Anak Muda Memangnya Tahu Apa, Sih? Beberapa hari terakhir ini, Chi membaca
komen beberapa netizen yang kurang lebih seperti ini, "Anak STM tau apa
sih tentang Omnibus Law? Pake ikutan demo segala!" Atau ada juga yang
komen kira-kira begini, "Tau-tauan banget masih sekolah ikutan ngebahas
UU. Tau apa sih anak umur segitu!"
Sebelum Chi lanjutkan, harus diketahui dulu kalau tulis ini TIDAK MEMBAHAS
pro-kontra Omnibus Law. Tetapi, Chi merasa tergelitik dan gregetan banget
dengan kata-kata 'tau apa, sih?' Kebetulan Chi sering menemukan pernyataan
ini melalui topik yang panas dibicarakan banyak orang.
Pertarungan Klasik Generasi Tua vs Muda
Ketika sedang menulis postingan ini, Chi menemukan artikel di situs Tirto
yang sangat menarik. Judulnya "Mengapa Orang Tua Kerap Menganggap Anak Muda Bodoh?"
Ternyata anggapan ini gak baru terjadi sekarang aja. Bahkan menurut
artikel tersebut sudah terjadi sejak zaman sebelum masehi. Salah satu
contoh sehari-hari yang entah disadari atau tidak, orang tua suka ada yang
mengucap, "anak zaman sekarang tuh pada malas. Abis terbiasa segala serba
instan."
Bisa jadi pendapat tersebut ada benarnya. Tetapi, disayangkan kalau sekadar nyinyir dan tanpa memberi saran yang membangun, apalagi mengeneralisir seolah-olah semua anak muda seperti itu. Ya gak heran kalau kemudian anak muda juga jadi malas ngomong sama yang lebih tua. Memilih masa bodoh aja dengan semua anggapan tersebut.
Bisa jadi pendapat tersebut ada benarnya. Tetapi, disayangkan kalau sekadar nyinyir dan tanpa memberi saran yang membangun, apalagi mengeneralisir seolah-olah semua anak muda seperti itu. Ya gak heran kalau kemudian anak muda juga jadi malas ngomong sama yang lebih tua. Memilih masa bodoh aja dengan semua anggapan tersebut.
Rasa Ingin Tahu Anak yang Sangat Besar
Ketika Keke dan Nai masih kecil, mereka banyak sekali bertanya. Dari satu pertanyaan bisa nyambung ke pertanyaan lain. Ada aja yang ditanyakan. Sampai rasanya rangkaian pertanyaannya lebih panjang dari gerbong kereta hehehe.
Chi rasa pada umumnya semua anak kecil memang seperti itu. Rasa ingin tahunya sangat besar. Sehingga segala yang dilihat dan dirasakan selalu ditanyakan.
Memang ada kalanya kita lelah menjawab semua pertanyaan anak. Wajar banget kok merasa begitu. Tetapi, sebagai orang tua juga selalu berusaha menstimulasi supaya anak mau bertanya. Karena itu anak yang berani bertanya dan mengeluarkan pendapat tandanya kritis dan cerdas.
Makanya, Chi suka heran aja ketika ada anak yang berani mengungkapkan pendapat malah dibilang sok tau, diremehkan pendapatkan, dan lain sebagainya. Bukankah ketika mereka masih kecil, kita juga sebagai orang tua yang ingin punya anak cerdas?
[Silakan baca:
Anak Bersikap Kritis. Positif atau Negatif?]
Saat ini sudah era digital. Gak heran lagi deh kalau anak-anak zaman
sekarang lebih cepat paham dengan yang serba digital. Bahkan untuk anak
kecil sekalipun. Beda dengan angkatan yang jauh di atasnya. Masih banyak
yang gaptek.
Zaman dulu, informasi yang kita dapat paling dari keluarga dan kerabat.
Sedangkan media bisa dari koran/majalah, radio, atau televisi. Itupun gak
sebanyak sekarang jumlahnya.
Kalau sekarang, bisa unlimited informasinya. Cukup buka internet aja,
informasi udah bisa dapat banyak banget. Memang jadinya seperti 2 mata
pisau. Ada sisi positif dan negatif. Tetapi, dengan banyaknya akses
informasi, gak menutup kemungkinan anak jadi lebih tau daripada orang
tuanya. Terlepas dari apakah yang diketahuinya itu benar atau salah.
