Setahun Lebih Pandemi di Indonesia, Sehat-Sehat, kan, Semua?

By Keke Naima - June 25, 2021

Setahun Lebih Pandemi di Indonesia, Sehat-Sehat, kan, Semua? Gak pernah menyangka pandemi masih ada setelah 1 tahun. Kirain hanya hitungan bulan. Ya meskipun keberadaan vaksin seperti semacam angin segar karena membawa harapan baru. Tetapi, tetap saja masih terasa belum tau kapan pandemi akan berakhir.

Setahun Lebih Pandemi di Indonesia

Satu hal yang sangat Chi syukuri setelah melewati masa 1 tahun pandemi adalah mampu bertahan. Takut iya, cemas iya. Tetapi, tetap bertahan dan sehat. Alhamdulillah.

"Men sana in corpore sano (dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat)"
 
Chi hafal banget dengan ungkapan tersebut beserta artinya saat masih sekolah. Kayaknya dulu kalimat tersebut sering didengungkan. Bahkan di pelajaran sekolah pun ada.

Tapi, Chi gak pernah bener-bener paham artinya. Bertahun-tahun hanya meyakini kalau sehat tuh secara fisik. Bisa beraktivitas dengan nyaman.

Lama-kelamaan Chi mulai tau kalau yang namanya sehat itu gak hanya fisik. Mental juga perlu dijaga kesehatannya.


ngobrol literasi keuangan bareng fwd

Jumat (4/6), Chi menyimak webinar yang diselenggarakan FWD dengan tema , “Setahun Lebih Masa Pandemi, Apa Kabar?” Acara ini merupakan bagian dari salah satu kampanye ‘FWD Bebas Berbagi’ dengan memberikan informasi tentang literasi keuangan ke berbagai komunitas. Pada diskusi tersebut, kesehatan finansial dibahas karena berkaitan erat dengan kesehatan mental dan fisik.


Tips SANTAI Sehat Mental di Masa Pandemi


tips santai sehat mental di masa pandemi

Membuka acara ‘Yuk Ngobrol Bareng FWD!’, Maika Randini atau biasa dipanggil ibu Kiki, Chief Marketing Officer FWD Insurance, mengatakan bahwa tantangan terbesarnya di masa pandemi adalah menjadi ibu sekaligus pekerja kantoran. Sebelum pandemi, setiap hari anak belajar di sekolah dan ibu bekerja. Tetapi, ketika pandemi datang, kedua pe ini bisa berbenturan.

Pandemi memang datang tanpa diduga. Hidup harus terus berjalan meskipun belum jelas kapan pandemi berakhir. Bu Kiki melakukan rutinitas untuk diri sendiri dengan berolahraga +/- 1 jam. Agar kesehatan mental tetap terjaga.

Ira Gustiana , M. Psi., Psikolog Anak, Remaja, & Keluarga Founder Ruang Tumbuh mengatakan, kalau di Amerika Serikat pernah diadakan riset kepada 1900 perempuan di masa pandemi. Hasilnya sebagian besar ibu yang paling rentan terkena stress.

Lebih lanjut mbak Ira atau biasa dipanggil mbak Ayank ini mengatakan kalau di Indonesia juga terjadi peningkatan stress saat pandemi. Begitu pun dengan angka perceraian dan KDRT.

Finansial bisa mempengaruhi kondisi rumah tangga yang sehat. Meskipun banyak yang mengatakan kalau uang bukanlah segalanya. Tetapi, faktanya banyak aspek yang membutuhkan uang. Ada banyak hal yang harus tetap dibayar misalnya uang sekolah, listrik, kuota, dan lain sebagainya.


Ibu sehat = anak sehat + suami sehat

Chi teringat dengan quote paling favorit di film animasi Rio 2 yaitu “Happy Mom, Happy Family”. Buat Chi memang bener banget, lho. Kalau diri sendiri lagi uring-uringan rasanya mengurus keluarga juga suka berantakan. Maunya ngomel melulu.

