10/1/22 - 11/1/22 - Catatan Harian Keke Naima

Peran UV-C Air Disinfection dalam Mencegah dan Mengendalikan Risiko Infeksi yang Ditularkan Melalui Udara di Rumah Sakit

October 29, 2022

Sejak dulu kami menganggap kalau rumah sakit bukanlah tempat teraman, terutama bagi anak-anak. Makanya, kami anak-anak harus benar-benar dalam kondisi prima ketika mau divaksinasi. Setiap pulang dari rumah sakit juga wajib langsung ganti pakaian dan bebersih sebelum melakukan aktivitas lain. Kami juga menghindari periksa di dokter yang harus antre lama hingga berjam-jam.

Peran UV-C Air Disinfection dalam Mencegah dan Mengendalikan Risiko Infeksi yang Ditularkan Melalui Udara di Rumah Sakit

Menurut kami, usia anak-anak paling mudah terkena batuk pilek. Kalau di rumah lagi ada yang kena flu, biasanya akan cepat menular. Virusnya kayak muter-muter aja di rumah. Nah, kalau ke rumah akan mudah ditemui anak yang sedang batuk atau pilek.

Kami tidak parno bakal ketularan. Tapi, lebih baik mencegah daripada mengobati. Makanya sebisa mungkin jangan berlama-lama, deh.

Beberapa Upaya untuk Mencegah Timbulnya Penyakit yang Ditularkan Melalui Udara

Kita datang ke rumah sakit biasanya alasannya agar sembuh atau lebih sehat. Tetapi, sebetulnya siapapun termasuk tenaga kesehatan juga bisa mendapatkan risiko infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan, yang biasa dikenal dengan Healthcare Associated Infections (HAIs)

Ada banyak komponen di lingkungan rumah sakit yang berpotensi langsung atas risiko terhadap HAIs, termasuk desain fasilitas bangsal perawatan dan ruang operasi, kualitas udara, pasokan air, makanan, dan penanganan limbah medis dan jasa cuci (laundry). Infeksi-infeksi ini paling sering disebabkan oleh bakteri, virus, dan mikroorganisme yang diperoleh dari kunjungan ke fasilitas pelayanan kesehatan, atau ketika pasien dirawat di rumah sakit, yang terjadi dalam waktu 48 jam setelah terpapar. Upaya pencegahan dan pengendalian HAIs telah dilakukan sebagai bagian dari protokol kesehatan dan standar operasional prosedur di rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan yang beroperasi 24/7.

Pandemi belum benar-benar usai. Penyakit COVID-19 masih ada. Meskipun jumlah yang terpapar sudah berkurang.

Sebelum COVID-19, ada beberapa penyakit yang ditularkan melalui transmisi udara yaitu TBC, Campak, Cacar, Gondongan, Influenza, SARS, dan MERS. Bahkan Indonesia masih menjadi salah satu negara penyumbang TBC terbesar di dunia.

Beragam penyakit tersebut bisa ditularkan lewat airborne atau droplet. Perbedaannya ada pada ukurannya. Droplet berukuran lebih dari 5mikron. Biasanya droplet keluar bila seseorang batuk atau bersin. Gak lama kemudian, droplet jatuh ke permukaan. Sedangkan, airborne lebih kecil ukurannya. Kurang dari 5mikron. Ukurannya yang sangat kecil ini mampu membuat virus terus melayang di udara.

Untuk pencegahan individual, kita bisa melakukan beberapa langkah berikut yaitu:

Hindari kontak erat dengan pasien yang menunjukkan gejala
Isolasi mandiri
Pakai masker
Lakukan etiket batuk
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Hindari menyentuh wajah bila belum cuci tangan
Vaksinasi

Tentang Produk Philips UV-C Air Disinfection

Selain upaya pencegahan individual, sangat penting untuk memperhatikan kualitas udara di dalam ruangan. Karena kualitas udara yang kita hirup memang memegang peran penting untuk mempengaruhi kesehatan manusia. Virus, bakteri, dan mikroorganisme yang tidak tampak oleh mata berada di udara. Oleh karena itu ventilasi di dalam ruangan harus baik agar sirkulasi udara mengalir, sinar matahari leluasa masuk, dan udara menjadi lebih bersih. Sayangnya saat ini banyak gedung bahkan rumah sakit yang tertutup. Oleh karena itu perlu alat untuk membantu mendisinfeksi udara.

Selasa (25/10) di The Terrace, Jakarta, Signify Indonesia mengadakan forum diskusi dengan tema “UV-C Air Disinfection: Mencegah dan Menekan Risiko Healthcare Associated Infections (HAIs) melalui Transmisi Udara di Lingkungan Fasilitas Kesehatan”. Pada forum tersebut juga menghadirkan beberapa narasumber yaitu:

Wibawa Jati Kusuma, Chief Commercial Operation Signify Indonesia
dr. Cahyarini, Sp.MK (K), Perwakilan PERDALIN Pusat/Indonesian Society
of Infection Control (INASIC)
dr. Jaka Pradipta, Sp.P, Dokter Spesialis Paru
Meisya Siregar, Public Figure

Signify telah menjadi yang terdepan dalam teknologi UV selama lebih dari 40 tahun7 dan memiliki rekam jejak yang terbukti dalam mengembangkan solusi desinfeksi UV-C yang inovatif. Pencahayaan UV-C Signify dirancang dengan tepat, diproduksi menggunakan proses industri yang terkontrol, dan harus dipasang dan dioperasikan sesuai dengan instruksi keselamatan masing-masing produk untuk memastikan penggunaan yang aman dan efektif. Seluruh produk Philips UV-C juga sudah mendapatkan sertifikasi bebas ozon dan bebas kebocoran sinar UV-C, serta mengikuti standar keselamatan IEC 60335.

Philips UV-C Disinfection Upper Air

Seri ini terdiri dari 2 produk yaitu

Philips UV-C Disinfection Upper Air Ceilling - alat ini dipasang di plafon
Philips UV-C Disinfection Upper Air Wall Mounted - alat ini dipasang di dinding

Luminer dipasang pada ketinggian minimal 2,3 meter, dikombinasikan dengan pelindung dan optik, memastikan orang dapat terus bekerja di bagian bawah ruangan sementara perangkat mendesinfeksi udara di ruangan.

