Bolehkah Usia Anak Masuk SD di Bawah 7 Tahun?

By Keke Naima - July 11, 2019

Bolehkah Usia Anak Masuk SD di Bawah 7 Tahun? - Salah satu bahasan bahkan yang sering terjadi pro-kontra para netizen adalah tentang usia ideal masuk SD. Banyak teori mengatakan kalau usia ideal masuk SD adalah 7 tahun. Tetapi, bolehkah usia anak masuk SD di bawah 7 tahun?

Secara pribadi, Chi akan mengatakan boleh-boleh aja. Eits! Jangan langsung didebat. Chi akan menjelaskan alasannya di postingan ini.


usia iseal anak masuk sd, usia di bawah 7 tahun masuk sd

Kalau teman-teman googling tentang usia ideal masuk SD, akan banyak deh menemukan pendapat para ahli yang mengatakan usia ideal adalah 7 tahun. Pertama, Chi gak akan berdebat tentang sama pendapat tersebut karena bukan ahlinya. Kedua, Chi juga sebetulnya setuju dengan pendapat-pendapat tersebut.


Kalaupun menulis artikel ini, tujuannya bukan untuk mematahkan pendapat ahli apalagi berdebat. Chi menulis berdasarkan pengalaman pribadi. Keke dan Nai masuk Sekolah Dasar di bawah 7 tahun. Dan, sekarang mereka sudah SMP. Keke bahkan sudah mau SMA tahun ajaran ini.

Chi rasa, banyak juga orang tua yang saat ini anaknya sudah lulus SD padahal usianya belum 7 tahun. Kemudian bingung, mau manjangin belajar di TK atau masuk SD meskipun usianya masih 6 tahun sekian bulan?


Masuk TK Usia 4 Tahun


Keke masuk TK di usia 4 tahun 4 bulan. Sedangkan Nai masuk TK di usia 4 tahun 2 bulan. Kalau masa sekolah TK itu 2 tahun, berarti mereka lulus saat usia baru 6 tahun. Masih agak jauh ke angka 7, bahkan usia 6,5 tahun aja belum.

Saat anak-anak masih kecil, Chi masih jarang banget internetan. Jadi gak pernah tuh baca pro-kontra tentang usia masuk SD yang tepat. Malah Chi dan K'Aie juga bingung usia yang tepat masuk TK tuh kapan. Kami bingung antara 4 atau 5 tahun. Meskipun sudah ada bayangan mau sekolah yang seperti apa.

Waktu itu, ada PAUD yang baru dibuka di dekat rumah. Sebetulnya, Chi gak pernah tertarik ikutan PAUD. Tetapi, saat iseng tanya-tanya, pembayaran di sana tuh unik. Bayar SPPnya harian. Kalau masuk bayar, gak masuk ya gak bayar. Udah gitu gak mahal pula bayarnya.

Karena bayarnya harian, Chi coba deh daftar. Apalagi masuk sekolahnya sore. Pas banget dengan jam main anak-anak. Waktu mereka kecil kan cuma boleh ke luar rumah sore hari. Tentunya ditemenin ma Chi. Gak dibiarin main sendiri.

Chi pikir, anggap aja Keke punya tempat bermain baru, tetapi harus bayar. Kalau lagi mau, gak usah masuk. Gimana maunya dia aja.

Awalnya dia betah karena gurunya baik banget. Mau dekat dengan semua anak. Tapi, gak lama karena gurunya itu pindah ke Ciamis. Berganti guru baru yang lebih muda. Sayangnya guru yang baru ini hanya mau dekat ke anak-anak mudah akrab. Buat Keke yang karakternya saat itu gak mudah akrab sama orang, jarang banget disapa. Dia jadi lebih sering main sendiri.

Lucunya lagi, guru ini suka salah atau gak hapal saat ngajak nyanyi lagu anak-anak. Jadinya sering dikritik sama beberapa asisten rumah tangga yang juga ikut menemani anak-anak di kelas. Ya kan orang tua atau asisten rumah tangga boleh ikut masuk kelas. Karena mulai kelihatan gak bagus, Chi pun memilih keluar. Keke bermain seperti sebelumnya aja. Lari-larian di taman dekat rumah.

Karena pernah ikut PAUD, beberapa bulan kemudian Chi aja K'Aie untuk survey ke beberapa TK yang dekat sekolah. Keke tentu aja diajak supaya kami bisa melihat ekspresinya. Dia juga bisa menilai sendiri seperti apa sekolahnya. Sempat ikut juga trial di beberapa sekolah.

Setelah mencari, akhirnya dapat deh sekolah pilihan. Di sana kebanyakan anak usia 4 tahun yang masuk TK. Keke sempat masuk PAUD dulu beberapa bulan karena katanya waiting list di TK. Tetapi, bila lulusan dari sekolah yang sama bisa diutamakan.

[Silakan baca: Pilih Sekolah Swasta atau Negeri?]


