Hi, Mbak! Beberapa waktu lalu sempat viral status heboh dari seorang
perempuan yang pengen bisik-bisik sama suami orang. Oke deh Chi gak akan
screenshot status FBnya karena denger-denger itu perempuan jadi merasa
terganggu gara-gara dibully sama banyak netizen. Terutama perempuan yang
udah bersuami.
Padahal katanya dia nyetatus begitu cuma becanda. Hmmm... Kalau memang bener becanda berarti satu bukti lagi kalau untuk becanda sekalipun harus mikir dulu. Gak bisa seenaknya karena semua ada aturan dan resikonya :) Karena Chi gak akan tampilin screen shotnya, jadi Chi copas aja statusnya, ya.
Padahal katanya dia nyetatus begitu cuma becanda. Hmmm... Kalau memang bener becanda berarti satu bukti lagi kalau untuk becanda sekalipun harus mikir dulu. Gak bisa seenaknya karena semua ada aturan dan resikonya :) Karena Chi gak akan tampilin screen shotnya, jadi Chi copas aja statusnya, ya.
Ngeliat cowok ganteng banget lagi ngajak main anaknya sambil nyuapin makan, sedangkan istrinya lagi sibuk milih baju. Rasanya pengen gue samperin tuh cowok terus gue bisikin “mas dalam islam poligami itu boleh loh"
Chi gak akan membahas *apalagi debat* tentang apakah dalam islam itu
boleh poligami atau enggak. Udah lain ranahnya. Tapi buat Chi sih masih
banyak cara menuju surga *ihiiiyyy*. Dah segitu aja, Chi mau bahas dari
sisi lain.
Reaksi Pertama ... Begitu Menggoda
Reaksi pertama Chi ketika melihat status kayak gitu adalah gemeeezzz... Walopun belum pernah ngalamin *duh, jangan sampe, deh*, tapi suka sebel ajah lihat kasus-kasus kayak gitu bahkan untuk kisah fiksi sekalipun. Makanya Chi suka menghindari tuh baca novel atau nonton film dimana ada alur cerita pasangannya mendua. Suka pengen langsung nimpuk *Chi memang gampang kebawa perasaan hehehe*
Abis itu bertanya-tanya sendiri, 'kenapa harus ada kata ganteng? emang kalau itu cowok jelek, si mbak gak mau bisik-bisik?' *Eeeaaa ...* *Mbak, kali aja itu cowok jadi ganteng karena istrinya yang pinter bikin suaminya jadi berpenampilan ganteng :D*
Suami Bukan Pembantu (?)
Daripada Chi ngomel ke teman, kekesalan itu Chi tuangin ke tulisan.
Lumayaaannn masuk majalah Good Housekeeping Indonesia :D
Yup! Ketika melihat status itu, Chi jadi inget kejadian beberapa
tahun lalu. Ceritanya, Chi dan beberapa teman berencana mau ketemuan.
Chi lalu bilang kalau mau ketemuan sebaiknya saat wiken karena cuma
pas wiken Keke dan Nai bisa dijaga sama ayahnya sementara Chi sejenak
me time. Tanpa diduga, Chi ditegur sama salah seorang teman. Katanya,
kenapa suami disuruh mengasuh anak? Suami kan bukan pembantu.
Chi sempet kaget lah denger teguran itu, rasanya pengen ngeladenin tapi males juga. Chi lebih milih cerita ke K'Aie. Dan dia gak merasa dijadikan pembantu, tuh. Menurutnya menjaga dan mengasuh anak adalah kewajiban bersama. Jadi kalau wiken Chi mau ada acara sejenak, silakan aja. Kan, sehari-hari juga Keke dan Nai udah sama Chi. Alhamdulillah, Chi punya suami kayak K'Aie.
Chi sempet kaget lah denger teguran itu, rasanya pengen ngeladenin tapi males juga. Chi lebih milih cerita ke K'Aie. Dan dia gak merasa dijadikan pembantu, tuh. Menurutnya menjaga dan mengasuh anak adalah kewajiban bersama. Jadi kalau wiken Chi mau ada acara sejenak, silakan aja. Kan, sehari-hari juga Keke dan Nai udah sama Chi. Alhamdulillah, Chi punya suami kayak K'Aie.
