Festival Literasi Sekolah 2019 - Cerdas Berliterasi Membangun Masa Depan Generasi Milenial

By Keke Naima - July 29, 2019

Festival Literasi Sekolah 2019 - Akhir-akhir ini, Chi semakin sering mendengar kata literasi. Seberapa penting memiliki kecerdasan multiliterasi. Bahkan cerdas berliterasi juga dapat membangun masa depan generasi milenial.

Tetapi, apa sebenarnya literasi itu? Apakah sekadar bisa membaca dan menulis saja sudah cukup? Chi sendiri awalnya juga menganggap literasi adalah kemampuan membaca dan menulis, lho.


li.te.ra.si1 /litêrasi/

  1. n kemampuan menulis dan membaca
  2. n pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu: -- komputer
  3. n kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup

li.te.ra.si2 /litêrasi/

  • n penggunaan huruf untuk merepresentasikan bunyi atau kata

Kalau merujuk arti kata literasi menurut KBBI memang sepertinya tidak salah juga bila menganggap demikian. Literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Tetapi, bila dibaca arti lainnya, literasi memang lebih dari itu.

festival literasi sekolah 2019


6 Literasi Dasar sebagai Kecakapan Hidup


6 Literasi Dasar sebagai Kecakapan Hidup

6 hal dasar ini sebetulnya sudah kita terapkan sehari-hari. Tetapi, apakah sudah cerdas berliterasi? Misalnya, literasi baca tulis tidak sekadar bisa. Cakap literasi baca tulis berarti kita mampu mengolah, menganalisa, serta menanggapi teks dengan baik dalam dunia sosial.

Cerdas literasi keuangan membuat kita mampu mengelola keuangan dengan baik. Tujuannya untuk kesejahteraan pribadi dan sosial. Cerdas digital juga semakin dituntut saat ini. Bagaimana kita memiliki pengetahuan serta kecakapan berbagai media digital dengan bijak, tepat, dan cerdas.


Literasi Abad ke-21 Bagi Generasi Milenial


Festival Literasi Sekolah kembali digelar. Perhelatan yang memasuki tahun ke-3 ini dibuka oleh bapak Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Festival ini berlangsung dari tanggal 26-29 Juli 2019 di Plaza Insan Berprestasi, Kemendikbud, Senayan, Jakarta.

Ada berbagai lomba dan aktivitas di sini. Chi datang pada hari Sabtu pagi dan langsung menyimak diskusi di panggung utama. Diskusi hari itu bertema, "Literasi Abad ke-21: Generasi Milenial, Bonus Demografi dan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Kontemporer."

Terkesan berat ya judul temanya? Padahal enggak banget, lho. Malah pas banget dengan diskusi yang akhir-akhir sedang kami lakukan di rumah.

Lutvianto Pebri Handoko, ST., M. MT (CEO Aku Pintar), mengatakan bahwa menurut ICCN (Indonesia Career Center Network), 87% pelajar Indonesia merasa salah jurusan. Lebih dari 71,7% pekerja Indonesia tidak bekerja sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Lutvianto mengakui kalau dirinya termasuk salah satunya. Lulusan sarjana kimia, tetapi kemudian berprofesi di bidang digital.

Dulu, orang masih menganggap kalau yang namanya kerja itu berarti ke kantor. Kerja di rumah, tetap akan dianggap pengangguran. Padahal di masa depan akan banyak lapangan kerja di mana kita gak perlu ngantor. Bisa dikerjakan di rumah.

Pandangan bahwa kerja itu harus ngantor juga yang membuat banyak pelajar masih salah memilih jurusan. Bertahun-tahun mengejar nilai dan gelar. Padahal passionnya bukan di sana.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Lutvianto, Dr. Sofian Lusa S.E.,M.Kom (Praktisi dan Akademisi Digital Ekonomi) pun mengatakan kalau saat ini memiliki keahlian sangatlah penting. Menurutnya, Google aja saat ini sudah menerima karyawan lulusan SMA. Bagi Google, lebih baik menerima karyawan lulusan SMA, tetapi memiliki keinginan tinggi dan mau dilatih. Daripada, menerima sarjana, tetapi sekadar mengandalkan ijazah.

