. Gak bikin orang tuanya repot. Lagipula Chi udah beberapa kali cerita di blog ini tentang jungkir baliknya mengasuh anak-anak di masa puber.
Image by FuSuSu from Pixabay
Kali ini, Chi mau bahas tentang masalah kesepian di usia lanjut.
Sewot gak ketika disarankan menambah anak? Alhamdulillah enggak. Chi
nyengir aja. Kan, cuma disarankan, bukan dipaksa hehehe.
Baper Karena Kesepian
Tentunya Chi belum pernah merasakan bagaimana kesepian di usia
lanjut. Usianya belum 'lanjut-lanjut' amat. Hanya sudah masuk kategori
usia cantik
hahaha! Tetapi, bukan berarti Chi gak pernah baper karena kesepian.
Kejadiannya pun setahun yang lalu. Belum terlalu lama.
Gimana gak baper, selama ini Chi jarang banget sendirian di rumah. Paling tidak ada mamah kalau anggota keluarga lainnya lagi sekolah atau ngantor. Begitu pindah rumah, baru deh berasa sendiri saat siang hari.
Apalagi Nai juga mulai jadi anak SMP. Paling enggak, lewat tengah hari baru pulang. Keke malah lebih sore lagi karena sekolahnya jauh. K'Aie tentunya pulang malam karena ngantor. Baper lah Chi karena sendirian di rumah.
Pernah punya asisten rumah tangga, ding. Tapi, sama sekali bukan solusi yang cocok. Malah Chi jadi sering capek hati. Terlalu banyak drama ART 😂.
[Silakan baca: Drama Asisten Rumah Tangga - Si Malas vs Si Rajin]
Gimana gak baper, selama ini Chi jarang banget sendirian di rumah. Paling tidak ada mamah kalau anggota keluarga lainnya lagi sekolah atau ngantor. Begitu pindah rumah, baru deh berasa sendiri saat siang hari.
Apalagi Nai juga mulai jadi anak SMP. Paling enggak, lewat tengah hari baru pulang. Keke malah lebih sore lagi karena sekolahnya jauh. K'Aie tentunya pulang malam karena ngantor. Baper lah Chi karena sendirian di rumah.
Pernah punya asisten rumah tangga, ding. Tapi, sama sekali bukan solusi yang cocok. Malah Chi jadi sering capek hati. Terlalu banyak drama ART 😂.
[Silakan baca: Drama Asisten Rumah Tangga - Si Malas vs Si Rajin]
Solusi Supaya Gak Kesepian di Hari Tua
Punya Hobi
Menggeluti hobi jadi solusi buat Chi buat menghilangkan baper. Saat semua anggota keluarga beraktivitas di luar rumah, biasanya Chi ngeblog atau berselancar di media sosial. Tentunya selain mengerjakan pekerjaan rumah, ya. Menggeluti hobi yang menyenangkan bagi diri sendiri memang bisa jadi obat kesepian.Alternatif lain, Chi memilih nonton beberapa serial tv favorit. Dengerin lagu-lagu kesayangan. Malah buat pengusir sepi, kadang-kadang Chi stel lagu dengan volume yang keras trus nyanyi-nyanyi sendiri hehehe.
Berjualan
Berbeda dengan karyawan kantoran, berjualan sepertinya bisa jadi aktivitas tanpa batasan umur. Ini yang dilakukan oleh almarhumah mamah mertua. Sebagai ibu rumah tangga, mamah mertua memang suka berjualan. Gonta-ganti jualannya. Buka salon aja katanya pernah.Tetapi, yang paling bertahan adalah usaha kuliner. Almarhumah mamah mertua jualan kue yang dititip ke salah satu supermarket. Menurut beliau, berjualan kue itu paling menyenangkan. Bila tidak habis, bisa dimakan sendiri atau dibagi-bagi ke tetangga. "Gak ada istilah mubazir dalam bisnis kuliner," ujar beliau.
Berjualan ini juga bisa berangkat dari hobi. Mamah Chi senang menjahit. Sampai sekarang masih melakukan aktivitas itu. Kadang-kadang juga terima jahitan. Sedangkan almarhumah mamah mertua memang punya hobi bikin kue.
