Ketika Anak Laki-Laki Mulai Mimpi Basah

By Keke Naima - November 20, 2023

"Keke udah mimpi basah belum?"
Sejujurnya, Chi kurang suka kalau ada yang bertanya seperti ini. Bukan karena Chi gak suka ditanya, tetapi kurang suka melihat ekpresi yang bertanya. Suka kayak yang pada mesem-mesem gimana gitu. Kayak yang salah tingkah, ya pokoknya gitu, lah. Padahal seharusnya bertanya tentang mimpi basah kan sama aja kayak pertanyaan, "Apakah Nai sudah haid?"

Ketika Anak Laki-Laki Mulai Mimpi Basah

Kalau kayak gitu kesannya kayak mimpi basah mengarah ke pornografi atau bagaimana gitu. Makanya Chi suka langsung jawab, "Belum." Singkat dan padat sambil berusaha menghindar. Tetapi, ada juga yang malah makin kepo dengan memberikan pertanyaan lanjutan.

Udah mulai dikasih tau tentang mimpi basah? Udah diajarin bagaimana membersihkan diri? Atau malah ada yang gak percaya jawaban Chi karena melihat fisik Keke yang kelihatannya sudah puber. Terserah aja, lah. *Kadang-kadang Chi suka kesel kalau yang nanya pakai ekspresi mesem-mesem

[Silakan baca: Keke Mulai Puber? Yuk! Kenali Tanda-Tanda Pubertas Pada Anak Laki-Laki]


Keke Mulai Mimpi Basah


Keke: "Bundaaaa ..."
Bunda: "Apa?"
Keke: "Keke kan lagi tidur, trus tau-tau kebangun karena kirain ngompol. Keke langsung pegang kasur, tapi spreinya kering. Kenapa, Bun?"

Wajah Keke terlihat antara baru bangun, bingung, dan malu. Ya iyalah kalau sampai beneran ngompol kan mungkin dia merasa malu karena sudah besar. Chi diam sebentar. Kemudian tercium bau yang khas.

Bunda: "Oh, tadi Keke mimpi basah. Tau kan mimpi basah?"
Keke: "Iya, tau."
Bunda: "Tau bagaimana cara membersihkannya?"
Keke: "Tau."
Bunda: "Ya udah sana bebersih dulu. Kalau bingung, googling dulu, ya."
Keke: "Iya, Bun."

[Silakan baca: Masa Puber Bikin Baper]


Mimpi Basah dan Sex Education


Anak-anak tentu tidak pernah merencanakan terjadinya mimpi basah. Mimpi basah datang begitu saja, tanpa mampu mereka tolak. Pengalaman mimpi basah bagi seorang anak merupakan sensasi yang menakjubkan, perasaan pun campur aduk, mengalami kebingungan untuk menyikapinya, dan menjadi kenangan terindah yang mendalam dan tak terlupakan karena telah masuk ke dalam long term memory (ingatan jangka panjang).

Sumber: Republika

Chi sependapat dengan salah satu tulisan di Republika. Memang sudah seharusnya mimpi basah menjadi bagian dari pendidikan seksualitas untuk anak. Seperti yang diulas di portal online tersebut dan juga di beberapa artikel lain yang Chi baca, mimpi basah memang mendatangkan kenikmatan.

Namanya juga kenikmatan, biasanya ingin diulangi lagi. Bagi anak yang tidak mendapatkan pemahaman benar tentang mimpi basah dari orang tua, guru, atau orang yang tepat, maka anak akan mencari tau sendiri. Salah-salah malah mencari tau di berbagai situs pornografi atau bahkan melakukan seks bebas. *Naudzubillah min dzalik.

Anak harus diberi pemahaman tentang bagaimana menyikapi mimpi basah yang benar. Sebagai muslim tentu saja ada syariat yang harus dilakukan.


