Nai dan Haid Pertama - Salah satu momen yang paling bikin deg-degan
kalau memiliki anak laki-laki adalah sunatan. Sedangkan untuk anak
perempuan, deg-degannya adalah tentang haid pertama. Kapan Nai mulai
haid? Di mana haid pertamanya terjadi? Bagaimana reaksinya? Dan lain
sebagainya.
Kalau untuk sosialisasi sudah Chi kenalkan sejak jauh-jauh hari. Bahkan dari sejak anak mulai bertanya kenapa bunda gak sholat, tentunya Chi bisa menjelaskan tentang mentruasi. Karena Chi juga seorang perempuan, tentunya menjelaskan haid lebih mudah daripada tentang mimpi basah.
Tetapi, Chi mulai khawatir saat membaca cerita tentang seorang anak yang diledekin teman sekelas, terutama sama anak laki-laki, ketika mengalami haid pertama di sekolah. Karena anak tersebut gak tau lagi haid, sampai tembus ke roknya dan diledekkin. Bisa dibaca deh di postingan lama Chi tentang haid pertama.
[Silakan baca: Haid Pertama]
Saat masih SD juga sudah ada beberapa teman Nai yang haid. Malah Nai juga yang bilang kalau temannya lagi uring-uringan gak jelas biasanya lagi mens. Hahahaha, tau aja ya dia! Berarti harus lebih maklum kalau bundanya uring-uringan hehehe.
Meskipun deg-degan menanti momen haid pertama Nai, tetapi Chi juga berharap bisa ikut andil. Chi inget waktu pertama kali mengalami menstruasi, malah gak berani bilang hahaha. Entahlah apa alasannya waktu itu. Akhirnya ya cari tau sendiri. Tetapi, Chi gak pengen Nai seperti itu.
Nai Mulai Haid
Minggu sore, 13 Januari, Nai memperlihatkan celana dalamnya yang ada
bercak coklat. Saat itu, Chi lagi masak di dapur.
Nai: "Bunda, ini celana dalam Ima kenapa?"
Bunda: "Adek BAB, ya?"
Nai: ""Ih, enggak Bunda!"
Bunda: "Coba cium. Bau, gak?"
Nai: "Gak mau, lah."
Sejenak Chi diam, kemudian rasanya pengen ngegetok kepala sendiri. Ini kok kenapa malah langsung kepikiran Nai buang air besar di celana? Mana mungkin, lah! Nai kan udah gede. 😂
Ya gitu, deh. Kadang-kadang, kami suka menganggap Nai masih seperti anak kecil. Padahal anaknya gak kekanak-kanakan juga. Tetapi, mungkin karena Nai anak bungsu. Jadinya suka merasa masih kecil gitu,
Kayak 2 hari sebelumnya, K'Aie beliin Cadbury Dairy Milk Lickables. Coklat yang kayak Kinder Joy gitu. Katanya saat lagi belanja di minimarket, inget Nai yang suka coklat. Ya tapi gak coklat begitu juga kali. Kalau dulu iya, Keke dan Nai suka coklat yang di dalamnya ada mainan. Sekarang kan udah pada gede. 😄
Setelah mulai nyadar kalau Nai mendapatkan haid pertama, Chi langsung mengajak ke kamar mandi. Lagi-lagi Chi lupa kalau belum mengajarkan Nai bagaimana memasang pembalut! Nai langsung kebingungan begitu Chi cuma nyodorin pembalut. Untung anaknya nanya, gak sok tau masang sendiri hahaha.
[Silakan baca: Tips Supaya Anak Mau Sunat]
Nai: "Bunda, ini celana dalam Ima kenapa?"
Bunda: "Adek BAB, ya?"
Nai: ""Ih, enggak Bunda!"
Bunda: "Coba cium. Bau, gak?"
Nai: "Gak mau, lah."