Philips UV-C Air Cleaner

Mendisinfeksi udara dalam beberapa menit. Aman digunakan di sekitar manusia. Mode sunyi untuk suasana lebih tenang.

Philips UV-C Air Unit

Disinfeksi udara dengan desain portable di lantai. Dapat mendisinfeksi hingga 90% mikroorganisme dalam ruangan seluas 80m2 hanya dalam waktu 2 jam dengan cakupan sirkulasi 28m3.

Philips UV-C Air Cleaner

Topik utama pada forum diskusi tersebut memang tentang mencegah dan mengendalikan Healthcare Associated Infections (HAIs) di fasilitas pelayanan kesehatan menggunakan teknologi UV-C. Tetapi, semua produk Signify ini juga bisa digunakan di rumah, lho.

Meisya Siregar, Public Figure, yang menjadi salah satu narasumber di forum tersebut juga menggunakannya. Bahkan untuk yang air cleaner juga suka dibawa ke mana-mana. Aman juga kok melakukan aktivitas saat Philips UV-C digunakan. Karena produknya memang sudah dirancang sesuai dengan standar keamanan.

Cukup lega karena situasi pandemi mulai terkendali. Tetapi, ambil juga pelajaran berharga dari kejadian tersebut. Terutama tetap menjaga kesehatan. Masih ada berbagai penyakit yang bisa ditularkan melalui udara. Jadi ada baiknya tetap melakukan berbagai upaya pencegahan. Jangan sampai lengah.

Chi juga pake lampu Philips UV-C Disinfektan. Tapi, tipe yang sebelumnya. Kepake banget di saat pandemi. Sampai suka dipinjem sama tetangga. Bahkan ada yang akhirnya ikut beli juga.

Menarik nih Philips UV-C Air Disinfection yang baru ini Karena lampunya dilindungi, sehingga kita bisa tetap bebas beraktivitas pada saat lampu bekerja. Cara kerjanya menyerap udara yang penuh mikroorganisme kemudian dikeluarkan lagi menjadi udara yang bersih.

16 Comments

Family

Dampak Postif Internet dan Telkomsel Orbit Star N1

October 26, 2022

"Bunda, internet mati lagi?"

"Sampai kapan internet mati?

Dampak Postif Internet dan Telkomsel Orbit Star N1

Salah satu drama yang paling gak ingin kejadian saat pandemi adalah internet mati. Sebelnya, justru beberapa kali kejadian. Pernah juga mati sampai berhari-hari sampai bosan dan kesel banget karena terus-terusan menelpon CS provider menanyakan perihal masalah yang terjadi.

Ada beberapa kejadian yang sampai bikin emosi banget. Menjelang Nai ujian online untuk kenaikan tingkat di salah satu kursus bahasa Inggris, tau-tau WiFi mati. Tetap bisa ikut ujian dengan pakai jaringan internet di ponsel. Tapi, udah bikin semangat Nai agak menurun.

Bahkan Nai pernah nangis sesenggukan gara-gara UTS matematikanya gagal submit. Lagi-lagi karena WiFi mendadak mati. Waktu ujian yang udah habis membuat Nai panik dan hanya bisa menangis. Chi langsung menghubungi wali kelas. Alhamdulillah mau memahami masalah dan Nai hanya diminta submit ulang.

Ya begitulah berbagai drama ketika internet di rumah mati saat pandemi. Dulu, tuh gak gitu-gitu amat. Bukan karena jarang mati. Tapi, karena sebagian besar waktu K'Aie dan anak-anak dihabiskan di luar. Jadi gak begitu nge-drama ketika internet rumah bermasalah.

Internet Memberikan Berbagai Dampak Positif untuk Manusia

Pandemi menyadarkan kalau internet udah semakin dibutuhkan. Gak hanya sekadar untuk bersenang-senang. Tapi, juga bisa membantu berbagai aktivitas hingga menghasilkan cuan. Memang iya selama gak sampai kecanduan dan bijak menggunakannya, manfaat internet bagi manusia tuh banyak.

Internet Sebagai Media Hiburan

Kita mulai dari hiburan dulu, deh. Pada dasarnya kami sekeluarga memang orang rumahan. Gak sampai terlalu uring-uringan ketika terjadi banyak pembatasan aktivitas saat pandemi. Hiburan lewat internet juga udah cukup untuk menghilangkan bosan.

Kami bisa mendapatkan hiburan di internet lewat berbagai sumber, misalnya streaming film, berbagai joke receh di medsos, berinteraksi dengan keluarga/teman, dan lain sebagainya. Asalkan bijak aja dalam durasi dan mencari hiburan. Jangan sampai kebablasan trus malah mager. Jangan pula mencari hiburan dengan cara nge-bully dan berbagai perbuatan gak baik lainnya.

Internet Sebagai Media Informasi

Chi sempat merasa horror di awal pandemi. Rasanya melihat masa depan tuh jadi suram. Beneran takut sama yang namanya COVID. Gak berani keluar rumah sama sekali.

Alhamdulillah pandemi terjadi di zaman digital. Chi jadi bisa tau berbagai hal tentang pandemi. Tau cara meminimalisir risiko. Sehingga bisa lebih santai dan sabar di saat pandemi. Rasa ketakutan jadi jauh berkurang dan mulai berani ke luar rumah.

Internet memang bisa jadi gudangnya informasi. Tetapi, tentu harus berhati-hati juga menerima berbagai informasi. Gak semua bisa dipercaya. Hoax bersliweran di mana-mana. Seringkali harus beberapa kali cek dan ricek. Terutama untuk berbagai berita yang sedang viral. Gak hanya tentang pandemi, tetapi juga untuk berita-berita lainnya.

Tentunya pernah juga dong memanfaatkan internet untuk cari resep, tips dandan, cara benerin produk elektronik, dan lain sebagainya. Jadi lebih dimudahkan dengan adanya internet, nih.

Internet Sebagai Media Belajar

Selain sebagai gudang informasi, internet juga bisa menjadi salah satu sumber ilmu. Teman-teman bisa mendapatkan ilmu dari berbagai artikel, e-book, hingga melakukan pelatihan online.

Kegiatan belajar juga tetap berjalan di saat pandemi. Yang berubah hanya tempat pelaksanaannya. Tadinya, setiap hari harus ke sekolah berubah jadi belajar dari rumah. Medianya bisa melalui Zoom Meeting, Google Meet, atau lainnya.

