Sebetulnya suka sedih kalau mengingat tentang dunia pendidikan. Khususnya
untuk Nai yang saat ini sudah duduk di kelas 9. Insya Allah, beberapa bulan
lagi akan berganti seragam menjadi putih abu-abu.

Enggak. Chi gak mengeluh tentang aktivitas PJJ. Di saat pandemi ini lebih
nyaman kalau anak-anak belajar di rumah. Anak-anak juga malah lebih enjoy
belajar dari rumah.
Chi sedih setiap kali mengingat UN ditiadakan. Bagaimana sistem penerimaan
sekolah negeri nantinya?
[Silakan baca: Pilih Sekolah Swasta atau Negeri]
Tentu masih lekat dalam ingatan di mana tahun lalu terjadi kehebohan sistem
PPDB di DKI. Gara-gara UN ditiadakan, kuota terbesar di sistem penerimaannya
menggunakan seleksi umur.
Jelas saja anak-anak yang usianya muda kalah bersaing. Meskipun di sekolahnya
berprestasi. Hal ini memicu keresahan banyak sekali orang tua. Termasuk Chi
yang meskipun saat itu Nai belum lulus. Dan keresahan itu sudah Chi wujudkan
jadi tulisan yang sangat panjang di blog ini.
Chi jelas resah karena usia Nai masih termasuk muda. Kalau tahun ajaran masih
murni pakai seleksi umur, rasanya agak hopeless deh bakal keterima. Nai pun
sempat kecewa dengan kejadian itu karena dia sangat ingin masuk ke sekolah
negeri seperti Keke.
Nai itu anak yang cerdas dan tekun meskipun bukan bintang kelas. Dan kami
masih ada rasa optimis bila aja masih ada UN, Nai bisa lolos masuk sekolah
negeri. Kalau pun gagal, setidaknya dia masih merasa fair karena kalahnya dari
sisi prestasi. Bukan dilihat dari umur.
[Silakan baca: Kisruh PPDB DKI Jalur Zonasi]
Haruskah Nai ikut bimbingan belajar?
Kami akui bimbel sangat membantu belajar Keke dan Nai ketika mereka berada di
kelas 9. Bahkan setelah Keke masuk SMA, dia mulai bimbel sejak kelas 10.
Tetapi, dengan ditiadakan UN, Chi sempat ragu dan mutung juga. Ngapain bimbel
kalau tujuannya bukan supaya bisa bersaing saat Ujian Nasional? Mana tahun
lalu kan mulai pandemi. Pengeluaran keuangan semakin diperketat. Rasanya
sayang banget kalau Nai ikut bimbel, padahal udah gak ada UN.

Untungnya Chi gak lama galaunya. Mulai sadar kalau belajar itu sangat penting.
Dan Nai tetap butuh bimbel. Karena kalau mengandalkan belajar di sekolah aja
seringkali gak cukup. Apalagi kalau dengan cara Pembelajaran Jarak Jauh
begini.
Kami daftarkan bimbel di tetangga yang jaraknya hanya beberapa rumah. Dulu
Keke pernah bimbel di sana. Alhamdulillah cocok dan dia bisa masuk ke SMA
negeri.
Eh, ternyata gak cocok sama Nai. Ya memang begitu. Setiap anak punya gaya
belajar masing-masing. Apa yang cocok buat kakaknya, belum tentu adiknya
juga.
Makanya kami gak melanjutkan bimbel di sana. Mulai cari
bimbingan belajar online
untuk Nai. Terutama yang punya visual menarik. Karena gaya belajar Nai tuh
lebih dominan ke visual.

Menarik banget pas Chi dapat info tentang Kelas Pintar. Kalau baca informasi
di situsnya tertulis kalau Kelas Pintar menggunakan pendekatan PERSONAL
melalui metode penyampaian materi yang disesuaikan dengan beragam karakter
siswa, baik itu melalui Visual, Audio, maupun Kinesthetic (V.A.K).
Nah, sepemikiran banget kan dengan Chi. Di blog ini Chi sering cerita tentang
pentingnya mengenali gaya belajar anak. Karena sudah terbukti ke Keke dan Nai.
Kalau gaya belajarnya tepat, mereka akan lebih cepat menangkap
pelajarannya.
Metode pembelajarannya menggunakan pendekatan Learn, Practice, dan Test.
- Learn – Mempelajari semua materi dalam bentuk audio visual, video animasi, dan e-book
- Practice – Penguatan konsep melalui berbagai metode pelatihan
- Test – Evaluasi belajar melalui berbagai variasi tes
Tentunya yang paling menarik adalah bagian pelajaran yang menggunakan metode
video animasi. Nai pernah mencobanya dan katanya lebih paham. Ya itu karena
gaya belajarnya lebih dominan visual.
Sejak dulu, Chi memang tidak 100% mengandalkan kegiatan belajar di sekolah.
Anak-anak tetap belajar lagi di rumah.
