Belajar Literasi Keuangan untuk Anak dengan Cara Menyenangkan bersama
Cha-Ching
- Sekian tahun lalu, saat Keke dan Nai masih TK, setiap kali pulang
sekolah wajib mampir ke minimarket dulu buat jajan. Kebiasaan ini
berlanjut hingga mereka lulus SD.
Tentu aja mereka gak sembarangan jajan. Tetap ada aturannya. Mereka hanya boleh beli 1 jajanan dengan jarga maksimal Rp5.000,00. Jajanannya pun juga sudah ditentukan. Ada produk makanan atau minuman tertentu yang dilarang untuk dibeli.
Dulu, Chi belum famililiar dengan istilah literasi keuangan. Tetapi, rasanya aktivitas jajan ini juga bisa jadi salah satu kegiatan belajar mereka. Belajar memilih makanan atau minuman yang dibeli. Jangan sampai lebih dari 1 atau lebih dari batas nominal yang ditentukan.
"Ini mahal atau murah, Bun?"
Mereka belajar untuk bertanya bila tidak tau harganya. Mereka belajar antre dengan tertib di kasir. Mereka pun belajar bertransaksi sendiri.
Tentu aja mereka gak sembarangan jajan. Tetap ada aturannya. Mereka hanya boleh beli 1 jajanan dengan jarga maksimal Rp5.000,00. Jajanannya pun juga sudah ditentukan. Ada produk makanan atau minuman tertentu yang dilarang untuk dibeli.
Dulu, Chi belum famililiar dengan istilah literasi keuangan. Tetapi, rasanya aktivitas jajan ini juga bisa jadi salah satu kegiatan belajar mereka. Belajar memilih makanan atau minuman yang dibeli. Jangan sampai lebih dari 1 atau lebih dari batas nominal yang ditentukan.
"Ini mahal atau murah, Bun?"
Mereka belajar untuk bertanya bila tidak tau harganya. Mereka belajar antre dengan tertib di kasir. Mereka pun belajar bertransaksi sendiri.
Menurut ibu Nini Sumohandoyo, Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia, pendidikan literasi keuangan untuk anak bisa diajarkan sejak usia 5 tahun.
Terlalu dini mengajarkan literasi keuangan sejak 5 tahun? Enggak, kok.
Salah satu contohnya adalah aktivitas seru yang diadakan Prudential Indonesia dan Cha-Ching pada hari Minggu (14/7) di Taman Mataram Prudential. Di hari terakhir sebelum liburan sekolah usai, anak-anak diajak bermain sekaligus belajar tentang literasi keuangan.
[Silakan baca: Pendidikan Literasi Keuangan untuk Anak dengan Kurikulum Cha-Ching]
Sebelum bermain, setiap anak diberi modal sebesar 20 ribu. Tentu aja ini uang mainan. Jadi, gak bisa untuk bertransaksi di toko manapun. Hanya bisa untuk bermain.
Selain uang, juga diberi 2 lembar catatan keuangan. Jadi, para orang tua bisa tau apakah dari modal awal 20 ribu itu akan langsung habis begitu saja atau malah bertambah.
Earn (Peroleh)
Di area ini, anak-anak diajak untuk mendapatkan uang tambahan. Mereka belajar untuk mengetahui kalau mendapatkan uang itu caranya dengan bekerja. Ada 3 kelompok aktivitas cara memperoleh penghasilan yaitu sayangi lingkunganmu, tunjukan bakatmu, dan menjual hasil karya.
Anak-anak bebas memilih cara apapun untuk menghasilkan uang. Buat yang tampil, bisa jadi akan menghasilkan uand dengan cara bernyanyi, bermain musik, menari, atau lainnya.
Save (Simpan)
Uang yang diperoleh bisa ditabung. Anak-anak diajarkan untuk berhemat. Menabung seharusnya dilakukan setelah mendapatkan penghasilan. Jangan lagi mengikuti pola lama di mana uang yang dimiliki dibelanjakan dulu, baru sisanya ditabung. Menabunglah untuk masa depan. Makanya harus direncanakan.