Sejenak Chi diam, kemudian rasanya pengen ngegetok kepala sendiri. Ini kok kenapa malah langsung kepikiran Nai buang air besar di celana? Mana mungkin, lah! Nai kan udah gede. 😂
Ya gitu, deh. Kadang-kadang, kami suka menganggap Nai masih seperti anak kecil. Padahal anaknya gak kekanak-kanakan juga. Tetapi, mungkin karena Nai anak bungsu. Jadinya suka merasa masih kecil gitu,
Kayak 2 hari sebelumnya, K'Aie beliin Cadbury Dairy Milk Lickables. Coklat yang kayak Kinder Joy gitu. Katanya saat lagi belanja di minimarket, inget Nai yang suka coklat. Ya tapi gak coklat begitu juga kali. Kalau dulu iya, Keke dan Nai suka coklat yang di dalamnya ada mainan. Sekarang kan udah pada gede. 😄
Setelah mulai nyadar kalau Nai mendapatkan haid pertama, Chi langsung mengajak ke kamar mandi. Lagi-lagi Chi lupa kalau belum mengajarkan Nai bagaimana memasang pembalut! Nai langsung kebingungan begitu Chi cuma nyodorin pembalut. Untung anaknya nanya, gak sok tau masang sendiri hahaha.
[Silakan baca: Tips Supaya Anak Mau Sunat]
Ketika Haid Pertama Datang
Mengenalkan anak tentang haid tidak hanya tentang seperti apa menggunakan
pembalut, berapa lama pembalut bisa digunakan, siklus datang bulan, dan
bagaimana membersihkan darah. Tetapi, juga tentang warna dan konsistensi
darah yang keluar. Oiya, Chi juga mengajarkan tentang PMS dan gejalanya.
Sejauh ini kayaknya Nai masih santai aja.
Chi sempat bingung ketika melihat darah mentruasi Nai hanya berupa bercak berwarna hitam di 1-2 hari pertama. Untungnya sekarang udah bisa dengan cepat cari info, yakan.
Alhamdulillah, lega bacanya. Chi minta Nai setiap ganti pembalut, kasih lihat dulu ke Chi. Jangan langsung dibilas. Selain untuk mengamati, Chi juga mengajarkan Nai tentang warna dan konsistensi darah saat haid.
Masuk di hari ke-3, darah menstruasi mulai lebih cair, merah, dan banyak. Nai sampai sedikit mengeluh karena keluarnya lumayan banyak di sekolah sehingga harus ganti pembalut.
Chi menyarankan ke Nai, kalau bisa gak usah ganti pembalut saat di sekolah. Toilet sekolah kan umumnya kurang bersih. Apalagi sekolah Nai baru selesai direnovasi. Kayaknya masih berasa kotor dan debu. Tetapi, kalau udah banyak memang harus diganti. Gak nyaman kalau udah penuh. Selain itu juga untuk menjaga supaya jangan tembus ke rok.
Chi setiap hari juga tanya tentang kondisi Nai. Apa dia ada sakit kepala, sakit perut, dan lain sebagainya. Soalnya Nai anaknya lumayan pendiam. Chi minta dia jangan diam aja kalau ada keluhan. Katanya, gak ada keluhan apa-apa.
Ya, Chi juga dulu begitu. Gka pernah merasa pusing atau gangguan apapun saat datang bulan. Paling hanya darah aja yang keluar banyak banget dan biasanya lama. Minimal 7 hari baru selesai. Baru beberapa tahun terakhir ini aja, Chi sering mengalami gangguan seperti sakit kepala, sakit perut, dan lain-lain setiap kali menstruasi.
Masuk hari ke-7, haid Nai selesai. Chi mengajarkan bagaimana bebersih supaya Nai bisa kembali sholat. Chi juga kembali mengajak diskusi tentang semakin pentingnya menjaga pergaulan bila sudah menstruasi.