Ketika masih mereka masih SD, Chi masih ikut terjun langsung mengajarkan
mereka. Saat SMP mulai campur-campur. Kadang-kadang Chi masih turun tangan
mengajarkan mereka. Tetapi, sudah dibantu juga dengan bimbingan belajar.
Soalnya materi pelajaran kan semakin susah. Ketika Keke masuk SMA, dia juga
tetap ikut bimbingan belajar sejak kelas 10.
Di saat pandemi di mana anak-anak harus terus belajar dari rumah, bimbingan
belajar sangat membantu. Tetapi, memang harus cari yang tepat. Kelas Pintar
bisa dicoba, nih.
[Silakan baca: Cerita tentang PJJ Selama Pandemi COVID-19]
daku udah cuss dan ceki-ceki website-nya mbaaa
BalasHapusbener deh, ini yg dibutuhkan para ortu.
supaya tetep semangaaattt dampingi anak ketika PJJ yak.
Iya, bimbel bisa membantu anak-anak belajar
HapusAku udah nyoba sama ama Kelas Pintar. Apalagi anakku lagi persiapan masuk smp mba :)
BalasHapusSemoga hasilnya juga bagus ya, Mbak
HapusLearn practice, test :) Wah, alur pengajarannya kayak gini yach. Pantesan aja anak2 makin pintar :D Lumayan banget kehadiran Kelas Pintar buat anak2 belajar online. Soalnya kalau dari guru sekolah aja kan kurang terutama dalam sikon pandemi gini :)
BalasHapusBerasa kurang banget. PJJ kurang maksimal kegiatan belajarnya
HapusHehe, menurutku PR bagi ortu lumayan berat nih selama anak PJJ. Nggak semua ortu mampu untuk mendampingi + bantu anak. Kalo ada bimbel yang sebenarnya membantu, itu sih bagus banget. Yang jelas kalopun bimbelnya online tentu lebih bagus lagi.
BalasHapusWaktu anak-anak saya masih SD, masih sanggup lah ngajarin mereka. Kalau udha level SMP dan SMA begini, saya harus meminta bantuan pihak lain
HapusKelas Pintar ini bisa mengakomodir kebutuhan tambahan belajar untuk anak-anak ya mak Chi. apalagi melihat cara belajar sekarang ini yang memang lebih banyak secara online dan waktunya pun gak sebanyak waktu sekolah offline.
BalasHapusIya, Mbak. Pas lah untuk masa pandemi yang belajarnya serba online
HapusEmang harus di ubah mindsetnya ya mbak, ikut bimbel bukan untuk lolos UN dengan nilai tinggi. Tapi ikut bimbel agar anak lebih memahami materi pelajaran di kelasnya.
BalasHapusMenurut saya, bukan perkara mengubah mindset. Karena kalau sekadar paham mata pelajaran dan anak-anak enjoy dengan sekolahnya, belajar di sekolah sebetulnya udah cukup. Gak perlu ikut bimbel apapun. Ya meskipun tidak menjadikan mereka sebagai bintang kelas. Bagi kami gak apa-apa.
HapusTetapi, masalahnya adalah di DKI tuh persaingan masuk sekolah negerinya masih menggunakan NEM. Itulah alasan anak-anak didaftarin ke bimbel. Targetnya memang NEM. Mau gak mau harus bisa bersaing.
Sekarang mereka tetap ikut bimbel meskipun UN sudah dihapus. Karena PJJ memang dirasa kurang maksimal. Meskipun, kami tidak menerapkan target ketinggian. Tetapi, dengan ikut bimbel, bisa membantu mereka belajar
Di masa pandemi kayak gini aku berusaha untuk gak menetapkan standard terlalu tinggi buat belajarnya anak2 sih mbaaak, takutnya pada stres huhuhu
BalasHapusTapi lumayan juga nih kalo ada bimbel online kayak Kelas Pintar yang bisa membantu anak-anak yaaah, jadi penasaran pengen ngintip2 juga nih
Dalam kondisi normal pun, standar saya gak pernah terlalu tinggi. Apalagi kondisi pandemi begini hehehe.
HapusAlasannya sama, Ry. Jangan sampai anak-anak menjadi stress karena efek pandemi yang panjang.
Ketika PJJ masih juga belum kelar aku sempat mikir gini lho, Mak. Seleksi masuk jenjang sekolahnya bakal kayak gimana, ya? Apakah masih pake sistem zonasi? Kan kalau PJJ jarak rumah ga ngaruh gitu. Tapi kalau berdasar usia buatku emang ga fair, cape-cape belajar yang muda kalah sama yang tuaan, walau beda dikit tapi nyesek kalau pas kebagian kena cut ya. Nah kalau semua belajar pake sistem kelas pintar gini, metode seleksi siswa ga usah pake sistem batasa umur lagi dong
BalasHapusIya gak fair banget kalau karena usia. Makanya saya kecewa dan kesel. Gak tau deh kalau tahun ini seperti apa. Semoga aja lebih fair
HapusAkupun cukup tertarik pengen nyoba kelas pintar ini mbak, kayanya bakal bisa menyesuaikan dengan gaya belajar anakku
BalasHapussemoga cocok, ya
Hapusmemang kadang bimbel juga perlu ya mbak buat membantu anak untuk lebih memahami pelajaran
BalasHapuskrn lagi pjj makanya adanya kelas pintar ini sangat membantu ya mbak
iya, bisa juga membantu
HapusKalau anak cewe biasanya suka yang visualnya menarik ya, Mbak. Fira tuh punya ketertarikan untuk melihat sesuatu yagn menarik. Beda dengan kakaknya yang seneng kalau emndengar suara gurunya menjelaskan.