Jalan-Jalan dan Kulineran
Mamah Chi setiap hari memasak. Sedangkan almarhum papah, semakin menjaga pola makan sehat. Tetapi, bila akhir pekan tiba, mamah dan papah 'melanggar' rutinitas itu. Mamah tidak memasak dan papah 'cheating'.Mereka berdua jalan-jalan setiap akhir pekan. Seringnya sih kulineran berdua. Tetapi, kadang-kadang sekalian ngemall. Pokoknya udah kayak orang pacaran lagi.
Kurang lebih hal yang saya juga dilakukan oleh mertua. Ketika papah mertua masih sehat, kadang-kadang mereka jalan-jalan. Malah kayak lebih mesra lagi karena memilih naik motor. Kalau orang tua Chi belum pernah tuh berduaan naik motor. Selalu pakai mobil. Kata mamah, "Kalau pakai motor, bisa-bisa papahmu pegel-pegel badannya abis jalan-jalan." 😂
Mengunjungi Anak dan Cucu
Nah ini pernah dilakukan oleh almarhumah nenek. Kalau almarhum kakek pernah, tapi gak sering. Bapak, -panggilan untuk almarhumah kakek-, juga wafat di usia yang belum terlalu lanjut. Ya kayak papah Chi, lah.Sepeninggal bapak, Emak -panggilan Chi untuk almarhumah nenek-, memilih jalan-jalan mengunjungi anak dan cucu. Lama di rumah mamah dan papah, nanti pindah lagi ke rumah anaknya yang lain. Kadang-kadang pulang ke rumah sendiri. Ya begitu aja terus hingga emak wafat. Chi juga pengennya mamah seperti ini sepeninggal papah.
Chi juga punya tante yang masih melajang hingga usia senja. Kesepian? Alhamdulillah, enggak. Tante dekat dengan keluarga. Jadi meskipun tidak membangun rumah tangga sendiri tetap bisa ramai karena dikelilingi keluarga.
Traveling
Kalau ini dilakukan oleh kerabat suami sepupu saya. Di usia lanjut, sepasang suami istri ini katanya traveling ke mana-mana berdua. Bisa di dalam maupun luar negeri jalan-jalannya. Chi juga pengen sih bisa begini sama K'Aie. Walaupun seru jalan-jalan sama anak-anak. Tetapi, berduaan ma pasangan juga asik!Binatang Peliharaan
Almarhum papah seneng pelihara ikan sejak dulu. Bisa berlama-lama kalau di depan kolam ikan. Apalagi kalau udah ngopi sambil baca koran/internetan. Makin lama deh duduk di depan kolam.Kalau om saya penyayang kucing. Udah kayak punya anak kecil lagi kalau melihat om dan tante saya lagi mengurus kucing hehehe.
Bercocok Tanam
Almarhumah mamah mertua suka banget sama tanaman. Kalau udah mengurus, gak sekadar disiram dan diberi pupuk. Tapi, juga diajak ngobrol tanamannya.Hobi bercocok tanam menurun ke K'Aie. Memang sampai saat ini Chi belum pernah melihat dia ngobrol ma tanaman. Lha ngobrol ma istrinya aja irit hahaha. Tapi, K'Aie termasuk yang telaten banget sama tanaman. Persis kayak almarhumah mamahnya. Makanya Chi suka bilang kalau halaman rumah udah kayak taman bermain K'Aie. Bisa betah tuh seharian panas-panasan buat mengurus tanaman.
Bersosialisasi
Mamah dan almarhumah mamah mertua tuh rajin ikut kegiatan di lingkungan rumah. Pengajian, PKK, dan aktivitas lainnya. Makanya temannya banyak. Alhamdulillah pada baik-baik juga.Meskipun demikian, ada baiknya memilih-milih aktivitas. Suka ada kan beberapa aktivitas yang kelihatannya kok malah banyak menghabiskan uang. Makan-makan di sini, arisan di sana, belum lagi setiap ketemuan ada seragaman. Kalau begini bisa-bisa banyakan seragam emaknya daripada seragam sekolah anak-anak. Padahal umumnya penghasilan di usia lanjut sudah tidak sebesar ketika masih produktif 😁.
Dulu, Chi pernah bilang ke mamah dan almarhumah mamah mertua, supaya di rumah aja. Gak usah beraktivitas di luar, lah. Ternyata secara terpisah, keduanya memiliki jawaban yang sama. Supaya jangan pikun.