Apalagi di saat pandemi ini banyak ibu yang menjadi lebih stress karena banyak tantangan yang harus dihadapi. Menjadi ibu sekaligus pekerja misalnya.

[Silakan baca: FWD Community Ladies Talk - Bahagia Menjadi Ibu Rumah Tangga]


agar tetap sehat mental di masa pandemi

Sangat penting bagi para ibu untuk mengelola emosi. Belajar terampil meregulasi emosi ketika berhadapan dengan situasi yang tidak menyenangkan. Mbak Ayank memberikan tips SANTAI agar para ibu bisa tetap sehat selama masa pandemi.


Sehat Fisik Mendukung Kesehatan Mental

Beberapa kali Chi mendengar/membaca pengalaman yang pernah terkena COVID. Katanya, tidak hanya badan yang sakit. Tetapi, mental juga bisa kena.

Oleh karenanya jangan hanya tubuh yang diperhatikan kesehatannya. Tetapi, agar mental tetap sehat, salah satu caranya adalah berolahraga secara teratur dan mengkonsumsi asupan gizi seimbang.


Adaptasi dengan Pola Kebiasaan Baru

Pandemi yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya ini membuat banyak perubahan rutinitas di kehidupan manusia. Mendadak harus sekolah atau bekerja dari rumah dan lain sebagainya.

Agar hidup bisa terus berjalan harus berusaha beradaptasi. Buat rutinitas baru yang disesuaikan dengan kondisi pandemi.

Atur lagi time manajemennya. Apalagi kalau kita memiliki peran ganda. Bila perlu tunda beberapa aktivitas sampai kondisi benar-benar aman.


Networking dengan Tetap Menjaga Interaksi Sosial

Kondisi pandemi memang membuat kehidupan bersosialisasi menjadi sangat berubah. Biasa ketemu banyak orang, sekarang semuanya harus di rumah.

Tetapi, jangan sampai tidak bersosialisasi sama sekali, ya. Tetap lakukan kontak sosial minimal selama 15 menit per hari.

Kontak sosial di masa pandemi bisa dilakukan dengan berinteraksi di WA meskipun sekadar jadi silent reader. Cari postingan yang receh, tapi bisa bikin ketawa. Pokoknya pilih kontak sosial yang menyenangkan. Kalau yang toxic hempaskan saja.


Tahan Diri dan Atur Regulasi Emosi dengan Teknik Pernapasan Sederhana

Pernah gak marah sama anak, terus menyesal sesudahnya? Tapi, kemudian marah lagi, terus menyesal lagi. Gitu aja terus.

Sikap seperti ini bisa bikin anak menjadi bingung. Sering juga kan yang terjadi ketika ibu marah, anak bukannya menurut. Tetapi, malah semakin rewel dan bikin ibu jadi makin kesal.

Sabar ya, Buuu.

Di saat pandemi begini kesabaran para ibu memang seperti terus diuji. Tetapi, daripada nanti berdampak buruk untuk semua, sebaiknya mulai coba teknik pernapasan yang sederhana, deh. Jangan langsung ngomel ketika sedang kesal.


Atasi Kelelahan dengan ‘Me Time’

Gak boleh merasa bersalah ketika melakukan ‘me time’. Justru ‘me time’ sangat penting. Gak perlu pergi jauh atau lama-lama, kok. Cukup dilakukan 15-30 menit per hari.

‘Me time’ gak otomatis mengatasi kelelahan bila dilakukan tidak tepat. Sejatinya ‘me time’ itu waktu yang disediakan bagi diri sendiri. Tetapi, banyak ibu ketika ‘me time’ pikirannya masih ke urusan rumah tangga, keluarga, dan lain sebagainya. Sehingga tidak benar-benar menikmati ‘me time’.

Kesalahan lainnya saat ‘me time’ malah emosi berubah jadi jelek. Misalnya, nonton film drama, tetapi yang ceritanya bikin sedih. Perasaan jadi campur aduk setelahnya dan baper melulu. Nah, berarti ini ‘me time’ yang kurang tepat.