Oiya, gejala lain yang Chi lihat sebelum menstruasi adalah timbul jerawat yang lumayan besar di pipi. Berbeda dengan Keke, memasuki masa puber ini, wajah Nai tetap mulus. Nah waktu itu, saat kami lagi ngopi di Cofi, Chi lihat ada jerawat lumayan besar di pipinya. Chi sempat ngebatin, 'Kayaknya Nai mau mens, nih.'
Soalnya Chi juga begitu. Sampai sekarang jerawat cuma datang kalau mau haid. Biasanya cuma 1, tetapi gede. Makanya suka gemes hehehe. Eh, gak taunya bener. Besoknya Nai pun mens.
[Silakan baca: Ngopi di Cofi]
Chi sempat bingung ketika melihat darah mentruasi Nai hanya berupa bercak berwarna hitam di 1-2 hari pertama. Untungnya sekarang udah bisa dengan cepat cari info, yakan.
Menurut beberapa artikel yang Chi baca, warna darah yang gelap atau kehitaman itu termasuk wajar bagi anak perempuan yang baru pertama kali haid.
Alhamdulillah, lega bacanya. Chi minta Nai setiap ganti pembalut, kasih lihat dulu ke Chi. Jangan langsung dibilas. Selain untuk mengamati, Chi juga mengajarkan Nai tentang warna dan konsistensi darah saat haid.
Masuk di hari ke-3, darah menstruasi mulai lebih cair, merah, dan banyak. Nai sampai sedikit mengeluh karena keluarnya lumayan banyak di sekolah sehingga harus ganti pembalut.
Chi menyarankan ke Nai, kalau bisa gak usah ganti pembalut saat di sekolah. Toilet sekolah kan umumnya kurang bersih. Apalagi sekolah Nai baru selesai direnovasi. Kayaknya masih berasa kotor dan debu. Tetapi, kalau udah banyak memang harus diganti. Gak nyaman kalau udah penuh. Selain itu juga untuk menjaga supaya jangan tembus ke rok.
Chi setiap hari juga tanya tentang kondisi Nai. Apa dia ada sakit kepala, sakit perut, dan lain sebagainya. Soalnya Nai anaknya lumayan pendiam. Chi minta dia jangan diam aja kalau ada keluhan. Katanya, gak ada keluhan apa-apa.
Ya, Chi juga dulu begitu. Gka pernah merasa pusing atau gangguan apapun saat datang bulan. Paling hanya darah aja yang keluar banyak banget dan biasanya lama. Minimal 7 hari baru selesai. Baru beberapa tahun terakhir ini aja, Chi sering mengalami gangguan seperti sakit kepala, sakit perut, dan lain-lain setiap kali menstruasi.
Masuk hari ke-7, haid Nai selesai. Chi mengajarkan bagaimana bebersih supaya Nai bisa kembali sholat. Chi juga kembali mengajak diskusi tentang semakin pentingnya menjaga pergaulan bila sudah menstruasi.
Oiya, gejala lain yang Chi lihat sebelum menstruasi adalah timbul jerawat yang lumayan besar di pipi. Berbeda dengan Keke, memasuki masa puber ini, wajah Nai tetap mulus. Nah waktu itu, saat kami lagi ngopi di Cofi, Chi lihat ada jerawat lumayan besar di pipinya. Chi sempat ngebatin, 'Kayaknya Nai mau mens, nih.'
Soalnya Chi juga begitu. Sampai sekarang jerawat cuma datang kalau mau haid. Biasanya cuma 1, tetapi gede. Makanya suka gemes hehehe. Eh, gak taunya bener. Besoknya Nai pun mens.
[Silakan baca: Ngopi di Cofi]
Jaga-Jaga Sebelum Menstruasi
Balik lagi ke keresahaan Chi tentang haid pertama. Saat SD, gak terlalu
khawatir bila terjadinya di sekolah. Wali kelasnya saat itu bilang kalau
di sekolah selain sering disosialisasikan tentang haid ke para siswa juga
selalu ada pembalut hingga rok pengganti. Dengan lingkungan sekolah yang
ramah, Chi juga percaya kalau bila itu terjadi gak ada bullying.
