Alhamdulillah, kami sekeluarga sudah komplit divaksin 2 dosis. Keke dan
Nai divaksin Sinovac. Sedangkan ayah dan bundanya pakai AstraZeneca. Ada
KIPI pasca divaksin AstraZeneca, gak? Ada.
Kami berdua ada KIPI di dosis yang kedua ini. Berat atau enggak
KIPInya? Bagaimana mengatasi KIPI Pasca divaksinasi?
Agak Kurang Fit Saat Divaksinasi
Saat divaksinasi kondisi tubuh Chi kurang fit. Udah beberapa hari gak
bisa tidur. Lagi ada yang dipikirin.
Tetapi, sekarang Chi lupa waktu itu mikirin apaan hahaha. Pastinya
badan memang jadi agak lemas dan mengantuk kalau siang hari. Tetapi,
malam selalu sulit tidur.
Agak nekat sebetulnya memutuskan divaksinasi tepat waktu. Karena sejak
anak-anak masih bayi, kami gak pernah membiasakan vaksinasi bila kondisi
tubuh kurang sehat. Tapi, Chi lagi males mengundur. Apalagi sempat
daftar lewat JAKI yang susahnya minta ampun. Khawatir jadi kesulitan.
Padahal sebetulnya di Jakarta banyak sentra vaksinasi, ya. Tapi, Chi aja
yang khawatiran.
Udah pasrah aja kalau nanti ditensi jadi tinggi karena kurang
istirahat. Pasrah kalau harus diulang berkali-kali tensinya. Siap-siap
ada efek demam dan lain sebagainya.
Divaksinasi Harus Sesuai Jadwal
Setelah kami berdua divaksinasi AstraZeneca, beberapa minggu setelahnya Keke dan Nai. Tetapi, mereka gak berbarengan karena daftar dan tempat divaksinnya berbeda.
Keke dan Nai duluan yang selesai divaksinasi dosis kedua. Karena Sinovac jedanya 28 hari. Sedangkan AstraZeneca 3 bulan. Makanya harus diinget-inget, tuh, supaya gak lupa. Jedanya lumayan panjang hehehe.
Tadinya K'Aie mau ambil 2 nomor antrean AstraZeneca. Karena dipikir waktu dosis pertama kami gak merasakan KIPI sama sekali. Jadi mendingan dibarengin aja. Siapa tau pasca divaksin kedua, akan mengalami kondisi yang sama seperti dosis pertama.
Ternyata gak bisa. Harus sesuai jadwal yang tertera di kartu vaksin. Padahal kami berdua hanya selisih tanggal 2 hari. Jadi ingat ucapan vaksinator waktu divaksin pertama kali. Katanya gak boleh kurang dari jadwal. Tetapi, kalau lebih boleh asalkan diusahakan jangan kejauhan. Dan memang bener-bener sesuai aturan.
Jadwal vaksinasi gak bisa dimajukan meskipun hanya beberapa hari. Harus tepat waktu. Tetapi, kalau lebih masih boleh.
Proses Vaksinasi AstraZeneca Dosis Kedua di Jakarta
Sentra vaksinasi di Jakarta memang banyak. Tetapi, kami tetap carinya yang paling dekat dengan rumah. Biar bisa lebih nyantai.
Jadwal vaksinasi Chi dan K'Aie hanya berbeda 2 hari. Karena kami tidak merasakan efek apapun di dosis pertama, K'Aie berencana mau memajukan jadwalnya. Ternyata gak boleh. Harus sesuai dengan jadwal yang tertera di kartu vaksin.
Sebelumnya Chi coba daftar lewat JAKI. Maksudnya kalau bisa daftar lewat aplikasi, kan, gak harus datang pagi buat ambil nomor. Tapi, gak pernah berhasil. Benar kata beberapa teman kalau daftar vaksinasi di JAKI udah kayak berburu flash sale. Susah banget dapatnya hahaha!
Chi juga tanya ke Keke karena dia berhasil daftar melalui JAKI. Ternyata menurutnya juga gak semudah itu. Harus berkali-kali dicoba hingga akhirnya bisa daftar.
