Mencari Lokasi Sentra Vaksinasi untuk Vaksin Sinovac Dosis Kedua

Alhamdulillah kami sekeluarga sudah divaksinasi COVID-19 dosis pertama. Idealnya, sih, dosis berikutnya tetap tempat vaksinasi yang sama. Tetapi, kami sempat mencari lokasi sentra vaksinasi untuk vaksin Sinovac dosis kedua.
 
Mencari Lokasi Sentra Vaksinasi untuk Vaksin Sinovac Dosis Kedua
 
Chi dan K'Aie divaksin AstraZeneca. Sedangkan Keke dan Nai menggunakan Sinovac. Makanya untuk dosis kedua duluan anak-anak. Karena jeda vaksin satu dan dua untuk Sinovac memang lebih pendek daripada AstraZeneca.

 

Jeda Penyuntikan Vaksin COVID-19 Dosis Ke-2

 
jadwal vaksinasi covid

Di keluarga kami, Chi yang lebih dulu divaksin. Setelah itu K'Aie, Nai, dan terakhir Keke. Tetapi, AstraZeneca memiliki rentang waktu yang lebih panjang dari Sinovac. Kalau vaksin AZ jaraknya 3 bulan, sedangkan Sinovac 28 hari.
 

Di kartu vaksin kami tertulis keterangan waktu kapan harus kembali divaksin dosis kedua. Rupanya gak semua seperti itu. Punya keponakan kartu vaksinnya gak ditulis keterangan waktu untuk dosis kedua. Makanya mamah sempat nelpon ke Chi untuk tanya hal ini.

Terkadang Chi juga suka melihat pertanyaan netizen di berbagai medsos tentang jadwal vaksin dosis kedua. Hmmm ... jangan-jangan kayak keponakan yang di kartu vaksinnya gak ada keterangan sama sekali?

Saran Chi, sebaiknya setelah divaksinasi pertama kali, tanya juga ke petugasnya untuk dosis kedua. Ya kali aja memang lupa dikasih keterangan di kartunya. Supaya memudahkan kita untuk mengingat. Biar gak jadi bingung.

 

Di Mana Tempat Vaksinasi Sinovac di Jakarta?

 
Sebetulnya di Jakarta banyak tersebar lokasi sentra vaksinasi. Tetapi, seperti yang Chi ceritakan sebelumnya, kami sengaja mencari yang dekat rumah. Alasannya kalau antre lama bisa pulang dulu hehehe.
 
Nai divaksin di puskesmas dekat rumah. Sedangkan Keke di sekolahnya. Tadinya untuk dosis kedua, Chi menyarankan dibarengin aja. Tetapi, setelah lihat kartu vaksinasi, mereka berbeda 1 minggu. Jadi tetap masing-masing divaksinasinya.


Sentra Vaksinasi Pindah Lokasi

Seperti pengalaman pertama, K'Aie sudah berangkat ke sentra vaksinasi sekitar pukul 6 pagi. Tapi, tumben banget udah sejaman belum juga pulang. Chi sempat mikir kalau K'Aie mampir dulu ke pasar buat beli gorengan. Abisanya akhir-akhir ini lagi rajin beli gorengan buat sarapan hahaha.
 
Ternyata tempat vaksinasinya pindah dan K'Aie gak tau pindahnya ke mana. Pokoknya pas sampai lokasi udah kosong tempatnya. Makanya, K'Aie keliling dulu cari sentra vaksinasi yang lain dan tetap dekat rumah.
 
Tempat kami divaksinasi memang awalnya di Puskesmas. Tetapi, karena kuota per harinya ditambah, lokasinya pindah ke salah satu SD. Nah, bulan berikutnya udah gak di SD itu lagi. Chi pun langsung buka akun IG puskesmas.

Chi: "Yah, ternyata lokasinya udah pindah ke GOR. Bunda barusan baca infonya di IG. Mau ambil nomor di sana? Masih dapat gak ya udah agak siang begini?
K'Aie: "Oh pindah ke GOR. Ah, tapi di tempat yang tadi Ayah datengin aja, lah. Kayaknya lebih nyaman."

