Test Drive Sebelum Menikah

By Keke Naima - May 08, 2024

Beberapa hari lalu, Chi melihat konten video tentang Test Drive Sebelum Menikah di X. Beneran bikin istighfar berkali-kali melihat kontennya.

Test Drive Sebelum Menikah

Sedikit penjelasan tentang Test Drive Sebelum Menikah adalah melakukan hubungan suami istri. Mayoritas alasannya mencari kecocokan. Alasannya kalau gak enak, nanti jadinya gak langgeng pernikahannya. Astaghfirullah. 

Sebetulnya, Chi gak kaget dengan berbagai alasan dari para pelaku. Dari zaman Chi masih kuliah pun ada yang melakukan, meskipun dulu istilahnya bukan test drive. Tapi, yang bikin semakin miris adalah sekarang kayak semakin gak ada malu-malunya. Dulu, melakukan diam-diam. Paling hanya cerita ke circlenya. Masih ada rasa malu dan takut kalau sampai ketahuan banyak orang.

Sekarang malah kayak pada nyantai  terang-terang membuat pengakuan di medsos. Udah kayak cerita keseharian yang wajar. Astaghfirullah.

Chi langsung mikir perasaan orangtua mereka kalau sampai lihat konten tersebut. Pada nyadar gak sih dampak konten apalagi kalau sampai vira;? Ngeri juga kalau kemudian semakin banyak yang terpengaruh dan ngikutin. Naudzubillah.


Diskusi Sebelum Menikah


"Kak (waktu belum nikah, manggilnya Kak ke suami hehehe), kalau nanti kita menikah, Chi gak mau ribut urusan duit dan udah dikasih momongan atau belum."

Dulu malah gak pernah ngebahas akan seperti apa kehidupan seksual kami setelah menikah. Yang menjadi poin penting bagi Chi justru urusan duit dan momongan. Ada 2 alasan tentang ini yaitu:


Uang Gak Kenal Saudara

Sampai sekarang pun Chi masih berpikir seperti itu. Uang gak kenal saudara. Maksudnya harus berhati-hati berurusan ma uang. Banyak konflik yang terjadi dengan sahabat, kerabat, pasangan, bahkan orangtua gara-gara uang.
 
Bukan berarti Chi gak mau ada konflik apapun tentang uang. Karena yang namanya hidup suka aja masalah. Tapi, Chi cuma gak mau masalah uang jadi keributan besar yang gak terselesaikan dan berujung perpisahan.
 
Saat itu, kami gak pernah membahas tentang pos-pos keuangan kalau sudah menikah. Tapi, kami sepakat bila sampai terjadi masalah tentang uang, akan berusaha berdiskusi dengan baik.
 
Apakah setelah menikah kami pernah mengalami masalah tentang uang?
 
Tentu pernah. Urusan bayar uang pangkal sekolah aja kadang bikin pusing hahaha! Sejauh ini komunikasi kami masih berjalan dengan baik. Meskipun terkadang ada sedikit ribut.  Tapi, itu kan seninya berumahtangga. Alhamdulillah masih bisa berjalan baik.


Gak Mau Jadi Beban Sendirian Perihal Momongan

Seringkali Chi lihat berbagai kasus pasangan yang belum dikaruniai momongan, kesalahan hanya ditimpakan ke perempuan. Pada akhirnya perempuan menjadi tertekan. Udahlah disalahin melulu, terutama sama mertua dan ipar, pasangan pun gak ngebelain.

Kami berdua sama-sama gak berencana menunda punya momongan. Malah tadinya pengen punya lebih dari 2 anak hehehe. Tapi, kan, saat itu gak tau keinginan kami akan terwujud cepat atau enggak.

Makanya Chi merasa perlu banget membahas tentang hal ini sebelum menikah. Chi gak mau kalau sampai ada yang nyalahin karena belum dikasih momongan, trus tertekan sendirian. Suami juga harus belain istri. Karena tentang anak adalah urusan berdua.

2 hal itu yang menjadi bahasan sebelum menikah. Chi pikir kalau gak ada kesepakatan atau perbedaan pendapatnya terlalu berbeda, mending gak usah lanjut.