Meskipun sekarang para pelajar sudah kembali belajar di sekolah, tetapi sesekali masih school from home. Misalnya waktu sekolah lagi dipakai untuk kegiatan kelas 12, siswa kelas 10 dan 11 diminta belajar online.

Memang jadinya agak nyebelin buat pelajar. Karena biasanya kan kalau situasi kayak gitu, angkatan di bawahnya libur sekolah. Tapi, karena selama pandemi menjalankan SFH, jadinya gak ada lagi libur karena rapat guru atau lainnya hahaha.

Berbagai tugas kuliah Keke juga harus diserahkan online. Kampusnya punya situs sendiri yang salah satunya untuk mengumpulkan tugas. Sistemnya juga lumayan ketat. Begitu habis waktunya, otomatis terkunci. Gak bisa lagi setor tugas.

Internet Sebagai Media Menghasilkan Cuan

Sekarang UMKM semakin dituntut melek digital. Supaya bisa memperluas pangsa pasar. Sehingga membantu UMKM untuk berkembang.

Selama pandemi memang terbantu juga dengan berbagai online shop. Awalnya Chi hanya belanja online untuk pakaian, kosmetik, dan semacamnya. Kemudian jadi mulai sering belanja kebutuhan harian.

Sama seperti sekolah, kegiatan kantoran pun beralih menjadi Work From Home. Bahkan K'Aie sampai sekarang masih lumayan sering WFH. Jadi semakin fleksibel kerjanya. Gak ngantor setiap hari seperti sebelum pandemi.

Ada bagusnya juga, sih. Gak setiap hari harus keluar rumah yang terkadang menghadapi kemacetan atau berdesakan di transportasi umum. Juga bisa lebih tenang kalau udah masuk musim hujan begini pas lagi kerja di rumah. Gak khawatir pulang ke rumah basah kuyup atau malah jadi semakin malam sampe rumah karena menunggu hujan reda.

Internet Sebagai Media Pelayanan di Masyarakat

Chi selalu malas ke bank. Malas banget sama antreannya. Makanya kalau gak penting banget, mendingan lewat online, misalnya transfer, urusan administrasi, dll.

Sekarang juga semakin banyak pelayanan di masyarakan yang bisa online. Teman-teman bisa konsultasi kesehatan secara online terlebih dahulu. Bahkan untuk melaporkan pelayanan publik juga mulai bisa online.

Alasan Memilih Modem Telkomsel Orbit Star N1

Tentu semua manfaat di atas bisa dirasakan maksimal bila koneksi internetnya lancar. Makanya memilih provider internet juga gak bisa asal-asalan. Ada beberapa alasan modem Telkomsel Orbit N1 layak untuk dipertimbangkan yaitu

Jangkauan Telkomsel yang Luas

Cakupan wilayah Telkomsel Orbit sudah luas. Rasanya kKe manapun kami pergi, internetan menggunakan Telkomsel memang tetap lancar jaya. Internet dengan jangkauan yang luas dan sinyal yang kuat memang sudah menjadi kebutuhan masyarakat.

Dengan 1 modem Telkomsel Orbit, sudah bisa menjangkau 1 rumah. Dilengkapi dengan 2 antena sehingga jaringan jadi lebih kuat dan koneksi jauh lebih baik. Kerennya lagi bisa dipakai hingga 32 pengguna, lho! Ini sih cukup banget kalaupun dipakai sama keluarga besar. Hanya dengan 1 modem bisa dipakai rame-rame.

Lebih Fleksibel

Gara-gara mulai keseringan terjadi drama internet, mulai kepikiran ganti provider. Nah, yang bikin galau adalah kontrak 1 tahun ke depan. Sebetulnya bisa aja tetap langganan per bulan, tapi harganya jadi lebih mahal.

Jadinya bikin bingung. Mau langganan per tahun biar lebih murah, tapi bakal nyesel kalau sampai gak cocok. Karena uang yang udah dibayar gak bisa kembali. Memilih langganan bulanan, sayang ma uangnya.

Kalau pakai model Telkomsel Orbit gak perlu galau karena gak ada kontrak apapun. Isi kuotanya pun bisa menyesuaikan dengan kondisi keuangan serta kebutuhan. Misalnya lagi libur internetan pun gak apa-apa gak diisi kuotanya. Asal pastiin aja masa berlaku kartunya tetap aktif.

Modem Telkomsel Orbit juga fleksibel dibawa ke manapun selama ada jaringannya. Plus ada listrik karena modemnya harus dicolokkin ke listrik.

Kalau teman-teman lagi mudik, bawa aja modemnya biar gak numpang internet. Lebih nyaman juga kalau pakai koneksi internet sendiri.

Banyak Bonusnya

Pembelian perdana modem Star N1internet akan mendapatkan kuota 150GB hingga 6 Bulan dari Telkomsel Orbit, lho. Garansinya juga sampai 24 bulan. Jadi teman-teman gak perlu khawatir. Apalagi after sales servicenya ada di 30 kota. Semakin dimudahkan lagi karena teman-teman bisa membelinya secara online melalui Tokopedia di Myorbit Official Store.

Warna hitam juga gak ada matinya, ya. Makanya Telkomsel Orbit Star N1 cakep banget nih ditempatin di mana pun. Warnanya memang cakep dengan bentuknya yang simple.

Bakal membantu produktivitas banget kalau internetan pakai modem Telkomsel Orbit Star N1. Apalagi memang sudah saatnya manusia semakin melek dunia digital. Banyak manfaat positif internet yang bisa dirasakan.

7 Comments

Keuangan

Puncak Peringatan 100 Tahun Eka Tjipta Widjaja – Sebuah Kisah Inspiratif untuk UMKM

October 18, 2022

Akhir-akhir ini topik tentang privilege dibahas di berbagai platform media sosial. Sayangnya beberapa bahasan malah jadi bikin netizen lain merasa insecure. Bahkan sampai ada istilah ‘remahan rengginang’ atau semacamnya.

Entah berawal dari mana, karena kemudian mulai terbentuk mindset kalau gak mungkin banget punya usaha sukses tanpa privilege. Alias kalau kamu bukan keturunan orang kaya yang warisannya gak abis-abis, lupain aja deh menjadi seorang sultan.