K'Aie pun berangkat lagi. Kali ini berdua sama Nai. Siapa tau gak perlu antre lama. Tetapi, kalau ternyata panjang antreannya, Nai bisa dianter pulang dulu.

Chi pikir mereka bakal pergi agak lama. Udah mau siap-siap lanjut tidur, nih. Gak sampai sejam udah sampai rumah lagi. Kok cepet?

K'Aie cerita kalau mereka udah pergi ke sentra vaksinasi lain. Gak taunya K'Aie salah lihat. Di sana hanya menerima vaksinasi untuk usia 18 tahun ke atas. Akhirnya mereka ke GOR.

Sampai di GOR, Nai dan ayahnya langsung ke tempat registrasi. Tunjukin surat vaksinasi dosis 1. Sama petugas langsung diarahkan ke antrean dosis kedua. 
 
Kata mereka, suasana di GOR udah rame banget. Tetapi, yang vaksinasi dosis kedua cuma sedikit. Malah Nai langsung disuntik. Gak pakai menunggu. Makanya bisa pulang lebih cepat dari perkiraan.

K'Aie cerita sempat ada ucapan yang kurang sreg dari salah seorang satpam ketika mereka mau masuk di salah satu sentra vaksinasi. Satpamnya bilang kalau barusan ada yang lemas usai divaksinasi. Makanya mereka gak mau tanggung jawab kalau sampai terjadi sesuatu.

Kok gitu, sih?

K'Aie gak menyalahkan para nakes di sana. Bisa jadi satpamnya yang memang kurang memahami. Hingga kurang tepat penyampaiannya. Sayangnya kalau untuk masyarakat yang gak paham, ucapan satpam tadi malah bisa jadi nakut-nakutin. Bisa-bisa pulang lagi dan batal divaksin. Etapi, kalau Nai gak jadi vaksin di sana karena ternyata untuk >18 tahun.


Mendaftar Vaksinasi Lewat Aplikasi JAKI

mendaftar vaksinasi covid lewat aplikasi jaki
 
Bunda: "Ke, di sekolah udah ada info jadwal vaksinasi kedua belum?"
Keke: "Gak tau, Bun. Belum ada info."

Waktu vaksinasi pertama udah dikasih info sejak sekitar 2 mingguan sebelumnya. Nah, ini semakin mendekati jadwal vaksin kedua malah gak ada info sama sekali.

Bunda: "Ke, kalau gak ada info juga, nanti vaksinasi di tempat Ima aja. Langsung aja datang pagi-pagi buat ambil nomor."
Keke: "Paling Keke mau coba daftar di JAKI dulu, Bun. Kalau gak dapat kuota, baru di tempat Ima."

JAKI diproyeksikan menjadi city-super apps sekaligus one-stop service untuk warga Jakarta. Aplikasi yang dikenalkan pada Town Hall Meeting, Jumat 27 September 2019, akan membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari warga dan mengintegrasikan seluruh layanan di Jakarta.

Sumber: beritajakarta

 
Beberapa hari kemudian Keke cerita kalau sekolah udah buka pendaftaran vaksinasi. Tetapi, dia sudah lebih dahulu terdaftar di tempat lain melalui JAKI. Tetapi, besoknya dapat kabar lagi kalau sekolah batas membuat sentra vaksinasi dengan alasan kekurangan vaksinator. Siswa yang sudah mendaftar akan didaftarkan ke tempat lain. 

Waktu vaksinasi pertama, Keke hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit udah di rumah lagi. Sedangkan yang kedua, sampai lebih dari 5 jam. Dia berangkat pukul 7 pagi, menjelang makan siang belum juga pulang.

Chi tanya ke Keke via WA. Katanya memang antre banget. Tetapi, namanya udah mulai dipanggil. Berarti sebentar lagi, nih.

Sampai rumah, Keke langsung mandi dan lanjut makan siang. Udah kelaperan karena lama prosesnya hehehe.

