Tips Belajar Asik dan Menyenangkan bagi Anak - Chi dan K’Aie termasuk orang tua yang menganggap pendidikan karakter dan akademik itu sama pentingnya. Bagi kami, keduanya sangat penting dan tidak ingin meninggikan satu di atas yang lain.  
 
Salah satu alasan kenapa pendidikan akademik juga penting adalah ketika mereka mencari kerja. Ya, memiliki attitude yang baik tentu sangat penting. Kesan pertama bisa sangat menentukan apakah kita lanjut ke tahap berikutnya atau tidak. Tetapi, tentunya perusahaan juga akan melihat prestasi akademik kita, kan?


Mementingkan pendidikan akademik bukan berarti kami mengharuskan anak-anak selalu mendapatkan nilai bagus apalagi sempurna. Keke dan Nai pernah juga kok beberapa kali harus remedial karena nilai ulangannya di bawa KKM. Kami juga sadar kalau setiap anak memiliki keunikan dan bakat masing-masing. Rasanya sulit bagi mereka untuk bisa menguasai semua mata pelajaran di sekolah dengan nilai sempurna. Ada anak yang suka dengan mata pelajaran sosial, eksak, olah raga, atau seni. Jangankan anak-anak, kita juga semasa masih sekolah juga begitu, kan?

Lalu di manakah kami memposisikan kalau pendidikan akademik itu adalah sesuatu yang penting? Bagi kami, penting bagi mereka untuk berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuan. Jangan mentang-mentang mereka gak suka pelajaran tertentu, trus dicuekin aja mata pelajaran tersebut. Kami gak marah ke anak-anak kalau mereka mendapatkan nilai jelek selama kami tahu kalau mereka sudah berusaha.


Belajar Itu Harus Menyenangkan



belajar menyenangkan

Mata pelajaran zaman sekarang memang berat. Udah bukan rahasia lagi ya kalau pelajaran zaman orang tua masih SMP, sekarang udah dipelajari oleh anak SD. Tapi, bukan berarti gak bisa, kok.

Dunia anak adalah dunia bermain. Sepadat apapun pelajaran yang mereka dapatkan di sekolah, jangan sampai menghilangkan hak mereka untuk bermain. Malah lebih bagus lagi kalau selalu belajar sambil bermain.

Belajar sambil bermain beda ya dengan belajar main-main. Belajar sambil bermain itu kami memberikan pelajaran kepada anak-anak, tetapi dengan cara bermain. Kalau sambil bermain, mereka akan senang. Dan pengalaman kami, ketika anak-anak merasa senang, pelajaran juga lebih mudah ditangkap. 

[Silakan baca: 2 Tips Jitu Cara Mengajarkan Anak Membaca]


Kenali Metode Belajar Anak



tips belajar bagi anak

Secara garis besar ada 3 macam metode belajar yaitu,


1. Metode Belajar Auditori

Anak dengan gaya belajar auditori mudah menangkap sesuatu melalui pedengaran. Apa yang didengar, maka itu yang ditangkap.


2. Metode Belajar Visual

Anak dengan gaya belajar seperti ini akan lebih cepat menangkap pelajaran melalui gambar.


3. Metode Belajar Kinestetik

Anak yang dengan gaya belajar kinestetik biasanya aktif bergerak. Anak akan lebih ceoat mengerti bila ada prakteknya.

Bagimana cara mengetahui gaya belajar anak? Kalau mau cepat, teman-teman bisa konsultasi ke psikolog. Nanti akan ada tes untuk anak. Belum lama iniKeke pernah mengikuti psikotest di sekolah. Hasilnya gaya belajar dia adalah auditori.

Tetapi, jauh sebelum ikutan tes, Chi udah tau kalau gaya belajar Keke memang auditori. Chi observasi sendiri gaya belajar Keke dan Nai. Memang membutuhkan waktu yang lama. Bahkan bertahun-tahun sejak mereka bayi. Hasilnya menurut Chi, Keke memiliki gaya belajar auditori sedangkan Nai gaya belajarnya visual. Setiap anak bisa memiliki lebih dari satu gaya belajar. Tetapi, biasanya aka nada satu gaya belajar yang lebih dominan.

Kakak beradik kandung pun memang bisa berbeda-beda gaya belajarnya. Makanya kebayang kan ya bagaimana luar biasanya seorang guru yang harus mengajar sekian banyak murid dengan gaya belajar yang berbeda. Makanya Chi gak mau lepas tangan begitu aja. Di rumah diusahakan belajar lagi, sesuai kebutuhan.

Kalau sama Keke, Chi lebih banyak berdiskusi. Bahkan kadang-kadang Chi membacakan buku pelajaran atau kumpulan soal ke Keke. Nanti Keke tinggal jawab. Karena sekarang udah besar, Chi udah gak pernah bacain buku lagi. Nah, kadang-kadang Keke belajar sambil bersuara.

Nai lain lagi. Dengan dia harus banyak memvisualkan. Bisa dnegan coret-coretan di kertas seperti membuat mind mapping atau gambar lainnya. Hingga menonton tv dengan tayangan edukasi. 

[Silakan baca: Menjadi Cerdas dengan Gaya Belajar Masing-Masing]


Belajar Sambil Menonton TV? Boleh atau Tidak?


belajar menyenangkan untuk anak

Mungkin dulu ada anggapan kalau pada saat belajar, anak harus duduk manis dan membaca buku pelajaran. Televisi seharusnya dimatikan supaya konsentrasi anak tidak pecah saat belajar. Kalau sekarang, hal ini bisa jadi kurang tepat.