Memilih SD yang Tepat untuk Anak Usia di Bawah 7 Tahun


Sepertinya memang waktu Keke baru mau lulus TK. bahasan tentang usia ideal mausk SD belum ramai. Bahkan masuk SDN dimulai 7 tahun baru sebatas wacana. Chi jadi ingat waktu itu owner sekolah mengabarkan di acara pertemuan sekolah dan orang tua murid mengenai wacana Diknas tentang aturan usia minimal 7 tahun bagi yang ingin melanjutkan ke sekolah negeri.

Memang saat itu masih berupa wacana. Tetapi, owner sekolah merasa perlu menyampaikan hal tersebut supaya para orang tua jangan kaget bila anaknya lulus TK ternyata gak diterima di SD Negeri karena peraturan sudah diberlakukan. Mungkin mulai mempertimbangkan masuk sekolah swasta.

Chi coba menyampaikan tentang wacana tersebut di salah satu group Yahoo. Group yang banyak membahas tentang pendidikan. Eh, malah dianggap menyebarkan hoax! Ya memang Chi juga gak bisa membuktikan karena baru sekadar wacana. Padahal dari awal pun Chi udah bilang kalau itu wacana. Ya sudahlah, terima aja dituduh begitu. 😓

Meskipun sudah ada wacana, Chi tetap cari sekolah negeri dulu. Kebetulan ada yang dekat rumah. Tetapi, kondisi bangunannya menyedihkan. Chi gak tega masukin anak-anak ke sana. Sekolah swasta pun menjadi pilihan. Tentu aja disesuaikan dengan ekonomi kami.


Sekolah yang Memiliki Halaman dan Tempat Bermain Seperti TK

Banyak SD swasta yang bagus di dekat rumah. Semuanya punya keunggulan fasilitas masing-masing. Tetapi, yang bikin Chi langsung suka dengan SD anak-anak dulu adalah masih memiliki beberapa halaman terbuka yang luas. Salah satunya ada tempat bermain seperti perosotan, jungkat-jungkit, ayunan, dan lain sebagainya.

Buat Chi, ini penting banget. Dari TK ke SD itu ada masa transisi. Memang betul, kalau pelajaran SD semakin susah. Tetapi, jangan sampai mereka berhenti bermain. Terutama untuk anak-anak kelas bawah (kelas 1 s/d 3). Makanya seneng banget ketika masih ada tempat bermain seperti itu di sekolah anak-anak. Ketika udah gedean dikit, tempat bermainnya biasanya pindah ke lapangan basket dan futsal.


Ramah Anak

Setiap sekolah, terutama swasta, biasanya punya kurikulum masing-masing. Chi lupa dulu sekolah anak-anak pakai kurikulum apa. Pokoknya seluruh buku pelajarannya pakai bahasa Inggris terbitan Singapore. Cuma pelajaran bahasa Indonesia dan PPKn aja kayaknya yang tetap bahasa Indonesia. Mengajarnya pun bilingual. Tetapi, apapun kurikulum yang ditawarkan oleh sekolah swasta, yang selalu Chi tanyakan adalah sekolahnya ada PR atau enggak.

Jam belajar sekolah swasta lebih lama dari sekolah negeri. Makanya Chi gak mau dong mereka pulang sekolah masih bawa PR. Hampir semuanya bilang gak ada PR. Kalau di sekolah anak-anak, PR tetap ada. Tetapi, biasanya itu tugas sekolah yang gak selesai. Jadinya dibawa pulang. Keke dan Nai biasanya sering selesai, makanya jarang ada PR. Paling belajar sendiri aja setelah maghrib.

Agak susah sebetulnya untuk menilai apakah sekolah tersebut ramah anak atau enggak. Udah ikut trial pun gak menjadi jaminan kalau kegiatan sekolahnya memang bener-bener seperti itu. Tapi, setidaknya udah ada sedikit gambaran seperti apa kalau anak sekolah di sana. Bisa tanya-tanya juga ke keluarga atau teman yang anaknya sekolah duluan di sana bila ada. Selebihnya ya mengandalkan feeling.

Alhamdulillah feeling kami menyekolahkan anak-anak di sana tepat. Mulai dari lingkungan sekolah, kegiatan belajar dan mengajar, serta seluruh staff di sana termasuk para guru, semuanya ramah. Keke dan Nai seneng banget sekolah di sana. Chi pun begitu. Rasanya gak pernah was-was selama mereka sekolah di sana. Makanya gak heran ketika anak-anak lulus, Chi sampai mewek. Sedih banget berpisah dengan sekolah seramah itu.


Sekolah yang ramah juga bisa berimbas ke kegiatan belajar dan mengajar. Kurikulum saat ini sudah jauh berbeda dengan zaman Chi sekolah dulu. Udah gak ada lagi pelajaran "Ini Budi". Kelas 1 aja udah seperti dituntut harus bisa membaca, menulis, dan berhitung. Salutnya dengan para pengajar di sana, mereka mampu meracik kurikulum apapun dengan cara yang menyenangkan. Anak-anak jadi tidak terbebani pada saat belajar.