Ingat! Fokus pada Sesuatu yang Bisa Dikendalikan

Dalam hidup ada berbagai hal yang bisa dikendalikan dan tidak. Manusia juga gak pernah tau apa yang terjadi di masa depan.

Kurang-kurangin overthinking, ya. Jangan selalu berpikir, “kalau gini … kalau gitu … kalau …” Fokus dengan apa yang bisa kita kendalikan.


Jangan mengharapkan hasil instan ketika melakukan tips SANTAI. Ketrampilan ini harus dilakukan terus-menerus hingga ibu bisa memberikan respon yang tepat terhadap suatu masalah.

Pandemi sudah berjalan lebih dari 1 tahun. Bila pandemi berakhir, resiliensi akan meningkat. Artinya, bila melalui pandemi dengan baik, akan membuat kita menjadi pribadi yang mampu beradaptasi dan tangguh menghadapi situasi sulit.

[Silakan baca: 2020 Tahun Kebersamaan Keluarga]


Perencanaan Keuangan Syariah Menuju Keberkahan Finansial


perencanaan keuangan syariah menuju keberkahan finansial

Berapa penghasilan yang harus dimiliki supaya merasa cukup?

Menurut Mbak Rista, Zwestika, CFP, Co-Head Advisory Finansialku.com, ukuran cukup gak ada patokannya. Setiap orang punya jawaban yang berbeda. 
 
Ada yang penghasilannya kecil, tetapi tetap merasa cukup. Kebalikannya ada yang berpenghasilan besar, tetap saja merasa kurang.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah bersyukur

prinsip utama keuangan syariah

Bersyukur merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Karena kecil atau besar penghasilan akan ada masalahnya masing-masing. Diawali dengan rasa syukur yang besar atas harta yang didapat. Kemudian dilanjutkan dengan menjaga, mengelola, dan membelanjakan.

Kondisi saat ini memang menyulitkan banyak pihak. Banyak yang mengalami kesulitan ekonomi karena pendapatan yang menurun. Bahkan sampai ada yang terkena PHK.

Selama masih memiliki waktu produktif, gunakan sebaik-baiknya agar tidak terjadi penyesalan. Fokus pada solusi, jangan masalah. Karena fokus pada masalah hanya menciptakan berbagai alasan. Bahkan bisa melakukan kekerasan, misalnya menjadikan anak sebagai sasaran kemarahan.


Sehat Secara Finansial di Masa Pandemi bersama Asuransi Bebas Handal

 
cara mewujudkan tujuan keuangan dengan perencanaan keuangan syariah

Memahami literasi keuangan adalah hal yang sangat penting. Tujuannya agar tetap dapat mengelola keuangan dan membuat berbagai keputusan secara cerdas. Termasuk di saat kondisi menghadapi kondisi yang tidak terduga dan sulit seperti di masa pandemi ini.
 
Lakukan financial check up tentang kondisi keuangan saat ini. Salah satu fondasi penting sehat secara finansial adalah memiliki keamanan. Salah satunya dengan diproteksi melalui asuransi.
 
Menurut Mbak Rista, keputusan memilih asuransi konvensional atau syariah ada di tangan masing-masing. Tetapi, sebelum memilih produk asuransi, sangat penting untuk mengetahui dulu perbedaan dan manfaatnya.
 
Pada Asuransi Syariah terjadi risk sharing antara peserta asuransi. Peserta sepakat untuk menanggung bersama kemungkinan timbulnya musibah yang lazim disebut risiko dengan alokasi dana kebajikan atau tabarru’. Akad atau perjanjian dalam Asuransi Syariah terdiri dari akad Tabarru’ dan Tijarah

Asuransi Konvensional terjadi risk transferring dari peserta asuransi kepada perusahaan asuransi dengan membayar sejumlah premi. Akad atau perjanjian asuransi konvensional adalah Jual-Beli.

Tujuan perencanaan keuangan syariah adalah mencari ketenangan dan keberkahan untuk mendapatkan Ridho Allah SWT

Siapa pun bisa memiliki asuransi syariah. Tidak sebatas hanya untuk umat muslim.

