Beberapa hari lalu, Chi melihat konten video tentang Test Drive Sebelum Menikah di X.
Beneran bikin istighfar berkali-kali melihat kontennya.
Sedikit penjelasan tentang Test Drive Sebelum Menikah adalah melakukan
hubungan suami istri. Mayoritas alasannya mencari kecocokan. Alasannya kalau gak enak, nanti jadinya gak langgeng pernikahannya.
Astaghfirullah.
Sebetulnya, Chi gak kaget dengan berbagai alasan dari para pelaku. Dari
zaman Chi masih kuliah pun ada yang melakukan, meskipun dulu istilahnya
bukan test drive. Tapi, yang bikin semakin miris adalah sekarang kayak
semakin gak ada malu-malunya. Dulu, melakukan diam-diam. Paling hanya cerita
ke circlenya. Masih ada rasa malu dan takut kalau sampai ketahuan banyak orang.
Sekarang malah kayak pada nyantai terang-terang membuat pengakuan di medsos. Udah kayak cerita keseharian yang wajar. Astaghfirullah.
Chi langsung mikir perasaan orangtua mereka kalau sampai lihat konten tersebut. Pada nyadar gak sih dampak konten apalagi kalau sampai vira;? Ngeri juga kalau kemudian semakin banyak yang terpengaruh dan ngikutin. Naudzubillah.
Sekarang malah kayak pada nyantai terang-terang membuat pengakuan di medsos. Udah kayak cerita keseharian yang wajar. Astaghfirullah.
Chi langsung mikir perasaan orangtua mereka kalau sampai lihat konten tersebut. Pada nyadar gak sih dampak konten apalagi kalau sampai vira;? Ngeri juga kalau kemudian semakin banyak yang terpengaruh dan ngikutin. Naudzubillah.
Diskusi Sebelum Menikah
"Kak (waktu belum nikah, manggilnya Kak ke suami hehehe), kalau nanti kita
menikah, Chi gak mau ribut urusan duit dan udah dikasih momongan atau
belum."
Dulu malah gak pernah ngebahas akan seperti apa kehidupan seksual kami
setelah menikah. Yang menjadi poin penting bagi Chi justru urusan duit dan
momongan. Ada 2 alasan tentang ini yaitu:
Uang Gak Kenal Saudara
Sampai sekarang pun Chi masih berpikir seperti itu. Uang gak kenal saudara.
Maksudnya harus berhati-hati berurusan ma uang. Banyak konflik yang terjadi
dengan sahabat, kerabat, pasangan, bahkan orangtua gara-gara uang.
Bukan berarti Chi gak mau ada konflik apapun tentang uang. Karena yang
namanya hidup suka aja masalah. Tapi, Chi cuma gak mau masalah uang jadi
keributan besar yang gak terselesaikan dan berujung perpisahan.
Saat itu, kami gak pernah membahas tentang pos-pos keuangan kalau sudah
menikah. Tapi, kami sepakat bila sampai terjadi masalah tentang uang, akan
berusaha berdiskusi dengan baik.
Apakah setelah menikah kami pernah mengalami masalah tentang uang?
Tentu pernah. Urusan bayar uang pangkal sekolah aja kadang bikin pusing
hahaha! Sejauh ini komunikasi kami masih berjalan dengan baik. Meskipun
terkadang ada sedikit ribut. Tapi, itu kan seninya berumahtangga.
Alhamdulillah masih bisa berjalan baik.
Gak Mau Jadi Beban Sendirian Perihal Momongan
Kami berdua sama-sama gak berencana menunda punya momongan. Malah tadinya
pengen punya lebih dari 2 anak hehehe. Tapi, kan, saat itu gak tau keinginan
kami akan terwujud cepat atau enggak.
Makanya Chi merasa perlu banget membahas tentang hal ini sebelum menikah.
Chi gak mau kalau sampai ada yang nyalahin karena belum dikasih momongan,
trus tertekan sendirian. Suami juga harus belain istri. Karena tentang anak
adalah urusan berdua.
2 hal itu yang menjadi bahasan sebelum menikah. Chi pikir kalau gak ada
kesepakatan atau perbedaan pendapatnya terlalu berbeda, mending gak usah
lanjut.
Pernikahan Gak Hanya tentang Hubungan Suami Istri
"Pernikahan itu komposisi terbesarnya ada di komunikasi."
