Di postingan sebelumnya, yaitu masa transisi di SD, Chi menulis tentang sekolah SD yang sebaiknya mempunyai halaman sekolah dan syukur-syukur ada area bermainnya. Kali ini Chi mau nulis tentang memilih gedung sekolah yang ideal.

Ketika memilih sekolah untuk anak, biasanya yang terpikir pertama kali adalah kurikulumnya seperti apa? Kalau Chi malah pnampilan alias bentuk fisik sekolah selalu menarik perhatian untuk pertama kali. Ada halamannya? Gedungnya seperti apa?

Gak sulit sebetulnya cari gedung sekolah yang keren, apalagi untuk yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah swasta.Gedung sekolah yang keren banyak pilihan, tapi masalahnya ideal, gak?

Ketika mencari sekolah buat Keke dan Nai, Chi sering kali menemukan gedung sekolah yang mirip seperti kantor. Bertingkat seperti gedung perkantoran. Bagus sih, tapi Chi dan K'Aie gak sreg. Gak ideal. Alasannya :



  1. Anak SD masih suka pecicilan. Chi agak ngeri, ya kalo mereka lari-larian pas turun naik-tangga. Pernah Chi lihat di salah satu sekolah, kelas-kelasnya dilantai 3 ke atas sementara lahan bermain di bawah. Walopun pihak sekolah menjelaskan akan mengajarkan anak-anak untuk jalan tertib, tapi kok kayaknya agak susah, ya, ngajarin anak-anak SD untuk tertib ketika turun-naik tangga.
  2. Kalau mati listrik gimana? Udah bukan rahasia umum lagi kan kalau di kita ini listrik masih masalah. Sering kali mati listrik. Sekolah-sekolah yang bertingkat seperti gedung perkantoran, kami lihat kurang sekali cahaya yang masuk. Karena umumnya tertutup rapat (lampu di mana-mana, pake AC pula). Dan antar kelas saling berhadapan, jadi ada lorong gitu. Ya, kayak perkantoran, lah (bisa ngebayangin, kan? :)) Bisa aja, sih, pake genset saat mati listrik, tapi melihat minimnya cahaya matahari yang masuk rasanya kurang sehat juga, ya?

Alhamdulillah Keke dan Nai masih termasuk ideal gedung sekolahnya (menurut kami, loh, ya :)) Gedungnya mirip kayak sekolah zaman dulu. Tetep bertingkat, tapi cuma 2 tingkat. Itu pun tidak ada lorong antar kelas. Tapi saling berjejer mengelilingi halaman bermain di tengahnya.

Untuk yang kelas di lantai atas juga saling berjejer berkeliling, dan sekitar 1 meter dari kelas dibatasi pagar pembatas. Pokoknya kayak sekolah zaman dulu. Sederhana bentuknya. Tapi menurut kami sekolah seperti ini justru sehat. Walopun tetep aja pake AC, tapi sinar matahari juga masih bebas masuk. Kalopun mati listrik, ruang kelas masih terlihat terang karena cahaya matahari. Dan gak bikin gerah juga kalau melihat bentuk ruang kelasnya. Kalo tolilet, sih, harus bersih juga, ya :)

Tentu aja kriteria memilih gedung sekolah yang ideal bagi setiap orang berbeda, ya. Kalau menurut kami seperti itu. Gak perlu yang terlihat keren atau modern banget. Terlihat sederhana, tapi bersih dan yang penting sehat buat anak-anak :)

Beidewei, saya pernah suka dengan salah satu sekolah alam. Kelasnya terbuka, berbentuk saung-saung gitu. Sayang jauh dari rumah. Dan lokasi jadi pertimbangan juga :)