[Silakan baca: Asuransi Sebagai Bagian dari Gaya Hidup]
 
aplikasi fwd max

FWD Insurance memiliki asuransi berbasis syariah yang dapat memberikan manfaat rawat inap dan perlindungan hingga usia 60 tahun yaitu Asuransi Bebas Handal. Ada 3 keunggulan dari produk ini, yaitu
 
Terjangkau – Kontribusinya mulai dari Rp75.000,00 per bulan. Manfaatnya hingga Rp100 juta per tahun. Bila nasabah melakukan pembayaran tahunan, maka akan mendapatkan free 1 bulan kontribusi.
 
Simple – Produk ini bisa dibeli dengan mudah secara online. Nasabah bisa membeli melalui aplikasi FWD MAX atau website ifwd.co.id.
 
Lengkap – Tidak hanya biaya kamar yang ditanggung. Tetapi, seluruh biaya perawatan dengan nilai manfaat hingga Rp100 juta per tahun
 
Asuransi Kesehatan Online FWD ini memang cocok banget deh dengan kondisi sekarang. Proses pembeliannya dilakukan secara online. Bila dipakai juga cashless karena tinggal menunjukkan kartu asuransi. Cara ini menimbulkan rasa aman dan nyaman.

Alasan untuk tertarik dengan produk asuransi berbasis syariah ini adalah tidak dijual dalam bentuk paket asuransi unit link. Murni hanya asuransi kesehatan. Produk ini juga memiliki manfaat khusus COVID-19 tanpa tambahan biaya untuk seluruh nasabah atau yang baru bergabung selama periode 1-30 Juni 2021. Manfaat khusus ini meliputi perlindungan dan biaya pengobatan selama isolasi mandiri (Isoman).
 
Semoga kondisi fisik, mental, dan finansial kita semua selalu sehat, ya. Aamiin Allahumma aamiin. 

  • Share:

You Might Also Like

70 comments

  1. kalau di Indonesia juga terjadi peningkatan stress saat pandemi. Begitu pun dengan angka perceraian dan KDRT. Aselik mbaa, ini di sekitarku buanyaakk yg stres banget! Kayak pandemi ini engga jelas ujungnya gimana.

    Sepakat bgt kalo Finansial bisa mempengaruhi kondisi rumah tangga yang sehat. Meskipun banyak yang mengatakan kalau uang bukanlah segalanya. Tetapi, faktanya banyak aspek yang membutuhkan uang.

    Semogaaaa ALLAH memampukan kita semua untuk survive ya. Semangaattt!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pandemi memang membuat tingkat stress meningkat. Memang harus dikelola dengan baik. Semoga saja kita semua sehat, Aamiin Allahumma aamiin

      Delete
  2. Selama pandemi, suami pernah dirawat inap mbak
    Sakit lambung, duh kerasa bangwty biaya rawat inapnya
    Sekarang aku kapok, waktunya punya asuransi kesehatan yang bisa melindungi kesehatan, seperti FWD ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga sehat-sehat selalu setelah ini ya, Mbak. Aamiin Allahumma aamiin

      Delete
  3. Yes..setahun lebih sudah kita semua diuji ..biar lebih sabar tapi harus tetap happy biar sehat.. Asuransi kalau terjangkau gini jadi gak mikir lagi ya..auto cuzzz daftar nih...kaena emang asuransi penting banget..

    ReplyDelete
    Replies
    1. semakin berasa pentingnya punya asuransi, ya

      Delete
  4. Terjangkau, simple dan lengkap. Wah 3 keunggulan FWD Insurance ini tentu sangat dinantikan oleh para nasabahnya ya. Yang belum join pun bisa tertarik. Apalagi pandemi sepertinya masih menggila, pemasukan dan pengeluaran tampaknya bisa ga seimbang, malah overload. Asuransi kesehatan yang lagi bener2 dibutuhkan nih. Btw memiliki Me Time menang ga mudah ya. Memaksimalkan waktu buat diri sendiri memang mesti ada, biar ga mumet kebanyakan urusan hehehe :D

    ReplyDelete
  5. Adaptasi kebiasaan barunya sekarang ngga cukup dengan 3M ya, genap 6M sekarang. Makin banyak yang harus diperhatikan. Wah, produk asuransi baru ya? Kalau asuransi syariah gini, lebih enak ngenalin ke anggota keluarga. Makasih rekomendasinya.