Teman-teman pernah membaca/mendengar pendapat seperti itu? Chi super
duper setuju. Rasanya dari sejak awal menikah hingga sekarang berhubungan
suami istri tidak selalu mendominasi. Kehidupan pernikahan gak hanya diisi
dengan percintaan. Itu mah cuma ada di film-film kayaknya hahahaha.
Alhamdulillah usia pernikahan kami sudah lebih dari 2 dekade. Bukan
perjalanan yang singkat. Tapi, tentu masih banyak pasangan harmonis yang
lebih berpengalaman dari kami karena usia pernikahannya lebih lama.
Ternyata, pasangan punya kebiasaan naro handuk basah di kasur setelah
mandi. Tenyata, pasangan terbiasa tidur dengan lampu terang. Ternyata, dia
begini ... dia begitu ...
Sedikit tip yang bisa Chi berikan adalah ketika menikah kita seperti
bertemu dengan orang baru. Ya, mungkin banget bakal menemukan 'ternyata
begini, ternyata begitu'. Kalau gak dikomunikasikan dengan baik, hal yang
kelihatan sepele bisa menjadi masalah panjang dan besar.
Salah satu contohnya adalah Chi terbiasa tidur dengan lampu yang terang
benderang. Sedangkan K'Aie harus gelap gulita. Gimana cara menyatukan
perbedaan ini? Mudah kalau salah satunya mau mengalah dengan sukarela.
Kalau kami, memilih cahaya yang temaram ketika waktunya tidur. Dengan
cahaya yang minim, kami sama-sama bisa tidur nyenyak, Win-win
solution.
Bagi sebagian orang, urusan pencahayaan lampu mungkin hal sepele. Tapi,
bagi sebagian lagi belum tentu. Kalau sama-sama gak mau mengalah dan gak
ada sokusi, bisa jadi ribut yang gak ada ujungnya.
Itu baru sama pasangan. Belum lagi kalau udah dikaruniai anak. Urusan
makan, kesehatan, sekolah, dll suka bikin jumpalitan. Jangan dikira
menerapkan pola asuh itu mudah. Baik suami atau istri udah terbiasa dengan
didikan masing-masing yang mungkin aja akan terbawa ketika menjadi
orangtua. Hal-hal begini juga bisa menjadi masalah kalau gak klop.
Jadi, gimana? Pusing gak sama dunia pernikahan? Hihihi ... Bahkan bagi pasangan yang memilih childfree pun Chi rasa tetap akan ada
yang namanya lika-liku rumah tangga.
[Silakan baca: Ngobrolin tentang Childfree]
[Silakan baca: Ngobrolin tentang Childfree]
Gak usah dibawa pusing juga. Tapi, ya jangan pula berpikir kalau
kehidupan pernikahan hanya diisi dengan aktivitas hubungan suami istri.
Sampai kemudian dijadikan alasan untuk melakukan test drive. Heuuu ... itu
sih emang dasarnya gak bisa menahan nafsu aja.
Pentingnya Sex Education dan Pendidikan Rumah Tangga
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلً
Dalam agama Islam melakukan hubungan suami istri sebelum menikah adalah
termasuk perbuatan zina. Jadi, sudah jelas banget kalau agama menjadi
alasan pertama menolak 'test drive'.
Dari konten yang Chi tonton itu, mayoritas menjawab melakukan test drive untuk mencari kecocokan. Ini udah Chi jelasin di atas, ya. Dunia pernikahan gak hanya tentang berhubungan intim. Mau kata cocok kayak apapun, tetap aja akan ada berbagai masalah di dalam pernikahan. Gak ada tuh yang namanya 'dunia cuma milik kita berdua' hehehe.
Yang bikin Chi geleng-geleng dan semakin istighfar ketika ada yang
mengaku pernah menikah karena hamil duluan, kemudian bercerai. Makanya,
belajar dari kegagalan dalam pernikahan, dia beralasan perlu melakukan
test drive.
Mungkin ada yang berpikir, 'urusin urusan mu sendiri!' Ok. Chi juga gak
bermaksud mau ngatur-ngatur pilihan orang. Cukup tau aja dan beropini
tentang hal ini. Sebagai catatan pribadi sebagai orangtua dalam mendidik
anak.
Buat Chi, rasanya semakin penting untuk tidak menabukan sex education
sedini mungkin. Tentu cara mendidiknya disesuai dengan usia anak. Kalau
udah gedean, bisa juga bahas tentang dunia pernikahan. Gak perlu menunggu
anak mau menikah dulu baru bahas pernikahan.