Hadeuuuhhh! Chi memang gak gigih kalau urusan beginian. Makanya gak
pernah ikutan flash sale. Orangnya pasrahan hahaha!
Karena gak berhasil mendaftar, pukul 6 pagi K'Aie jalan ke sentra
vaksinasi untuk ambil nomor. Chi menunggu di rumah, lanjutin tidur. Kan,
hanya ambil nomor hihihi.
[Silakan baca:
Mencari Lokasi Sentra Vaksinasi untuk Vaksin Sinovac Dosis Kedua]
Sekitar pukul 10, kami baru jalan lagi. Saat datang ke lokasi masih
terlihat antrean yang lumayan banyak untuk pendaftaran dan ambil nomor.
Padahal waktu K'Aie ambil nomor pagi-pagi udah dapat nomor 122. Gak tau
kalau siangan begitu dapat nomor berapa hehehe.
Area screening AstraZeneca di tempat ibu-ibu berbaju hijau itu. Sepi kan
antreannya?
Di sini varian vaksinnya lengkap. Ada Sinovac, AstraZeneca, Moderna,
hingga Pfizer. Makanya lokasinya pun pindah. Tadinya, kan, di puskesmas
yang kecil. Dipindahin ke GOR yang lebih luas dan pakai AC. Gak
kepanasan nunggunya hehehe.
Meskipun lengkap variannya, tetapi Chi gak boleh memilih vaksin. Karena belum ada kebijakan campur-campur jenis vaksin. Ya, karena vaksinasi pertama pakai AstraZeneca, berarti dosis kedua harus pakai yang sama.
Meskipun lengkap variannya, tetapi Chi gak boleh memilih vaksin. Karena belum ada kebijakan campur-campur jenis vaksin. Ya, karena vaksinasi pertama pakai AstraZeneca, berarti dosis kedua harus pakai yang sama.
Karena sudah ambil nomor antrean, Chi gak perlu daftar lagi. Tinggal
masuk dan di dalam sudah dibagi area berdasarkan jenis vaksin. Prosesnya
pun berlangsung cepat.
Chi langsung duduk di area AstraZeneca. Hanya menunggu 1 orang peserta,
kemudian giliran Chi. Prosesnya kurang lebih sama seperti dosis pertama.
Hanya ada 1 pertanyaan yang berbeda yaitu "Vaksinasi yang pertama ada
efek KIPI atau enggak?"
Tentu Chi jawab gak ada karena memang tidak merasakan efek apapun.
Hasil tensi pun normal. Gak ada pengulangan. Setelah itu lanjut ke meja
lain untuk disuntik.
Vaksinator: "AstraZeneca ya, Bu."
Chi: "Iya, Dok."
Vaksinator: "Nanti setelah divaksin, harus banyak istirahat dan banyak
makan."
Menunggu surat keterangan vaksin selesai dicetak
Chi langsung menuju area terakhir yaitu menyerahkan berkas dan menunggu
surat keterangan vaksin kedua selesai di-print. Semua area sudah
diatur dengan rapi berdasarkan jenis vaksin. Peserta tinggal mengikuti
alurnya aja.
Tetapi, di area cetak kartu memang agak lama karena petugas harus
menginput data. Chi menunggu sekitar 15 menit. Gak apa-apa, lah. Kan,
memang dianjurkan untuk gak langsung pulang setelah divaksin. Sambil
melihat ada efek KIPI atau enggak. Jadi bisa segera lapor bila terjadi
KIPI bila masih di lokasi.
2 hari berikutnya, giliran K'Aie yang divaksinasi AstraZeneca.
Prosesnya kurang lebih sama. Pagi-pagi ambil nomor, balik ke rumah, trus
sekitar pukul 10 jalan lagi ke tempat vaksinasi.
Tapi, kata K'Aie agak sedikit berantakan di area cetak surat keterangan
vaksin. Makanya lumayan lama menunggu panggilan. Sebetulnya semua area
sudah ditata rapi dan gak tumpang tindih. Hanya saat K'Aie divaksin
kurang terlihat banyak petugas. Jadi, peserta vaksinasi suka ada aja
yang 'nyasar'.