Padahal ya kalau kita mau membaca, banyak juga tokoh-tokoh sukses yang mengawali nasibnya dari bawah alias usaha dari nol. Salah satu tokoh inspiratif yang juga akan dibahas di artikel ini adalah pak Eka Tjipta Widjaya, pendiri Sinar Mas.

Berawal dari Toko Kelontong Hingga Menjadi Konglomerasi

Berbagai nasihat pak Eka yang bisa menambah semangat untuk pantang menyerah

Sosok pak Eka memulai usahanya pada tahun 1938 di Makassar. Saat itu usia beliau baru 15 tahun. Berjualan kecil-kecilan seperti permen dan biskuit. Sepeda onthel menjadi saksi bisu sekaligus teman setia pak Eka dalam menjalankan usaha.

Tentu perjalanannya gak selalu mulus. Berbagai tantangan hingga kegagalan pernah menghampiri. Tetapi, sikapnya yang selalu pantang menyerah terus bekerja keras hingga usahanya terus berkembang dan menjadi besar seperti saat ini.

Sinar Mas Terus Mendukung UMKM Naik Kelas

Jumat (7/10/2022) bertempat di Lobi Sinar Mas Land Plaza digelar acara puncak Peringatan 100 Tahun Eka Tjipta Widjaja. Acara ini resmi dibuka dengan ditandai pemutaran wheel of quotes Pak Eka oleh Bapak Franky O. Widjaja dan Bapak Muktar Widjaja. Turut hadir pula jajaran Sinar Mas Board Member.

Ketua Umum Eka Tjipta Foundation, Hong Tjhin mengatakan bahwa Peringatan 100 Tahun Eka Tjipta Widjaja mulai dari menanam 100 pohon lebih, operasi 280 pasien katarak, hernia, bibir sumbing dan juga donor darah hampir 100 titik.

Pada acara tersebut juga diserahkan souvenir sepeda kayu dari bapak Suherman untuk bapak Franky Widjaya. Sepeda memang menjadi simbol perjalanan pak Eka ketika mulai berbisnis.

Bapak Suherman adalah pengrajin limbah kayu CHIP di Serang, Banten, salah satu UMKM binaan APP Sinar Mas. Bahan untuk membuat kreasi, didapat dari kayu bekas peti kemas dari PT Indah Kiat Pulp & Paper (APP Sinar Mas) secara cuma-cuma. Selain itu diberikan juga pembinaan, pengembangan desain produk, hingga bantuan pemasaran.

Sinar Mas sudah menjadi perusahaan konglomerasi dengan memiliki 7 pilar usaha. Bergerak tidak hanya di ranah domestik, tetapi global. Sinar Mas tidak melupakan masa lalunya yang memulai dari level UMKM.

Saat ini, Sinar Mas diemban oleh generasi kedua tetap berfokus memberdayakan UMKM. Sinar Mas ingin para pelaku UMKM memiliki semangat pantang menyerah seperti pak Eka Tjipta Widjaja.

Berbagai upaya pembinaan dilakukan Sinar Mas agak UMKM bisa naik kelas. Pada acara tersebut juga digelar Eka Tjipta Fair 3.0. Masyarakat bisa melihat sekaligus belanja berbagai produk UMKM binaan Sinar Mas.

Satu hal lagi yang menarik perhatian pada acara Peringatan 100 Tahun Eka Tjipta Widjaja adalah diorama perjalanan pak Eka mengembangkan Sinar Mas. Bahan dioramanya terbuat dari kardus buatan PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Tbk.dari APP Sinar Mas. Kemudian dikreasikan oleh @dusduduk. Karya yang kreatif banget! Para pengunjung pun bisa berfoto di sana.

Oiya, Sinar Mas juga kerap melakukan webinar. Menarik banget menyimak berbagai bahasan tentang ekonomi. Pastinya materinya ‘daging’ banget.

Sebagai penutup rangkaian webinar dalam memperingati 100 Tahun Eka Tjipta Widjaja, Sinar Mas menyelenggarakan Forum Dialog yang diselenggarakan secara daring dengan tema “Economic Outlook 2023 - Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Inflasi Global”.

Pakar ekonomi memang memprediksikan di tahun 2023 kondisi keuangan akan mengalami masa sulit. Tetapi, memang sebaiknya tidak disikapi dengan ketakutan berlebihan. Salah satu caranya bisa dengan menyimak berbagai diskusi, termasuk webinar Sinar Mas. Selain menambah wawasan juga bisa membantu membuat perencaan untuk bisnis bila prediksi tersebut terjadi. Tetap semangat menghadapi berbagai rintangan seperti yang selalu dilakukan pak Eka, ya.

0 Comments

Liputan

Liburan ke Bali

October 16, 2022

Udah lihat tanggal merah di tahun 2023 belum? Ada beberapa yang jatuh di hari Senin dan Jumat. Asiiik Long Weekend! Malah tanggal merah di hari Kamis lebih banyak, deh. Bisa nyambung gak sampai Minggu? Jumat kejepit nih hehehe.

Biasanya mulai kepikiran merencanakan liburan. Salah satu rencana yang difavoritin banyak orang adalah liburan ke Bali. Apalagi pasca pandemi ini, pariwisata Bali kembali hidup. Cuzz deh pada jalan-jalan.

Kenangan Tentang Bali

Chi dan K'Aie lebih suka wisata ke tempat yang dingin. Kalau K'Aie alasannya karena cuaca. Males panas-panasan hehehe. Sedangkan Chi suka males aja bebersih baju yang abis terkena pasir pantai. Ibu rumah tangga alasannya gak jauh dari urusan bebersih, ya hihihi.

Udah lama banget gak ke Bali. Terakhir ya sebelum menikah. Berasa udah zaman lampau banget. Pasti udah banyak perubahan di Bali.