Rasio Murid dan Guru

Ketika owner sekolah TK Keke dan Nai bilang tentang wacana SD minimal 7 tahun, salah satu alasannya adalah kemandirian. Di SD Negeri kan 1 kelas jumlah muridnya banyak. Sedangkan gurunya cuma 1. 7 tahun dianggap sudah mandiri karena nanti ketika sudah masuk sekolah diharapkan fokus dengan pelajaran. Wali kelas tidak lagi mengurus berbagai hal lain.

Berbeda dengan swasta. Setidaknya dengan SD Keke dan Nai aja udah beda banget. Rasio di sekolah mereka itu 2:24 untuk anak kelas 1 dan 2. Artinya satu kelas hanya diisi maksimal 24 anak (pengalaman kami, rata-rata sekelas paling 20 siswa), tetapi gurunya ada 2. Bandingkan dengan sekolah negeri yang mungkin bisa sampai 40 anak per kelas dengan guru hanya 1.

Jumlah murid yang sedikit per kelasnya memungkinkan para guru dan murid lebih bisa berkonsentrasi. Kalaupun di kelas bawah dibutuhkan 2 guru per kelas karena usia di bawah 7 tahun kemungkinan masih ada yang belum mandiri.

Ketika ada anak yang mau ke toilet, salah seorang guru mendampingi. Hingga guru tersebut yakin muridnya sudah mandiri, baru dibolehkan ke toilet sendiri. Ketika ada murid yang masih suka mondar-mandir di kelas, salah satu guru yang akan menangani. Dengan kata lain, saling kerjasama dalam kegiatan belajar dan mengajar.

Kemandirian pada anak tidak datang tiba-tiba. Usia 7 tahun dianggap ideal bukan berarti otomatis anak akan langsung mandiri di usia tersebut. Ada anak yang di bawah 7 tahun sudah mandiri. Tetapi, ada juga yang sudah lebih dari usia tersebut masih belum mandiri.

[Silakan baca: Full Day School Boleh Saja, Asalkan ...]

Bila ingin anak masuk SD di usia 7 tahun, maka tanggung jawab orang tua untuk mengajarkan kemandirian di rumah. Kalau sehari-hari anak diasuh oleh nenek, baby sitter, atau asisten rumah tangga, maka bekerjasamalah dengan mereka untuk pola asuhnya. Pastikan ketika masuk sekolah, anak sudah mandiri. Jangan mengharapkan hasil sim salabim. Begitu 7 tahun sudah langsung mandiri dengan sendirinya.

So, menurut Chi 3 hal tadi penting banget untuk dipertimbangkan ketika memilih SD. Apalagi bila usia anak masih di bawah 7 tahun. Semakin muda usia anak, semakin banyak yang harus dipertimbangkan. Kesiapan anak untuk sekolah jugan jangan diabaikan.

Tentunya ini kembali kepada pertimbangan masing-masing. Menurut Chi, di bawah 7 tahun masih oke untuk masuk SD dengan syarat tertentu. Tetapi, bila ada yang tetap ingin usia 7 tahun baru masuk SD ya silakan aja. Jangan saling menjelekkan apalagi menyalahkan pilihan orang lain. Chi juga memang gak mau larut berpro-kontra untuk usia ideal anak masuk SD sejak dulu. Chi anggap setiap orang tua tau apa yang terbaik untuk anaknya.

Kalau pengalaman Chi pribadi, Keke dan Nai baik-baik aja. Mereka mandiri dan bisa mengikuti pelajaran. Nilai raport juga selalu baik. Mereka juga lulus SD dengan NEM yang baik dan bisa diterima di SMPN pilihan.

[Silakan baca: Tanpa Ikut Bimbel, Nilai UN Bisa Tetap Bagus? Bisa!]

Saat masuk sekolah negeri, usia siswanya lebih beragam. Biasanya lulusan swasta lebih muda. Mereka tetap bisa bergaul dengan siapapun. Alhamdulillah, tahun ini, Keke lulus dengan NEM yang baik. Diterima juga di SMAN pilihan.

K'Aie malah saat masih sekolah pernah ikut akselerasi. Makanya sejak SMA, dia sering jadi yang paling muda. Alhamdulillah sampai saat ini pun berjalan baik-baik saja. Meskipun sering jadi yang paling muda juga tetap bisa berbaur dengan teman-temannya.

[Silakan baca: Nilai Raport Tetap Bagus Walaupun Tidak Belajar Saat UAS]

Perhatikan juga ketentuan dari setiap sekolah maupun pemerintah. Meskipun sekolah Keke dan Nai dulu menerima anak di bawah usia 7 tahun, tetapi kalau di bawa 5,8 tahun sudah ingin masuk SD ada syarat tambahannya. Harus membawa surat rekomendasi dari psikolog yang menyatakan anak sudah siap masuk SD.