Padahal keterangan per area pun jelas. Tetapi, sepertinya masih banyak orang yang 'enggan membaca' petunjuk. Maunya diarahin. Jadi begitu jumlah petugas agak berkurang, suka ada aja yang nyasar. Padahal kalau alurnya dibaca, seharusnya gak akan salah. Petunjuknya udah jelas banget, kok.
[Silakan baca: Cerdas Berliterasi Membangun Masa Depan Generasi Milenial]
Padahal keterangan per area pun jelas. Tetapi, sepertinya masih banyak orang yang 'enggan membaca' petunjuk. Maunya diarahin. Jadi begitu jumlah petugas agak berkurang, suka ada aja yang nyasar. Padahal kalau alurnya dibaca, seharusnya gak akan salah. Petunjuknya udah jelas banget, kok.
[Silakan baca: Cerdas Berliterasi Membangun Masa Depan Generasi Milenial]
Bila mengalami masalah di sertifikat vaksin, bisa langsung diurus di
sini
Teman-teman pernah mengalami sertifikat vaksinnya bermasalah atau gak
keluar sama sekali di aplikasi PeduliLindungi?
Di tempat kami divaksin juga disediakan area pengaduan (help desk).
Bila mengalami masalah dengan sertifikat vaksin bisa langsung diurus di
sana. Alhamdulillah, kami gak ada masalah. Gak lama setelah divaksinasi,
sertifikatnya udah keluar di aplikasi.
Efek KIPI Pasca Divaksinasi AstraZeneca
Berbeda dengan pengalaman pertama, vaksinasi kedua ini kami merasakan
efek. Meskipun yang dirasakan berbeda-beda.
Sesaat setelah divaksinasi, Chi merasakan pegal di area bekas suntikan.
Kayak dicubit-cubit gitu. Udah langsung mikir kayaknya karena kurang
fit. Untungnya masih ada di lokasi vaksinasi. Kalau sampai terjadi
sesuatu bisa lekas ditolong.
Begitu sampai rumah, Chi masih sempat nge-zoom. Ada webinar FWD.
Setelah itu lanjut makan siang dengan nasi padang yang dipesan secara
online.
Setelah makan, lanjut sholat dzuhur, mulai berasa ngantuk. Chi ini efek
kurang tidur selama beberapa hari. Tadinya mau ditahan, supaya malamnya
bisa tidur. Tetapi, semakin lama semakin berat rasa ngantuknya. Diniatin
tidur sebentar dulu. Ternyata bablas, dong. Bangun saat Ashar juga masih
ngantuk berat. Abis itu lanjut tidur lagi.
Chi pernah beberapa kali mengalami kesulitan tidur malam selama beberapa hari. Kemudian ada saat dimana saatnya ngebayar jam tidur yang sempat berkurang. Tetapi, rasa ngantuk kali ini beneran beda. Rasanya udah kayak dibius. Super-duper mengantuk sampai bener-bener sulit buka mata. Beda banget sama ngantuk karena kurang tidur.
Saking parah ngantuknya, Chi lanjut tidur sampai besok siang. Udah
kayak orang pingsan. Bangun cuma kalau mau sholat aja. Itupun sholatnya
dalam kondisi mata yang berat banget hihihi.
Makan udah pasti malas banget. Makanya gak heran besoknya merasa lapar
beraaaat! Ya abisnya terakhir makan berat itu setelah divaksinasi. Walau
posri nasi padang lumayan banyak, tapi kalau setelah itu gak makan
hampir 24 jam bakalan kelaparan juga hehehehe.
Besok siangnya udah biasa lagi. Rasa pegal di tangan pun udah hilang.
Gak ada efek apapun lagi yang dirasakan.
Kalau K'Aie merasakan demam. Alhamdulillah gak sampai tinggi suhu
badannya. Mungkin karena begitu terasa menghangat dan meriang langsung
minum paracetamol. Sekitar 1,5 harian K'Aie mengalami demam. Setelah
itu, kembali pulih badannya.