Tips Menghadapi Anak yang Mengalami Mimpi Basah untuk Pertama Kali


Mimpi basah pada laki-laki tidak berbeda dengan haid pada wanita yaitu sebuah proses alami yang normal terhadap perubahan hormon. Mimpi basah mungkin saja terjadi tanpa rangsangan tertentu. Proses keluarnya sperma terjadi pada saat laki-laki sedang tidur. Mimpi basah bagi anak laki-laki juga menjadi pertanda sudah memasuki masa pubertas


1. Bersikap Tenang

Ketika Chi tanya ke Keke saat dia sedang kebingungan bahkan malah menyuruh googling kalau belum tau, bukan berarti Chi terlalu tenang sampai bersikap secuek itu. Keke pertama kali mimpi basah itu beberapa bulan lalu. Tepatnya saat Ramadan. Saat itu, Chi lagi masak makanan buat persiapan berbuka puasa. Kalau kemudian Chi ngeladenin Keke dulu, bisa-bisa masakannya gosong dan kami gak punya makanan buat berbuka puasa *anaknya gak bisa multitasking 😂

Setelah urusan memasak selesai, Keke pun sudah bebersih, baru deh Chi ajak ngobrol. Nah di sini yang Chi maksud untuk bersikap tenang. Dari beberapa sumber yang Chi baca tentang pengertian mimpi basah, semua mengatakan kalau hal itu proses yang wajar banget, kok. Makanya Chi suka gak ngerti kalau orang suka bertanya tentang mimpi basah, tetapi udah kayak salah tingkah sendiri.

Kalau udah tau apa itu mimpi basah, bersikaplah tenang. Gak ada yang salah saat anak mimpi basah. Gak usah nuduh-nuduh atau curiga ke anak. Jangan-jangan abis ngapain sampai mimpi basah. Kasihan nanti anaknya. Dia aja masih bingung dengan apa yang dialami, eh malah disalahin ma orang tua.

[Silakan baca: Jumpalitan dan Tips Menghadapi Anak Puber]


2. Berdiskusi dengan Baik

Chi seneng banget dan bersyukur ketika Keke menceritakan kebingungannya. Itu artinya dia merasa nyaman untuk curhat dengan bundanya bukan dengan orang lain. Bukan berarti Chi mengeneralisir kalau orang lain pasti akan menyesatkan, lho. Tetapi, kalau Keke sampai curhat ke orang lain dulu kan mungkin aja Chi jadi gak bisa mengontrol. Bersyukur kalau orang lainnya baik dengan memberikan penjelasan yang tepat. Kalau malah meledek atau memberi tau yang salah bagaimana?

Kami melakukan diskusi tentang hal ini. Tidak sekadar membahas tentang apa itu mimpi basah dan bagaimana cara membersihkannya. Tetapi, juga berdiskusi tentang masa puber, seperti apa harus bersikap terutama dengan lawan jenis, bagaimana pandangan islam tentang mimpi basah, dan lain sebagainya.

Apakah K'Aie juga suka berdiskusi dengan anak-anak termasuk masalah ini?

[Silakan baca: Peranan Orangtua dalam Pendidikan Seksualitas Anak pada Usia Baligh dan Remaja bersama Ibu Elly Risman]

Kami cukup sering berdiskusi dengan anak-anak dalam hal apapun. Tetapi, kami juga gak mengkotak-kotakkan. Misalnya, tentang mimpi basah ini gak harus jadi ranah K'Aie yang menjelaskan. Frekuensi bertemu dengan anak-anak lebih sering dibandingkan K'Aie. Kemungkinan besar, Chi yang akan jadi tempat anak-anak untuk bertanya. Sayang banget kalau kemudian Keke curhat ke Chi trus dijawab, "Tunggu Ayah pulang aja, deh! Bunda gak ngerti masalah kayak gitu."

Ya memang pastinya Chi gak tau secara mendalam tentang mimpi basah. Tetapi, setidaknya bisa berdiskusi semampu mungkin Bikin Keke tetap merasa nyaman saat curhat ke bundanya.


3. Mencari Info Sebanyak Mungkin

Nai sampai saat ini belum mendapatkan haid. Tetapi, Chi sudah mulai sounding tentang haid sejak dia SD. Pastinya Chi lebih lancar menjelaskan tentang haid daripada mimpi basah. Alasannya tentu aja karena Chi mengalami.

[Silakan baca: Haid Pertama]

Sedangkan untuk mimpi basah Chi harus banyak mencari tau dari berbagai sumber. Diskusi dengan K'Aie juga pastinya dilakukan. Jadi ketika suatu saat ketika Keke mengalami mimpi basah untuk pertama kalinya dan dia curhat ke bundanya, Chi udah gak kebingungan.