Permendikbud tentang penerimaan siswa TK, SD, SMP, SMA, dan SMK pun ada yang baru. Permendikbud no 52 tahun 2018, memungkinkan anak berusia di bawah 7 tahun untuk masuk SD (lihat screenshot di atas).

Awalnya, Chi sempat bingung membaca permendikbud tersebut. Setelah tanya sana-sini, rupanya anak usia 7 tahun sudah masuk usia wajib sekolah. Makanya sekolah pun wajib menerima anak di usia tersebut. Bila berencana masuk SD di bawah 7 tahun, bisa lihat di poin berikutnya.

Sebaiknya jangan terlalu dini juga memasukkan anak ke SD. Di bawah 6 tahun pun memang bisa dengan rekomendasi psikolog profesional, tetapi Chi pernah baca kalau terlalu dini anak bisa tidak terdata di Dapodik (Data Pokok Pendidikan).

Sampai tulisan ini dipublish, Chi masih belum mendapatkan info detil tentang syarat minimum anak sekolah masuk Dapodik. Malah nemunya artikel tentang rencana pemerintah menghapus NISN karena cukup dengan NIK. Ya pokoknya apapun itu, kalau memang terlalu dini, mendingan konsultasi dulu sama berbagai pihak. Jangan sekadar melihat anaknya mampu atau tidak.

Selamat menimbang-nimbang sekolah, ya. Apapun keputusannya, semoga yang terbaik untuk anak-anak. Aamiin Allahumma aamiin.

(Update Juli 2021: Sejak UN ditiadakan, peraturan PPDB berubah banget. Usia jadi faktor penentu. Semakin tua, semakin diuntungkan. Tapi, ya, peraturan PPDB di negara kita masih suka berubah-ubah. Mungkin tahun-tahun berikutnya bisa ganti lagi.)

  • Share:

You Might Also Like

99 comments

  1. akibatnya buat si anak apa mak jika sampai tidak terdaftar di DAPODIK?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setahu saya, salah satu akibatnya tidak bisa ikut ujian *cmiiw

      Delete
  2. Aku masuk SD umur 5,5 tahun Mba, tapi alhamdulillah enjoy aja dan seneng merasa untung lebih muda dari sebaya tapi sudah kuliah gitu dulu tuh, wkwk. emang tergantung anaknya kali ya. Wah anaknya udah mau SMA ya Mba, masih muda gituh Mamanya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, tergantung kondisi masing-masing anak. Biasanya orang tua tau seperti apa anak-anaknya. Atau bisa juga meminta bantuan psikolog

      Delete
  3. Karena pace tiap anak tidak sama ya Mak.
    Ada yg bisa banget dan siap (secara kognitif emosional dll) untuk masuk SD di usia muda banget.
    Tapi ada juga yg blum siap
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itulah kenapa saya tidak mau larut dalam perdebatan pro kontra usia anak masuk SD. Apa kata pakar, saya setuju. Tetapi, saya juga punya alasan lain saat memutuskan anak masuk SD di bawah 7 tahun

      Delete
  4. Anak anak kebetulan masuk SD swasta di usia 6 tahun ke 7 karenakan saat itu gapapa

    Lagipula Derry marah terus di TK karena bosan. Ya namanya juga anak anak, akhirnya pertimbangan masuk SD ini karena gurunya friendly. Bisa dikasih masukan dan kritik saran

    Eeeh ke sini makin strik gitu. Untuuung udah pada selesai SD .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pelajaran SD sekarang cukup sulit, makanya jadi lebih diperketat kali, ya

      Delete
  5. Jaman dulu masuk SD swasta bisa usia 5 tahun ya. Hehehe memilih sekolah yang tepat dengan anak susah susah gampang ya mba, harus tanya sana sini. Yang penting si anak bisa enjoy menjalani aktifitas sekolah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin karena tingkat kesulitan pelajaran, ya. 5 tahun dianggap terlalu muda

      Delete
  6. kalau di tempat saya, SD yg mau terima dibawah 7 tahun cuma SDI dan biayanya lumayan..karena sekolah swasta yg memang mutunya bagus. saya jg belajar dr pengalaman sekitar dan teman2 di blog, ternyata pilih sekolah jg gak mudah yaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup! Rata-rata sekolah negeri memang 7 tahun. Penjelasannya mungkin kurang lebih sama kayak di tulisan saya ini. Makanya kebanyakan yang mau di bawah 7 tahun adalah sekolah swasta.