[Silakan baca:
Lelah Setelah Divaksin Sinovac]
Efek KIPI yang kami rasakan masih terbilang normal. Tandanya vaksin
sedang bekerja. Tetapi, bukan berarti saat dosis pertama vaksinnya
gagal, ya. Kondisi tubuh kan katanya juga bisa mempengaruhi efek
vaksinasi yang dirasakan.
Alhamdulillah kami sekeluarga sudah divaksinasi. Sudah dosis komplit
semua. Ikhtiar agar pandemi lekas berlalu. Tentunya kami masih tetap
patuh dengan prokes karena herd immunity belum tercapai. Insya Allah,
kalau kita semua bisa bekerjasama dan peduli, pandemi COVID-19 akan
segera usai, ya.
Tetap patuh prokes dan divaksinasi bila sudah ada kesempatan. Tahun 2022 sebentar lagi. Pastinya harapan kita semua dong di tahun depan kondisinya jauh lebih baik. Makanya, jangan euforia dulu, ya. Sabaaaaar.
[Silakan baca:
Ketika Satu Keluarga Besar Positif COVID-19]
48 Comments
Hahhaaa, selalu seruu kalo baca2 KIPI pasca Vaksin nih yaa, itu yang pingsan bikin ngakak, jadi menertawakan diri sendiri juga yang sempat pingsan cantik di kasur pasca vaksin.
ReplyDeleteWajar banget ada KIPI, soalnya tanda bereaksi si vaksin. Alhamdulillah ya Chi, sekeluarga sudah aman, tinggal saling menjaga satu sama lain. Aku pun sekeluarga udah semua.
Bulan lalu baru beres booster Moderna, efeknya ampooon, nanti kucerita di blog yaaa, belom sempet nulis.
Ngantuk banget, udah kayak pingsan, Teh hehehe
DeleteAlhamdulillah sudah lengkap vaksin-nya ya mbak. Efeknya lumayan juga, ngantuk berat sampai banyak tidur gitu. Gak heran kalau sampai merasa kelaparan, karena dibawa tidur terus :D
ReplyDeleteRasa pegalnya sampai berapa lama baru hilang mbak? Apa pas di lokasi itu aja?
Mengaminkan semua harapannya, semoga tahun depan negeri kita ini sudah bebas dari Covid. Aamiin.
Sehat-sehat selalu ya mbak Myra dan keluarga.
Kalau yang dosis kedua hanya beberapa jam aja pegalnya. Iya, pas di lokasi aja
DeleteTempo hari aku vaksin dosis 2 sinovac.
ReplyDeletekeesokan harinya KIPI luar biasa mbaaa, kuping kiri bengkak, trus kayak ada benjolan di belakang kuping kiri.
Udah ngeri daku, jangan2 tumor apa gimana.
trus, adek iparku yg dokter menenangkan dan bilang kalo itu KIPI
Wah ternyata bisa sampai ada bengkak di kuping, ya
DeleteAlhamdulillah sudah vaksin semua serumah.Smoga sehat selalu ya Mba.
ReplyDeleteMemang ya kalau lagi ga fit divaksin jadi rentan ada KIPI. Dan berbeda-beda tiap orang. Tapi so far masih ringan sih ya....Dan dari beberapa teman dapat cerita kalau yang dapat astrazeneca ada KIPI
Yup! Selama masih ringan gak usah khawatir. :)
DeleteAku juga vaksinnya AZ juga teh. Cuma belum vaksin ke dua. Aku baru tau kalo jarak waktu vaksin AZ pertama dan ke dua itu ternyata lama. Jadi aja sampai sekarang belum vaksin ke dua. Semoga ga ada KIPI juga pas nanti vaksin
ReplyDeleteSampai saat ini, AZ yang paling lama jedanya
DeleteSama kayak suamiku abis vaksin Astra dosis kedua, dia nguaaantuk bangeet. Aku pulang kerja lihat suami baru bangun, mukanya kayak abis tidur 3 hari 3 malam saking berasa ngantuk kayaknya. Hehhee. Sehat sehat selalu mbaa
ReplyDeletehahaha iya ngantuknya luar biasa. Sehat-sehat juga, Mbak :)
DeleteAlhamdulillah ya mbak, vaksinnya lancar dan kipinya ringan...