Keke cerita kalau yang divaksin memang banyak, tetapi masih termasuk tertib. Dibedain mana antrean dosis 1 dan 2. Bahkan vaksin Sinovac dan AstraZeneca pun dipisah.

Hanya ada 1 orang ibu yang menyelak antrean ketika Keke dipanggil. Udah dikasih tau sama petugasnya kalau sekarang giliran Keke. Tapi, ibu tersebut tetap ngeyel dengan alasan udah antre lama.

Yaelah! Semua juga antre lama kali! 

Keke malas protes. Dia malas kalau suasana jadi ribut. Mendingan ngalah aja, walaupun dalam hati dongkol banget hihihi.
 
Keke mengurus sendiri sejak proses vaksinasi pertama. Ke lokasi vaksinnya pun jalan sendiri. Kami hanya mengingatkan aja.
 


Efek KIPI Setelah Divaksin Sinovac

 
efek kipi pasca divaksin sinovac

Keke merasakan lemas seharian pasca vaksinasi Sinovac dosis pertama. Jadi seharian itu dia hanya tidur-tiduran di kamar. Keesokan harinya sudah biasa lagi.

Pasca vaksinasi Sinovac dosis kedua ini gak ada efek apapun yang dirasakan. Begitu pun dengan Nai. Kalau Nai dari vaksin kesatu dan kedua memang gak merasakan efek apapun.
 
 
Ya, begitulah efek KIPI memang bisa berbeda-beda. Tetapi, umumnya ringan dan masih dalam batas wajar, kok. Kalau sampai tidak merasakan juga bukan berarti vaksinnya gak bekerja dengan baik. Semua kembali ke tubuh masing-masing. 
 
Bila terjadi KIPI yang berat, disarankan untuk langsung mendatangi RS rujukan. Di kartu vaksinasi kami ada nomor telpon yang bisa dikontak bila terjadi efek berat.

Alhamdulillah, Keke dan Nai sudah divaksin komplit 2 dosis. Tinggal orangtuanya, nih. Insya Allah jadwal vaksin kedua kami baru nanti di September. Semoga dilancarkan proses vaksinasinya. Aamiin Allahumma aamiin.

Yuk jangan tunda-tunda divaksinasi bila sudah ada jatahnya. Jangan pilih-pilih juga. Karena virus gak paham penundaan waktu. Terus ikhtiar agar wabah bisa semakin dikendalikan. Aamiin Allahumma aamiin.

Post a Comment

68 Comments

  1. Aku juga lagi cari lokasi vaksin dosis 2

    Soale yg pertama ikut acara vaksin massalnya GoJek.

    Eh, ternyata Gojek ngga bikin program vaksin D2

    Semangattt, semoga kita semua selalu sehatttt

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah ada beberapa yang memang seperti itu. Semoga dapat lokasi terbaru ya, Mbak

      Delete
  2. Wah, iya mbak, dalam satu keluarga ga jarang punya jadwal berbeda vaksinnya ya. Ada jeda sebulan, aku sekeluarga juga vaksin sinovac. Alhamdulillaah kami sudah komplit udah legaan. Rezeki berarti mbak, anaknya akhirnya jodoh vaksin di GOR, malah sedikit yang vaksin dosis kedua. Semoga sehat selalu ya dan tetap terapkan prokes 5M.

    ReplyDelete
  3. aku waktunya vaksin kedua akhir bulan ini setelah positif Covid Juli lalu, dan memang lagi nyari info tempat vaksin nih, karena yang di kelurahanku sudah ga ada sentra vaksin. Makasih infonya, coba saya cari di Jaki deh nanti..

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah aku udah vaksin dosis dua. Pake sinovac juga. Sehat-sehat terus ya!