Nah kurang lebih 3 tips itu deh yang Chi. Mungkin teman-teman lain ada yang mau menambahkan? Silakan 😊

  • Share:

You Might Also Like

52 comments

  1. Belum punya anak lelaki bukan berarti ga perlu belajar soal ini. Saya jadikan referensi kelak ya Mba.

    ReplyDelete
  2. Makasih tips mba..soalnya aku juga pasti akan ngadepin ini. Anakku taon depan dah SMP, bongsor juga badannya..tp tp ya gitu, badannya doang yang bongsor. Tp polahnya masih anak2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama, Keke juga badannya gede. Makanya suka dibilang udah SMA. Padahal mah masih anak-anak

      Delete
  3. saya udah 2 kali nih Bun..

    dari kelas 5 sudah kita jak diskusi, mas jek pas 1 SMP MBnya, dan adiknya kelas 6 ini..

    Disekolah mereka juga sudah dikasih tau tentang ini..jadi aman terkendali deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah gak hanya orang tua yang peduli. Sekolah pun ikut memberi tahu. Memang seharusnya seperti itu

      Delete
  4. Mbaaa.. bermanfaat banget nih.
    Anak saya cowok keduanya, dan saya ga punya saudara cowok.
    jadinya agak-agak geli gitu, kadang juga nanya ke suami.

    Ya, masih ada beberapa taun lagi sih, tapi emang harus dipersiapkan sejak sekarang :)

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah ya aku terus memantau yang sulung apakah sudah mimpi basah atau belum karena tanggungjawab setelah aqil baligh akan berbeda.

    ReplyDelete
  6. Wah..pas banget .., anakku cowok nih.., tapi masih lama..semoga dia juga terbuka sama saya.., jadi gampang menjelaskan.., beda kalau anak diam2 aja ..

    ReplyDelete
  7. Aku nanti akan menghadapi pubertasnya Shidqi nih mbak, agak deg-degan, soalnya kurang faham masalah begini hehe.. tapi alhamdulillah dia udah tau saat ustad di SDITnya ngajarin apa itu mimpi basah

    ReplyDelete
  8. untungnya aku sudah bercerita dulu dg bahasa sederhana agar anak mengerti jd saat mimpi absah, anak sdh cukup mengerti

    ReplyDelete
  9. Dan baca ini, aku lgs ngelirik ke anak lanangku :D. Ya ampuuun sampe ga keingetan kalo cowo itu ada masa mimpi basah. Anakku msh kecil sih, masih lama akan mengalami. Tp memang aku hrs siap kalo wktnya tiba. Semoga aja sih, kalo memang udh wktnya si adek bisa curhat dan ceritanya ke aku juga. :) . Akupun pasti kuatir kalo dia dpt penjelasannya dr org yg ga jelas mba.

    ReplyDelete
  10. makasih sharingnya mak, sanak saya udah 11 th siap2 menghadapai pengalaman seeprti ini

    ReplyDelete
  11. saat punya anak, kita memang ditantang untuk lebih siap menghadapi sebelum terjadi, bahkan lebih siap dari anaknya sendiri. Harus tenang dan siap menjawab juga mengajak diskusi ya mba

    ReplyDelete
  12. Anak sulung saya kerap menanyakan hal ini, makasih mom udah memberi pandangan untuk saya, jadi saya pun bisa belajar tenang menghadapi pertanyaan selanjutnya.
    Pentingnya orangtua untuk mendapatkan edukasi mengenai hal ini.

    ReplyDelete
  13. Jadi ada ada jawaban nih kalo nanti anakku mulai mimpi basah.. ternyata hal-hal kaya gitu harus tenang ya. Nah mukaku biasanya panik duluan

    ReplyDelete
  14. Walaupun gak punya anak cowo tp aku juga penasaran gmn cara jb ortu yg bijak dan bersahabat... TfS mba... sex education sebaiknya memang diberikan dari keluarga dgn harapan mrk lebih terbuka ke kita sbg ortu....

    ReplyDelete
  15. Wah makasih Mbak sharingnya. Aku belum punya anak laki-laki jadi enggak persiapan beginian. Tapi membantu sekali buatku untuk mempersiapkan mengenalkan mens ke anak perempuanku

    ReplyDelete
  16. Jadi mimoi bsah itu sebenarnya, memang keluar secara alami tanpa disadari si anak, atau diawali dengan mimpi 'pertemuan' dengan wanita, Mbak? Hihi... maaf ikut kepo dan kudet. saya belum pelajari juga masalah ini.