ReplyDeleteSaya baru 1 dosis, itupun perjuangannya panjang... Nanti tulis juga ah di blog, insya Allah kalau udah beres 2 dosis...
Alhamdulillah. Saya tunggu ceritanya, ya
DeleteKebayang tu ngantuknya berat banget ya kak.. Tapi AZ emang ada yang KIPI nya emang berat sampe berhari-hari.. Semoga sehat terus ya kak..dan kita semua segera terbebas dari virus ini..
ReplyDeletesuper duper mengantuk hehehe
DeleteHehehe....mbak Myra abis divaksin masih ada kerjaan online ya, kuat juga tuh :) Padahal kantuk melanda. Nasi Padang memang enak disantap kelar vaksin dan ngantuk2 kayak aku waktu itu hahahaha D KIPI vaksin rata2 begitu ya mbak. Alhamdulillaah mbak sekeluarga beres vaksinnya meskipun anak2 dan orang tua berbeda antara Az dan Sinovac, ga masalah. Semoga sehat2 selalu ya dan tetap prokes 5M :)
ReplyDeleteiya. Karena pas barengan jadwalnya. untung aja gak ketiduran saat webinar
DeleteWah akhirnya ya komplit vaksin, aku masih vaksin 1 mba Sabtu kemarin jadi nunggu pertengahan November utk vaksin ke 2 nya. Sama mba aku juga tangan kebas bekas suntik dan sempat agak meriang tapi alhamdulillah nggak KIPI
ReplyDeleteAlhamdulillah. Sehat-sehat selalu, Mbak
DeleteAlhamdulillah, done dosis kedua ya, Mbak. KIPI nya juga tergolong normal, Alhamdulillah.
ReplyDeleteYang Astra Zeneca ini memang kebanyakan demam sih, suami saya juga demam dua hari pasca vaksin astra zeneca ini.
Alhamdulillah minum paracetamol dan istirahat, bisa normal kembali suhu badannya.
Kalau saya yang dapat Sinovac vaksin keduanya sempet mual dan ngantuknya minta ampun. Pas itu saya tahan-tahan ngantuknya karena tetep masuk kantor. Pulangnya juga rada was-was karena naik motor sendiri. Alhamdulillah sampai rumah, rehat dan blek tidur nyenyak banget.
Wah, masih ngantor juga, ya. Kayaknya saya bakal ketiduran di kantor kalau ngantuk kayak gitu hihihi
Deleteadikku vaksin yang sama nih mba, baik yang pertama dan kedua dia gak ngerasain efek samping apapun, beda sama aku yang vaksin sinovac pertama aja bisa tepar hehehe
ReplyDeleteIya memang bisa beda-beda efeknya di tiap orang
DeleteAlhamdulillah ya ikut senang sekeluarga sudah vaksin dengan dosis komplit. Semoga sehat selalu dan bisa beraktivitas tanpa ada kendala. Apalagi di kota, apa apa banyak aturannya. Paling tidak kan harus ada bukti sudah vaksin ya sekarang itu...m
ReplyDeleteSebetulnya peraturan bukan karena di kota atau desa, Teh. Tetapi, dilihat dari kondisi wabah di daerah tsb. Mungkin kalau angka kasus di desa lebih tinggi dari kota, bisa banyak aturan juga
DeleteAku juga dapat astrazeneca mba dan kipinya lumayan dosis 1 baru bulan depan nih dosis 2 semoga sertifikatnya ga bermasalah lagi aamiin hahaha
ReplyDeleteaamiin. Sehat-sehat, ya
DeletePengalaman saya waktu vaksin 1 dan vaksin 2 petugasnya sama-sama gerak cepat mengarahkan. Jadi kita peserta penerima vaksin hanya mengikuti petunjuk saja. Pemberian vaksin lancar, hanya proses cetak kartu vaksinnya yang lama. Dan baru tau setelahnya bahwa bisa juga cetak sendiri di rumah hihihi
ReplyDeleteiya bisa cetak sendiri. Etapi, saya gak cetak, ding. Tinggal lihat di aplikasi aja
DeleteEnak banget ya mbak banyak.pilihan vaksinnya. Di tempat aku vaksin cuma ada sinovax padahal aku ngarepnya phyzer hahahha tp memang agak susah kayanya klo di liar ibukota. Nerimo aja dapetnya apa yg penting vaksin
ReplyDeleteGak apa-apa pakai yang ada aja dulu. Karena saya juga pengen sih Pfizer. Tapi, pas saya divaksin, stoknya AZ. :D
DeleteSaya baru Senin kemaren divaksin dosis kedua Astra Zeneca. Alhamdulillah nggak ada berasa apa-apa padahal waktu dosis pertama bawaannya lemes pengen tiduran mulu.