Pernikahan Gak Hanya tentang Hubungan Suami Istri


"Pernikahan itu komposisi terbesarnya ada di komunikasi."

Teman-teman pernah membaca/mendengar pendapat seperti itu? Chi super duper setuju. Rasanya dari sejak awal menikah hingga sekarang berhubungan suami istri tidak selalu mendominasi. Kehidupan pernikahan gak hanya diisi dengan percintaan. Itu mah cuma ada di film-film kayaknya hahahaha.

Alhamdulillah usia pernikahan kami sudah lebih dari 2 dekade. Bukan perjalanan yang singkat. Tapi, tentu masih banyak pasangan harmonis yang lebih berpengalaman dari kami karena usia pernikahannya lebih lama.
 
Ternyata, pasangan punya kebiasaan naro handuk basah di kasur setelah mandi. Tenyata, pasangan terbiasa tidur dengan lampu terang. Ternyata, dia begini ... dia begitu ...
 
Sedikit tip yang bisa Chi berikan adalah ketika menikah kita seperti bertemu dengan orang baru. Ya, mungkin banget bakal menemukan 'ternyata begini, ternyata begitu'. Kalau gak dikomunikasikan dengan baik, hal yang kelihatan sepele bisa menjadi masalah panjang dan besar.

Salah satu contohnya adalah Chi terbiasa tidur dengan lampu yang terang benderang. Sedangkan K'Aie harus gelap gulita. Gimana cara menyatukan perbedaan ini? Mudah kalau salah satunya mau mengalah dengan sukarela. Kalau kami, memilih cahaya yang temaram ketika waktunya tidur. Dengan cahaya yang minim, kami sama-sama bisa tidur nyenyak, Win-win solution.

Bagi sebagian orang, urusan pencahayaan lampu mungkin hal sepele. Tapi, bagi sebagian lagi belum tentu. Kalau sama-sama gak mau mengalah dan gak ada sokusi, bisa jadi ribut yang gak ada ujungnya.

Itu baru sama pasangan. Belum lagi kalau udah dikaruniai anak. Urusan makan, kesehatan, sekolah, dll suka bikin jumpalitan. Jangan dikira menerapkan pola asuh itu mudah. Baik suami atau istri udah terbiasa dengan didikan masing-masing yang mungkin aja akan terbawa ketika menjadi orangtua. Hal-hal begini juga bisa menjadi masalah kalau gak klop.

Jadi, gimana? Pusing gak sama dunia pernikahan? Hihihi ... Bahkan bagi pasangan yang memilih childfree pun Chi rasa tetap akan ada yang namanya lika-liku rumah tangga.

[Silakan baca: Ngobrolin tentang Childfree]

Gak usah dibawa pusing juga. Tapi, ya jangan pula berpikir kalau kehidupan pernikahan hanya diisi dengan aktivitas hubungan suami istri. Sampai kemudian dijadikan alasan untuk melakukan test drive. Heuuu ... itu sih emang dasarnya gak bisa menahan nafsu aja.


Pentingnya Sex Education dan Pendidikan Rumah Tangga


وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلً

Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32)
 
Dalam agama Islam melakukan hubungan suami istri sebelum menikah adalah termasuk perbuatan zina. Jadi, sudah jelas banget kalau agama menjadi alasan pertama menolak 'test drive'.

Dari konten yang Chi tonton itu, mayoritas menjawab melakukan test drive untuk mencari kecocokan. Ini udah Chi jelasin di atas, ya. Dunia pernikahan gak hanya tentang berhubungan intim. Mau kata cocok kayak apapun, tetap aja akan ada berbagai masalah di dalam pernikahan. Gak ada tuh yang namanya 'dunia cuma milik kita berdua' hehehe.

Yang bikin Chi geleng-geleng dan semakin istighfar ketika ada yang mengaku pernah menikah karena hamil duluan, kemudian bercerai. Makanya, belajar dari kegagalan dalam pernikahan, dia beralasan perlu melakukan test drive.

Mungkin ada yang berpikir, 'urusin urusan mu sendiri!' Ok. Chi juga gak bermaksud mau ngatur-ngatur pilihan orang. Cukup tau aja dan beropini tentang hal ini. Sebagai catatan pribadi sebagai orangtua dalam mendidik anak.