    ReplyDelete
  5. Yes jangan pilih-pilih vaksin mah, Saya juga nggak pilih-pilih lebih cepat vaksin lebih baik ya mbak

    ReplyDelete
  6. Kalau saya sendiri akhirnya ikutan vaksin yang diadain pihak desa. Untung ada kader di RT yang keren banget kerjanya. Soalnya kalau ikut yang massal diadain pihak instansi, kok saya sering baca jadi pada bingung ya pas mo ngurus yang ke dua.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itu dia, Mbak. Beberapa tempat hanya menyediakan dosis 1

      Delete
  7. Vaksin Astra lumayan alma juga ya jedanya. Semoga setelah vaksinasi merata, keadaan cepat kembali pulih seperti semula

    ReplyDelete
  8. Wah.. Saya juga waktunya sinovac dosis kedua bulan Oktober ini, Mbak. Pas habis vaksin pertama dulu alhamdulillah nggak ada efek apapun setelahnya. Tapi sekarang jadi mudah pusing sih, cuma nggak tau ini efek vaksin juga apa enggak. Semoga kita selalu sehat dan bahagia ya, Mbak .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin kalau berkepanjangan, ada baiknya periksa ke dokter

      Delete
  9. Nanya soal dosis kedua emang penting, soalnya ya petugas juga manusia kadang lupa catet. dan aku juga ngerasa efek yang sama, tapi aku pake astra

    ReplyDelete
  10. vaksin sangat terbukti membuat angka covid menurun di Indonesia. Yuk semoga semua bisa divaksin. semangat selalu ya

    ReplyDelete
  11. Semangat ya utk vaksin, semoga negri ini cepat pulih dengan adanya kesadaran utk melakukan vaksinasi.

    ReplyDelete
  12. Berarti aku aja yang belum vaksin nih..karna kondisi kesehatan yang naik turun

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang harus fit saat divaksin. Semoga kondisi tubuh semakin sehat, ya

      Delete
  13. Aku mau vaksin takut karena ada banyak gangguan kesehatan ..tubuh terlalu reaktif terhadap obat ..tapi anak anak sudah vaksin kecuali faiz

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebaiknya konsuktasi ke dokter dulu bila kondisinya seperti itu, Mbak

      Delete
  14. Sekarang lumayan mudah sih, karena banyak Puskesma yang mengadakan Roadshow Vaksinasi. Jadinya mudah untuk mencari tempat Vaksin baik untuk Dosis pertama maupun kedua

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau di Jakarta memang mudah. Di kota-kota besar lain mungkin juga begitu. Tetapi, di beberapa daerah masih terbatas banget

      Delete
  15. Bener Myra gak semua ditulis, bahkan ada yg gak terima kartu vaksin juga. Mending tanya waktu vaksin pertama aja ya jadinya gak bingung. Tapi kadang kalau yg gak ngerti kan kasihan.
    Praktis juga ya daftar vaksin lewat JAKI buat mereka yg belum kebagian vaksin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya harusnya di setiap sentra vaksinasi juga ada pos informasi

      Delete
  16. Alhamdulillah Keke dan Nai dah lengkap ya, Mbak vaksinnya
    Akhirnya di rumahku sudah vaksin semua tinggal si bungsu kurang dosis 2 Pfizer nanti tgl 3 Nov. Beda-beda semua, Bapake ikut program pemerintah yang pertama untuk pekerja yang bulan April dulu itu. Si sulung ikut vaksin di sekolah, aku dan si bungsu lewat JAKI

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama kayak saya berarti ya, Mbak. Beda-beda vaksinnya :D

      Delete
  17. Bagi sebagian, mendapatkan jatah vaksin sangat mudah. Bagi sebagian lain justru harus melewati berbagai perjuangan. Hanya menurut saya kalau di kota itu lebih banyak kesempatan nya ya. Kalau di kampung saya ini, puskesmas ngadain vaksinasi di desa sebulan sekali saja. Kuota ga sampai lebih dari 250. Makanya langsung habis dan rebutan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Teh. Makanya memang sebaiknya gak pilih-pilih vaksin karena di beberapa tempat masih terbatas stoknya.