Spend (Belanjakan)
Anak-anak bisa membeli kertas origami atau sekotak krayon dan selembar kertas untuk diwarnai. Nanti hasil karyanya bisa dijual kembali di area Peroleh.
[Silakan baca: Perlukah Uang Jajan untuk Anak]
Donate (Sumbangkan)
Berapapun penghasilan yang kita miliki, jangan lupa untuk berdonasi. Pada acara tersebut, setiap donasi yang terkumpul akan disumbangkan untuk anak-anak korban gempa Palu.
Seru 'kan acaranya? Keke dan Naima gak ikut. Kalau Keke lagi ikytan balap motor. Sedangkan Nai memilih di rumah aja. Lagipula acara kemarin itu kebanyakan diikuti oleh anak-anak yang lebih kecil usianya dari mereka. Seru deh melihat anak-anak itu menikmati semua permainannya.
Setelah waktu habis, semua anak dihibur dengan sulap. Mereka semua terlihat antusias banget. Di akhir acara, ada juga reward bagi anak yang paling banyak jumlah tabungannya dan berdonasi.
Menurut Chi, belajar literasi keuangan seperti ini jangan menunggu saat ada event aja. Bisa diterapkan sehari-hari di rumah, kok. Anak-anak juga pasti akan senang.
91 Comments
wah seru juga ya kalo kegiatan ini tidak hanya di kota tetapi juga di desa. Sehingga anak-anak bisa belajar, dan bermain
ReplyDeleteIya, Kang. Semoga bisa meluas ke seluruh Indonesia
DeleteLiterasi keuangan pada anak memang harus diterapkan sejak dini. Sebab kebiasaan baik gak bisa mendarah daging dalam waktu yang singkat. Tentu saja dimulainya dengan hal-hal yang sederhana. Seperti yang dilakukan Prudential ini, ya. Keren deh Metode Cha-Ching ini. Jadi kepengen nerapiin ke anak-anakku.
ReplyDeleteiya betul. Gak bisa begitu aja anak paham literasi keuangan
DeleteOh, My! Ini KERENNN paraah sih. Nggak cuman anak2, org dewasa juga demen kalo dikasih pembelajaran dgn metode seruuu macam ini :D
ReplyDelete--bukanbocahbiasa(dot)com--
belajar memang enaknya dengan cara menyenangkan
DeleteWah, dari 5 thn sdh bs diajarin melek uang. Jadi melek keuangan bukan berarti matre ya. Kl anak tyt bisa earn dr kecil, kenapa nggak? Yg penting hrs tetap semangat belajar..
ReplyDeletemalah harus banget mengenal loterasi keuangan sejak dini
DeleteWah pernah baca tentang literasi keuangan bersama Cha-cing ini. Inspiratif ya. Anak-anak sudah diajarkan mengelola keuangan yang baik.
ReplyDeleteiya, Mbak. Bagus banget acaranya
DeleteAku sebetulnya baru mulai mengajarkan anak untuk belajar ttg keuangan itu pas SD. Tapi pas TK lebih pada penanaman nilai uang misalnya uang harus ditabung, bla bla. Kegiatan seperti ini bagus banget. Ingin bisa ikut juga buat tahu lebih ttg literasi keuangan ke anak
ReplyDeleteyang diajarkan Mbak Alida saat anak-anak di TK juga termasuk literasi keuangan
Deletemoga2 acara seruuu kayak gini mampir Surabaya jugaaakk
ReplyDelete--bukanbocahbiasa(dot)com--
wuah, seandainya pas jaman waktu aku masih kecil ada program seperti ini... Dulu dikasih uang jajan langsung blas abis aja... Kalau seperti ini bisa tahu nilai uang & bagaimana menggunakannya dengan bijak ya...