ReplyDeleteKebalik ma saya ehhehe. Kalau saya di dosis pertama malah gak ada efek apapun
DeleteAlhamdullilah aku juga udah vaksin kedua, tapi dapatnya Pfizer...ya sudahlah vaksin apa aja manfaatnya tetap sama. Kalau aku pas vaksin pertama dan kedua lebih ke demam yang lumayan tinggi suhunya, tapi hanya satu hari pasca vaksin, kipi lainnya selain lengan bekas suntikan agak sakit seluruh badan juga terasa sakit semua...kayak abis dipukulin orang sekampung hahaha, beneran sampe berat banget badannya dan itu berlangsung hampir tiga hari pasca vaksin. Tapi ada juga tetangga yang bareng vaksin Pfizer malah ngak kenapa-napa, efenya cuma ngantuk. Ternyata satu jenis vaksin pun efeknya bisa beda.
ReplyDeleteMemang beda-beda ke setiap orang. Meskipun vaksinnya dama :D
DeleteMemang KIPI pasca vaksin tiap orang bisa berbeda ya mba. Kalo aku dan suami sinovac, jadi aman aja gak ada efek apapun. Beda adikku yang dapat Astra zeneca, dia cuma merasa pegel aja di lengan tempat disuntik. Itu pun gak di hari yang sama, besoknya baru terasa. Tapi emang jadi tidur terus, hahahaa
ReplyDeleteNah, sama ma saya. Di dosis kedua ngantuk banget :D
DeleteAlhamdulillah ya mbak, sudah lengkap vaksinasinya. Meski ada kipi tapi masih bisa dianggap normal sebagai efek dari bekerjanya vaksin di dalam tubuh. Moga sehat selalu ya mbak.
ReplyDeleteAamiin Allahumma aamiin
DeleteALhamdulillah udah vaksin semua ya berempat, aku tinggal Alvin yang belum cukup umurnya nih :)
ReplyDeleteWahmasalah gigih-gihan sama dong Myr aku mana pernah ikutan flash sale, trus daftar vaksin juga untungnya mudah gak harus rebutan di aplikasi.
Yup! Saya males ikutan flash sale. Suka kurang gigih hahahha
Deletewah sempat kena KIPI ya mbak
ReplyDeleteiya mbak, vaksin jadi salah satu cara kita menghadapi pandemi ya mbak
tapi tetap harus jaga protokol kesehatan
Pastinya tetap harus prokes. Selama pandemi masih ada
DeleteAlhamdulillah KIPInya masih bisa diatasi dengan makan dan istirahat yang cukup.
ReplyDeleteSebenernya bisa gak yaa..kak Chie, antara vaksin pertama dan kedua berbeda jenis?
Aku khawatir vaksin keduaku kesulitan karena awalannya aku pakai pfizer.
Untuk saat ini belum bisa. Tetapi, mungkin dalam kondisi tertentu dibolehkan. Sebaiknya konsultasi ke nakesnya, Mbak
DeleteAlhamdulillah yaa mbak, udah pada divaksinasi semua. Kalau saya tuh paling berasa pasca vaksin pertama, ya ampun ngantuk dan lemasnya berasa banget. Sedangkan yang kedua, berasa nyeri di tempat suntiknya bentar..setelah itu ya udah, seperti biasa aja.. Emang beda-beda sih yaa tiap orang :)
ReplyDeleteBetul, bisa beda-beda di tiap orang
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^