Chi masih ingat banget saat Nai pernah kesulitan menghapalkan nama-nama malaikat dan tugasnya saat dia masih SD. Kalau gak salah waktu itu kelas 1 SD. Setelah Chi kasih lihat film kartun religi di mana karakter anak di kartun itu sedang menghapal nama malaikat dan tugasnya, dalam waktu singkat pun Nai langsung hapal. Dia memang lebih mudah menghapal sesuatu kalau belajarnya secara visual.

Wali kelas Nai saat dia masih duduk di kelas 4 pun pernah bilang kalau Nai lebih cepat menangkap pelajaran bila gurunya menggambar di papan tulis. Tetapi, bila hanya berbicara di depan kelas, proses mengertinya akan lebih lama.

Ya kurang lebih seperti itulah cara belajar anak dengan gaya belajar visual. Sekarang, Nai hobinya memasak. Dia lebih suka belajar lewat YouTube baru dipraktekkan.

Bukan berarti anak dengan gaya belajar lain gak cocok melalui media televisi. Keke senang banget nonton. Ketika sedang menonton kan telinganya juga bekerja. Begitu juga dengan tipe kinestetik. Sekarang, semakin banyak tayangan edukasi yang mengajak anak tidak hanya duduk diam sambil menonton. Tetapi, juga aktif bergerak.


MNC Vision Ikut Memperingati Hari Anak Sedunia Dengan Terus Menghadirkan Tayangan Anak yang Menghibur dan Edukatif


cara belajar yang menyenangkan bagi anak

Masih tentang tayangan televisi. Chi punya adik kandung yang masih tinggal d New York, USA, selama hampir 15 tahun. Beberapa bulan sebelum dia tinggal di US, setiap hari kerjaannya menonton berbagai film Hollywood untuk belajar bahasa Inggris. Sebetulnya, adik Chi ini udah fasih berbahasa Inggris. Tetapi, tujuannya menonton film setiap hari adalah untuk mempelajari aksen.

Terbukti berguna banget, kok. Baru beberapa bulan bekerja, atasan sudah memujinya dan mengatakan kalau dari aksen bicara, adik Chi udah seperti seseorang yang sudah bertahun-tahun tinggal di US. Gak kelihatan seperti seseorang yang baru aja tinggal di US. Dan ternyata bagi atasannya ini aksen juga bisa berpengaruh saat berhubungan dengan pelanggan.

Akan lebih kebayang gak manfaatnya kalau kita sudah mempelajari bahasa sejak kecil? Apalagi zaman sekarang sepertinya kemampuan berbahasa asing tidak hanya harus bisa bahasa Inggris. Akan lebih bagus lagi kalau bisa menguasai minimal 2 bahasa asing. Katanya sih, sebaiknya menguasai bahasa Mandarin juga. Diprediksikan di masa depan, bahasa Mandarin akan banyak digunakan di manapun.

Coba deh lihat MNC Vision. Ada banyak pilihan channel bimbingan belajar yaitu:


  1. Baby TV. Channel untuk bermain dan belajar bagi anak usia 0-3 tahun
  2. Cheebies. Ini juga channel untuk anak usia 0-3 tahun tentang mengasah kreativitas
  3. Miao Mi. Channel untuk belajar bahasa Mandarin sejak dini
  4. Besmart. Channel bimbingan belajar pertama di Indonesia khusus untuk anak SD dengan materi pelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum standar nasional. 
 
    Menarik banget kan berbagai tayangan edukatif di MNC Vision ini? Tidak hanya itu, anak-anak juga bisa menonton berbagai tayangan menarik lainnya yang berisikan informasi tentang teknologi, flora dan fauna, dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya di BBC Earth, Animal Planet, Discovery, History, National Geographic, dan lain sebagainya. Channel lainnya yang sudah pasti menarik bagi anak seperti Disney, Nickleodeon, dan lain sebagainya tentu akan tetap ada.

    Fungsi televisi di zaman sekarang, memang seharusnya sudah tidak lagi bukan sekadar menyajikan hiburan. Televisi juga bisa menjadi media yang menyajikan tayangan yang aman untuk anak.

    Oleh karena itu, menyambut Hari Anak Sedunia yang jatuh pada tanggal 20 November 2018, MNC Vision selaku pionir tv berlangganan di Indonesia terus berkomitmen untuk menyajikan tayangan berkualitas dan fitur terbaik bagi anak. Berbagai tayangan edutainment ini cocok bagi anak dimulai dari usia 0 tahun.

    “Orang tua tentunya menginginkan yang terbaik bagi tumbuh kembang anak-anaknya, salah satunya melalui pendidikan. Pendidikan itu sendiri tidak hanya didapatkan melalui jalur formal, tetapi juga non-formal seperti lingkungan sekitar serta apa yang dilihat dan dirasakan oleh anak. Untuk itu, kami terus berkomitmen dalam mendukung tumbuh kembang anak dari usia sedini mungkin melalui berbagai tayangan edutainment di MNC Vision. Dengan menyaksikan tayangan yang berkualitas di MNC Vision tentunya kecerdasan dan kreativitas anak dapat terasah,” kata Sandy Maheswara, Division Head of Marketing, MNC Vision.

    Dengan fitur parental lock, orang tua juga tetap bisa mengawasi serta mengontrol tayangan apa saja yang bisa ditonton oleh anak. Sehingga orang tua tidak lagi khawatir kalau tayangan televisi akan berdampak buruk bagi anak. Malah tayangan televisi, khususnya berbagai channel anak di MNC Vision, akan turut membantu tumbuh kembang anak melalui pendidikan. Tentunya akan semakin baik lagi bila saat menonton juga anak-anak tetap ditemani.