BalasHapusSemoga pandemi segera berakhir dan sistem pendidikan lebih baik lagi y
Saya gak tau sih apa ada hubungannnya antara gaya belajar dengan gender
HapusKadang aku juga mikir mak, kalo PJJ gini nggak ada persaingan belajar ya antar siswa. Apalagi belajarnya daring, aku belum bisa bayangin. Cuma ikut mikir aja wkwkwk..
BalasHapusKalo ada bimbel Kelas Pintar gini,anak anak lumayan terbantu ya mak. Apalagi kalo ada materi visual yang menarik
Persaingan tetap ada karena ada nilai juga
HapusSenang sekali kaka Nai masih terus semangat belajar dan mengikuti kelas bimbingan belajar.
BalasHapusAnak-anakku sudah merasa cukup aja gitu dari sekolahnya, heuheuu...
Mungkin karena masih belum deket UN yang ternyata kini ditiadakan.
Pelajaran SMP dan SMA semakin sulit. Ditambah lagi saat ini sedang pandemi. PJJ dirasa kurang maksimal
HapusBelajar mah sampai kapan pun penting ya, Mba. Mau di rumah atau resmi di sekolah sama aja. Mau ada UN atau ga yang namanya belajar ga boleh mati. Memang anak-anak beda-beda cara belajarnya. Kayaknya ikut kelas pintar ini cocok dengan gaya belajar Abang nih. cari tau ah, kali bisa bermanfaat saat abang pulang nanti
BalasHapusBetul, Mbak. Tetapi, sebetulnya saya juga gak mau terlalu menekan mereka
HapusPJJ ini, memang menantang ya. Untuk anakku yang nomor 2, belajar daring ini kurang bisa bikin dia ngerti. Jadi nya butuh kelas tambahan. Kelas Pintar bisa nih jadi solusi ya.
BalasHapusIya, Mbak. Suka berasa kurang maksimal kalau hanya mengandalkan PJJ
HapusSaya ngikutin berita tentang PDB Jakarta juga mbak, karena sepupu curhat hal sama. Anaknya masih muda tapi kalah dengan mereka yang usianya lebih tua. Jadi wajar sih kalo Mbak Chi jadi merasa percuma mengikutkan Nai bimbel. Tapi kembali lagi ke masalah kemampuan anak, kalo dengan ikut bimbel menjadikan kemampuannya bertambah lebih banyak, tentu harus ikut ya. Apalagi anak visual itu butuh belajar dengan melihat langsung, misal dengan video animasi jadi lebih mudah dipahami.
BalasHapusPengalaman saya, ikut bimbel memang lumayan mengangkat akademik mereka
HapusPas banget nih kepikiran buat ngasi fasilitas tambahan belajar buat anak-anak. Coba aku lihat2 dulu deh ni di Kelas Pintar.. Sapa tau cucok..
BalasHapusSemoga cocok, ya
HapusIya kalau masih SD masih bisa diatasi sendiri ya? Yg puyeng kalau SMP SMA katanya pelajaran anak zaman now bikin mual2 hahaha
BalasHapusKyknya nanti kalau anak2 udah ada di kelas tinggi juga bakalan ngikutin les2 kyk gini.
Enakan les online sih jd gak terlalu lama di luar rumh jg (nanti andai pandemi kelar aamiin :D )
Jadi lebih enak ngawasinnya hehehe
HapusMakin ga khawatir aku sama media belajar
BalasHapusBanyak sekali seperti Kelas Pintar ini
Mau rekomendasi ke ponakan yang butuh ini
Iya, semakin banyak pilihan
HapusAku jadi pengen coba Kelas PIntar ini. Soalnya anak-anak perlu bimbingan belajar juga nih
BalasHapusCuzz cobain deh
HapusBimbingan belajar online seperti kelas pintar sangat membantu banget yaa mak, kaya aku punya anak 3 prnya banyak....keteteran sendiri kalo nggak ikut bimbel
BalasHapusNah iya. KAlau perlu dibantu, cari bimbel yang bisa dipercaya
Hapuswah ga terasa ya mba, Nai udah mau SMA aja.. rasaanya baru kemarin baca postingan mba myra anak2 yang masih SD. hihi... Emang untuk nyari bimbel itu cocok2an ya mba dan harus disesuaikan sama anak maunya jangan cuma maunya ortu aja...
BalasHapusMakanya emaknya lagi gampang baper hehehe
Hapus