Buat Chi, rasanya semakin penting untuk tidak menabukan sex education sedini mungkin. Tentu cara mendidiknya disesuai dengan usia anak. Kalau udah gedean, bisa juga bahas tentang dunia pernikahan. Gak perlu menunggu anak mau menikah dulu baru bahas pernikahan.

Chi sudah beberapa kali ngobrol sama Keke tentang pernikahan. Bukan berarti dalam waktu dekat dia mau menikah, lho. Kuliah aja belum selesai hehehe. Tapi, menurut Chi, pernikahan yang bahagia sekali pun bukan berarti jalannya selalu mulus dan lurus. Rasanya perlu sedikit demi sedikit memberi bekal.

Pastinya dengan usianya yang sekarang, pergaulannya juga lebih luas. Makanya, perlu juga semakin diberi rambu-rambu. Dengan fenomena sekarang yang semakin terang-terangan menormalisasi test drive sebelum menikah, Chi merasa semakin perlu mengingatkan ke anak-anak.

Semoga dijauhkan dari hal-hal seperti itu. Anak-anak terus dijaga keimanannya. Aamiin Allahumma Aamiin.
 

  • Share:

You Might Also Like

20 comments

  1. Gak tahu salah siapa, mau nyalahin zaman kok bingung ya. Faktanya ya gitu adikku tahun kelahirannya 90, telat nikah karena juga susah Nemu yg masih virgin 'kok tahu' tanyaku, ya karena rerata ceweknya juga 'ngaku' bercerita dan semua tampak biasa saja, nggak tahu deh mikirnya gimana, doa terus biar anak2 kita dijaga Imannya sama pencipta NYA aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin Allahumma aamiin. Semakin sering dekat sama anak-anak :)

      Delete
  2. Tanda kiamat makin mendekat ya kak Myra soal si test drive itu, semoga jauh² hal itu dari lingkungan kita, aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngeri, ya. Semoga kita semua selalu terjaga imannya

      Delete
  3. Ngerinya. Ya Allah, semoga anak-anak kita terhindar dari pergaulan seperti itu ya mbak.

    Makanya penting banget ngajarin agama sebagai pondasi awal

    ReplyDelete
  4. Ya Allah, ngeri banget ya, sampai ada istilah test drive segala untuk menyamarkan kata zina. Semoga anak-anak kita dijauhkan dari hal demikian mbak.

    Sepakat, menikah itu bukan urusan seks saja, banyak hal yang mesti di omongkan untuk dicari jalan tengahnya. Jadi, intinya adalah komunikasi.

    ReplyDelete
  5. Astaghfirullah
    Jaman sudah mendekati kiamat itu
    Tandanya orang berdosa bukannya malu malah pamer

    Saya juga pernah baca novel diceritakan kalau sang laki sudah mau 40 tapi belum menikah
    Diceritakan juga kalau keluarga dan teman tahu meski belum menikah ia sudah bukan perjaka lagi
    Sampai keponakan yg masih SD pada tahu
    Astagfirullah
    Buat keluarga mereka zina itu biasa kali ya

    Langsung saya skip bacanya
    Udah ilfil duluan

    ReplyDelete
  6. aku nggak nonton kontennya karena nggak tau. tapi kalau beneran nggak cocok terus nggak jadi dinikahin, syakiiittttttnyaa ya Alloh.

    doa yang sama, semoga anak-anak kita dijaga dan ditambah terus keimanannya ya, Teh Chi.

    ReplyDelete
  7. Aku merasa tuh anak sekarang (walau gak semua) memang lebih bebas ya, kayak gampang banget gitu melakukan hal seperti itu. Padahal yang namanya mau menikah bukan persoalan sex saja, banyak juga hal-hal yang harus dibangun dan diskusikan bersama.

    ReplyDelete
  8. Zaman semakin maju tapi horor juga ya. Sebagai orang tua, harus bener2 waspada, apalagi anak saya dua2nya perempuan..hiks... Semoga selalu dalam lindungan Allah. Aaamiin

    ReplyDelete
  9. Makin ngeri pergaulan zaman sekarang ya. Semoga keluarga kita terlindungi dari hal-hal buruk itu.

