Pagi ini, Chi kembali memajang koleksi diecast Keke. Keke belum tau kalau diecastnya kembali dipajang karena udah keburu berangkat ke sekolah. Chi berharap sepulang sekolah nanti, Keke akan senang melihat diecastnya kembali dan boleh dimainin lagi.

Keke memang beberapa bulan gak main diecast. Semua koleksi diecast yang tersisa Chi simpan di lemari. Awalnya, Keke gak menolak karena tau alasannya. Tapi, akhir-akhir ini dia terlihat kangen dengan diecastnya. Chi belum juga mengabulkan permintaannya. Selain masih ragu, Chi juga sempet lupa menyimpannya di lemari yang mana hehehe.

Sebetulnya, Keke gak punya salah apapun yang menyebabkan diecastnya terpaksa disimpan dalam waktu yang cukup lama. Tapi, Keke seringkali terlihat sedih setiap kali diecastnya dimainin sama Fabian, sepupunya yang (sekarang) berusia 4,5 tahun.

Fabian kalau main itu (apapun mainannya) selalu ditendang, dilempar, dan dibanting. Udah gak tau, deh, berapa jumlah diecast Keke yang rusak karena diperlakukan kasar. Belum lagi yang hilang. Kalau udah gitu, Keke suka terlihat sedih. Mau marahin sepertinya merasa gak enak.

Chi sering kasih tau Fabian supaya apik kalau pinjem mainan Keke, tapi sampe sekarang mainnya memang masih sradak-sruduk. Diajarin juga gimana cara main yang apik. Peringatan Chi gak mempan. Sering, sih, Chi kasih tau ke mamah yang memang mengasuh Fabian sejak usia 6 bulan. Tapi, tetep aja sampe sekarang masih kurang apik kalau main.

Udah sempet dibeliin beberapa diecast untuk Fabian. Maksudnya, supaya gak usah pinjem punya Keke lagi kalau masih gak apik. Tapi, gak berhasil juga. Tetep aja pengen pinjem punya Keke, abis itu rusak atau hilang. Karena gak tega, melihat Keke suka sedih, Chi menyarankan untuk disimpan sementara. Dan, Keke mengizinkan. Lagipula kalau terus dipajang, dan cuma melarang Fabian untuk main diecast Keke, dia akan tantrum. Jadi, mending disimpan aja sementara. Lebih aman dan tenang.


Harusnya koleksi diecast Keke lebih banyak dari jumlah kotak yang ada di rak ini. Gimana gak banyak, kalau dia udah kumpulin dari batita.


Keke sudah mengkoleksi diecast sejak batita. Sebulan sekali kami jatah beli 1 diecast untuknya. Kalau diawal-awal, apapun diecastnya Keke suka. Tapi, lama kelamaan dia lebih suka diecast yang seperti minuatur mobil beneran. Diecast keluaran Tomica biasanya yang paling banyak sesuai sama selera Keke. Walopun dia juga koleksi brand lain, sih. Alasan lain kenapa lebih suka beli Tomica adalah ada miniatur kota dan jalannya Keke pernah beberapa kali beli. Dia pernah beli jalanan, pom bensin, dan lainnya. Nah, semuanya disimpen sekarang :D

Keke termasuk anak yang apik ketika bermain diecast. Paling cuma disusun berderet panjang dan dijalanin sedikit-sedikit. Katanya, lagi macet jalanannya hehehe. Nyaris gak pernah Chi lihat dia bikin cerita diecastnya lagi tabrakan. Jadi, kalau ada diecastnya yang sampe kelihatan agak rusak, kemungkinan dia gak sengaja ngejatohin. Pernah juga hilang, tapi jarang banget kejadiannya.

Selain apik, Keke juga hapal semua tipe diecastnya. Chi udah pusing kalau dia udah mulai merasa kehilangan salah satu diecast. Karena di mata Chi semua sama, mobil-mobilan hihihi. Tapi, kalau buat Keke, dia bisa hapal semua detil diecast yang dimiliki. Biasanya kalau udah gitu, Chi serahin sama K'Aie. Karena selain cuma Keke dan ayahnya yang hapal diecast yang dimiliki :D

Chi juga gak bermaksud lebih mementingkan permainan daripada persaudaraan. Tapi, menurut Chi, anak juga harus diajarkan menghargai barang yang dimilikinya. Dibelinya kan pakai uang. Untuk punya uang harus usaha.

Keke udah menghargai mainannya. Tapi, karena kasusnya seperti ini, Chi juga harus melindungi perasaan Keke. Makanya, Chi tawarkan untuk disimpan sementara. Sekarang, Chi coba pajang lagi. Mudah-mudahan Keke seneng. Mudah-mudahan gak diacak-acak Fabian lagi. Lagipula, Chi seneng kalau Keke udah mulai main diecast. Mengurangi keakrabannya dengan gadget :D