Anak Muda dengan Darah Mudanya
"Tapi, kan ada juga anak muda yang asal bicara. Mereka gak cek dan ricek
dulu, tapi langsung percaya hoax."
Iya ada. Banyak kok yang begitu. Jangankan anak muda, yang sudah berumur
aja ada yang seperti itu.
Tetapi, kita semua pernah muda, kan? Mungkin pernah merasakan jadi anak
muda yang semangatnya masih tinggi. Darah muda masih suka bergejolak.
Memang akhirnya ada yang grasa-grusu.
Kalau pun mereka melakukan kesalahan silakan aja dikritik. Sebagai orang
tua biasanya lebih punya banyak pengalaman bagaimana bersosialisasi dan
mengeluarkan pendapat. Beri nasihat bagaimana menyatakan pendapat dengan
benar. Bagusnya lagi beri mereka ruang untuk berdiskusi. Pokoknya, jangan
'dimatikan' semangatnya dengan mengatakan 'anak muda tau apa, sih?'
atau semacamnya.
Usia muda itu masa-masanya berekspresi. Banyak pendapat dan ide yang
menarik dari anak muda. Kadang-kadang Chi gak selalu nimbrung. Cuma
perhatiin Keke atau Nai lagi ngobrol ma teman-temannya aja udah
menarik,
Makanya, suka gregetan deh Chi kalau ada yang meremehkan kayak gitu.
Karena Chi juga pernah remaja. Sebel aja kalau digituin. Biasanya kalau
ada yang menganggap sok tau, Chi gak akan melawan. Tetapi, memilih untuk
melipir dan diam. Gak mau lagi diskusi atau ngobrol sama yang suka
meremehkan hihihi.
Sekarang, Chi punya 2 anak remaja. Berdasarkan pengalaman jadinya gak mau memperlakukan mereka seperti itu. Biar mereka merasa nyaman berdiskusi dengan orang tuanya. Chi juga senang kalau mereka mau terbuka.
Sekarang, Chi punya 2 anak remaja. Berdasarkan pengalaman jadinya gak mau memperlakukan mereka seperti itu. Biar mereka merasa nyaman berdiskusi dengan orang tuanya. Chi juga senang kalau mereka mau terbuka.
Di setiap zaman, pemikiran anak muda seringkali keren. Tetapi, disadari atau tidak, generasi yang lebih tua bukannya mendukung, mengarahkan, dan mengembangkan. Justru malah membelenggu dan menciutkan cara berpikir anak muda
Di Balik Sikap Keke yang Terlihat Santai
Beberapa kali Chi menulis status di FB tentang Keke yang santuy banget. Suka ketiduran saat lagi belajar di sekolah maupun PJJ. Nilai akademisnya juga beragam. Dari yang jelek sampai bagus. Komplit! Memang kalau sekadar tau dari status, terkesan Keke itu anak yang terlalu santai, masa bodoh, bahkan mungkin senang bermalas-malasan.
Padahal sebetulnya gak begitu juga. Keke sejak dulu berani mengeluarkan
pendapat. Salah seorang gurunya di TK pernah bilang kalau Keke dikasih
kesempatan untuk presentasi di depan kelas bisa gak berhenti. Dia lebih
suka ngomong daripada menulis hehehe.
Kalau di sekolah ada kegiatan debat, Keke suka meminta teman-temannya yang
bikin materi. Nanti dia yang maju untuk debat. Keke juga pernah ikut
demontrasi tentang lingkungan hidup.
Ada sedikit cerita lucu ketika Keke baru masuk SMP. Wali kelasnya bilang
kalau Keke terlalu kritis. Menurutnya anak-anak yang pintar berbahasa
Inggris memang lebih berani mengungkapkan pendapat.
Sebetulnya kami heran, apa hubungannya pintar berbahasa Inggris dengan
berani mengeluarkan pendapat. Kami katakan ke walasnya kalau di keluarga
kami memang komunikasinya terbuka. Anak bebas mengemukan pendapat apapun
asalkan masih dalam batas kesopanan.
Begitupun ketika Keke duduk di bangku SD. Para guru justru senang dengan
anak yang aktif mengemukakan pendapat. Ya kebetulan juga SDnya bilingual.