Tetapi, bagaimana bila terjadinya saat Nai SMP? Rasanya sulit meminta wali kelas atau sekolah tentang hal ini. Chi memang belum pernah bertanya ke wali kelas Nai di SMP. Hanya feeling aja kalau sekolah negeri rasanya kurang perhatian akan hal begini seperti sekolah Nai saat SD.
Makanya begitu masuk SMP, Nai selalu membawa 1 lembar celana dalam dan pembalut di dalam pouch yang dia simpan di tas. Chi memintanya untuk selalu dibawa buat jaga-jaga. Alhamdulillah, ternyata haid pertama terjadi di rumah.
Tetapi, bagaimana bila terjadinya saat Nai SMP? Rasanya sulit meminta wali kelas atau sekolah tentang hal ini. Chi memang belum pernah bertanya ke wali kelas Nai di SMP. Hanya feeling aja kalau sekolah negeri rasanya kurang perhatian akan hal begini seperti sekolah Nai saat SD.
Makanya begitu masuk SMP, Nai selalu membawa 1 lembar celana dalam dan pembalut di dalam pouch yang dia simpan di tas. Chi memintanya untuk selalu dibawa buat jaga-jaga. Alhamdulillah, ternyata haid pertama terjadi di rumah.
Anak-Anak Udah Remaja
Chi: "Yah, anak-anak udah pada gede aja. Keke udah mimpi basah. Nai udah
mens. Berarti kita makin tua, ya?"
K'Aie: "Emangnya kenapa kalau makin tua?"
Ih! K'Aie mah gitu, deh. Lempeng banget orangnya. Kan, pengennya dijawab apa gitu. Soalnya Chi lagi baper karena anak-anak udah gede. 😂
[Silakan baca: Ketika Anak Laki-Laki Mulai Mimpi Basah]
K'Aie: "Emangnya kenapa kalau makin tua?"
Ih! K'Aie mah gitu, deh. Lempeng banget orangnya. Kan, pengennya dijawab apa gitu. Soalnya Chi lagi baper karena anak-anak udah gede. 😂
[Silakan baca: Ketika Anak Laki-Laki Mulai Mimpi Basah]
52 comments
Wah selamat ya Nai sudah haid.
ReplyDeleteJadi inget dulu waktu haid hari pertama panik banget, ragu bilang ke mama karena banyak sodara. Akhirnya melipir2 bisikin, trus disodorin pembalut tapi lupa diajarin cara pakenya 🤣🤣🤣😜
Sok tau di dalam kamar mandi, ternyata bener cara pakenya. Abis itu di tumpengin, duh maluuu 😅
Btw kalau harus ganti pembalut di sekolah gmn mba? Apakah juga harus dibilas gt juga? Terus better di buang di sekolah atau gmn?
Aku jaga2 ke anak cewekku nih
Hahaha! Seru banget sampe ditumpengin segala :D
Deletewah udah gede ya anaknya udah haid pertama... aku wanti wanti jaga kebersihan dan jangan buang pembalut sembarangan ke anak anak
ReplyDeleteIya, Mbak. Penting banget menjaga kebersihan, ya
DeleteNai sudah gede, udah dapet haid pertama :)
ReplyDeleteAnak-anakku dulu haid datengnya di sekolah, untunglah haid pertama masih bercak aja, nggak banyak jadi nggak tembus di rok seragam. Karena sudah diberi tau tentang haid ini sejak kelas 4 SD, mereka udah ngerti, jadi nggak takut pas dapet haid. Yang belum tuh cuma harus membiasakan diri memakai pembalutnya, mereka jalan jadi rada 'aneh' saat pertama kali memakai pembalut :D
Kalau udah dikasih tau duluan, bisa meminimalisir rasa panik dan kaget ya, Mbak
DeleteGak berasa anak-anak udah pada gede aja ya mom, perasaan baru kemarin ngeden lahiran, hihii, cepatnya waktu berlalu, hiks. Saya juga wanti2 ke si kakak nih, agar selalu menjaga kebersihan miss V.
