"Bunda, Keke gak ikutan, ya. Soalnya Keke sama teman-teman mau bikin acara perpisahan buat X."
Saat
itu hari terakhir Keke bersekolah di kelas 5. Chi mau ajak Keke dan Nai
untuk bolos aja. Kebetulan Chi dapet undangan main inline skate di dunia inline skate.
Boleh ajak anak-anak ke sananya. Lagipula udah hari terakhir sekolah,
udah gak ada kegiatan apapun. Tapi, Keke menolak ikut dengan alasan akan
membuat pesta kejutan untuk salah seorang temannya yang akan pindah ke
Kalimantan.
Yang membuat Chi rada terharu adalah
temannya ini pernah beberapa kali bermasalah dengan Keke. Dari kelas 2
hingga kelas 4 selalu ada aja masalahnya. Bahkan Chi dan K'Aie sempat
dipanggil oleh wali kelas Keke. Chi pun sempat terpikir untuk meminta
Keke gak usah bermain dengannya lagi. Cerita selengkapnya pernah Chi
tulis di "Memutuskan Pertemanan"
Prakteknya,
memutusan pertemanan itu bukanlah hal mudah. Kitanya masih kesal,
anaknya udah akrab lagi. Chi juga jadi sulit untuk memaksakan Keke. Chi
cuma mewanti-wanti untuk berhati-hati aja jangan sampai terlibat masalah
lagi dengan X. Apalagi Chi sempat ketar-ketir pas kelas 5 Keke sekelas
lagi. Hufff!
Alhamdulillah, ternyata selama di kelas 5
Keke gak pernah bermasalah dengan X. Malah sekarang dia akrab banget.
Hampir setiap hari ceritanya adalah bermain dengan X. Chi pun tertarik
kenapa mereka sekarang malah jadi akrab. Menurut Keke, mereka punya 2
kesamaan yaitu sama-sama suka games dan tukang makan.
"Pokoknya kalau lagi istirahat, genk gendut suka kumpul untuk makan bareng, Bun"
Hahahaha
... Chi ngakak pas dia bilang genk gendut. Dia menyebutkan beberapa
nama temannya, termasuk dirinya sendiri. Memang anak-anak yang dia
maksud *dan juga Keke* badannya pada besar-besar. Mereka juga punya hobi
saya yaitu makan. Jadilah ketika waktunya istirahat mereka berkumpul
bersama untuk menikmati makanan yang dibawa dari rumah masing-masing :D
Untung
Chi gak memaksakan Keke untuk memutuskan pertemanan. Chi membiarkan
Keke untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Chi dan K'Aie hanya
mewanti-wanti. Memang sih Chi akui ketika memintanya untuk
memutuskan pertemanan menggunakan emosi. Abis kesel kejadiannya sampe berkali-kali. Malah sampe dipanggil wali kelas. Tapi, sebetulnya Chi ada rasa
mengerti juga kenapa X begitu. Sepertinya dia anak yang lagi butuh
perhatian.
X udah pindah ke Kalimantan. tapi mereka masih saling berkomunikasi. Tentunya lewat dunia maya. Apalagi
mereka punya hobi yang sama. Sama-sama suka main games. Sekarang mereka berdua dari lawan jadi kawan :)
Catatan: kejadian ini mungkin banget terjadi untuk kasus-kasus di dalam batas kewajaran. Kalau udah di luar batas, Chi juga rasanya masih sulit menjawab karena belum pernah mengalami. Semoga jangan sampai mengalami. Aamiin
3 comments
Anak2 itu pemaaf. Jika punya kesamaan hobi atau kesenangan, mereka langsung connet gitu aja, melupakan beranteman yg lalu2. Tidak seperti orang dewasa, pendendam.
ReplyDeletedulu pas anak-anaknya masih berstatus jadi lawan & dipanggil ke sekolah, ketemu orang tuanya si X gak, mba chi? itu gimana kalo ketemu sama orang tua yang anaknya jadi lawan dari anak kita ya? :D gimana rasanya heuheuehueh
ReplyDeleteorang tuanya gak datang hehehe
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^