Chi sudah beberapa kali ngobrol sama Keke tentang pernikahan. Bukan berarti dalam waktu dekat dia mau menikah, lho. Kuliah aja belum selesai hehehe. Tapi, menurut Chi, pernikahan yang bahagia sekali pun bukan berarti jalannya selalu mulus dan lurus. Rasanya perlu sedikit demi sedikit memberi bekal.
Chi sudah beberapa kali ngobrol sama Keke tentang pernikahan. Bukan berarti dalam waktu dekat dia mau menikah, lho. Kuliah aja belum selesai hehehe. Tapi, menurut Chi, pernikahan yang bahagia sekali pun bukan berarti jalannya selalu mulus dan lurus. Rasanya perlu sedikit demi sedikit memberi bekal.
Pastinya dengan usianya yang sekarang, pergaulannya juga lebih luas.
Makanya, perlu juga semakin diberi rambu-rambu. Dengan fenomena sekarang
yang semakin terang-terangan menormalisasi test drive sebelum menikah, Chi
merasa semakin perlu mengingatkan ke anak-anak.
Semoga dijauhkan dari hal-hal seperti itu. Anak-anak terus dijaga
keimanannya. Aamiin Allahumma Aamiin.
[Silakan baca: Beberapa Hal yang Bisa Menjadi Keributan di Awal Pernikahan]
21 Comments
Gak tahu salah siapa, mau nyalahin zaman kok bingung ya. Faktanya ya gitu adikku tahun kelahirannya 90, telat nikah karena juga susah Nemu yg masih virgin 'kok tahu' tanyaku, ya karena rerata ceweknya juga 'ngaku' bercerita dan semua tampak biasa saja, nggak tahu deh mikirnya gimana, doa terus biar anak2 kita dijaga Imannya sama pencipta NYA aamiin
ReplyDeleteAamiin Allahumma aamiin. Semakin sering dekat sama anak-anak :)
DeleteTanda kiamat makin mendekat ya kak Myra soal si test drive itu, semoga jauh² hal itu dari lingkungan kita, aamiin.
ReplyDeleteNgeri, ya. Semoga kita semua selalu terjaga imannya
DeleteNgerinya. Ya Allah, semoga anak-anak kita terhindar dari pergaulan seperti itu ya mbak.
ReplyDeleteMakanya penting banget ngajarin agama sebagai pondasi awal
Ya Allah, ngeri banget ya, sampai ada istilah test drive segala untuk menyamarkan kata zina. Semoga anak-anak kita dijauhkan dari hal demikian mbak.
ReplyDeleteSepakat, menikah itu bukan urusan seks saja, banyak hal yang mesti di omongkan untuk dicari jalan tengahnya. Jadi, intinya adalah komunikasi.
Astaghfirullah
ReplyDeleteJaman sudah mendekati kiamat itu
Tandanya orang berdosa bukannya malu malah pamer
Saya juga pernah baca novel diceritakan kalau sang laki sudah mau 40 tapi belum menikah
Diceritakan juga kalau keluarga dan teman tahu meski belum menikah ia sudah bukan perjaka lagi
Sampai keponakan yg masih SD pada tahu
Astagfirullah
Buat keluarga mereka zina itu biasa kali ya
Langsung saya skip bacanya
Udah ilfil duluan
aku nggak nonton kontennya karena nggak tau. tapi kalau beneran nggak cocok terus nggak jadi dinikahin, syakiiittttttnyaa ya Alloh.
ReplyDeletedoa yang sama, semoga anak-anak kita dijaga dan ditambah terus keimanannya ya, Teh Chi.
Aku merasa tuh anak sekarang (walau gak semua) memang lebih bebas ya, kayak gampang banget gitu melakukan hal seperti itu. Padahal yang namanya mau menikah bukan persoalan sex saja, banyak juga hal-hal yang harus dibangun dan diskusikan bersama.
ReplyDeleteZaman semakin maju tapi horor juga ya. Sebagai orang tua, harus bener2 waspada, apalagi anak saya dua2nya perempuan..hiks... Semoga selalu dalam lindungan Allah. Aaamiin
ReplyDeleteMakin ngeri pergaulan zaman sekarang ya. Semoga keluarga kita terlindungi dari hal-hal buruk itu.