Jadi anak-anak juga dibiasakan berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Meskipun demikian, kami minta maaf juga kalau Keke dianggap terlalu berani
mengemukan pendapat. Akan kami evaluasi lagi. Awalnya Keke sempat
uring-uringan. Tetapi, perlahan dia belajar bagaimana menghadapi orang
lain atau lingkungan yang ternyata berbeda-beda. Belajar untuk menjadi
lebih luwes tanpa harus membungkam pendapatnya.
Foto yang paling atas itu 2 buku milik Keke. Meskipun terlihat santai, dia
senang membaca buku-buku dengan tema yang berat versi bahasa Inggris
ataupun Indonesia.
"Keke hanya tertarik membaca dan mencari tau apa yang Keke mau."
Itu jawaban Keke ketika Chi tanya kenapa suka baca buku dengan tema berat,
tetapi nilai akademisnya beragam. Chi setuju dan bisa memahami jawabannya.
Tetapi, juga sedikit menasehati supaya jangan terlalu memilih. Harus mau
mempelajari juga hal lain meskipun terlihat kurang menarik. Ya setidaknya
jangan terlalu bersikap gak mau tau.
Contohnya kayak belajar sejarah. Buku sejarah Iwo Jima versi bahasa
Inggris menjadi buku yang terakhir tuntas dia baca. Kemudian lanjut ke
buku The Intelligent Investor. Tetapi, nilai sejarah Keke di raport
sekolah termasuk yang paling kurang. Ya itu karena dia masih memilih-milih
sejarah mana yang dia suka. Dan ada beberapa faktor lain misalnya cara
mengajar guru dan sebagainya.
Rasa ingin tau Keke juga beragam. Gak hanya tentang sejarah dan ekonomi. Tetapi, kalau dia lagi penasaran dengan sesuatu ya bakal terus dicari tau. Gak apa-apa, lah. Namanya cari ilmu kan gak hanya di bangku sekolah. Biar juga dia belajar mencari apa yang akan menjadi minatnya. Apalagi sebentar lagi kan mau kuliah.
Insya Allah, beberapa bulan lagi Keke berusia 17 tahun. Tidak hanya akan
memiliki KTP. Tetapi, dia juga sudah bisa ikut memilih.
Walaupun baru beberapa bulan lagi, bahasan tentang politik juga sudah kami
lakukan di 1-2 tahun terakhir. Menurut kami, memang bagusnya jangan
menunggu anak berusia 17 tahun dulu baru diajarin supaya melek politik.
Kadang-kadang kami gak sepaham. Tetapi, rasanya gak pernah sampai
meruncing apalagi sampai mengeluarkan julukan-julukan yang selama ini
terjadi di medsos.
Asik-asik aja ma Keke. Chi dan K'Aie juga rasanya gak pernah meremehkan
pendapat anak. Jadi mungkin hal ini juga yang bikin anak menjadi nyaman.
Jadi, anak muda memangnya tahu apa?
Tahu banyak banget! Coba aja ajak mereka ngobrol. Pendapat anak muda
kadang-kadang suka out of the box. Bahkan bisa jadi kita juga akan banyak
belajar dari mereka.
[Silakan baca: "Bun, Boleh Ikut Demo?"]
70 Comments
Jaman now ya...anak-anakku masih usia SD juga kadang nanya2 seputar politik..Berat euy hahha
ReplyDeleteNah iya, kan. Tadi juga saya nonton CNN, pengamat politik di US cerita kalau anaknya yang usia 5 tahun aja udah suka nanya-nanya tentang pilpres :D
DeleteBener. Anak muda sekarang kepo an, kadang jd sotoy, tapi pikiran dan argumen mereka bikin kita menganga krn gak biasa
ReplyDeleteKarena sumber info yang mereka dapat juga jauh lebih banyak.
Deleteanak - anak muda memang naturenya begitu ya mba.. penasaran, ingin tau, semngat mengeksplorasi dan memang mencari 'bentuk' mau jadi apa dia nantinya.. kalau aku yang penting komunikasi berjaan lancar. Bo et Obi juga suka banyak pertanyaan dan kerap sibuk dengan tugas dan dunianya, but we keep them on the ground
ReplyDeleteKarena kita juga pernah muda ya, Mbak. Jadi harus dijadikan pelajaran supaya jangan meremehkan anak muda hihihi
DeleteBener buangeeettt ini, Mak!
ReplyDeleteYa ampuun, I feel you, karena anakku kan ABG juga.