ReplyDeleteiya, terkadang jadi bikin baper
DeleteHalo mba. Menurutku memang sejak awal kita udah ajak ngobrol anak soal haid bagi yang perempuan. Biar dia nggak kaget juga. Dan semoga terhindar dari salah sumber. Anakku sejak kelas 4 SD ada materi fiqih perempuan dan dsampaikan soal menstruasi juga
ReplyDeleteYup! Memang sebaiknya ada komunikasi yang baik antara orangtua dan anak
Deletehehehe.. jadi bayangin kalau Nai udah gede banget dan baca postingan ini mba wkwkwk.
ReplyDeleteGak punya eh belum punya (eh emang mau punya lagi, Rey? wkwkw) anak cewek.
Jadi gak terlalu concern ke masalah haid, cuman baca ini jadi keingat pertama kali dapat haid dulu.
Duh ya, anak2 dapat haidnya SD, saya dong kelas 3 SMP pas udah mau kelulusan wakakaka
Telat banget saya dewasanya.
Udah gitu, sedih banget gak diajarin mama tentang ini itu hiks
Ke Keke pun saya tetap mengenalkan tentang haid. Biar dia tau alasan bundanya lagi gak shalat. Supaya jangan ngetawain juga kalau teman perempuannya ada yang 'tembus'
DeleteWah udah gede ya anaknya mba. Bicara soal haid pertama, aku dulu datangnya SMP Kelas 1 paniknya luar biasa bahkan sampai nangis, bersyukurnya ada Mama yg selalu memeluk dan menjelaskan. Orang tua memang jadi sahabat anak banget apalagi anak cewe ya mba.
ReplyDeleteSecara sok akrab, gue kenal Nai dari kecil kan chi ... Eh, sekarang dah gede aja! Bhahaha
ReplyDeleteGede, lah. Kan, dikasih makan hehehe
Deletehahhahaa..Naii ga osah gede aja kata Bunda yaa..
ReplyDeleteBiar Bundanya ga baperan eeaa
Atulah, Nai emang udah gede aja, alhamdulillah udah mens. Emang pengalaman dampingi anak pertama kali mens ini emang butuh ketelitian ngasih taunya.
huwaaa udah lega saat anak perempuan pertama haid. Berarti normal ya Nai. Syukurlah bisa berjalan lancar meski ... sempat dikira BAB >,<
ReplyDeleteHihihi.... Iya ya Mbak, pasti ada rasa melo melo gimana anak uda gede-gede ya. Tapi aku merasa gaya kepengasuhanmu keren mbaaak, anak-anak deket dan langsung nanya padamu tanpa canggung ya....
ReplyDeleteThank for sharing kak,, saya lagi mencoba mengajarkan tentang kedewasaan perempuan sama Shakila terutama ya tentang mens ini.
ReplyDeleteWah Nai udah jd gadis :D
ReplyDeletekeinget dulu pas haid aku jg bingung haha :D
Anakku taunya pembalut itu "pempe" atau pampers ibunya masa haha.Tapi aku jelasin pakai itu soalnya bunda lagi berdarah. Agak gedean dikit kali ya ntr dijelasin ke anak gadis kalau itu siklus bulanan :D
Saya lagi deg - deg an nih nungguin momen kayak gini makchi, dudududu makasih sharingnya
ReplyDeleteIlmu banget nih mbak buat aku menghadapi anakku nanti pas udah gede. Waktu cepet banget ya berlalu. Ikutan baper jugaa..
ReplyDeleteAkhirna Nai nambah gede udah jadi dewasa ini ya
ReplyDeleteJadi ingat jaman SMP pas dapet pertama kali takut
yang masangin juga ibuk hahahah
Udah gadis yaaa mba.. aku menyimak nih, sambil mulai perkenalkan Obi juga dengan fitrahnya plus perubahan-perubahan di tubuhnya
ReplyDeleteSelamat yaa Nai...