    Entah apa maksudnya test drive itu. Emang nikah soal seks doang. Padahal banyak yg harus dibahas. Dari financial, keturunan, hobby, dan lainnya.

    Kalau dulu saya sampai bahas tentang perbedaan pandangan tentsng ibadah. Secara duami dari kekuarga Mu dan saya dari keluarga NU.

    Terus yg paling saya ingat dulu sebelum nikah, saya mengatakan, "saya suka travelling, kalau libur saya biasa keluar rumah meskipun hanya main di hutan pinus. Apa mau mebemani saya nantinya?"

    Pertanyaan yg di luar nalar kata orang-orang. Cuma dulu saya takut kalau nanti dah nikah suami gak izinkan saya travelling, tepatnya hiking. 🤣🤣

    ReplyDelete
  10. Semoga kita dijauhkan dari hal-hal kaya gitu ya. Aku juga nonton tuh soal test drive ini. Amit-amit aja sih. Soalnya ngerasa juga gak baiknya hal ini di lingkungan keluarga. Ya pokoknya jangan sampai kejadian

    ReplyDelete
  11. Sekarang seram karena aib diumbar secara nyata oleh diri sendiri dan dengan bangganya. :( Menyedihkan sekali memang. Semoga Allah jaga anak cucu keturunan kita dari godaan syetan. Bener urusan nikah bukan hanya soal seks

    ReplyDelete
  12. Astagfirullah, miris banget. Jujur aku ga tau terkait 'test drive sebelum menikah' ternyata sudah seterbuka pengakuan-pengakuan tersebut. Semoga anak-anak serta saudara-saudara kita dijauhkan dari hal-hal tersebut 😇. Bagaimanapun pernikahan itu sakral, tidak bisa diawali dengan hal-hal buruk.

    ReplyDelete
  13. Kudunya yaah.. kalau masih perawan dan bujangan tuh pasti malu yaa.. sex before married.
    Kok bisa rasa bersalah dan berdosa dihapus dari hati mereka...??

    Semoga kedekatan orangtua dan anak serta circle yang terjaga bisa membentengi anak remaja kita dari buruknya hal-hal yang kata orang "uda gak tabu kok.. test drive sebelum menikah..."
    Karena, hal yang banyak orang lakukan belum tentu menjadi sebuah kebenaran. Begitu pula sebaliknya.

    Sedih banget melihat fenomena seperti ini.

    ReplyDelete
  14. Mba, tulisannya panjang tapi penuh dengan pelajaran, berkaca dari tulisan mba Chi, aku jadi bersyukur mendapatkan pasangan dan memiliki pernikahan yang sehat

    ReplyDelete
  15. Wah sudah besar besar ternyata Keke Naima sudah lama ga mampir ke blog mba chi, memang betul banget nih perlunya komunikasi di dalam rumah tangga bersama pasangan apalagi kalau masalah uang banget nih mesti sama sama tau

    ReplyDelete
  16. Suka geleng geleng kepala sendiri melihat perilaku sebagian generasi muda yang cenderung bebas Dan mengekspose perilaku yang tidak semestinya. Semoga kita Dan keturunan kita dijauhkan Dari hal-hal negatif itu ya kak

    ReplyDelete
  17. perkembangan zaman mesti disikapi secara bijaksana, ya, Mba. Hal yang dahulu tabu bisa dianggap biasa saja di zaman sekarang. Suami dan istri perlu membentuk kerja sama yang kuat dalam hal ini.

    ReplyDelete
  18. Aku dulu sebelum menikah mikirnya menikah ya hanya tenang hubungan suami-istri aja. Ternyata beneran, lho!. Setelah menikah beneran yang paling penting memang adalah hubungan suami-istri. Memang sudah kodratnya bahwa suami dan istri harus terhubung erat, terhubung dalam komunikasi yang intens misalnya. Entah membicarakan masa depan, rencana tabungan, hutang-piutang, biaya pendidikan anak, biaya kesehatan anak, merawat orang tuan dan mertua, tagihan kebutuhan sehari-hari, renovasi rumah, rencana memiliki kendaraan baru dan hubungan yang lainnya. Tanpa adanya hubungan itu aku rasa akan berat deh mengarungi kehidupan berumah tangga.

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^