Beneran gimana yhaa, sering bikin emaknya terkaget2 :D
Ternyata kita memang belajar banyak dari anak ya
Yup! Saya juga banyak banget belajar dari anak. Gak selalu anak yang belajar dari orang tua
DeleteAKu tuh suka takjub sama anak2 muda zaman now. Lihat anak2ku sendiri aja, mereka yang kelas 7 dan 10, masa lebih paham penggunaan HP kamera dengan pro, tau cara pake power point tanpa diajari. Mereka ternyata belajar sendiri melalui Youtube. Berarti orangtua ga boleh menyepelakan keingintahuan aanak2 yang begitu besar. Main gadget ga melulu nge-game. Merek eksplorasi. Sama halnya dengan adik2 mahasiwsa yang mungkin lebih tau isu2 politik dibandingan dengan orangtua.
ReplyDeleteItu dia, Mbak. Justru kita yang harus bisa bersikap terbuka dengan sikap mereka, ya
DeleteYaampun keren banget anaknya mbak, bacaannya berat begitu hehehe.. Kata orang, kepribadian kita terlihat salah satunya dari jenis bacaan. Keren, keren, Kak Keke. Salam dari anakku yang masih balita.Hehehhe
ReplyDeleteDia santai, tetapi suka bacaan yang berat juga. Seimbang, lah hehehe
Deleteaku banyak belajar mba dari anakku, meski usianya masih muda banget justru membuatku banyak belajar ilmu sabar, ikhlas, dan menyayangi dengan tulus
ReplyDeletealhamdulillah ya, Mbak
DeleteSetuju banget, Mbak Chi.
ReplyDeleteSaya pernah nyimak tausiyah sessorang. Pas dia dan orang tua lain (yang notabene seusia saya)bilang, "Anak sekarang serba instan, mau enaknya saja, malas blablabla." ..... Langsung deh kuputuskan gak mau ikut tausiyahnya lagi. Rupanya cara pandanngnya belum bijak. Sebel.juga saya waktu itu. 😪
Wkwkwk sering juga saya dengar pendapat begitu. Padahal generasi instan bukan berarti jadi pemalas kan, ya
Deletemeski santuy ternyata keke sebenarnya punya banyak keingintahuan yg tinggi ya mbak...
ReplyDeletememang gaya belajar anak beda beda ya mbak, meski santuy bukan berarti g bljr
Seimbang lah berarti hehehe
DeleteHahahaa ya bener mba. Anak anak bahkan lebih tau apa yang kita ketahui. Ini penting. dan memang ga banyak anak yang berani mengemukakan pendapatnya
ReplyDeleteGak berani mengemukakan pendapat bisa jadi karena takut atau merasa gak nyaman
DeleteTapi justru skearang banyang orangtua yang belajar teknologi lewat anak ya, jadi gak selamanya tuh anggapan anak muda lebih bodoh dari orangtua.
ReplyDeleteBener banget stok pertanyaan anak kayanya gak ada habisnya apa aja ditanyakan. Bacaannya Keke berat juga nih :)
nah itulah kenapa aneh aja kalau masih meremehkan anak muda
DeleteGA bisa diremehkan anak muda jaman now tuh, kadangn aku pun banyak belajar dari anak dan mentemen yang muda dan berdarah muda. Sungguh keren, wawasan luas dan kritis yaaa.
ReplyDeleteJadi aku percayaa juga Chi bahwa anak muda tau segalanya..
Setuju. Anak muda banyak yang keren wawasannya
DeleteNajwa udah mulai kayak gitu Mbak. Umurnya 9 tahun dan beneran dia hanya belajar yang dia suka. Misal sejarah, dia sangat semangat belajar sejarah bangsa lain, bukan bangsa sendiri, huaaaa, pas ditanya sejarah negaranya dia ng-blank, padahal ibunya nge-fans sama Bung Hatta, haha. Kalau menurutku anak sekarang itu memang penuh kejutan tapi memang gak boleh lepas pantauan. Soalnya mereka itu banjir info, jadi harus dibantu memilih info yg bermanfaat buat mereka.
ReplyDeleteSetuju banget. Kita memantau dan menjaga aja. Banjir info kan efeknya bikin ngeri kalau gak bisa difilter. Tetapi, jangan sampai meremehkan mereka
DeleteBacaannya berat Ke hahaha
ReplyDeleteAku malah sekarang bacanya dongeng anak2 wkwkwkw
Tapi emang pas msh sekolah dulu aku juga baca buku2 kek gtu juga sekadar pengetahuan. Mumpung beban hidup belum berat amat pas jd dewasa ya mbak hahaha
Kalau anak cowok tu cenderung emang santai gak sih?