Beberapa waktu lalu, Chi datang ke acara salah satu brand dan membahas tentang parenting. Topiknya adalah peran ayah untuk hal pola asuh. Intinya sih, anak memang membutuhkan pola asuh yang seimbang. Jadi sebaiknya gak ada pembagian, anak urusan ibu dan ayah cuma mencari nafkah. [Untuk artikel lengkapnya bisa baca di "Untuk Ayah yang Luar Biasa - Manfaat Kedekatan Ayah dan Anak"]
Nah kembali lagi ke si Mbak, saran Chi sih sebelum pengen bisik-bisik ke suami orang mending belajar ilmu parenting dulu, deh. Gak apa-apa kok masih single juga belajar parenting. Dan, asal Mbak tau, ya, punya suami yang mau ikut terjun langsung dalam pola asuh tuh nikmatnya luar biasa banget, lho. Udah gitu tingkat kegantengannya itu bisa naik berkali-kali lipat kalau mau ikut ngurusin anak. Beneran, deh. Si Mbak aja jadi melihat kalau itu cowok ganteng, kan? Apalagi istrinya, Mbak. Bisa jadi akan melihat suaminya makin ganteng karena mau ikut ngurus anak :D
Gak Apa-Apa kan Ayah Kuncir Rambut Anaknya atau Kasih Aksesoris Rambut Lainnya?
Chi tuh sebetulnya lebih banyak malesnya bereaksi untuk sesuatu yang lagi viral. Karena sebetulnya butuh cek ricek dulu. Banyak kejadian berita hoax tapi sangat tersebar karena kitanya yang terlalu terburu-buru share. Nah, terlepas dari apakah status si mbak itu cuma becandaan, seriusan, atau hoax sekalipun, tapi memang tipe-tipe yang begitu ada, kan?
Pagi ini Chi jadi kepengen menulis tentang ini karena melihat foto lama waktu kami main di Kampoeng Maen. Kira-kira gimana ya kalau ada perempuan kayak si Mbak itu yang melihat seorang suami lagi kuncirin rambut anaknya sementara istrinya malah asik foto-foto? Pengen bisik-bisik juga? Kalau gitu sini Chi tabok dulu pake ulekan *sadiiiizzz hahaha*
Cerita sebenarnya di foto itu adalah Nai dan Keke pengen main flying fox. Karena petugas yang pasang harness cuma 1 orang, otomatis bikin antrean jadi lama, dong. Pasang harness itu gak bisa sembarangan karena berhubungan dengan keselamatan. Nah, K'Aie kan mengerti gimana cara pasang harness, jadi dia ikut bantuin. Setidaknya sampe Keke dan Nai bermain flying fox. Karena rambut Nai saat itu panjang, K'Aie pun kuncir rambutnya sekalian. Demi kenyamanan Nai juga. Sekalian aja K'Aie yang melakukan setelah Nai selesai dipakein harness.
Hubungannya dengan status si Mbak itu kan mengingatkan kita kalau kita kadang suka melihat dari sisi diri sendiri. Si Mbak itu hanya karena melihat suami ganteng lagi nyuapin anak, langsung mikirnya aneh-aneh. Padahal bisa aja di balik itu si istri pontang-panting mandiin anaknya. Atau bahkan kalau mau diurut lagi ke belakang, bisa aja anaknya bangun dengan mood yang rewel, malamnya si istri kurang tidur karena menyusui, dan lain sebagainya. Jadi mungkin bagi si suami apa salahnya kalau istrinya sedikit menikmati me time dengan mencari baju sedangkan suaminya nyuapin.