Kalau Keke dan Nai pernah ke Bali beberapa tahun yang lalu. Diajakin liburan sama kakek dan neneknya. Seingat Chi itu perngalaman pertama Nai pergi tanpa bunda. *Chi harus buka postingan lama untuk memastikan, nih hehehe*

Mereka happy banget. Apalagi hotelnya di pinggir pantai. Kata mamah dan papah terus-terusan mereka main di air di pantai. Tapi, giliran malam hari baru deh Nai rewel. Belum terbiasa tidur tanpa bunda. Jadi sempat susah banget dibujuknya. Gak tega sebetulnya. Kasihan juga sama mamah dan papah yang pastinya capek seharian ngasuh cucu. Trus, malamnya masih harus menenangkan Nai yang nangis. Andai Bali deket, udah disusulin deh ma Chi dan K'Aie saat itu juga.

Kami pernah keliling pulau Jawa ketika Keke dan Nai masih kecil. Baru sampai Bromo, sih. Seru dan berkesan banget perjalanannya. Jadi pengen mengulang lagi, deh. Tapi, pengen agak jauhan dikit rutenya. Mungkin dilanjut sampai Bali gitu. Entah kapan terwujud karena udah pada punya kesibukan masing-masing.

Saking udah lama gak ke Bali, tentu Chi gak punya banyak lagi kenangan tentang pulau ini. Tapi, kalau kangen dengan kuliner atau oleh-oleh lain khas Bali kayaknya gak perlu jauh-jauh ke sana. Zaman now kita bisa belanja online. Nanti dikirimnya pakai ekspedisi yang terpercaya yaitu JNE.

JNE dan Miss Grand International

JNE menjadi Official Logistics Partner Miss Grand International (MGI) 2022 yang diselenggarakan di Indonesia pada bulan Oktober. Kontes ini diselenggarakan di dua kota yaitu Denpasar pada tanggal 4-14 Oktober 2022 dan Jakarta pada 14-25 Oktober 2022.

Menghadirkan 75 kontestan dari berbagai negara. Ya tentunya acara seperti ini membutuhkan jasa logistik yang bisa dipercaya. Bahkan bisa menyangkut nama baik Indonesia juga, khususnya di bidang pariwisata, bila terjadi masalah dengan logistik.

M. Feriadi Soeprapto selaku Presiden Direktur JNE, menyampaikan, “Dalam menjalankan bisnis, langkah JNE akan tetap memberikan kebahagiaan bagi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan sesuai dengan tagline connecting happiness. Sebagai perusahaan logistik Nasional berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan Ekonomi khususnya sektor UMKM dan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian dan dalam ajang ini JNE mengambil peran sebagai upaya dalam mendukung percepatan pemulihan perekonomian dan pariwisata Indonesia pasca Pandemi Covid 19."

Ada perbedaan antara perhelatan Miss Grand International dengan kontes kecantikan pada umumnya. Salah satu tujuannya diselenggarakan MGI adalah untuk memperkenalkan budaya Indonesia keindahan Bali kepada seluruh peserta.

Selebritas Ivan Gunawan selaku Presiden Organisasi Miss Grand Indonesia (Yayasan Dunia Mega Bintang) yang memiliki lisensi Miss Grand International. Diharapkan dengan adanya kontes ini nama Indonesia semakin terkenal di mancanegara.

Opening Ceremony sekaligus gala dinner sudah diselenggarakan di The Seminyak Beach Resort & Spa Bali. Acara ini dihadiri oleh Alit Septiniwati, Kepala Cabang JNE Denpasar. Ibu Alit juga sekaligus menyerahkan donasi kepada Sanggar Tari Padnya Sari. Sanggar ini memfasilitasi anak disabilitas dan anak kurang mampu untuk belajar menari.

Pada tanggal 11 Oktober 2002 digelar "Bali Agung The Grand Show with Miss Grand International". Acara yang berlangsung di Bali Safari Park ini menampilkan sebuah acara favorit yang selalu dinantikan para penonton yaitu kreasi Bali Agung Show.

Kreasi yang didukung lebih dari 100 penari Bali ditambah kombinasi Miss Grand International 2022. Mereka menggunakan koleksi Busana Bali yang dipersembahkan oleh Ni Ketut Arik Wijayanti dari Cahya Dewi. Kebaya Bali yang dihias dengan sentuhan aksesoris oleh Inggi Indrayana Kendran. Berbagai aspek kehidupan dan keindahan pulau Dewata juga membuat acara ini terkesan spektakuler dan sangat menarik untuk disaksikan.

Sesuai dengan komitmen "Connecting Happiness". Komitmen yang terus dipegang sampai usianya 32 tahun saat ini. JNE ingin terus berbagi kebahagiaan dengan semua pihak. Caranya dengan memberikan pelayanan terbaik serta menciptakan kolaborasi apik yang berkesinambungan.

0 Comments

18 tahun

Tips Memilih Bimbel Masuk PTN

October 04, 2022

Tips Memilih Bimbel Masuk PTN - Di akun Facebook dan Instagram Chi bersliweran iklan berbagai bimbel. Semuanya menawarkan keberhasilan berhasil masuk PTN. Mungkin karena Keke baru aja lulus SMA. Chi juga membuat 2 status tentang Keke yang keterima di PTN.

Tapi, sebetulnya perlu gak sih memasukkan anak ke bimbel supaya bisa lolos seleksi PTN? Artikel kali ini akan mengulas tentang tips memilih bimbel masuk PTN berdasarkan pengalaman pribadi.

[Silakan baca: Tanpa Ikut Bimbel, Nilai UN Bisa Tetap Bagus? Bisa!]

Perlu atau Enggak Ikut Bimbel?

Nah, sebelum memilih bimbel, ada baiknya menjawab dulu pertanyaan di atas. Memang perlu ikutan bimbel?

Kalau Chi pribadi sebetulnya gak pengen anak-anak sampai ikut bimbel. Cukup lah dengan belajar di sekolah dan di rumah. Chi gak mau aja gitu hidup mereka hanya diisi dengan belajar, belajar, dan belajar.

Setuju, kok, kalau masih muda memang harus bekerja keras. Jangan jadi anak muda yang mageran. Tetapi, kan, mereka juga butuh bersenang-senang. Otak mereka juga butuh istirahat dari yang namanya belajar.

Tentunya mereka gak perlu bimbel kalau kegiatan belajar di sekolah udah cukup. Belajar di rumah pun secukupnya aja. Sekadar mengulang dan gak sampai berjam-jam belajarnya.