      Delete
  7. Wah pas banget nih tulisan Mba Mira, saya tahun ini mau masukin anak kedua ke TK, tapi usianya masih 4 tahun 2 bulan. Jadi nanti pas SD usianya 6 tahun 2 bulan. Semoga bisa lebih mandiri dan bisa mengikuti pelajaran

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin. Apapaun sekolahnya nanti, insya Allah yang terbaik untuk anak :)

      Delete
  8. nih aq lagi bingung mbak, nanti anakku keluar tk usianya baru 6 tahun 1 bulan, memang rencana mau masukin sd swasta tapi smpnya mau negri cuma katanya smp negri pun gak menerima kalau anaknya belum usia 12 tahun jadi dilema deh setelah tk akan ttp sekolah sd swasta atau mau les2 aja dulu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saran saya, cari info lebih detil dari sumber resmi. Jangan sekadar info katanya

      Delete
  9. Kalau waktu daku malah umur 5 tahun langsung SD (tanpa masuk TK), alhamdulillah bisa mengikuti, cuma yah pas lulus SMU nya aja lucu, KTP belum jadi.. Kelar dah 😂😂

    ReplyDelete
  10. Anak-anakku juga masuknya SD swasta mba, belum tujuh tahun soalnya, cari SD yang halamannya luas dan ngga ada tukang jualan hehe..Alhamdulillah keduanya happy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah. Samaan kita. Di sekolah anak-anak saya pun gak ada tukang jualan kaki lima. Adanya kantin sekolah

      Delete
  11. Darell, anakku masuk SD usia 7 tahun kurang 5 bulan, alhamdulillah diterima di SD negeri meski dengan drama dan deg-degan luar biasa karena dia diterima di kloter terakhir mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah. Walaupun deg-degan, tapi endingnya bikin happy :)

      Delete
  12. Waah bisa jadi referensi aku nih kak myra karena jujur sekarang maju mundur mau masukin TK padahal aku ngerasa dia udah cukup siap karena dia sendiri yang minta

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak. Banyak pertimbangan aja sebelum memutuskan :)

      Delete
  13. Kedua anakku masuk SDnya juga di bawah 7 tahun chi.. tapi memang ngg di Indonesia dan karena anakku semuanya lahir bulan Desember. Buatku yang penting anak-anak tidak trauma dengan sekolahan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Desember tuh biasanya usia nanggung ya, Mbak

      Delete
    2. Iya bener mba..kalua di Indonesia, kelahiran Desember udah pasti kelasnya turun 1 tahun dibandingkan mereka yang lahir lebih awal. Tapi di sekolah di AS yang dipakau tahun kelahirannya. Makanysa sekarang usia 13 tahun si Bo, anakku yang besar, sudah naik kelas 3 SMP mbaaa

      Delete
    3. Berarti di US lebih awal usia masuk sekolahnya? Kalau di sini usia 13 tahun, rata-rata masih kelas 1 atau 2 SMP

      Delete
  14. Nah...saya sempat was-was nih karena tahun ini putra kedua masuk SMP dan karena berbagai pertimbangan saya memutuskan untuk mendaftar di SMP Negeri dekat rumah, kebetulan masuk SD umurnya 5 tahun 9 bulan dan isu yang beredar kalau belum genap 12 tahun per 1 Juli tidak bisa masuk SMP Negeri, Tapi Alhamdullilah sudah diterima masuk SMP Negeri dan mungkin peraturan belum berlaku hihihi. Isu ini sebenarnya bukan hal baru karena jelang ujian SD, kepala sekolah anak saya sempat mengungkapkan rasa khawatirnya soal usia ini, kebetulan anak saya SD IT yang notabene swasta.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hingga saat ini, di SMPN DKI gak ada peraturan usia masuk SMP 12 tahun. Gak tau kalau daerah lain

      Delete
  15. Kalau dulu kayaknya masih nggak terlalu ketat ya aturannya. Jadi anak di bawah umur 7 tahun pun bisa masuk sekolah tapi kalau sekarang saya juga kurang tahu gimana aturannya.. kalau anak saya sih pengennya dia bisa masuk SD meskipun umurnya belum genap 7 tahun, soalnya sayang banget ya kalau nggak bisa diterima gara2 umurnya kurang 1 atau 2 bulan saja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selain melihat kesiapan anak, sebaiknya memang mempelajari dulu aturan di daerah masing-masing

      Delete
  16. 2 anakku yang besar, dulu saat masuk pas usianya 6 tahun. Sama guru SD-nya dulu belom diboleh sekolah. Akunya maksa. Akhirnya bisa masuk tapi dengan syarat kalo nanti gak bisa ngikutin pelajaran, gak naik ke kelas 2. Eternyata bisa naik. Nah sekarang nih anak ke-3. Gak bisa aku maksa2 sekolah. Belom mandiri bener. Baca juga belom lancar. Ya sudah, di TK 2 tahun deh. Tahun ini jadinya ke SD.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo masuk SD swasta mah bisa ya masuk usia kurang dari 7 tahun. Tapi tetep, asal anaknya udah bisa ngikutin pelajaran.