ReplyDeletesemoga kelak banyak masyarakat kita yang paham literasi keuangan
DeleteChaching selalu punya cara edukasi yang seru buat anak2 ya Teh, menurutku literasi keuangan bagus diajarkan sedini mungkin soalnya sekalian ngajarin tanggung jawab :D
ReplyDeletemetode yang menyenangkan dari Chaching
DeleteKalau belajar keuangannya dengan cara menyenangkan begini, pasti anak-anak suka yaa mba. Seruuu judulnya
ReplyDeletebiasnaya emmang begitu
DeleteSeru ya mbak acara chaching dr Prudential ini, mengedukasi anak-anak dalam hal keuangan. Anak memang harus diajarkan sejak dini bagaimana mengatur uang dengan baik agar kelak bisa menjadi pribadi yang gemar menabung dan tidak boros.
ReplyDeletedan diajarkan dengan cara menyenangkan
DeleteBener banget, mengajarkan anak tentang literasi keuangan jangan nungguin event seperti ini. Ibu harus kreatif mencari cara yang mudah dan dilakukan setiap hari. Even nya keren ya, ada Taman Literasi Keuangan dengan mengajak anak-anak nggak hanya cerdas membelanjakan uang tapi juga mencari pendapatan dan berdonasi
ReplyDeletebetul, Mbak. Harus berkelanjutan
Deleteyap memang tak terlalu dini mengajarkan literasi keuangan sejak 5 tahun. Usia segitu udah ngerti kalau diajari sesuatu. Keinget ponakan yg sedari kecil hidup dg saya, saya bilang kalau jajan kudu kerja dulu. caranya dg ikut saya jualan. jd dia paham kalau cari uang itu gak gampang. senangnyaaa ChaChing mengerti pula akan hal ini
ReplyDeletemalah bagus kalau sejak kecil anak mengenal literasi keuangan
DeleteIkhhhh acaranya seru banget ya bun 😍. Sama Bun aku juga udah mengenalkan literasi keuangan pada Erysha sejak dia kecil. Salah satunya dengan menabung. Jadi anak belajar menghargai sebuah proses jdinya
ReplyDeletesemoga kelak Erysha lebih menghargai uang ya, Mbak
DeleteAku juga gak tau sitilah literasi keuangan, tapi mungkin sebenernya kita juga udah mengajarkan mengelola uang sama anak-anak ya lewat contoh2 jajan tadi.
ReplyDeleteGak ada yang terlalu dini untuk belajar hal positif kaya gini bener banget.
Dari kegiatan ini anak-anak bisa belajar menggunakan uang baik untuk belanja, menabung atau donasi ya.
betul. cuma mungkin selama ini kitanya gak sadar kalau itu termasuk literasi keuangan
DeleteSeru banget acaranya, anak2 bisa belajar keuangan tanpa sadar hahahaha. Kyknya bermain tapi aslinya belajar :D
ReplyDeleteTapi yg dewasa pun jd ikutan belajar supaya tau prioritas kalau pas punya uang harus diapain aja :D
iya, Pril.Orang tua jadi ikutan belajar
DeleteWahhh seru banget acaranya, Mba. Anak-anak pasti senang banget tuh ikut game-nya 😁
ReplyDeleteAnak memang sebaiknya diajarkan literasi keuangan sejak dini yaa, Mba, agar saat dewasa nanti mereka pandai mengatur keuangannya
betul, Mbak. Gak bisa secara instan
DeleteMemberikan edukasi ke anak emang harus pake cara dan tools yang menyenangkan, selain lebih efektif mereka juga happy nerima ilmunya ya
ReplyDeleteya ampun.... gemas gemas banget itu badutnyaa... metode ini emang bagus banget ya mba untuk melatih kemampuan finansial anak.