ReplyDeleteSudah masuk ke fasa kehidupan yang baru.
Senang sekali bisa akrab bercerita dengan sang Bunda.
Barakallahu fiikum, Nai dan Bunda.
Alhamdulillah Nai sudah akil baligh.
ReplyDeleteDan syukurnya jadi ortu di era milenial kita tahu informasi dan segala apa yang mesti disiapkan..Terutama mental.
Kek aku dulu haid kelas 1 SMP karena malu, takut, bingung akhirnya pasang pembalut terbalik. Sampai hari ketiga baru ngeh cara pasang yang benar gimana ..duh!
aku suka kepo sama yg punya anak perempuan dan baru mens. karna ga ngalamin buat ngajarin soalnya, hehe.
ReplyDeletealhamdulillah, anak2 dah gede. ayo jangan baper mba... nanti laper :D
Baca ceritanya jadi ingat masa SMP dulu pas pertama kali haid. Yang paling khawatir emang tembus di rok sekolah, terus diledekin teman-teman cowok. Malu banget.
ReplyDeleteWah selamat Imaaa... Sudah jadi gadis remaja yaaa. Anak-anak sekarang pinternya cepat banget. Kalau dulu zaman2 pendahulunya mah paling panik mulu ya, Mbak.
ReplyDeleteanak gadisnya udah gadis beneran, selamat masuk ke fase hidup yang penuh warna. Impianku dari dulu tuh bisa deket sama nyokap, bisa cerita tanpa judging dll. happy liat mba sama Nai bisa saling terbuka
ReplyDeleteSaya lupa dulu mens pertama gimana ya? Senang yaa di zaman sekarang para ibu sudah makin aware dan care. Jadi pengen punya anak perempuan biar tahu gimana sih mens pertama di depan mata. Hehe. Seseru Nai gak yaa
ReplyDeleteDulu waktu masih mulai ngeblog kakak nai masih kecil, sekartmang sudah remaja, pertumbuhan yang luar biasa
ReplyDeletePenting nih buat ngajarin anak tentang pubertas gini, jadi anak sudah siap dan tahu harus gimana.
ReplyDeleteSelain itu harus sering ajak anak diskusi yaa biar gak mali kalau mau cerita :)
Untuk sunatan saya mengalami deg2annya. Soalnya menghadapi dua anak laki-laki dengan karakter berbeda, menjelaskan tentang sunat juga harus berbeda. Tapi karena tidak punya anak perempuan, saya terbebas menjelaskan segala sesuatu mengenai menstruasi 😂
ReplyDeletedulu anak2ku semept gak mau bersihin karena jijik lihat darah
ReplyDeleteAlhamdulillah Nai udah baligh ya. Nadia juga sudah lo mbak, kalo ga salah awal masuk kelas 5 deh. Nadia malah epic mbak, aku udah sounfing sejak setahun lalu tentang mens krn dia cerita temen sekelasnya udh ada yg mens.
ReplyDeleteJadi pas nadia mandi pagi dia ga sadar celananya ada bercak darah dan skolah lah dia dengan santai, nah pas aku mo masukin cucian baru deh nyadar celana nadia ada darah mens, aku langsung telp bu gurunya dan aku putuskan jemput aja dijelaskan di rumah soal semuanya hehehe...