      Delete
  18. Alhamdulillah udah pada vaksin yaaaah

    Kita juga lagi nunggu vaksin kedua nih, rencananya akhir Oktober ini
    Tapi kalo di tempatku suka ada pengumuman gitu di grup whatsapp RT, hampir dua minggu sekali suka ada aja vaksin di komplek aku. Tempatnya aja yang pindah2. Kadang di Masjid A, kadang di lapangan, kadang di SD komplek

    Semoga kita dilancarkan semua buat vaksin lengkap yaaaah

    ReplyDelete
  19. Keke nih setipe kayak saya, walau sudah sama-sama antri lama, kalau tiba-tiba ada yang nyela, ya udah biarin aja. Malas ribut.

    Saya dulu awalnya nggak paham bahwa jenis vaksin itu jedanya beda antara vaksin 1 dan 2. Kebetulan saya dapatnya astrazeneca, jedanya lama. Heran banget sama kakak saya yang jarak sebulan udah dapat dosis ke 2. Setelah cari-cari informasi, baru deh ngerti.

    ReplyDelete
  20. Wah Keke hebat, bisa mengalah walau dongkol pasti. Itu wajar yaa. Kesel banget, kan semuanya jg antreeee lah di loket😁
    Serba serbi vaksin seru banyak kejadian2. Keke jalan sendiri ya untuk vaksin.. Keren. Sehat selalu ya Keke dan mba Chi sekeluarga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena dia udah besar. Jadi diizinkan jalan sendiri :D

      Delete
  21. Suamiku cari jadwal vaksin kedua lewat JAKI, mba. Karena sempat kena covid dan jarak jauh banget ama vaksin pertama dan cepat ya pakai aplikasi ini. Aku pas vaksin Sinovac kedua sempat berasa tangan lebih pegal banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pakai JAKI memang katanya memudahkan. Tetapi, banyak banget peminatnya

      Delete
  22. Terkadang memilih-milih vaksin mungkin ada alasannya tersendiri ya, Mba. Yang pentinh sudah mau vaksin itu sudah baik sih. Membantu pencegahan virus berkembang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau memilih vaksin dengan alasan medis yang memang disarankan dokter, masih masuk akal, Mbak. Tetapi, kalau alasannya menunda karena sekadar pengen vaksin tertentu sebaiknya jangan.

      Stok vaksin masih terbatas. Memilih-milih juga bisa mengganggu percepatan vaksinasi. Pakai dulu aja apa yang ada bila memang sudah ada kesempatan.

      Seperti anak-anak saya, ketika mereka mulai vaksin hanya ada Sinovac untuk usia 12-18 tahun. Ya, sudah ambil saja. Kami gak menunggu sampai Pfizer datang. Karena virus gak kenal kata menunggu.

      Delete
  23. Wow Keke tabah banget nungguin lama utk vaksin keduanya, sendirian pula yaaa mandiri :D

    Nah ini mbak kemarin aku tahu beberapa teman bingung mau vaksin kedua dmn. Kalau mbak Myra penyelenggaranya masih sama ya, ada bbrp teman yang penyelenggaranya tu gak menyediakan vaksin kedua. Jd bingung kan?
    Tapi ya untungnya nemu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kalau saya masih sama penyelenggaranya. Hanya lokasi aja yang dipindah karena semakin banyak yang divaksin

      Delete
  24. Alhamdulillah aku udah vaksin mak, tinggal nunggu kabar buat dosis kedua. Emang ya efek vaksin tiap orang beda-beda, kalo aku dulu Alhamdulillah cuma bengkak dibekas suntikannya aja

    ReplyDelete
  25. Ternyata beda vaksin jadwal suntik keduanya berbeda ya anakku nih mau ikut di sekolah dosis keduanya tapi waktunya kayaknya belum sampai kalau baca infografis di atas untuk Sinovac..