ReplyDeleteiya, anak-anak pun senang belajar seperti ini
DeleteJadi pengen kembali ke masa anak2 hehe. Jaman kecil gk ada event2 begini, tp dr kegiatan yg mba share, bisa juga diterapkan ke saya yg sudah bukan anak kecil lagi ini hehe. Makasih yah mba udah berbagi :)
ReplyDeletesama-sama, Mas
DeleteKalau cara belajarnya begini, sungguh mengasikkan mba hehehe
ReplyDeleteseru banget acaanya ya Mba, langsung ank diajak praktik
buat bekal banget mereka mandiri ini.
anak-anak juga gak merasa bosan
DeleteDikasih modal 20K terus bisa main sepuasnya di sini dengan menaklukkan tantangan dan jadi melatih kemandirian dan percaya diri
ReplyDeleteiya betul. Belajar mengelola uang
DeleteYa Allah itu karakternya lucu lucu ya Mbak
ReplyDeletePasti anakku senang diajak belajar keuangan juga kalau dengan metode ini
Salut sama Prudential idenya kek gini
Anak-anak suka kan dengan karakter yang lucu
DeleteNah...ini menurut saya cara yang bagus buat membangun literasi keuangan anak sejak dini dengan mengetahui karakteristik uang dan bagaimana mendapatkan serta menggunakannya untuk hal yang bermanfaat, apalagi cara belajarnya juga fun, sesuai dengan karakter anak. Keren idenya.
ReplyDeleteiya, harus mengajarkan dengan cara menyenangkan
Deletewah keren nih acaranya
ReplyDeleteiya, Bu
DeleteSeru acaranya mbak :D
ReplyDeleteIni pas anak main aku juga ikutan liatin dan belajar teorinya secara gak langsung. Kyk miniatur perilaku kita kalau ngabisin duit, macam2 ya yg dilakukan anak2 itu haha. Tapi emang nyadrin kita kalau mau uang ya kerja, kalu mau kaya banyakin nabung :D
iya, orang tua juga ikutan belajar hehehe
DeleteCantiik...
ReplyDeleteTamannya bikin happy dengan warna-warni menyenangkan.
Kalau belajarnya happy, pasti anak-anak gampang ingetnya yaa...
mengajarkan anak-anak memang harus dengan cara menyenangkan
DeleteDari namanya udah unique banget MBA. Dulu akupun ga pernah terpikirkan mengajarkan literasi pada anak, tapi setelah membaca sebuah buku tentang itu jadi tervcerahkan. Meski harus menlunggu 2-3 tahun lagi, hehe.
ReplyDeletekarena seperti uang koin kalau jatuh. Bunyinya 'chaching; :)
DeleteWah sangat menarik ya acaranya
ReplyDeleteAnak-anak pasti fun klo model belajarnya seoperti ini
kelihatan pada suka, Mbak
DeleteAnak-anak nih perlu banget deh diajarkan literasi keuangan sejak dini ya mbak, biar mereka tau bagaimana cari mendapatkan uang dan menabung. Yang paling penting sih kalau untuk aku itu bagaimana mengajarkan mereka menginginkan sesuatu dengan cara menabung.
ReplyDeletecara yang paling sederhana memang menabung
DeleteBagus dan seru banget ya kegiatannya... Lengkap, anak-anak bisa belajar dapet uang, belanja, donasi, dan nabung :)
ReplyDeleteyup komplit banget, Mbak
DeleteBelajar literasi keuangan dengan cara menyenangkan gini pasti disukai anak-anak. Bundanya juga bisa ikut belajar, jadi bisa dipraktekkan di keseharian ya
ReplyDeleteiya, Mbak. Jadi sama-sama belajar
DeleteIni kok acaranya seru banget, jadi pengen ngajakin Juna main sambil belajar literasi keuangan gini. Soalnya kalau pulang sekolah tuh dia minta jajan. Mama bawa uang selembar untuk satu barang. Dia tahu kalau kerja itu nyari uang dan ntar ambil di ATM, tapi Juna belum ngeh soal nabung...