Kami sudah membuktikannya ketika Keke dan Nai di Sekolah Dasar. Suasana belajarnya sangat menyenangkan. Sehingga anak-anak mudah menangkap pelajaran. Jumlah murid di kelas juga mempengaruhi. Mereka bersekolah di swasta. Jumlah murid per kelasnya gak banyak.

Bisa dibilang kayak gak ada drama ketika mereka SD. Padahal katanya pelajaran SD zaman sekarang udah sulit. Tapi, Keke dan Nai mampu mengikuti dengan baik. Nilai semua mata pelajaran selalu bagus. Mereka pun lulus dengan NEM yang tinggi sehingga bisa diterima di salah satu SMPN favorit di Jakarta *Dulu seleksi PPDB DKI masih pakai NEM.

Berasa sekali perubahannya ketika mulai masuk sekolah negeri. Jumlah murid per kelas yang bisa 2x lipat dibandingkan SD. Kegiatan belajar yang lebih seadanya. Membuat mereka harus banyak beradaptasi. Keke malah kayak melakukan pemberontakan kecil di awal kelas X.

Awal masuk SMP, Chi sempat shock melihat nilai akademis Keke melorot. Mulai kepikiran untuk mendaftarkan ke bimbingan belajar. Tapi, jadi galau bangeeeet.

Chi masih pengen anak-anak seperti ketika SD. Belajar di sekolah seharusnya udah cukup. Gak tega kalau harus bimbel lagi sepulang sekolah. Tapi, lihat nilai-nilai Keke yang melorot juga sedih. Meskipun anaknya kelihatan santai hihihi.

Keke suka cerita kalau beberapa temannya ada yang ikut bimbel dan pulangnya sampaiu malam. Bahkan ada yang baru tidur lewat tengah malam karena dilanjut lagi belajar dan ngerjain PR. Padahal pagi-pagi udah harus bangun.

Memang sih hasilnya sepadan dengan nilai yang didapat. Tetapi, tetap aja Chi gak tega kalau Keke dan Nai harus seperti itu rutinitasnya. Makanya saat beberapa anak bekerjakeras belajar hingga lewat tengah malam, Keke dan Nai malah paling telat pukul 9 malam udah tidur hihihi.

Setelah berkali-kali diskusi dengan K'Aie. Ajak Keke ngobrol. Akhirnya kami membuat keputusan. Gak perlu lah memaksa anak menjadi bintang kelas. Asalkan anaknya kelihatan tekun belajar, udah cukup banget. Paling kami minta ke mereka supaya nilainya paling enggak minimal KKM aja. Tentunya supaya bisa naik kelas.

Ketika Keke naik ke kelas 9, baru didaftarin ke bimbingan belajar. Tujuannya supaya bisa dapat NEM yang bagus. Karena seleksi PPDB DKI saat itu masih pakai NEM.

Sebetulnya kami gak mewajibkan anak harus masuk sekolah favorit. Tapi, sekolah negeri yang paling dekat ma rumah memang termasuk favorit. Jadi pasti persaingan NEMnya akan sangat ketat. Alhamdulillah Keke berhasil dapat NEM yang tinggi. Berhasil masuk salah satu SMAN favorit di Jakarta.

Nai juga mulai ikutan bimbel di kelas 9. Tapi, targetnya bukan untuk mengejar NEM. Karena saat Nai kelas 9, Ujian Nasional udah dihapus. PPDB DKI juga berubah jadi hanya seleksi usia. Hiks!

[Silakan baca: Cerita PPDB DKI yang Mengecewakan]

Cara Memilih Bimbel yang Tepat

Tolok ukur memilih bimbel yang tepat bisa berbeda-beda. Tentu yang Chi bagikan ini berdasarkan pengalaman pribadi. Buat Chi tepat, belum tentu bagi yang lain. Tapi, silakan bila ingin dijadikan sebagai salah satu pertimbangan.

Lokasi Bimbingan Belajar

Sama seperti sekolah, lokasi menjadi faktor penting. Bahkan sejak dulu ketika memilih sekolah, kami bukan mencari unggulan atau enggak. Tapi, lihat lokasinya dulu.

Beberapa sekolah yang dekat rumah pasti masuk pertimbangan semua. Begitu pun dengan bimbel. Ternyata lumayan komplit juga bimbel di dekat rumah kami. Tetapi, tetap aja gak menjadikannya mudah untuk memilih.

Metode Belajar

Setiap bimbel memiliki metode yang bisa aja berbeda. Keke menolak ikut di salah satu bimbel ternama yang Chi tawarkan. Banyak teman Chi yang menyarankan daftar ke sana. Katanya, banyak yang berhasil masuk PTN.

"Temen-temen Keke juga banyak yang bimbel di sana, Bun. Tapi, Keke gak mau. Abisnya kata temen-teman selama bimbel nyatet melulu. Udah gitu selalu ada PR yang banyak banget."

Hmmm ... Kalau memang begitu, sulit buat Keke untuk cocok. Dia kurang suka metode belajar yang terlalu banyak mencatat. Kalau tentang PR malah Chi yang kasian. PR dari sekolahnya aja udah banyak. Kapan Keke istirahat kalau masih ketambahan PR dari bimbel?

Kalau di Brain Academy metode belajarnya sering mengajak siswa untuk aktif. Makanya Keke betah belajar di sana. Dia cepet bosen kalau belajar cuma disuruh menyimak dan duduk manis.

[Silakan baca: SMA di Brain Academy]

Jumlah Siswa di Satu Kelas

Jumlah murid per kelas di sekolah negeri sekitar 36 siswa. Buat Chi jumlah segini udah agak kebanyakan. Makanya kalau bisa cari bimbel yang murid per kelas gak banyak.

Keke pertama kali ikut bimbel di kelas 9. Bukan di bimbel ternama, tapi sama tetangga yang selisih beberapa rumah. Memang sejak dulu buka usaha bimbel. Promosinya dari mulut ke mulut. Jumlah siswanya gak sampe lebih dari 15 orang per angkatan.

Keke langsung cocok bimbel di sana. Katanya pak Budi (nama tetangga kami yang punya bimbel) kalau ngajar enak banget. Bisa dengan cepat dimengerti.

Pengennya Keke bimbel di sana lagi ketika SMA. Udah jelas Keke cocok dan NEM dia saat lulus SMP pun tinggi. Sayangnya tetangga kami ini spesialis pelajaran eksak. Sedangkan Keke masuk IPS. Makanya kami (terpaksa) cari bimbel lain.