    ReplyDelete
  6. Whuaaa, tips SANTAInya makjleb, dan perlu dipraktekan terus serta butuh proses ya Chi, dan yang utama jaman sekarang memang kesehatan mental yang banyak terganggu, coz gangguan mental dapat merusak fisik.

    Cuss ahh kendalikn overthinking kita, yakin kita bia melewati semua ini. Dan tak lupa juga untuk membekali dengan asuransi, kek Asuransi Kesehatan Online FWD ini memang cocok banget deh dengan kondisi sekarang yaa.

    ReplyDelete
  7. Sejak pandemi, rasanya emosi memang mudah naik. Jadi sebisa mungkin nyari aman, jauh dari lingkungan toxic. Mari hemat tenaga biar tetap waras baik fisik juga mental

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama, Mbak. Saya juga sempat marah-marah terus

      Delete
  8. Me time saya menulis, ngeblog. KAlau dalam sehari bisa menulis/ngeblog .. alhamdulillah, lumayan bisa waras hehehe.

    ReplyDelete
  9. ngomongin me time, aku kadang ya menikmati di 10 menit pertama, lalu menit selanjutnya mulai mikirin eh yang ini udah dikerjain belum ya, anak dan suami makan apa hahahha, penyakit emak-emak ini mah, makanya harus bisa SANTAI ya

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah secara umum sehat mbak, meski kadang ya gitu deh masih marah-marah nggak jelas. Dan seperti yang mbak Myra bilang, habis marah nyesel. Tapi beberapa hari ke depan terulang lagi.

    Me time emang mesti dipilih yang beneran bikin rileks ya. Kadang malam pas anak-anak udah tidur, ngegame. Tapi kalah terus, makin penasaran, terus ngomel sendiri. Terus diingatin sama suami "Ngegame tuh buat hiburan, cuma permainan, kalau kalah nggak usah marah gitu" baru deh sadar.

    Nggak cuma jiwa dan raga, tentunya pengen juga sehat finansial. fwd bisa jadi jalan untuk mewujudkannya ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, Mbak. Masih suka ada turun naiknnya. Tetapi, insyaAllah sehat. Aamiin

      Delete
  11. Bagus filosofi SANTAInya mbak, keren banget. Salah satu yang aku jalankan menghadapi pandemi ini bersyukur dan ikhlas , me time dan mengerjakan tugas rutin harian dengan sadar. Dengan demikian jadi gak stress meskipun di rumah aja. Alhamdulillah

    ReplyDelete
  12. Perlu banget nih kita memiliki pengaman kondisi sakit seperti tabungan atau asuransi kesehatan yang penting ada dana saat kita memerlukannya

    ReplyDelete
  13. Banyak hal receh yang terkadang emang bikin rentan stress. Padahal bener kata Mbak Chi kalau bukan hanya kesehatan fisik yg perlu dijaga melainkan kesehatan mental juga

    ReplyDelete
  14. Saya ikut beberapa asuransi, seperti kesehatan dan pendidikan.
    FWD max baru saya dengar dan mudah untuk joinnya karena lewat aplikasi. Boleh juga untuk nambah polis, tak meluncur dulu ke webnya

    ReplyDelete
  15. Kerasa banget butuh interaksi sosial secara langsung, Tak hanya via daring. Jadi waktu ketemu tetangga saat berjemur atau belanja itu udah senang banget. Ya ngobrol bentar dengan jaga jarak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, sekarang bersosialisasi berasa berharga, ya

      Delete
  16. hari ini dapat kabar kalo ada yang positif di kantor, akhirnya ada keputusan mesti lockdown sampai Jumat sekalian mau disemprot kantor

    ReplyDelete
  17. Alhamdulillah masih baik, masih waras. melewati pandemi dengan kondisi beragam: bahagia, sedih, duka, bergantian. yang jadi sumber keadaan neatif adalah keuangan. proses adaptasinya tidak mudah, tapi sanggup. Juga mulai belajar tentang investasi dan asuransi yang terjangkau karena situasi tak menentu.