Banyak orang yang bilang *Chi juga termasuk yang bilang* kalau ibu itu bisa jadi 'tempat sampahnya' anak-anak untuk urusan makanan. Chi juga merasakan itu. Tapi kalau wiken, justru K'Aie yang jadi 'tempat sampahnya'. Kalau kami pergi ke resto biasanya yang milih makanan duluan itu Chi dan anak-anak. K'Aie nunggu sisa dari anak-anak. Bukannya irit tapi memang sayang kalau sampe gak dihabiskan. Kalau kemudian ada tanda-tanda anak-anak bakal habis makannya, baru K'Aie pesan untuknya. Chi sering menawarkan K'Aie untuk makan duluan, tapi memang K'Aie yang maunya begitu. Kalau lagi gak jalan-jalan pun begitu, saat wiken justru yang jadi 'tempat sampah' anak-anak untuk urusan makanan adalah ayahnya.
Ketika jalan-jalan pun, K'Aie yang lebih sering sama anak-anak. Apalagi ketika mereka masih kecil. K'Aie yang gendong mereka, Chi yang bawa barang atau tas. Kecuali kalau barangnya berat banget, ya. Baru K'Aie yang bawain. Tapi ya gak apa-apa karena kalau bukan wiken kapan lagi K'Aie merasakan kebersamaan ma anak-anak? Memang sih, ketika anak-anak masih kecil, K'Aie yang selalu nyuapin sarapan dan memandikan mereka setiap hari. Tapi kan tetep aja sepanjang hari anak-anak sama Chi. K'Aie maksimalnya di wiken.
Ketika kemudian ada postingan di internet kalau status tersebut bikin para istri tertampar dan jangan salahkan kalau suami sampai poligami, Chi justru gak merasa tertampar, tuh. Lho, emang seharusnya suami-istri saling bekerja sama untuk urusan pola asuh. Jadiii ... kalau di luar sana masih ada perempuan single yang berpikiran seperti si Mbak itu mendingan dihapus deh pikirannya. Mau itu becanda atau enggak, bisa bikin para istri bertanduk dan garang, lho *Jangan main-main sama istri yang lagi ngamuk hahaha*
Kabarnyaaa ... hari ini serial Mom's Time Out season 2 bakal tayang. Yipppiiieee! Ya, sebetulnya karena Mom's Time Out juga sih Chi jadi pengen nulis begini. Karena dijamin kalau ada perempuan yang model si Mbak nonton tayangan itu bakalan makin gelisah pengen bisik-bisik gak jelas. Itu para suami rempong ngurusin anak selama seminggu dan para istri menikmati me time dengan liburan mewah ke negara lain. Wuidiiihh *panaaasss panaaasss :p
6 Comments
Waah kalau itu mah ayahnya anak-anak banget.Super dad.Dari gendong,nyuapin,gantiin pampers, ajarin belajar sampai momong dia jago.
ReplyDeleteToss dulu, Mbak
DeleteHahahaaa kece nih, kzlnya makchi positif, jadi artikel. Aku jg kezel baca artikel itu krn bapak2 kyknya natural aja gitu lo, kalau udah bapak2 ya memang gitu, refleks aja nyamber2 kerjaan di sekelilingnya, termasuk nguncir rambut xixixiii, bukan krn ditindas istri. Aku jg pernah soalnya lg di mall sibuk milih2 baju dg ART krn dia sungkan milih sendiri, takut kemahalan aku gak bisa bayar mungkin. Wkkwkwkk.... Trus si sulung yg wkt itu masih bayi digendong bapaknya, lengkap nyangklong tas ibu2ku. Hmmm jangan2 klo waktu itu sdh ada FB, suamiku udah dicandid tuh, trus cewe2 pd kesiaaan sama beliau gitu yah? :D
ReplyDeleteiya waktu itu gregetan banget hahaha
DeleteHehehehe... jadi kayak aku sekarang nih. Kalo ada undangan blogger atau kopdar yang aku rasa penting banget, aku sama suami gotong royong jaga anak-anak. Kan biasanya emang wiken. Jadinya, pas wiken, suamiku jadi bapak rumah tangga. Hehehehe.... seru *alias riweuh*! Apalagi kami anaknya 4
ReplyDeleteBersyukur banget lah ya kita punya suami yang pengertian hihihi
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^