Keke pun masuk Brain Academy. Muridnya cuma 2 orang sekelas. Berasa kayak kursus private! Hehehe.

Chi gak tau apa di tempat lain juga sama. Di sini tuh banyak pilihan bimbel dari yang ternama hingga biasa aja. Tapi, hanya ada satu yang buka kelas untuk anak IPS kelas X dan XI. Alasannya selalu sama yaitu sepi peminatnya! Semuanya punya aturan minimum jumlah murid baru buka kelas.

Ya, hanya Brain Academy yang gak pake minimum jumlah murid. Cuma 1 orang juga tetap buka kelas. Makanya waktu itu cuma 2 orang. Tapi, lama-lama bertambah banyak, kok. Sampe buka beberapa kelas untuk angkatan Keke. Jumlah per kelasnya kalau gak salah gak sampe 15 siswa.

Memilih Bimbel Itu Cocok-Cocokan

Seperti yang Chi bilang di atas, beberapa teman menyarankan salah satu bimbel ternama. Tapi, ternyata Keke gak mau karena merasa gak bakalan cocok.

Memilih bimbel memang cocok-cocokan. Bimbel ternama, mahal, atau apapun belum menjamin 100% bakal sesuai harapan.

Biaya bimbel di Brain Academy termasuk yang lumayan. Sempat bikin Chi narik napas panjang hihihi. Tapi, setelah datang langsung ke lokasi trus ngobrol-ngobrol, dapat diskon yang lumayan banget. Alhamdulillah. Keke juga langsung sreg kursus di sana.

Tapi, bukan berarti harus memilih bimbel mahal, lho. Biaya bimbel Keke saat SMP gak semahal di Brain Academy. Alhamdulillah juga cocok dan NEMnya tinggi.

Biaya bimbel Nai malah jauh lebih murah lagi. Udah jalan 3 tahun, Nai belajar di Zenius. Biayanya beda jauh sama Brain Academy. Bahkan masih mahalan bimbel di tetangga.

Sama kayak Keke, Nai juga pernah bimbel di tetangga. Tapi, ternyata kurang cocok. Chi pernah nawarin supaya pindah ke Brain Academy ketika Nai masuk SMA. Tapi, gak mau sampai sekarang. Udah merasa nyaman belajar di Zenius.

Memilih gak ikut bimbel? Ya gak apa-apa. Bimbel hanya salah satu opsi belajar, kok. Banyak juga yang berhasil lolos seleksi PTN meskipun gak bimbel.

Murah atau mahal, ternama atau biasa aja, gak jadi patokan anak akan dengan bimbel. Kecocokan adalah kunci utama bagi kami. Gak mudah langsung tergiur dengan janji-janji "Pasti masuk PTN". Karena kalau anaknya udah gak cocok rasanya sulit membuatnya semangat belajar. Udah terbukti juga ketika bimbel di tetangga, buat Keke cocok tapi Nai enggak.

Kabarnya sistem masuk PTN berubah di tahun ajaran 2023/2024. Malah kata biar mas Menteri supaya gak pada ketergantungan sama bimbel.

Hmmm ... Kalau Chi punya pendapat yang agak beda, nih. Belum kebayang tingkat kesulitan soal tahun depan. Meskipun banyak yang bilang kalau tes skolastik lebih mudah daripada tes mata pelajaran. Ada baiknya jangan dianggap enteng. Tetap belajar dan kalau memang perlu bimbel ya ikut aja.

Ada yang punya pengalaman lain ketika memilih bimbel? Yuk ceritain di kolom komen. 😊

73 Comments

Liputan

Oleh-Oleh Haji dan Umroh yang Paling Dicari

October 02, 2022

Berkesempatan menunaikan ibadah haji atau umroh menjadi keinginan mayoritas umat muslim di seluruh dunia. Bahkan jamaah Indonesia harus menunggu hingga puluhan tahun agar bisa naik haji. Ya, setidaknya bisa Umroh dulu, deh.

Oleh-Oleh Haji dan Umroh yang Paling Dicari

Selama di tanah suci, jamaah tidak melakukan serangkaian ibadah haji. Tetapi, juga berkesempatan jalan-jalan dan mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tanah air.

Belanja Oleh-Oleh di Tanah Suci

Oleh-oleh apa saja yang paling dicari oleh jamaah usai ibadah haji atau umroh? Tempat berburu oleh-olehnya biasanya ada di 3 tempat yaitu Makkah, Madinah, atau Jedah. Chi coba bikin list berdasarkan pengalaman orangtua ketika pulang dari ibadah haji beberapa tahun lalu, ya.

Kurma

Kurma termasuk oleh-oleh yang paling favorit, nih. Jenisnya sangat beragam. Penampilan, tekstur, dan rasanya bisa berbeda. Teman-teman suka dengan kurma?

K'Aie dan anak-anak suka dengan kurma. Tapi, kalau Keke agak memilih. Hanya kurma yang jenis tertentu. Dia suka kurma yang teksturnya kering. Kalau Chi baru akhir-akhir aja suka dengan kurma. Sama dengan Keke, hanya suka dengan jenis tertentu.

Ketika di tanah suci, ada 2 jenis kurma yang dianggap paling istimewa yaitu Ajwa dan Ruthob. Kurma Ajwa disebut juga kurma Nabi. Khasiatnya sangat baik untuk kesehatan karena banyak mengandung banyak nutrisi yaitu serat, protein, kalsium, gula, magnesium, zat besi, fosfor, zinc, kalium, selenium, vitamin B1, B2, B3, dan B6.

"Barangsiapa mengonsumsi tujuh butir kurma ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu dia tidak akan terkena racun maupun sihir." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Kurma ruthob adalah kurma muda yang dipercaya dapat meningkatkan kesuburan bagi wanita. Baik pula untuk produk ASI

Air Zamzam

Air Zamzam adalah air terbaik di dunia. Tidak hanya sebagai pemuas dahaga. Air ini juga sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kita bisa puas menikmati air ini saat berada di tanah suci.

Melihat manfaatnya, banyak yang menginginkan air zamzam untuk oleh-oleh. Tetapi, tetap ikuti aturan tentang barang bawaan, ya. Tentu ada batas maksimum.