Di era digital ini memang akan banyak mengakibatkan job lost di banyak industri. Tetapi, juga akan banyak menciptakan peluang baru. Perusahaan dan individu yang bisa beradaptadi dengan teknologi lah yang biasanya bertahan. Salah satu contoh peluang baru yang tercipta adalah bermunculannya usaha online.

Teknologi saja sebetulnya gak cukup. Apalagi di dunia digital ini, teknologi bisa bergerak dengan cepat. SDM yang tidak mampu beradaptasi akan tertinggal. Itulah kenapa kecerdasan literasi ini terus disosialisasikan. Jangan sampai kualitas SDM di negeri ini kalah dari negara lain. Akibatnya tidak mampu bersaing secara global, bahkan di negara sendiri.

Narasumber terakhir ada Athalia Hardian (None Jakarta 2018) yang menceritakan cita-cita dan usaha belajarnya hingga mampu menjadi salah satu mahasiswa di Universitas Indonesia jurusan Psikologi. Awalnya, Athalia bercita-cita menjadi dokter. Tetapi, ketika masuk SMA, dia merasa gak sanggup belajar kimia. Dia pun meminta izin orang tuanya supaya bisa pindah ke jurusan IPS.

Meskipun mengaku bukan murid terpintar di kelas, Athalia terus belajar dan mengikuti 2 bimbel hingga akhirnya diterima di UI. Pilihannya jurusan Psikologi karena dianggap masih serupa dengan cita-citanya menjadi dokter.


Berbagai Lomba dan Aktivitas di Festival Literasi Sekolah 2019


Festival Literasi Sekolah (FLS) kali ini sudah memasuki tahun ke-3. Selain diselenggarakan di Plaza Insan Berprestasi, FLS juga dilaksanakan di beberapa tempat lain di Jabodetabek.

FLS 2019 mengangkat tema "Multiliterasi: Mengembangkan Kemandirian dan Menumbuhkan Inovasi". Diharapkan seluruh pemangku literasi dapat mendorong warga sekolah untuk lebih mandiri dan inovatif saat menjalankan program literasi. Kemendikbud ingin menggugah masyarat tentang pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari.


literasi mida transportasi bergerak
Kalau ini perpustakaan keliling karya SMKN 7 Surakarta. Ada hammock-nya! Pembaca bisa baca buku sambil tiduran di hammock.
Di sebelahnya, perpustakaan keliling karya SMKN di Sumatera Barat. Chi lupa SMK mana. Bentunya seperti rumah gadang. Nanti dibawanya pakai motor.


Ada berbagai macam aktivitas dan lomba di FLS 2019. Pesertanya pun tidak sebatas dari Jabodetabek. Tetapi, guru dan siswa se-Indonesia juga hadir di sini.

Chi juga sempat lihat karya yang dilombakan untuk Literasi Moda Bergerak. Ada 3 karya dari 3 SMK yang di sana. Mereka membuat perpustakaan keliling.

 
Hasil karya di stand Sekolah Dasar
Area SMK paling luas


Dari level SD hingga SMA memiliki area. Ada beberapa perwakilan sekolah di stand ini. Tetapi, area yang paling luas adalah SMK. Beragam hasil karya anak SMK se-Indonesia ada di festival ini.

hasil karya anak sekolah berkebutuhan khusus

Stand yang paling bikin Chi terharu adalah dari Sekolah Berkebutuhan Khusus. Kalau lihat hasil karya di stand ini semuanya bagus. Terharu sekaligus kagum banget dengan semangat dan karya yang dihasilkan. Luar biasa!


Di panggung utama digelar beberapa diskusi. Salah satunya yang sudah Chi ceritakan di awal. Ada juga diskusi-diskusi kecil di area lain. Berbagai komunitas literasi juga menyemarakkan FLS 2019.


 
Tadinya. Chi pengen beli kopi dan coklat yang dipamerkan salah satu SMK Papua. Sayangnya tidak dijual. Tetapi, di sini juga ada beberapa stand dari penerbit. Kita bisa membeli berbagai buku bacaan dengan harga murah tentunya.

Festival yang menarik banget, nih. Tidak hanya untuk siswa, guru, dan semua yang bergerak di bidang pendidikan. Orang tua pun sebaiknya ke festival ini. Agar semakin paham bahwa pendidikan tidak sekadar nilai bagus di raport. Tetapi, banyak aspek lain yang juga harus dilihat, dikembangkan , dan diapresiasi.


