Pengalaman Mengikuti Wisuda Virtual 2021 - Sebetulnya, Chi lagi gak semangat banget untuk melakukan berbagai hal. Termasuk, membuat postingan di blog. Padahal banyak ide konten yang bersliweran.
 
Tetapi, Chi lagi kecewa banget dengan peraturan PPDB DKI 2021 yang dirasa sangat gak adil. Kirain, tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya yang menuai kisruh. Ternyata, malah lebih parah, terutama bagi siswa yang pintar secara akademis. Selain peraturan yang dirasa tidak adil, banyak pula ditemukan salah input yang menjadi keuntungan salah satu pihak. 
 
 
Banyak anak cerdas secara akademis, salah satunya Nai, harus tersingkir karena peraturan ini. Buat yang menyimak omelan Chi di IGS, mungkin udah tau, ya. Kalau penasaran, silakan aja ke akun @ke2nai, kemudian pilih highlight PPDB DKI.

pengalaman menghadiri wisuda virtual
 
Pengen hibernasi dulu ke mana gituuuu. Tapi, gak mood juga. Ya udah, deh, update konten aja. Kasihan ini blognya nanti lama-lama debuan. Terus husnudzon kepada Allah SWT akan selalu memberikan yang terbaik. Keinginan Nai untuk bisa bersekolah di sekolah negeri yang diinginkan akan terkabul. Aamiin Allahumma Aamiin.
 
Berhenti sejenak sedihnya. Sekarang, Chi mau ceritain tentang acara wisuda virtual sekolah Nai. Karena hal ini juga penting untuk diadakan. Kalau gak ada pandemi, rasanya gak mungkin ada wisuda online. Kecuali, kalau hidup sudah digital banget. Sudah ada banyak sekolah dengan konsep digital atau hybrid.

Wisuda Nai tahun ini berlangsung sangat sederhana. Ya, sebetulnya ketika mereka SD pun konsep wisudanya tidak mewah meskipun bersekolah di swasta yang lumayan biayanya. Tetapi, kalau wisuda, tetap aja dilakukan di aula  dengan cara sederhana.

Malah jauh lebih mewah acara wisuda waktu Keke lulus SMP. Diadakan di salah satu hotel berbintang. Tentunya hal ini berjalan karena inisiatif dan biaya pribadi orang tua. Karena sekolah negeri kan tidak boleh memungut bayaran sepeser pun.

[Silakan baca: Keke dan Wisuda]

Jadi, sebetulnya gak ada rasa sedih yang berlebihan ketika wisuda dilakukan secara sederhana. Chi pun sempat bertanya kepada Nai. Siapa tau dia merasa sedih karena tidak bisa merayakan wisuda bersama teman-temannya. Tetapi, dia merasa biasa aja.

Beberapa minggu sebelum hari H, kami diminta membuat video pengalungan medali. Durasinya tidak boleh lebih dari 7 detik. Disarankan kedua orang tua ada dalam video tersebut. Tetapi, Keke saat itu lagi gak ada. Jadi, K'Aie yang rekam video. Sehingga hanya Nai dan bundanya yang ada di layar.
 
wisuda virtual smp negeri
Sumber gambar: We Bare Bears


Beberapa hari menjelang hari H, orang tua dapat pengumuman tentang pelaksanaan wisuda online. Siswa diminta berseragam batik sekolah. Sedangkan orang tua menggunakan batik. Link zoom pun diberikan. Orang tua dan siswa juga diminta berada dalam satu screen. Chi langsung teringat sama We Bare Bears hehehe.

Karena hanya online, persiapan kami gak banyak. Hanya K'Aie yang mandi dulu. Chi dan Nai enggak hehehe. Chi pun dandan seadanya, hanya menggunakan lipstik. Kami pun hanya mengenakan atasan yang diwajibkan. Bawahannya tetap aja pada pakai celana pendek hihihi.

Kami menonton acara wisuda di kamar Nai. Chi yang kurang tidur selama beberapa hari, melihat kasur dan dinginnya AC rasanya jadi tambah ngantuk hihihi. Udah gitu sepanjang acara ternyata banyak yang off-camera. Yaaaa ... kalau gitu ngapain juga pakai baju rapi wkwkwk! 
 
pengumuman kelulusan online saat pandemi

Keke dan Nai asik sarapan mie kuah semangkok berdua. Padahal Keke lagi PJJ, sempet-sempetnya ikutan wisuda online adeknya. Ya gini, deh, kalau wisuda online. Acara dimulai pagi hari, kami belum pada sarapan. Jadi, self service aja, ya hehehe.

wisuda virtual pandemi

K'Aie hanya menyaksikan sekian menit. Trus, keluar dengan alasan ada orderan masuk. Mau bungkusin pesanan biar bisa segera dikirim.

Iya, memang bener ada orderan, Tapi, selesai ngebungkus, gak balik lagi ke kamar Nai buat mengikuti acara wisuda sampai selesai. Pas Chi lihat, lagi asik main game di ruangan lain. Eyaampuuuunn! 😂

Tau gitu, Chi numpang tidur juga, ya. Mana acaranya seremonial banget. Semakin bikin Chi mengantuk. Tetapi, sengaja ditahan, khawatir nanti diminta menyalakan kamera saat nama Nai dipanggil. 
 
Kan, biasanya di tiap acara wisuda akan dipanggil satu per satu siswanya. Eh, ternyata ini gak ada, dong. Bahkan video pengalungan yang udah dibuat pun gak ditayangkan. Beneran seremonial banget. Banyakan pidato dari sana/i dan mengumumkan kelulusan 100% hihihi.

Kesel, sih, enggak. Malah bikin kami terus cekikikan. Ya, abisnya bener-bener acara wisuda terunik! Dan, ini terjadi karena pandemi COVID-19.  
 
Tetapi, konsep acara wisuda virtual di setiap sekolah bisa berbeda-beda, ya. Chi lihat, banyak teman yang persiapannya juga sama seperti wisuda pada umumnya. Tetap, berpakaian formal dan dandan, meski pun virtual.

Kalau di sekolah Nai bener-bener santai banget. Makanya, gak ada foto-foto ala wisuda. Mukanya masih pada baru bangun semua hahaha! Alhamdulillah, Nai juga anaknya santai. Gak merasa gimana gitu dengan konsep wisuda seperti ini.

"Bun, enak juga wisuda kayak gini. Santai banget! Mudah-mudahan tahun depan, wisuda Keke kayak gini juga."

Aaaahhh, tidaaaak! Wisuda Virtual memang sungguh unik. Kelak akan menjadi kenangan yang spesial. Tetapi, gak mau lah kalau sampai mengalami lagi. Bukan tentang santai atau sederhananya. Tetapi, kalau tahun depan masih virtual juga, kan, artinya pandemi masih ada. Duh, jangan sampai terjadi. COVID-19, segera pergi jauuuuuhhh!