      Delete
    2. Betul, Mbak. Lihat kesiapan anak juga. Kemudian lihat lingkungan sekolahnya seperti apa

      Delete
    3. Kalau sekarang kayaknya harus 7 tahun, ya. Seleksi jenjang selanjutnya pakai usia juga hahaha

      Delete
  17. Aku anak yang masuk sd di umur 6 tahun 4 bulan 😂 transisi dari TK ke SD itu harus diperhatikan betul, jangan sampai waktu bermainnya ditekan, benar kalau 1-3 tahun harus tetap ada waktu bermain

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak. Makanya salah satu yang menjadi pertimbangan utama saya memilih sekolah SD saat itu adalah memiliki arena bermain

      Delete
  18. Anak saya waktu masuk sekolah usianya kurang dari 7 tahun.. tetep diterima karema udah jarang anak usia 7 tahun yang belum sekolah.. next kalo anak usia 6 tahun udh pada sekolah.. umur yang diterima buat masuk sekolah bisa lebih muda lagi kali ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hingga saat ini patokan dari permendikbud seperti yang saya tulis. KAlau lebih muda biasanya minta rekomendasi dari psikolog

      Delete
  19. Pro dan kontra dalam hal pendidikan itu pasti ada.
    Semoga sebagai orangtua mengambil keputusan yang bijak untuk masa depan anak-anaknya.

    Soalnya,
    Di lingkungan kami...(termasuk kami) juga menyekolahkan anak di usia belum 7 tahun.
    Doa kami hanya agar anak-anak dapat bekal ilmu yang bisa mengantarkan mereka mengenal TuhanNya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin. Ilmu agama dan akademis sebaiknya seimbang, ya

      Delete
  20. Saya penganut aliran fleksibel utk soal usia anak masuk SD. Saya sendiri masuk SD duluuu sblm usia 7 tahun. Kmd 3 anak kami, ada yg masuk SD sblm usia 7 tahun dan ada yg menunggu usia 7 thn. Intinya melihat dan menyesuaikan dgn anaknya.

    ReplyDelete
  21. anakku TK A 4 thn, TK B 5 tahun dan SD waktu masuk 6 tahun, lahirnya pas juni soalnya. Emang kadang bingung juga, pas lulus TK anak udah terlihat siap, makanya aku masukin ke SD, nah buat adiknya nanti aku belum tau lagi, mau sama ky kakaknya atau 7 tahun aja masuk SDnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kakak dan adik pun memang bisa berbeda-beda

      Delete
  22. Sulungku dulu masuk SD pas baru aja usia 6 tahun. Kemudaan dulu pas masuk TK, soalnya bocahnya udah napsu banget pengin sekolah :)) Alhasil hampir aja ga bisa masuk SD Negeri gara-gara usianya itu. Untung aja ada beberapa pendaftar yang mencabut datanya karena diterima di sekolah negeri lain yang lebih tinggi peringkatnya.

    ReplyDelete
  23. pertimbangan anak masuk SD ga cuma dilihat dari kemampuan kognitifnya. Udah bisa baca tulis bukan berarti dari segi kemandirian dan disiplin ia sudah cocok masuk SD. Betul, mba, di SD negeri muridnya banyak jadi anak dituntut lebih mandiri dan siap dg rutinitas yang lebih berat dibanding saat TK

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apalagi untuk masuk negeri, memang kemandirian harus dilihat

      Delete
  24. Anak usia di bawah 7 tahun memang masih ada di usia yang banyak bermain. Sekolah yang mendahulukan pendidikan karakter dibanding akademis bisa jadi pilihan juga mba

    ReplyDelete
  25. Yang penting, enjoooy di sekolah ya.
    Ada anak yg below 7 thn juga hepi di sekolah
    begitu juga, ada yg udah di atas 7 thn, ehh malah nangis2 :D
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  26. Yang penting anaknya ditanya dulu dah mau dan siap sekolah belum hehe.
    Kadang ortu masukin anak sekolah aja ikut trend krn mungkin malu ma ortu lain atau gak pede.
    Kembali lagi ke si anak ke kesiapannya dan yang penting anaknya suka di sekolah ketika pas waktunya dia dah masuk😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya selalu ajak anak-anak kalau memilih sekolah. Gak mau memaksakan mereka hehehe

      Delete
  27. Bagi aku juga segitu mah udah pas dan cocok lah masuk sekolah. Soalnya bisa manajemen diri sendiri dan dia bisa lebih sehat menanggapi tantangan

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah iya, setiap orang tua pasti punya pertimbangan

      Delete
  28. Heuheu netijen emang gt ya kak ada pro kontra mengenai banyak hal. Aku sendiri masukin anak-anak itu dibawah 7th karena kalau 7 th lebih ketuan gt dan mereka pasti bosen juga soale aku sekolahin anak2 dari umur 3y8m.