Menurut mereka, beraktivitas di usia lanjut itu penting. Kalau kebanyakan diam di rumah, nanti malah merasa kesepian banget. Ujung-ujungnya pikun, deh.
Makanya, almarhum papah juga memilih bekerja lagi setelah pensiun jadi pegawai negeri. Alhamdulillah masih ada yang menawarkan pekerjaan. Papah pun masih merasa produktif untuk bekerja. Mamah juga mendukung dengan alasan kalau di rumah justru papah kebanyakan tidur.
Papah kan udah biasa kerja kantoran. Kalau kelamaan di rumah malah nantinya sakit. Jadi mending tetap punya aktivitas di luar rumah selama masih mampu.
Menurut Chi, menambah anak bukanlah solusi. Bukan berarti Chi menolak rezeki bila dikasih anak lagi, ya. Itu sih lain cerita. Cuma kalau menambah anak hanya dengan alasan supaya gak kesepian di hari tua, kok, rasanya bagaimana gitu.
Namanya punya anak kan gak sekadar bikin, melahirkan, trus buat lucu-lucuan. Memang menyenangkan ketika masih ada anak kecil di rumah. Apalagi kalau udah denger celotehan anak-anak yang memang polos. Rasanya bikin suasana rumah jadi ramai.
Tetapi, punya anak kan juga harus diurus. Makannya, pendidikannya, kesehatannya, dan lain sebagainya. Belum lagi kalau udah mikirin zonasi PPDB. *Eh! Bagaimana? Bagaimana? 😜
Bersyukur kalau rezekinya ada. Tenaga kita sendiri bagaimana? Yakin masih kuat begadang buat menyusui atau ganti diapers? Udah beda banget lah pasti tenaganya.
Jadi, kalau buat Chi, daripada menambah anak di usia lanjut, mendingan punya aktivitas kayak yang Chi tulis di sini. Setidaknya di lingkungan keluarga Chi sendiri sudah melakukannya.
Kalau memang tetep pengen ada yang diurus, coba mengurus tanaman atau binatang peliharaan aja. Tetapi, benar-benar yang harus sayang. Jangan sekadar ikut-ikutan. Biar bagaimanapun tanaman dan binatang juga makhluk hidup.
Ada saran lain mengatasi rasa kesepian di usia lanjut?
28 Comments
baca ini aq jadi inget film The Internship, bercerita tentang Ben Whittaker yang kesepian karena sudah pensiun dan istri sudah meninggal dunia. akhirnya ia memutuskan ikutan program magang disebuah perusahaan, seru filmnya.
ReplyDeleteSetelah nonton film itu aq jadi kepikiran kalau di kasih umur panjang, kayanya emang harus dipersiapkan juga yah masa tua, apalagi untuk yang biasa kerja, kalo gak bakalan suntuk tiap hari.
pilihan hobi kayanya emang perlu di tekuni lagi deh untuk sekarang biar jadi kesenangan dimasa tua yang mengisi waktu.
Yup! Kalau saya malah ingatnya sama film Up hehehe
DeleteJadi kangeen rumaah bacaa ini chi, hehehe ayah ibuk sibuk bercocok tanam sekarang soalnya anak"nya di tanah rantau semua. Sering bayangin kalau rumah yg biasanya rame skrng sepi karena cuma ayah ibu berdua di rumah. hehehe salam kenaal ya chi, sehat-sehat selaluu ~
ReplyDeleteBlognyaa kereen, sudah aku follow yaa :)
Salam kenal juga, Mbak. Terima kasih sudah berkunjung
DeleteSeneng membayangkan bercocok tanam berdua. Saya juga pengen bercocok tanam. Tapi, gak bisa. Mendingan jadi penikmat aja hehehe
Kalau aku pengennya traveling sama suami kalau udah tua...