Kyknya temen2 cowokku dulu jg gtu, eh pas gede mereka ngegas pol dlm karir dll, sementara aku yg keliatannya dulu rajin kek gini2 aja #malahcurcol wkwkwkwk
Tapi, dia suka ketiduran saat lagi belajar wkwkwk. Saya juga setelah punya anak jadi ganti buku bacaan. Lebih banyak baca buku cerita anak
DeleteBisa iya, bisa juga enggak. Nai juga termasuk nyantai. Meskipun kadang-kadang ada ambisiusnya
Anak muda sekarang makin kece dan kreatif malah. Aku pernah tuh dibilangin gitu, anak muda memang tahu apa? Akhirnya yang bilangin gitu sekarang minta ngajarin anaknya juga hehe.
ReplyDeleteJadi berasa sendiri, ya hihihi
DeleteWuih Keke keren. Berat bangeeet bacaanya. Aku aja gak sanggup deh baca buku begitu. Keke ini, tipe-tipe cowok idaman cewek-cewek deh ih. Di balik kalemnya, banyak kejutan. Lanjutkan Keke. Sukses ya. :)
ReplyDeleteSama, Mbak. Saya juga gak sanggup baca buku begini :D
DeleteSenangnya...
ReplyDeleteOrangtua senantiasa belajar untuk menjadi teman, sahabat dan pendengar yang baik bagi anak-anak. Apalagi ketika mereka mulai bertumbuh menjadi pribadi yang mature.
Jangan sampai meremehkan mereka, ya
DeletePersiapan nih buat saya pas besokbesok si sulung masuk usia remaja, jadi anak muda. Sekarang aja rasanya sering dibuat takjub sama pemikirannya. Gimana besokbesok kalau udah jadi remaja yaa~
ReplyDeleteInsya Allah anak akan tumbuh kembang dengan baik. Bila orang tuanya mau belajar memahami
DeleteAnak muda justru harus distimulasi keberanian untuk mengemukakan pendapat. Yang perlu untuk ditanamkan agar imbang, adalah kesantunan dalam menyampaikan pendapat.
ReplyDeleteSetuju banget, Mbak. Tugas orang tua untuk mengajarkan anak supaya seimbang. Bukan malah meremehkan mereka
DeleteSetuju mb, anak muda itu motor penggerak perubahan. Bahkan negara kita merdeka pun ada peran pemuda di sana. Sehingga proklamasi terselenggara. Memang tidak bisa digeneralisir kalimat itu. Karena ada juga anak muda yang kadang sok tahu dan ga mau tau. Yang sudah berumur ada juga yg gitu..hihi.
ReplyDeletenah iya sebetulnya dalam sejarah pun anak muda punya peran yang gak remeh. Tetapi, di sisi lain juga ada pertarungan klasik itu
DeleteYa ampun Keke udah gede, udah 17 tahun
ReplyDeleteBerarti udah lama banget , sejak pertama saya kenal blognya mbak Myra
Alhamdulilah saya juga dibebaskan guru dan ortu
Walau di Sukabumi ngga pernah ada demo-demoan,
tapi sebagai siswa SMA waaktu itu, kita ikut rame :D
Mau 17 tahun, Mbak :) Iya udha lama juga, ya :D
DeleteDuh, maaf mbak, saya salfok sama bukunya. Yang Iwo Jika ini buku fiksi kah? Penasaran aku sama isi bukunya .hehe
ReplyDeleteBukan. Iwo Jima ini buka sejarah. Tentang PD II antara AS dan Jepang
DeleteAnak-anak saya juga kalau nanya suka membuat saya harus membaca lebih banyak lagi, hehehe. Sebab jangan sampai mereka salah menerima informasi dari saya, ibunya. Keren mbak, anaknya sudah berani dan kayaknya sudah menemukan passionnya, nih.
ReplyDeleteInsya Allah mereka menemukan passionnya. Supaya bisa lebih tau mau ke mana
DeleteSaya termasuk emak yang belajar banyak dr anak remajanya. Jadi tidak bisa ngomong 'anak muda tahu apa', mereka tahu banyak. Mereka bs mengetahui anak muda era dulu, tapi kita orang tua malah suka gagap dengan era mereka sekarang, hiks.