    ReplyDelete
  18. takut & cemas iya sama, wajar sih ya ini karena serba ga pasti keadaannya sekarang ini. Tetap menjalankan aktivitas di dalam rumah kalau pun harus keluar jaga ketat banget protokol kesehatan ya. Tapi tetap aja sih kadang kepikiran kalau ga diatasi berpengaruh pada kesahatan mental juga. Bener banget nih ibu suka uring-uringan apalagi kalau banayk kerjaan hihihi. Salahsatu cara untuk mengatasinya harus sehat semua ya termasuk finansial

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya memang gak bisa 100% tetap tenang dalam kondisi begini. Beneran harus dikelola supaya jangan semakin parah

      Delete
  19. SANTAInya ini memang mengandung makna serius ya mak, apalagi di saat pandemi ini membangun mental yang sehat itu penting banget. Selain itu financial saat pandemi juga jadi bahasan utama ya, karena kita gak akan tau kedepannya seperti apa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oleh karenanya sangat penting untuk dikelola fisik dan mentalnya, ya

      Delete
  20. Lumayan babak belur juga selama setahun lebih pandemi ini. Tapi alhamdulillah masih sehat. Itu aja yang paling disyukuri sekarang, MakChi. Pas banget ini aku lagi nyari asuransi kesehatan syariah yang murni. Nanti mau nengok ke webnya ah. Makasih infonya, Mak. Sehat-sehat yaaaa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak. Sedih banget kalau dengan kondisi ini. Tetapi, saya juga pengen tetap sehat secara fisik dan mental. Makanya memang harus terus cari tau tipsnya

      Delete
  21. wah harga premi asuransi fwd ini terjangkau banget ya mbak
    klo bayar langsung setahun, bisa bayar cuma 11 bulan saja ya
    makin terjangkau jadinya
    apalagi juga bisa digunakan untuk mengcover covid, pilihan yg tepat deh asuransi FWD MAX ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lagi dibutuhkan banget ya asuransi yang mengkover covid

      Delete
  22. Salah satu yang agak susah emang pengendalian esmosi ke anak ya huhu, gmn caranya mereka banyak kegiatan gak nonton gadget terus dll
    1 tahun lbh, bahkan 1,5 tahun mau 2 tahun, gk tau nih kondisi msh blm banyak perubahan malah makin parah.
    Di antara banyak kecemasan emang kyknya asuransi tu penting abnget buat pegangan ya mbak?
    Semoga kita semua survive melalui pandemi ini aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup! Sekarang semua sedang berada di rumah. Belum tentu menjadi lebih tennag

      Delete
  23. Dan setelah berhasil bertahan di serangan pertama, akhirnya kebagian juga di serangan kedua ini. Bener banget mba yang diserang bukan hanya fisik tp juga mental dan tabungan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekarang udah sehat, Mbak? Sehat-sehat terus setelah ini, ya. Aamiin Allahumma aamiin

      Delete
  24. Harapan semua orang banget yaa, Kak Chie.
    Kita bisa selalu sehat, fisik dan mental juga keuangan.
    Kondisi yang sangat unpredictable di masa pandemi. Kudu berjuang sekuat tenaga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, Mbak. Be strong untuk kita semua, ya. Aamiin Allahumma aamiin

      Delete
  25. Batin sih siap tetapi masih ada anak balita yang butuh saya perhatikan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di saat seperti ini, semua butuh perhatian, kok. Menurut saya penting untuk mencari tau bagaimana mengelolanya

      Delete
  26. wah sepertinya aku harus beli ini, karena Murni hanya asuransi kesehatan.