ReplyDeleteSaya juga mau tuh kayak begitu :)
DeleteYang penting punya kegiatan supaya gak ngelamun tapi namanya juga orang yang berusia lanjut pasti ingin selalu ditemani. Yang muda aja kadang ngeluh gak punya temen nah gimana yang berusia lanjut kayak kakek atau nenek di Jepang yang memang mereka gak mau menikah bahkan punya keluarga sendiri. Ya mudah2an orangtua semuanya tidak kesepian dan memiliki keluarga yang selalu mendampingi
ReplyDeleteIya pengennya sih bisa terus kumpul dengan keluarga. Tetapi, kalau punya aktivitas juga bisa bikin hatinya gak sepi
Deletekalau aku sekarang melakukan keiatan bersama suami, nonton bareng , bertanam bareng, kemana2 berdua kaya permen karet
ReplyDeletelengket banget dong, Mbak :D
DeleteNapa ngak nambah anak ja buk, banyak anak banyak rezki :)
ReplyDeleteKlo ane cocoknya berkebut misalnya menanam berbagai jenis buah, menanam bonsai rasanya adem :)
Aduuuh! Saya gak punya prinsip tambah anak, tambah rezeki. Tapi, kalau memang dikasih anak banyak ya saya terima. Hanya kalau sengaja menambah anak dengan tujuan supaya rezeki jadi banyak ya gak mau
DeleteSaat saya mulai berkeluarga dan membangun rumah tangga sendiri, terbesit dalam hati, pasti bapak ibu akan merasa kesepian. Sedih. :(
ReplyDeleteSemoga enggak ya, Mas. Asalkan anaknya terus perhatian meskipun mungkin sudah tidak tinggal serumah
DeleteAlmarhum Kakek pun makin tua makin sibuk sama tanaman dan kebunnya. Sekarang Nenek hobi rikues diajak jalan jalan mulu sama Oom yang paling bungsu.
ReplyDeleteJelang Mama Papa pensiun sekarang ini, mereka pun makin memilih sibuk sama kerjaan dan hobi. Mungkin karena adik bungsuku masih SMA juga kali ya. Kadang suka tiba tiba datang ke rumah buat temu kangen sama bayiku yang baru jadi cucu satu-satunya.
Masa tua memang perlu dipersiapkan juga ya Teh.
betul banget, Mbak. Biar di masa tua tetap bahagia :)
DeleteSudah pas semua ini tipsnya, Mbak Myra.
ReplyDeleteMisalnya tetangga saya yang hobi menyulam kristik. Itu malah menghasilkan juga. Terus ada juga yang setelah pensiun, malah jalan-jalan terus keliling Indonesia dan luar negeri. Terus Bude saya, ngider saja ke rumah cucu. Dua minggu di Jakarta, lanjut Depok, terus ke Bandung, ke Cirebon, lalu balik sebentar ke Pemalang, ngider lagi.
Tapi ada juga, Mbak. Meminta dimasukan ke panti, biar banyak teman.
Gak apa-apa juga dimasukkan ek panti selama itu memang permintaan orang tua. Bukan karena dipaksa
DeleteMasa2 ini sebenernya yg saya nantikan heheheh. Bnyak hal yg dikorbankan saat kita jd orang tua, saat anak sdh besar saya kyknya bisa melakukan banyak hal yg dilakukan sebelum pnya anak misalnya solo traveling.
ReplyDeleteSemoga di masa tua, kita tinggal menikmati manisnya
Deletesaya lebih milih pelihara binatang karena itu bikin rame apalagi kalau pas anak2 gak ada di rumah.
ReplyDeleteBinatang apa nih, Mbak? :)
DeleteBercocok tanam dan bersosialisasi bisa jadi pilihan menikmati usia pensiun. Apalagi kalau bercocok tanam itu seru, nanam memberi pupuk lalu memetik buah jika sudah berbuah, pastinya bikin nyaman.
ReplyDeleteIya nimmat bante rasanya, Mbak :)
DeleteMenulis di blog juga bisa jadi solusi agar nggak kesepian di hari tua yah
ReplyDeleterasa kesepian terutama di usia lanjut kerap terjadi karena mereka telah kehilangan hal-hal dan moment di masa sebelumnya seperti anak2 yg terus tumbuh dewasa dan memiliki kehidupan sendiri
ReplyDeleteUntuk mengatasi rasa sepi memang aktifitas lah yg bisa meredakan resah
iya harus ada aktivitas
DeleteSekarang jauh dari anak udah kesepian, apalagi pas nanti anak dah pada nikah ini. Semoga usia tua nanti aku tetep semangat menyalurkan hobi
ReplyDeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^