    ReplyDelete
  29. aku udah mulai galau nih soal milih sekolah pertama buat nafeesa, karena disini banyak banget pilihannya, ada preschool, paud, TK, sekolah ngaji di satu lokasi pendidikan. baca artikel mba chi, aku jadi mulai survei2 juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya selalu survey sekolah dari beberapa tahun sebelumnya

      Delete
  30. Banyak pertimbangan ya ternyata untuk memasukan anak ke sekolahan, apalagi di bawah umur 7 tahun yang sekarang peraturannya udah ketat banget. Jadi namabah ilmu buat aku nih mba, hehehe ... belum ada anak, tapi harus mempersiapkan diri juga ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pastinya. Makanya saya selalu mencari dari jauh hari

      Delete
  31. hari ini anakku yg pertama masuk sekolah sd. aku anggab kami beruntung mba, krn fylly sbnrnya msh 6 thn lbh dikit. dan dia bisa diterima di SDN deket rumahku ini. msh kawasan rawamangun. bersyukur bangettttt. tdnya udh hopeless, kalo emg ga ketrima, ya udh masuk swasta. tp alhamdulillah masuk. daan, td aku anterin k sekolah, aku liat dlm 1 kls fylly cuma ada 25 anak. ga sampe ruameee bgt gitu. bersyukur lg, jd berharap gurunya bisa merata ngajarin anak2 :).

    semoga aja pas anakku yg bungsu mulai SD, bisa beruntung gini lg. krn pas dia tamat TK, usianya bakal nanggung 6 thn lbh lagi utk sd :D.

    krn biar gmn aku ttp utamain negri dulu, supaya ga mahal2 amat. kan lumayan bisa utk traveling budgetnya hihihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi kalau ada SD negeri yang bagus memang enaknya di negeri

      Delete
  32. Sebagai orang yang mengalami masuk SD 5 tahun 3 bulan, saya merasa secara mental saya tidak sedewasa teman-teman yang usia masuk SDnya 7 tahun.

    ReplyDelete
  33. Yup, di Dapodik kalo usia anak belum mencukupi tidak bisa dientri kedalam sistem. Sementara SD yang berstatus negeri mesti menyinkronkan Dapodik dengan penyaluran dana BOS agar salah satu sumber pembiayaan sekolah bisa berjalan.

    Kalo gak bisa dimasukkan, karena usianya kurang, si anak mesti tinggal kelas. Kalo tinggal kelas, secara mental bakal terganggu. Jadi lebih baik nunggu tahun ajaran berikutnya.

    Demikian informasi dari temen-temen yang menjadi operator sekolah dasar.

    ReplyDelete
  34. Aku terdistraksi oleh foto pertama yang tampil. Kalau dilihat-lihat Nai itu mirip banget dengan dirimu ya Chi? Udah kayak kembar aja misal Nai dipakein kerudung ;)

    Biasanya pertimbangan untuk tidak kemudaan masuk SD adalah karena faktor psikologis. Untuk beberapa anak ada yang belum matang ketika dia belum 7 tahun, rawan digangguin sama teman-temannya yang jauh lebih besar, baik dari sisi fisik maupun usia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul, Mbak. Biasanya alasannya adalah kemandirian

      Delete
  35. dulu dua anakku gak aku ikutin TK kecil, langsung TK besar, agar gak bosen di TK. di rumah aku ajarkan sendiri sambil bermain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyam tapi gak semua orang tua di rumah. ada yang harus kerja juga :)

      Delete
  36. Saladin masuk SDN dan alhamdulillah keterima, usianya 6 tahun 8 bulan :D.

    Bundanya Saladin dulu masuk SDN di usia 5,5 tahun dan jadi trauma, wkwkw. Saat masuk SD memang kudu diperhatikan benar kondisi psikologis anak yaa ...

    Oiya katanya juga ada wacana kalau mau UN di kelas 6 SD, usianya kudu minimal 12 tahun? Eeh ....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Memang kemudaan sih kalau SD 5,5 tahun hehehe

      Delete
  37. Kalau melihat sistem pelajaran jaman sekarang sih saya maklum banget kenapa sd umurnya harus 6-7 tahun. Dulu waktu saya kelas 1 pelajarannya masih membaca nah kalau sekarang kayaknya pelajarannya bikin cerita. Heu

    ReplyDelete
  38. Kalau menurutku sih boleh-boleh saja jika dibawah 7 tahun, dengan catatan anaknya sudah siap untuk masuk SD. Jadi bukan karena obsesi orang tuanya, kasihan nanti anaknya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul. Pokoknya jangan memaksakan apalagi demi gengsi

      Delete
  39. Aku dulu masuk SD umur 6 tahun. Suamiku malah umur 5 tahun, tanpa TK. Jadi, menurutku sih perihal mau masukin anak ke sekolah umur berapa ini tergantung dari kebutuhan anak aja. Kira-kira dia mampu nggak sih. Gitu.