  • Share:

You Might Also Like

44 comments

  1. literasi itu penting banget ya emang. apalgi untuk generasi milenial terutama generasi Z perlu diadakan literasi digital juga..

    ReplyDelete
  2. Pemahamanku bertambahn tentang makna literasi. Awalnya memang tahunya literasi itu "melek/cakap" suatu bidang, tapi ternyata artinya lebih dari sekadar cakap ya.

    ReplyDelete
  3. Acaranya sangat bermanfaat banget, para pelajar mending ikut seperti ini sangat banyak manfaat dan juga banyak kegiatan positifnya

    ReplyDelete
  4. Penting sekali literasi ini diterapkan,terlebih untuk anak-anak biar dia gak midah terpapar HOAX.

    ReplyDelete
  5. Seru banget ya acara ini sangat bisa mengajarkan kita bisa memanfaatkan barang yg ada

    ReplyDelete
  6. Sebagai emak-emak jaman now, kayaknya aku harus mulai menerapkan Cerdas Berliterasi dari keenam hal diatas. Diterapkan sejak dini dari keluarga anak dan suami

    ReplyDelete
  7. bagus banget pamerannya, emang anak jaman sekarang harus diajarkan literasi ya biar ga mudah kena hoax

    ReplyDelete
  8. Ternyata litetasi tak hanya baca tulis ya. Banyak hal Dalam kehidupan sehari Hari menyangkut literasi

    ReplyDelete
  9. kalau di sekolah namanya pojok literasi, dan tempatnya di pojok kelas, cukup efektif daripada main game 🙏

    ReplyDelete
  10. Acara ini bener2 bermanfaat banget & pastinya bakal dpt ilmu baru

    ReplyDelete
  11. Dulu belom ada yg nm nya literasi sekolah. Sekarang kemajuan, ada yg nm nya literasi sekolah.aplg ada pamerannya.bagus bgt menurut aq pribadi, jd memberi jalan buat sang ank dlm menemukan bakat dan minat nya sesuai passion nya . Sukses terus ..

    ReplyDelete
  12. Seru banget yah acaranya, banyak banget pastinya ilmu yang didapat disini,,
    Aku fikir malah literasi hanya berkaitan dengan membaca

    ReplyDelete
  13. ternyata totalnya ada 6 jenis ya literasi itu. taunya baca tulis sama digital selama ini.

    ReplyDelete
  14. Nice concept sih ini... apalagi sasarannya anak-anak SD, SMP dan SMA biar makin rajin baca

    ReplyDelete
  15. Aq setuju tuh mbak kalau zaman sekarang yg namanya bekerja tdk harus kekantor beda sekali dg jaman dulu dimana org masih berangapan kalo gak kekantor berarti gak kerja. Seru acara seperti ini yah mbak, tdk hanya untuk anak2 yg bs dtg tp org tua juga bisa, semoga ada terus acara seperti ini setiap tahunnya

    ReplyDelete
  16. acaranay seru dan bemanfaat bagi banyak orang

    ReplyDelete
  17. wah seru banget ya sis acaranya. aku sebagai generasi milenial perlu tau ini nih. hehhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Smeoga tingkat literasi masyarakat Indonesia semakin baik

      Delete
  18. Pasti seru banget acaranya,anak muda seharusnya ikut acara ini. Karena banyak manfaatnya

    ReplyDelete
  19. Dulu ga ada nih acara kaya gini di sekolah. Semoga dengan ada acara kaya gini semakin baik untul perkembangan anak2 terutama u/dunia literasi

    ReplyDelete
  20. Program literasi sekolah seperti ini rasanya harus banget lebih sering deh diadakannya jadi juga memacu semangat anak-anak yang lain. Keren banget ini, sayang sekali aku melewatkan festival ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga tahun berikutnya setelah pandemi diadakan lagi

      Delete
  21. Aku kesini waktu pembukaan dan rameee hehehe. Banyak banget workshop yang ada dan temanya bagus baguuus. Aku aja betah disana hihihi.

    ReplyDelete
  22. Wah kemarin aku juga kesini mbak pas hari minggunya. Seneng banget dapet banyak buku-buku tentang literasi dan poster-poster. Sayang cuma bisa ikut 1 workshop gara-gara telat dan takut kesorean hffft

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^