Impian yang (Terlalu Cepat) Menjadi Nyata. Lebih dari 1 tahun yang lalu...
K'Aie bawa kerjaan ke rumah. Kerjaan berupa foto-foto salah satu klien
kantornya. Chi lihat foto-fotonya keren-keren banget. Pengen banget suatu
saat bisa ke sana. Tapi karena Chi lihat tempatnya rada-rada ekstrim, antara
yakin dan gak yakin bisa ke sana. Apalagi anak-anak masih kecil kayak gini?
Pasti gak akan mungkin, pikir Chi saat itu. Makanya Chi gak tanya-tanya ke
K'Aie, dimana lokasi foto-foto itu.
Juli 2013...
Chi : "Kita mau kemana aja, sih?"
K'Aie lalu menyebutkan beberapa tempat yang kemungkinan akan kami
kunjungi.
Chi : "Goa Jomblang? Dimana, tuh?"
K'Aie : "Cari aja di google." *hmmmm simple banget jawabannya
Chi langsung cari di google. Lho... lho... ini, kan tempat yang Chi
pengen banget dateng? Yang Chi lihat dari foto-foto klien kantor K'Aie?
Tapi, masa sih? Anak-anak gimana? Emang bisa? Kayaknya bukan tempat untuk
anak-anak?
Perasaan Chi campur aduk. Seneng, gak percaya, dan bingung. Tentu aja Chi
pengen banget bisa kesana. Gak percaya kalau akan kesampean dalam waktu
deket. Tapi gimana dengan anak-anak?
K'Aie bilang kalau anak-anak udah bisa ikutan. Awalnya, Chi masih ragu. Tapi
ngelihat K'Aie nyiapin helm dan harness untuk Nai, Chi mulai percaya kalau
anak-anak memang bisa (Nai badannya masih kecil, jadi harus bawa
perlengkapan sendiri).
Bromo memang menakjubkan. Dan Semeru itu megah. Tapi menikmati Goa Jomblang juga punya sensasi sendiri. Yang pasti bikin Chi spechless!
Cerita lengkap tentang Goa Jomblang, nanti ya. Tapi kalau mau lihat kayak apa, sih, Goa Jomblang itu. Silakan ke postingan Chi yang berjudul Kangen. Ada fotonya di sana :)
Cerita sebelumnya tentang perjalanan ini :
15 comments
memang pasti bakal seru kegiatan petualang. dan semua harus lengkap perlengkapannya
ReplyDeleteiya betul :)
DeleteDitunggu cerita lengkapnya Chi... jadi penasaran...
ReplyDeleteAsyik nih mbak mira...pelesiran sama berpetualang trus ya bersama keluarga :)
ReplyDeleteitu crt liburan kenaikan kelas lalu, kok :)
DeleteWah, ini baru prolog, toh. Ditunggu ceritanya ya, Chi :)
ReplyDeletelanjutannya udah ada :)
Deletepastinya serruuuu ya.. .liburan di alam bebas gini.. dulu di kampungku juga ada gua, kalau mau masuk ya tinggal bawa senter aja.
ReplyDeleteskrg masih suka masuk ke guanya gak? :)
Deleteudah siap dari rumah ya perlengkapannya
ReplyDeletekrn ukuran Nai blm ada, Lid. Jd bawa sendiri
Deletembak Lidya rupanya suka berpetualangan juga ya
ReplyDeleteMyra kali :D
Deleteberpetualang tanpa batas pasti seruuuu...selamat menikmati ya maak....anak2 kadang lebih beranii lho dari kita :D...
ReplyDeleteiya bener, Mak. Yang udah tua kadang suka banyak mikirnya jd suka takuta :D
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^