Wah Nai sudah besar😊
ReplyDeleteJadi inget dulu saya yg mengajarkan semua ttg haid, bahkan yg mempersiapkan mental saya bahkan sebelum mendapatkan haid pertama, adalah si mbak yg ngasuh saya😂
Saat haid pertama tiba, yg saya laporin pertama juga si mbak wakakaka..... Baru setelah itu si mbak ngasih tahu ibu saya😄
Cepatnya waktu berlalu, wah 2 tahun lagi mungkin anakku dapat mens, tapi baca kisah nai ini, rasanya benar2 tak terasa waktu berjalan dan aku juga bertambah tua
ReplyDeleteAlhamdulillah, Kakak Nai sudah dewasa ya, sudah mens..teman-teman anakku di kelas 5 SD juga sudah mulai banyak yang haid, dia sendiri belum hehe nunggu giliran..semoga pas SMP kelas 7 nanti
ReplyDeleteKakak Nai sudah beranjak dewasa nih dan semakin cantik yah untuk menjaga diri dan tambah rajin ibadahnya
ReplyDeleteDulu saya juga pas SMP mengalami haid pertama. Saya enggak langsung bilang ke Mama karena malu hihihi. Tapi pas hari kedua saya beranikan bilang ke Mama karena saat itu saya diajak Salat gak mau, jadi terus terang karena apa. Kalau ingat dulu lucu dan ingin ketawa sendiri.
ReplyDeletePernah tembus sampai ke rok, pas pulang sekolah, tas slempang saya panjangin terus buat nutupin rok yang kena darah mens. Hahahaa
Wah sayang anakku cowok... Jd gak tau rasanya bicara ttg haid pertama... Pastinya kudu hati2 ngasih penjelasannya ya bund
ReplyDeleteWah, Nai udah gede, udah menstruasi. Selamat ya. Ingat-ingat masa pertama kali menstruasi, rasanya luar biasa. Trus ingat juga pesan mama untuk jaga kebersihan dan pembalut tak dibuang sembarangan. Harus dicuci bersih.
ReplyDeleteWaaah, lama banget aku gak mampir ke blognya mbak Myra 😅
ReplyDeleteJadi inget jaman dulu, aku dapat haid pertama kelas 6SD, kebingungan, takut, campur aduk rasanya. Nai udah gadis, seru ya punya anak cewek😉
jadi inget waktu aku haid pertama dulu.. jaman lagi penataran masuk SMP, mana lagi pakai rok putih, cuek aja gitu ikut baris2 dalam keadaan rok putih dan ada buletan merah besar dibelakangnya hahahaha.. segitu polosnya sampai gak ngerto harus izin pulang buat pakai pembalut
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah pada gede. Sudah mulai bisa mengurus diri sendiri semua. Aku masih lamaa...
ReplyDeleteJadi ingat jaman dulu haid pertama waktu kelas 1 SMP dan disekolah pulak jadilah aku bingung tapi untuk ada guru pembimbing kewanitaan dulu disekolah. Mak Chi anaknya sudah gadis...
ReplyDeleteKo saya jadi ketawa atas statment mba Myra di awal ketika Nai bertanya,
ReplyDeleteSaya pernah ngerasain kebingungan saat haid datang utk pertama kalinya. Padahal waktu itu udah rapi dan siap ke sekolah dan ternyata...
Untung belom bocor kena rok
Waah anaknya sudah beranjak dewasa semua ni.. aku jd teringat pertama kali haid. Sama kayak nay, pas SMP.
ReplyDeleteTapi ibu ku gak sedetail itu kasi tau tentang haidnya. Hebat ih,, sampai minta jgn bilas pembalut dulu,sebelum bunda nya ngeliat..
Rasanya cepet ya mba...Nai udah remaja sekarang... Ntar aku juga pasti ngalami yang mb Chi alami.
ReplyDeleteKlo aku, biar lebih berasa tenang klo lagi banyak gitu, makenya yang night mba.
udah gadis ya nai
ReplyDeletesemoga sehat2 selalu..
sy yg punya anak cewek umur 7 thn juga punya PR nih tuk mengenalkan ttg haid secara bertahap.
soalnya anak2 sekarang cepat gede..apalagi sy dulu haid kelas 6 SD
Udah jadi anak gadis aja ya mbak, yampun anakku baru 2 tahun kayak udah ngerasain anak mau haid pertama aja kayak deg-degan gitu jadinya. Trus pasti banyak hormon yang berubah juga
ReplyDeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^