    ReplyDelete
  26. AZ emang lama ya Mak, ini suami, adek, ortuku sudah pada dapat vaksin lengkap, eh aku harusnya sih minggu ini dapat dosis ke 2 vaksin AZ, tapi vaksinnya lagi kosong. JAKI ini khusus daerah Jakarta ya, Mak? Aplikasinya manfaat banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup! JAKI aplikasi milik Pemprov DKI. Tapi, pelayanannya gak sebatas vaksin

      Delete
  27. Pengalaman vaksinasi sekarang menjadi cerita seru dan mengesankan ya. Kami sekeluarga juga udah vaksin lengkap, dan kebetulan sama pakai Sinovac semua. Efek samping juga gak ada, etapi si sulung jadi tidur seharian. Sementara kami bertiga biasa aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayak mamah saya. Pasca dosis kedua Sinovac langsung ngantuk banget

      Delete
  28. aku juga sinovac mba
    cuma sampai saat ini ga dikasih kartunya cuma di peduli lindungi ada datanya untungnya
    jadi patokanku ya di situ pedulilindungi kalau mau kemana-mana. iya yang penting itu segera vaksin biar nunggu apa gitu

    ReplyDelete
  29. Dua anak abegeku juga udah divaksin lengkap nih makchi. Kebetulan mereka langsung via boarding schoolnya. Petugas nakes yang sekarang langsung mendatangi asrama sekolah di Jogja. Memudahkan banget sih ini

    ReplyDelete
  30. Alhamdulillah udah vaksin. Aku jg vaksin sinovac kemarin mba. N gak ada ngerasa ada. Sampe curiga jg jgn2 suntikannya salah. Wkwk. Yg penting vaksin n gak pilih pilih ya. InsyaAllah manjur aja semuanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi padahal gak apa-apa juga kalau gak ada KIPI :D

      Delete
  31. Alhamdulillah ya mak, sudah vaksin lengkap. Aku masih bulan depan nih vaksin moderna ke dua, kebayang baka demam dan pegal lagi nih, sebab yang pertama, aku demam dan pegal, hehehe, beda ama sinovac yah

    ReplyDelete
  32. Adikku juga mengalami nih kebingungan cari lokasi kedua..Tadinya ikut di tempat umum gt...eh yang kedua gak diadakan disitu lagi...Sempat bingung juga sih..

    ReplyDelete
  33. Alhamdulillah, saya sudah dosis kedua sinovac dan dapat dari puskesmas kelurahan aja. Pas rejeki saya juga, datang dua kali gak perlu antri. Yang pertama karena saya pasien terakhir, jadi begitu datang udah gak ada orang, lgs periksa dan divaksin. Yang kedua malah blas gak ada pasien, dari kuota 100 yang datang hanya 70-an. Dan lagi-lagi saya datang sebagai pasien terakhir sebelum puskesmas tutup. Kalau suami dan keponakan semua daftar pakai JAKI karena menyesuaikan jam kerja mereka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kami juga ambil dari Puskesmas. Karena kalau puskesmas yang ngadain kayaknya gak mungkin berhenti. Cuma tempatnya memang pindah-pindah terus. Puskesmas di dekat rumah gak luas, Jadi cari lokasi yang yang bisa menampung banyak orang

      Delete
  34. Ada juga sih temanku yang memilih-milih vaksin, tapi ya smeoga enggak kelamaan soalnya stok vaksin masih terbatas, nanti vaksin booster yang bisa memilih kabarnya sih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sampai saat ini belum ada kabar lagi tentang booster, selain buat nakes. Hati-hati kalau terlalu milih vaksin. Karena virus gak bisa diajarin buat menunggu. Ada di circle saya yang terpapar duluan karena terlalu memilih

      Delete
  35. Nah ini kejadian di aku kemaren Chi,
    aku dan pak suami kan beda lokasi sama anak anak, jadi kami dapat lokasinya di Kemayoran - which is mengherankan sekali karena kok jauuuuh melambung! Dan benar saja, kuota di sana udah habis, dan salah pula tanggalnya :(

    Memang lebih baik cek cek dan ricek kalo mau bernagkat yah, anehnya pas anak anak aku kok bener bener prepare tanya sana sini, giliran sendiri eeeh malah gini

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^