    ReplyDelete
  17. Syukurlah Keke langsung lapor ke ibunya. Daripada dia cari kemana-mana malah berbahaya >,<
    Aku deg-degan ini nanti kalau SID mimpi basah (bertahun-tahun lagi).

    ReplyDelete
  18. Pengen peluk Mbak Myra boleh? Aduh.. ibu idaman banget ini bisa dengan tenang menjelaskan fenomena-fenomena alami yang terjadi, yang masih tabu untuk dibicarakan. Peluk hangat dari aku ya mbak..

    ReplyDelete
  19. Wah..aku baca pelan-pelan nih tipsnya. Karena sebentar lagi aku ngalami pastinya. Tengkyuuuu Mbak. Infomu sungguh berguna.

    ReplyDelete
  20. Terima kasih artikelnya mba mencerahkan pisan siap2 ntar kalau Adek dah gede

    ReplyDelete
  21. Yup, sama dengan cewek saat pertama kali haid ya. Aku dulu udah mulai ngobrolin dari anak kelas 4 SD, tentu dengan bahasa yg bisa dimengerti anak, jadi saat mereka mengalami, udah nggak kaget & takut lagi.

    ReplyDelete
  22. Tipsnya ocok banget Myr buat aku nanti menghadapi Pascal :) bener banget ga ada yang salah dengan anak yang mimpi basah, justru itu normal bukan pasti akan ngalamin juga.

    ReplyDelete
  23. Mbaa, keterbukaan anak dan ibu ini ya yang buat anak pun tak canggung untuk mengkomunikasikan ama ortu. Memang sebaiknya kita juga tenang ya mba walaupin zebenarnya agak salting pas mau ngomong buat jelasin ke anak. Hhehehe

    ReplyDelete
  24. Kalo aku dan suami, begitu anak sembuh abis khitan kami kasih tahu tentang mimpi basah. Jadi ketika akhirnya mereka mimpi basah, biasanya ngomong. Dan kebetulan aku yg pas nemenin karena sedang di rumah. Dan aku juga gak suka kalo ada yang nanya2 soal anakku udah mimpi basah apa belum. Kayak nggak ada yang diurusin, ngurus anak orang

    ReplyDelete
  25. Heheheh Keke bikin ketawa ih, bunda Chi keren menghadapi dengan tenang.
    Aku belum punya anak, jadi belajar banyak soal postingan ini. Makasih BUn Chi udah berbagi.

    ReplyDelete
  26. Wah, ini yang terjadi sama saya beberapa bulan ke belakang. Si Aa aku tanya tentang ini. Soalnya iya, aku penasaran dengan badannya yang udah tinggi, gede, dan suara berat. Dan dia jawab dengan jujur. Alhamdulillah deh, kami jadinya ngobrol ke sana ke mari. Tentang tanggung jawab yang dia sudah pegang, tentang sex education, dan berbagai konsekuensi dari di sudah mimpi basah. Aku minta bapaknya yang ngobrol, malahan gak mau. Bapaknya malu, anaknya juga. Jadinya curhat ke emaknya. :D

    ReplyDelete
  27. Keluargaku kan anaknya cewek semua, jd aku pernah nanya ke suamiku mimpi basah kyk gimana. Katanya gak mesti berhubungan seksual gtu hehe. Ini emang penting banget ya mbak diketahui emak2 yg anaknya menjelang akil baliq TFS

    ReplyDelete
  28. Sunguh Teh Chi ini komunikasinya bagus bangett sama anak2. Menginspirasi.

    ReplyDelete
  29. Senangnya kalau anak selalu terbuka ke ibu nya ya mbak

    ReplyDelete
  30. Keke.. Ngikutin blog nya mba myra dari sejak keke masih kecil main sama nai, sampe bisa naik motor dan sekarang mimpi basah, Keke uda jadi pemuda skrg, hehehe.. Penting banget nih tulisannya mbak, soalnya aku punya 2 anak lelaki. pasti nanti juga ngalami ini

    ReplyDelete
  31. Jadi pembelajaran nih buatku karena kebetulan anakku juga laki-laki jadi nanti sudah tau deh kalau menghadapi hal yang serupa. Aku mau tandai dulu ah artikelmu mbak.