ReplyDeleteNah itu lah kenapa saya gak mau meremehkan anak muda
DeleteWah, berat bacaan Keke...Tapi bener banget saya juga ga setuju kalau dibilang anak muda memangnya tahu apa...Karena bisa saja lebih update dari kita apalagi mereka yang di keseharian melek digital.
ReplyDeleteInspiratif nih pengasuhan ala Bunda Ayah Kekenaima!
Sebagai orang tua juga bisa banyak belajar dari anak muda, ya
DeleteAku setuju denganmu mbak. Anak muda sekarang justru lebih cepat tahu dan lebih banyak tahu ketimbang zaman kita muda dulu. Di era serba digital seperti sekarang, semua informasi lebih mudah diakses oleh siapa saja. Jika diarahkan dan dibimbing dengan benar, kecepatan mereka dalam menerima informasi ini bisa membuat mereka lebih cerdas lho, lebih kreatif, dan lebih kritis yg positif.
ReplyDeleteDan anak muda ini yang paling cepat menyerap segala teknologi digital. Kitanya malah suka lemot dan gaptek hahaha. Tetapi, mereka tetap perlu arahan jangan sampai terbawa arus begitu aja
Deletehebat niih keke suka baca buku dengan tema berat, apalagi tentang politik keren sih menurut ku.
ReplyDeletesoalnya aku sendiri kalau baca buku yang tema nya berat langsung pusing kepala wkwkwk
Sama kayak saya. Mendingan baca komik hahaha
Deletekeren banget keke, duh tipe anak muda yang berani mengungkapkan pendapat gak cuma berani ngomong di belakang ..kerenn teh cara didik anak-anaknya...sukses selalu untuk keke
ReplyDeletealhamdulillah. Semoga aja KEke gak salah langkah, ya
DeleteAnak muda memang tahu banyak karena banyak mencari tahu juga hihi, makanya orangtua nggak hanya sharing aja tapi sebisa mungkin juga mau belajar dan mendengarkan anak muda
ReplyDeleteSetiap generasi ada masanya, ada tantangan dan kebutuhan yang berbeda. Semua melibatkan perkembangan teknologi bahkan asupan gizi/makanan, juga lifestyle.
ReplyDeleteSebagai salah seorang pendidik yang menghadapi jiwa-jiwa muda, berusaha melebur dan memahami adalah cara terbaik
Yup! Daripada meremehkan, saya pun lebih suka memahami dunia mereka
DeleteAh baca cerita ini jadi punya gambaran kelak kalau anak sudah mulai kritis. Anakku baru 3 tahun, kayaknya kalau masuk SD harus siap-siap juga ya hhehe
ReplyDeleteAnak-anak sekarang banyak yang krtitis pemikrannya :)
Deletejustru anak muda jadi banyak tahu ya mbak..
ReplyDeletemereka punya banyak pemikiran yg kreatif dan inovatif ya
Padahal mah didukung aja ya Mbak, nggak usah dinyinyirin gitu. Ada anak yang bakal mlempem setelah mendengar ucapan seperti itu, dan sebaliknya, ada yang justru merasa tertantang dan ingin menunjukkan bahwa dia tidak bisa disepelekan. Anak yang kritis tandanya pintar.
ReplyDeleteBener banget. Mereka tuh butuh banyak dukungan
DeleteSemakin besar anak akan semakin banyak ingin tau tentang urusan orang dewasa ya mbak, sama kayak kita dulu
ReplyDeleteiya karena mereka kan berkembang :)
DeleteItu sih yang terjadi sama aku. Aku gak mau monoton cuma dengar2 langsung ok. Makanys menurut orangtua, aku aneh. Aku sih ngerasa biasa aja, zaman udah makin canggih. Rasanya aku bisa belajar semuanya kalau aku mau.
ReplyDeleteMemang seharusnya seperti itu. Dipilah-pilah dan dipikirkan dulu sebelum bilang ok
Deletesuka banget sama tulisannya mba Chi! kadang gemes sih kalau ortu2 ngerendahin anak muda dengan kalimat "emang tahu apa?" padahal di era sekarang justru kayaknya semua harus sama2 belajar dan bisa tahu banyak hal yaa dengan berselancar di dunia maya.
ReplyDeletePendidikan sekarang juga lebih maju menurutku dibanding dulu.
Iyeeess! Makanya kita justru harus lebih memahami anak muda
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^