    Manfaat khusus COVID-19 tanpa tambahan biaya untuk seluruh nasabah atau yang baru bergabung selama periode 1-30 Juni 2021 ... sayang aku baru tau...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi, asuransinya masih ada, Mbak. Coba install dulu deh aplikasinya

      Delete
  27. bagus sekali webinarnya Mbak Myra

    kita harus sehat keuangan agar fisik dan mental juga sehat

    sehingga gak gampang marah sama anak, terus menyesal, trus marah lagi, terus menyesal lagi.

    Hiks kasihan banget anak anak kita ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, jangan sampai mereka semakin menjadi korban

      Delete
  28. Financial planning yg bijak mustu dilakukan d saat seperti ini ya.

    Apalagi masa depan terasa makin blurry. Serba ngga jelas dan tdk terprediksi

    Sehaattt semua ya

    ReplyDelete
  29. Alhamdulillah sehat mbak
    semoga mbak Myra sekeluarga juga sehat ya
    memang saat pandemi seperti ini kita harus menjaga kesehatan ya mbak, dgn mematuhi protokol kesehatan
    tak lupa juga punya proteksi kesehatan biar makin tenang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sehat-sehat juga untuk Mbak Dee sekeluarga. Aamiin Allahumma aamiin

      Delete
  30. aamiin, semoga semua sehat dan dunia ini pun kembali sehat yah termasuk urusan finansial, aamiin.

    ReplyDelete
  31. 2 tahun terakhir ini memang "istimewa" ya mba. Pandemi berkepanjangan dan berpengaruh pada hampir semua sektor.
    Sehat2 selalu ya mba & semoga pandemi segera berakhir aamiin

    ReplyDelete
  32. Wah.. asuransinya menarik nih. Nanti minta mamak ah buat buka asuransi ini, banyaK manfaatnya.

    ReplyDelete
  33. alhamdulillah meski udah setahun lebih pandemi masih diberi kesehatan, kudu pinter-pinter nyiasatin kondisi kayak gini biar mental tetap waras

    ReplyDelete
  34. Alhamdulillaah aku sehat, udah divaksin pertama juga sekeluarga 😊 Iyaaa yach, imbas pandemi ini ke segala bidang terutama perekonomian. Keuangan kudu dihemat2, pasang strategi. Yang butuh asuransi bisa ipilih yang konvensional atau syariah, insya allah manfaatnya banyak.

    ReplyDelete
  35. fisik boleh sehat, keuangan juga mungkin sehat tapi kita lupa dengan kesehatan mental. Tekanan kerja dan rintangan hidup terkadang membuat kita jadi repot sih ya kudu ada proteksi diri juga lewat asuransi

    ReplyDelete
  36. langsung kujawab yaaa.. alhamdulillah sehat.. semoga kita semua dapat melalui cobaan ini yaa hingga covid19 berlalu.. jenuh capek rasanya tapi kita harus survive.

    ReplyDelete
  37. Manusia itu pada dasarnya makhluk yg jago beradaptasi Ama lingkungannya. JD aku yakin pandemi ini sbnrnya memaksa kita utk mau ga mau menyesuaikan diri. Tapi bagi yg ga mau dan ngeyel, ya susah memang. JD stress sendiri yg mana imun juga JD drop.

    Bicara asuransi, aku tetep anggab itu penting. Banget malah. Aku sendiri Ama suami punya, untuk ngelindungi keluarga pastinya. Kalo ada kenapa2 di antara kami, setidaknya keuangan dan tabungan ga terganggu Krn tercover Ama asuransi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sependapat, Mbak. Kemauannya aja yang membedakan. Mau beradaptasi atau enggak?

      Delete
  38. Justru pandemi ini bikin makin stres. Hingga akhirnya imun turun dan semakin mudah terpapar virus Corona.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada gak ada pandemi, imun harus dikelola. Gak boleh kekurangan atau kelebihan. Salah satu caranya dengan mempraktekkan tips SANTAI yang ada postingan ini, ditambah dengan menjaga pola makan, rajin olahraga, dan lain sebagainya

      Delete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^