Tenang aja kalau merasa bawa oleh-olehnya kurang banyak karena terkena batasan jumlah. Di Indonesia juga ada banyak toko yang menjual oleh-oleh khas Timur Tengah. Biasanya jual air zamzam juga.

Kacang Arab

Kurma, kacang arab, dan air zamzam biasanya dijadikan satu paket untuk dibagi-bagikan kepada kerabat, tetangga, dan teman-teman. Kacang arab bisa dijadikan untuk tambahan pada salad atau sup. Dicamilin juga enak karena rasanya yang renyah. Bahkan no feeling guilty, lho. Karena kacang arab termasuk camilan yang sehat.

Coklat Arab

Coklat Arab juga termasuk yang paling dicari. Sebetulnya ada beragam jenis coklat. Tetapi, yang paling banyak dicari adalah coklat kerikil.

Bentuknya memang seperti krikil berwarna-warni. Karena kecil-kecil, terkadang jadi sulit berhenti karena udah kayak makan kacang. Apalagi rasanya memang enak.

Abaya

Mamah beli beberapa abaya saat di tanah suci. Modelnya simple dan elegan. Kualitasnya juga bagus. Beberapa ada yang masih dipakai sampai sekarang.

Sajadah, tasbih, hingga souvenir juga jadi oleh-oleh yang dibawa sama mamah dan papah. Gak banyak yang dibawa. Sebatas maksimal batas bawaan aja. Seingat Chi beberapa oleh-oleh non-makanan dan minuman dikirim ke rumah.

JNE Berangkatkan Umroh Karyawan dan Pemenang Lomba Content Competition

M. Feriadi Soeprapto, Presiden Direktur JNE, mengatakan bahwa, “Memberangkatkan setiap individu untuk umroh merupakan momen istimewa dan apresiasi dari JNE, maka kami pun ikut merasakan kebahagiaan yang dialami Ksatria dan Srikandi JNE. Kegiatan ini kami jalankan sesuai dengan amanah Ayah kami sekaligus pendiri JNE (Alm) H. Soeprapto Soeparno yang menggagas umrah gratis bagi para karyawan JNE yang sudah mengabdi kepada perusahaan selama lebih dari 12 tahun.”

Ya, JNE kembali memberangkatkan para karyawan yang disebut Kstaria dan Srikandi JNE ke tanah suci. Udah masuki kloter ke-3 pada 22 - 30 September 2022. Alhamdulillah.

Ksatria dan Srikandi JNE sebanyak 35 orang dari berbagai kantor cabang JNE seperti dari Jakarta, Denpasar, Palembang, Yogyakarta, Solo, Medan, Cilegon. Selain itu ada 3 pemenang lomba JNE Content Competition, 1 orang dari West Bike Messenger, dan 1 pemenang giveaway JNEXRiaricis. Tentu aja Ria Ricis pun ikut. Rangkaian ibadah Umrah ini dipandu oleh Ustadz Aqil Muzakki.

Ada rasa syukur ketika dipilih oleh JNE untuk ikut Umroh. Agus Yunanto, Ksatria dari JNE Solo, mengatakan kalau diberangkatkan umroh adalah reward terbaik yang diberikan oleh perusahaan untuknya sebagai karyawan.

Kusnul Isti Qomah (jurnalis/wartawan) yang terpilih menjadi salah satu pemenang JNE Content Competition 2019 silam juga sangat terharu terpilih untuk Umroh. Meskipun perasaannya campur aduk karena harus meninggalkan buah hatinya yang baru berusia 1 tahun selama 8 hari. Makanya, pakaian yang dipakai oleh buah hatinya pun dibawa sebagai pelepas rindu.

JNE terus konsisten untuk berbagi kebahagiaan, ya. Sesuai dengan tagline perusahaan yaitu "Connecting Happines".

Keberangkatan ke tanah suci untuk Umrah ini pun gak hanya untuk Srikandi dan Ksatria JNE. Para pemenang JNE Content Competition juga mendapatkan hadiah istimewa ini. Seneng banget, ya.

Siapa tau berikutnya kita juga diajak Umrah sama JNE. Aamiin Allahumma aamiin. Sambil terus berikhtiar dan berdoa, bikin list oleh-oleh Haji dan Umroh juga, ya.

21 Comments

Search This Blog

Peran UV-C Air Disinfection dalam Mencegah dan Mengendalikan Risiko Infeksi yang Ditularkan Melalui Udara di Rumah Sakit

Beberapa Upaya untuk Mencegah Timbulnya Penyakit yang Ditularkan Melalui Udara

Tentang Produk Philips UV-C Air Disinfection

Philips UV-C Disinfection Upper Air

Philips UV-C Air Cleaner

Philips UV-C Air Unit

Dampak Postif Internet dan Telkomsel Orbit Star N1

Internet Memberikan Berbagai Dampak Positif untuk Manusia

Internet Sebagai Media Hiburan

Internet Sebagai Media Informasi

Internet Sebagai Media Belajar

Internet Sebagai Media Menghasilkan Cuan

Internet Sebagai Media Pelayanan di Masyarakat

Alasan Memilih Modem Telkomsel Orbit Star N1

Jangkauan Telkomsel yang Luas

Lebih Fleksibel

Banyak Bonusnya

Puncak Peringatan 100 Tahun Eka Tjipta Widjaja – Sebuah Kisah Inspiratif untuk UMKM

Berawal dari Toko Kelontong Hingga Menjadi Konglomerasi

Sinar Mas Terus Mendukung UMKM Naik Kelas

Liburan ke Bali

Kenangan Tentang Bali

JNE dan Miss Grand International

Tips Memilih Bimbel Masuk PTN

Perlu atau Enggak Ikut Bimbel?

Cara Memilih Bimbel yang Tepat

Lokasi Bimbingan Belajar

Metode Belajar

Jumlah Siswa di Satu Kelas

Memilih Bimbel Itu Cocok-Cocokan

Oleh-Oleh Haji dan Umroh yang Paling Dicari

Belanja Oleh-Oleh di Tanah Suci

Kurma

Air Zamzam

Kacang Arab

Coklat Arab

Abaya

JNE Berangkatkan Umroh Karyawan dan Pemenang Lomba Content Competition

Email

About me

Follow Us

Must Read

Labels

Blog Archive

Komunitas