ReplyDeleteHarus pelan-pelan dan bertahap, Mbak
DeleteLiterasi keuangan pada anak penting dipaparkan sejak dini agar masa depannya lebih baik
ReplyDeletetujuannya seperti itu
DeleteAfa yaman literasi keuangan dan kalau bisa bawa anak, pasti happy banhet. Sekarang aku ngjarin keuangan ke anak harus perlahan.
ReplyDeletememang harus secara perlahan dan bertahap
DeleteSeru yah Cara mengajarkan literasi Keuangan dengan metode ChaChing ini. Coba deket nih tamannya dari rumah. Pasti udah cus ke sana deh.
ReplyDeleteDipraktekkan sendiri aja di rumah, Mbak
Deletewhooo kapan lagi ada event sama Cha-Ching? anakku suka banget main board game-nya eh ini ada badut Cha-Ching lengkap!
ReplyDeleteiya nih kapan, ya
DeleteMetode Cha cing unik ya kak, btw saya pas kecil enggan nanya harga sebelum beli. Padahal penting, biar tidak dimanfaatin oknum pedagang yg "nakal"
ReplyDeleteiya harusnya memang tau harga dulu
DeleteSerunya! Belajar keuangan buat anak jadi lebih menyenangkan ya sama cha-ching :D
ReplyDeleteyup! Anak jadi semangat belajarnya
DeletePonakanku kalau diajarkan dengan metode Cha Ching ini bisa pinter juga nih soal literasi keuangan. Yah,siapa tahu bisa bantuin aunty nya biar banyak duit hihi
ReplyDeletecoba diajarkan sendiri dengan cara menyenangkan
Deletecha ching ... kok geli ya ngbayanginnya hahahahah
ReplyDeleteanyway, cara yang unik dan kreatif nih mengenalkan literasi keuangan buat anak. Bravo Prudential.
Btw, kalo aku mah dari kecil udah ngerti duit dan ngaturnya. Karena dari TK udah bantuin emak belanja ke warung bahkan suka belanja sendirian. Terus dari kelas 1 SD udah setor duit ke bank sendirian. Semua tentu berawal dari diajarkan oleh orang tua. and, it's fun.
hahaha itu mirip kayak suara uang, Mbas
DeleteProgramnya menarik ya..mengajarkan usia anak untuk memahami literasi keuangan, dari menabung, donasi dan lainnya. Bagus sih untuk melatih agar lebih bijak dalam pengolahan keuangan
ReplyDeleteinsya Allah ada manfaatnya hingga mereka besar
DeleteJadi inget dulu waktu kecil aku udh diajarin bikin tabungan di bank dan memang jd rajin nabung sih
ReplyDeletePas acara itu kyknya gak hanya anaknya yang belajar tapi ortunya juga dipaksa belajar dan jd diingatkan akan teori sebaiknya kalau ngatur keuangan gmn ya hehe
ReplyDeletebetul banget, Pril hehehe
DeleteYa ampun asyik banget ya yang rumahya Ada di dekat taman mataram Prudential ini. Anak-anaknya bisa belajar literasi Keuangan secara gratis dan gampang euy.
ReplyDeletetapi, kita bisa praktekin sendiri, kok
DeleteAku termasuk yg masih minim mengajarkan literasi keuangan sama anak nih, anakku belum kuizinin pegang uang dan jajan sendiri. Padahal penting ya memperkenalkan literasi finansial sejak dini. Hmmm..
ReplyDeletemungkin gak harus dengan memberi mereka uang jajan.
DeleteWah menarik, aku ajarin waktu kecil soal sholat dan jajan. Jd kalao solat dikasih 500 perak, ditulis terus kasih bintang. Cairnya tiap minggu utk mereka jajan. Ajarin hitung duit skalian membiasakan mereka sholat, alhamdulillah sekarang gak tinggal sholatnya
ReplyDeletealhamdulillah. Ada hasilnya ya, Mbak
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^