    Tentu sebelum masuk ke sekolah, pendidikan di dalam rumahnya harus dikuatkan dulu. Toh, sekarang banyak opsi pilihan sekolah untuk anak. Mau homeschooling, negeri, swasta. Banyak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku setuju sama Mbak yang namanya kyk namaku ini hahaha.
      Tergantung anaknya dan ortunya dah siap mental anaknya masuk belum. Tentu saja pendidikan dr rumah dikuatin dulu anaknya jg gak kaget :D

      Delete
  40. Pengalaman saya ank pertama masuk SD umur 6,7 tahun karena dia lahir bulan desember.karena mau lanjutin lagi sudah 2 tahun sekolah TK dan dia juga sudah siap sekolah sd soalnya sudah bisa membaca juga lumayan padahl belajar baca hanya 3 bulan,dan itu juga belajar santai gak dipush sama saya.sebetulnya kalau anak sudah siap sekolah bahkan anak temen ada yg usia belum genap 6 tahun udah masuk sd karena anakny sudah siap masuk sd melalui test psikolog

    ReplyDelete
  41. Kalau anaknya mampu msk SD sblm 7 thn kenapa gak. Bontot niatnya mau sy masukin ke sekolah alam nih, dari sulung, tengah gak kesampean krn sy kerja. Skrg bontot bs ditungguin deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asalkan jangan kemudaan aja. Nanti bisa gak masuk datanya

      Delete
  42. Kemarin sempat galau karena Najwa baru 6,2 tahun saat lulus TK. Tapi anaknya merasa siap, dan ternyata memang siap karena sejak hari pertama pun dia langsung enjoy dan lepas. Cuma masalahnya dia masih suka berjalan-jalan di kelas. nggak tahu, apakah memang bawaan agak aktif. Tapi kelas 3 ini progress-nya udah mayan banget. Sedang najib nanti 6,10 insya Allah lulus TK. Kayaknya sih sudah lebih siap. Dan untuk SD yang kami pilih memang setidaknya yg ramah anak dan banyak kegiatan luar kelas jadi anaknya gak bosen.

    ReplyDelete
  43. Aku masuk TK di usia 5th Mba,tepatnya tahun 1999 hehe seiring berjalannya waktu ada wacana masuk SD usia 7th somehow aku kurang setuju. Mungkin krn waktu itu blm menelaah terlalu dalam alasannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pelajaran zaman sekarang semakin sulit. Mungkin itu juga pertimbangannya kenapa usia ditingkatkan

      Delete
  44. Anakku yang sulung masuk SDN usia 6 tahun 9 bulan per bulan Juli. Alhamdulillah dia keterima. Sempat deg-degan juga sih. Sebelum SD, dia sekolah Bimba selama 1,5 tahun. Sudah punya modal mandiri dalam belajar dan ditinggal saya saat di kelas. Sekarang, dia fun-fin saja, semoga belajarnya makin rajin dan berprestasi.amiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sekarang sebaiknya anak udah bisa membaca saat masuk SD. Meeskipun katanya tidak ada aturan seperti itu

      Delete
  45. Dimas kemarin 6.5 tahun masuk SD, karena di kampung. Di Jakarta ga dapet mba hehe

    ReplyDelete
  46. Kalau aku msh bingung jg mba, anaku skrg 4,7 th di bln juli belom aku masukin tk kecil,masih di kasih kegiatan sndri aja dr macem2 literasi..cm bingungnya tahun dpn pas usia 5,7 th lebih enak di tk tk kecil apa tk besar..krn km sekali blom tau detail pembedanya. Brgkali ada saran mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, Mbak Noviantari :)

      Sebelumnya ada niatan mau masukin anak ke sekolah negeri atau enggak? Kalau memang berniat ke sekolah negeri mendingan tahun depan masuk TK A (kecil) dulu.

      Usia 5,7 tahun kalau langsung masuk TK B (Besar) berarti lulusnya kurang dari 7 tahun. Agak sulit bersaing masuk di sekolah negeri karena seleksi utamanya masih pakai umur.

      Apalagi kalau Mbak domisili di DKI. Bila peraturannya gak berubah sampai beberapa tahun ke depan, mungkin juga akan tetap sulit. Karena sekarang sampai jenjang SMA pun faktor usia yang diutamakan. Semakin tua semakin berpeluang. Bukan lagi seleksi akademis seperti sebelumnya.

      Tetapi, peraturan di kita kan suka berubah-ubah. Belum tentu beberapa tahun ke depan masih sama. Hanya sebaiknya dipertimbangkan juga faktir usia.

      Nah, kalau ke swasta usia 5,7 sebetulnya udah bisa di TK B. apalagi kalau anaknya memang bisa mengikuti pelajaran. Malah rata-rata di swasta memang usianya segitu, Mbak

      Delete
  47. persiapan anak masuk SD untuk yang di bawah 7 tahun berarti harus selektif memilih sekolah yah karena memang masih suka bermain. Orang tua juga perlu memahami kebutuhan anak di usianya.

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^