Keke lagi puber, Nai yang sedih. Itulah yang sedang dialami 2 kakak-beradik ini. Tadinya, Chi pikir kalau Keke lagi puber, gak akan berimbas ke Nai. Ternyata, bisa dan bikin Nai sedih hingga sempat nangis sesenggukan.
Nai: "Ayah, kita makan di Tamani Kids Kemang lagi, yuk!"
Bunda: "Jauh amat, Dek. Tamani, kan, juga ada yang deket rumah."
Nai: "Iya, tapi gak ada tempat bermainnya."
Keke: "Keke males, ah. Kalau mau makan aja."
Nai: "Yaaa.. Keke. Ayolah, temenin Ima main."
Keke: "Gak mauuu."
Nai: "Kekeee... Kalau gitu asuh Ima, yaaa.. Kita main bola di sana. Keke suka, kan?"
Keke: "Keke gak mau, Imaaa."
Beberapa kali Nai merengek minta diajak ke Kidzania, Tamani Kids, Chipmunk Playland, dan lain sebagainya. Tapi, berujung kekecewaan karena Keke selalu menolak. Suatu hari, sepulang sekolah, Chi lihat Nai lagi nangis sesenggukan di kamar.
Bunda: "Adek, kenapa?"
Nai gak menjawab. Dia cuma melihat bundanya dengan muka sedih. Kalau udah gitu artinya harus dipeluk. Kalau udah dipeluk, tangisannya langsung pecah. Setelah tenang Chi baru tanya lagi, biasanya Nai mau jawab.
Nai: "Ima sedih, Keke kayaknya udah gak mau main sama Ima."
Bunda: "Masa', sih? Bunda lihat Keke masih mau main sama Ima."
Nai: "Enggak, Bunda. Sekarang Keke suka menolak kalau diajak main ke Kidzania. Gak mau diajak kemana-mana. Di rumah juga begitu, diajak main kadang suka menolak."
Bunda: "Ooohh... mungkin Keke merasa udah besar sekarang. Jadi, dia udah malu main ke tempat seperti itu. Gimana kalau mainnya sama Bunda aja? Ima mau kemana? Ke Chocokids? Atau ke Kidzania?
Nai: "Gak mau! Ima maunya sama Keke!"
Nai agak sedikit berteriak. Kalau begitu Chi elus-elus aja kepalanya. Sebetulnya, setiap kali main ke playland, Chi selalu ikut menemani. Cuma mungkin berasa ada yang kurang buat Nai kalau kakaknya gak mau ikut. Makanya, dia menolak kalau cuma sama bundanya aja.
Agak sorean, Chi panggil Keke. Ajak dia ngobrol 4 mata.
Bunda: "Ke, tadi siang, adekmu sedih. Katanya, Keke sekarang menolak terus kalau diajak main ke playland. Kenapa, Nak?"
Keke: "Keke udah malu, Bunda."
Bunda: "Malu karena...?"
Keke: "Badan Keke udah besar sekarang. Keke malu kalau masih main ke tempat kayak gitu."
Bunda: "Oh, oke.. Nanti Bunda akan bilang ke Nai. Tapi, kalau di rumah tetap main, lah, sama adikmu. Dia sedih, tuh, kakaknya mendadak agak jauh."
Keke: "Iya, Bunda."
Mungkin dalam hati Keke masih pengen main. Tapi, sekarang tingginya sudah sama kayak Chi. Jadi, dia agak risih juga kayaknya kalau bermain di playland yang umumnya diisi sama anak-anak yang masih imut-imut hehe. (baca tulisan Chi tentang Puber)
Sedikit flashback, ya... Ketika Keke masih bayi, ada perbedaan keinginan antara Chi dan K'Aie. K'Aie pengen segera punya momongan lagi. Menurutnya jarak antara anak pertama dan kedua sebaiknya jangan terlalu jauh. Biar mereka seperti berteman. Maksudnya, kalau main itu bisa barengan. Sedangkan, Chi keberatan. Rasanya, gak tega hamil lagi sementara Keke masih ASI. Pengen Chi, jarak antara kakak-adik itu 4-5 tahun.
Karena gak juga ada kesepakatan, kami pasrahkan saja. Mana yang terbaik menurut Allah SWT. Ternyata, keinginan K'Aie yang dikabulkan. Untuk ASI, ternyata gak perlu dikawatirkan karena Chi tetep bisa kasih ASI dengan cara tandem nursing.
Bener kata K'Aie. Mereka seperti berteman. Ya, meski kadang-kadang ada berantemnya, tapi kemana-mana seringnya berdua. Akrab, lah. Chi dan K'Aie sama sekali gak pernah terpikir kalau suatu saat nanti akan mengalami 'gap' anatara Keke dan Nai. Walaupun sifatnya mungkin sementara.
Kalau di rumah sekarang mereka sudah mulai main bareng lagi. Caranya dengan tidak memaksa Keke. Kalau dia memang lagi pengen sendiri, biarkan aja. Chi aja ajak Nai beraktivitas yang seru di rumah. Ternyata, cara ini berhasil. Keke pelan-pelan ngedeketin dan akhirnya mau main bareng lagi. Chi seneng lihatmya. Salah satu kejadian adalah lucu juga kalau melihat Keke lagi bacain buku cerita untuk adeknya. Dia punya style sendiri untuk bercerita dan adeknya ketawa-ketawa :D
Kalau untuk jalan-jalan, sampe sekarang memang belom ada solusinya. Kami juga belum sempat ajak Nai ke tempat bermain yang dia mau. Tapi, kalau tentang tempat bermain memang beberapa waktu lalu Chi sempet mikirnya juga. Kayaknya, sebentar lagi kami pelan-pelan akan meninggalkan hobi bermain di playland. Anak-anak, kan, semakin besar. Sekarang udah dimulai dari Keke. Nai mungkin sekitar 2-3 tahun lagi.
Nah, mumpung Nai masih suka main di playland, puas-puasin dulu berburu playlandnya hehe. Dan, semoga Nai gak sedih lagi, Kelihatannya, sih, sekarang dia udah mulai gak sedih :)