    ReplyDelete
  32. Saya punya anak laki2
    Ya walaupun sekarang usiany 19 bulan tp hal ini nanti pasti akan terjadi
    Pembelajaran bgt buat saya mb
    Aplg sy trmasuk ibu yg perfeksionis

    ReplyDelete
  33. Makasih Mbak tipsnya. Aku juga punya anak lanang, semoga kami bisa menghadapi masa pubertas anak dengan tenang.

    ReplyDelete
  34. jadi ingat keempat putra saya. Mereka tidak pernah bilang kalau sudah mimpi basah. Tapi saya tahu, karena mereka tanya apa saja yang dilakukan ketika mimpi basah. Nah suami tuh yang jelasain, hehehe...

    ReplyDelete
  35. Iyah ya mba kalau anak ceritanya ke orang lain bisa saja diajarin yang tidak2. Kedekatan orang tua dengan anak memang sangat penting. Salut sama Keke yang mau bercerita langsung sama Chi.

    ReplyDelete
  36. memang harus tenang bicara dengan anak tentang pendidikan seks. The good thing is isu ini diperkenalkan di sekolah sesuai dengan usianya waktu di NYC, jadi kami para orang tua tinggal menambahkan

    ReplyDelete
  37. jujur aku tuh deg2an menunggu masa ini mak chi, masih lama sih... tp beda deg2annya sm nunggu anak cewek haid hahaha entahlah

    ReplyDelete
  38. Mimpi basah oleh sebagian orang dikenal sebagai hal yang porno ya Mbak Myr. Setuju banget itu kan sama normalnya dengan kita bertanya apakah anak gadis kita sudah haid atau belum. Beruntung Keke punya mama bijaksana seperti dirimu Mbak, dia tidak malu dan mendapat penjelasan yang tepat dari Bundanya sendiri

    ReplyDelete
  39. aku ga ngomong apa2 ke si aa dulu. nyuruh bapanya yg maju, eh anaknya malah bilang: udah tahu, udah dikasi tahu di sekolah. yasudahlah hehehe

    ReplyDelete
  40. Orang tua sekarang alhamdulillahnya banyak yang sudah ngerti. Jaman dulu, banyak teman yang tidak ngerti ketika haid atau mimpi basah karena tidak pernah di-sounding sama oang tuanya. Alhamdulillah, tahapan itu sudah dimasuki Keke, ya dan sudah paham pas mengalaminya.

    ReplyDelete
  41. usia Keke berapa mba? aku juga lagi nunggu2 nih adikku mimpi basahnya kapan.. soalnya udah sunat udah kelas 6 dianya

    ReplyDelete
  42. Senang kalau keke nyaman curhat ke mbak Myra jadi dia bingung ya mbak.

    ReplyDelete
  43. Pertanyaanku sama kyk Mbak Arni, kalau mimpi basah tu biasanya usia berapa mbak?
    Anakku abis ini SD jd ya kudu siap2 jg hehe

    ReplyDelete
  44. Wah ini artikelnya pas banget buatku yang punya 3 anak laki2. Gak kebayang nanti kalo pas mereka mimpi basah.

    ReplyDelete
  45. Beneran niih...bekal ini yang mestinya kita berikan pada anak-anak.
    Pemahaman yang betul mengenai seksualitas.

    Sering banget merasa tabu pada bahasan-bahasan seperti ini.
    Dan berujung, mereka mencari tahu sendiri via internet.

    Malah bahaya beuud yaa...

    ReplyDelete
  46. Mesti diketahui ya supaya bisa bersiap
    Saya belum punya anak cowok saja tapi mau belajar soal ini

    ReplyDelete
  47. Intinya ada pembicaraan dari hati ke hati antara si anak dengan orangtuanya yah, dan sikapi dengan bijak serta beri pemahaman dari pada dia cari info di luaran sana yaak

    ReplyDelete
  48. Pemahaman seperti ini harus dipahami secara benar oleh anak yg baru mengalami pubertas. Dan ini tentu tak lepas dari peran serta perhatian dari orang tua

    ReplyDelete
  49. Mba terima kasih tipsnya, aku punya adik cowo dan anak cowo, jadi bisa menjadi pegangan aku juga.

    ReplyDelete
  50. Cara Mbak Myra menghadapinya sangat tenang,bagus sekalinpengendalian emosinya. Patut ditiru juga tipsnya. Anakku baru 4 tahun tp aku udah kepikiran darinsekarang, wkwkwkmlebay. Semoga bisa bersikap seperti ini, Mbak. Biar anak juga terbuka sama kita

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^