ReplyDeleteEntah apa maksudnya test drive itu. Emang nikah soal seks doang. Padahal banyak yg harus dibahas. Dari financial, keturunan, hobby, dan lainnya.
Kalau dulu saya sampai bahas tentang perbedaan pandangan tentsng ibadah. Secara duami dari kekuarga Mu dan saya dari keluarga NU.
Terus yg paling saya ingat dulu sebelum nikah, saya mengatakan, "saya suka travelling, kalau libur saya biasa keluar rumah meskipun hanya main di hutan pinus. Apa mau mebemani saya nantinya?"
Pertanyaan yg di luar nalar kata orang-orang. Cuma dulu saya takut kalau nanti dah nikah suami gak izinkan saya travelling, tepatnya hiking. 🤣🤣
Semoga kita dijauhkan dari hal-hal kaya gitu ya. Aku juga nonton tuh soal test drive ini. Amit-amit aja sih. Soalnya ngerasa juga gak baiknya hal ini di lingkungan keluarga. Ya pokoknya jangan sampai kejadian
ReplyDeleteSekarang seram karena aib diumbar secara nyata oleh diri sendiri dan dengan bangganya. :( Menyedihkan sekali memang. Semoga Allah jaga anak cucu keturunan kita dari godaan syetan. Bener urusan nikah bukan hanya soal seks
ReplyDeleteAstagfirullah, miris banget. Jujur aku ga tau terkait 'test drive sebelum menikah' ternyata sudah seterbuka pengakuan-pengakuan tersebut. Semoga anak-anak serta saudara-saudara kita dijauhkan dari hal-hal tersebut 😇. Bagaimanapun pernikahan itu sakral, tidak bisa diawali dengan hal-hal buruk.
ReplyDeleteKudunya yaah.. kalau masih perawan dan bujangan tuh pasti malu yaa.. sex before married.
ReplyDeleteKok bisa rasa bersalah dan berdosa dihapus dari hati mereka...??
Semoga kedekatan orangtua dan anak serta circle yang terjaga bisa membentengi anak remaja kita dari buruknya hal-hal yang kata orang "uda gak tabu kok.. test drive sebelum menikah..."
Karena, hal yang banyak orang lakukan belum tentu menjadi sebuah kebenaran. Begitu pula sebaliknya.
Sedih banget melihat fenomena seperti ini.
Mba, tulisannya panjang tapi penuh dengan pelajaran, berkaca dari tulisan mba Chi, aku jadi bersyukur mendapatkan pasangan dan memiliki pernikahan yang sehat
ReplyDeleteWah sudah besar besar ternyata Keke Naima sudah lama ga mampir ke blog mba chi, memang betul banget nih perlunya komunikasi di dalam rumah tangga bersama pasangan apalagi kalau masalah uang banget nih mesti sama sama tau
ReplyDeleteSuka geleng geleng kepala sendiri melihat perilaku sebagian generasi muda yang cenderung bebas Dan mengekspose perilaku yang tidak semestinya. Semoga kita Dan keturunan kita dijauhkan Dari hal-hal negatif itu ya kak
ReplyDeleteperkembangan zaman mesti disikapi secara bijaksana, ya, Mba. Hal yang dahulu tabu bisa dianggap biasa saja di zaman sekarang. Suami dan istri perlu membentuk kerja sama yang kuat dalam hal ini.
ReplyDeleteAku dulu sebelum menikah mikirnya menikah ya hanya tenang hubungan suami-istri aja. Ternyata beneran, lho!. Setelah menikah beneran yang paling penting memang adalah hubungan suami-istri. Memang sudah kodratnya bahwa suami dan istri harus terhubung erat, terhubung dalam komunikasi yang intens misalnya. Entah membicarakan masa depan, rencana tabungan, hutang-piutang, biaya pendidikan anak, biaya kesehatan anak, merawat orang tuan dan mertua, tagihan kebutuhan sehari-hari, renovasi rumah, rencana memiliki kendaraan baru dan hubungan yang lainnya. Tanpa adanya hubungan itu aku rasa akan berat deh mengarungi kehidupan berumah tangga.
ReplyDeleteSaya membuat tulisan ini bukan berarti mengatakan bahwa hubungan suami istri tidak penting. Justru sangat penting. Tapi, bukan berarti dijadikan alasan untuk melakukan 'test drive' sebelum menikah. Gitu lho maksud saya.
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^