Cara yang Chi lakuin ini belom bener banget karena tangan kiri yang
megang busur gak lurus. Tapi biar gitu, anak panahnya mendekati titik
tengah, lho. Walopun hanya keberuntungan, karena berikutnya hasilnya gak
sedekat itu. Lagian lumayan, lah, buat cover foto di FB :p
Di postingan acara
ulang tahun Wanadri, Chi menulis kalau Keke-Nai suka banget belajar memanah sampe susah
diajak pulang. Beberapa bulan sebelumnya, Keke-Nai juga pernah bermain
lempar pisau. Semuanya permainan yang kelihatan berbahaya, ya? Tapi menurut Chi gak
perlu terlalu khawatir selama peraturannya dipatuhi. Oke, Chi akan nulis
lagi tentang peraturannya ...
Nah, ini baru bener caranya. Badan menghadap 90 derajat dari sasaran,
hanya kepalanya saja melihat ke arah sasara. Tangan harus tegak lurus.
Tarik busur sampai anak panah yang udah ada tandanya *hadeuuh ini gimana
jelasinnya, ya :D
- Harus didampingin orang dewasa yang gak cuma mengawasi tapi juga mengerti. Di belajar memanah ini anak-anak yang ikut didampingi oleh seorang marinir sekaligus menjadi instruktur mereka.
- Harus tertib. Ketika ada yang lagi memanah, yang menunggu gak boleh pecicilan. Yang memanah juga harus hati-hati, liat sekeliling dulu. Makanya untuk anak-anak harus bener-bener didampingi.
- Harus di tempat yang aman. Apalagi namanya baru belajar, seringkali anak panah melenceng. Gak nancep di sasaran. Itulah kenaa harus di tempat yang aman banget
- Harus udah mengerti kalau di kasih tau. Mengerti kalau permainan seperti berbahaya dan gak akan dilakukan di sembarang tempat apalagi tanpa pengawasan.
Nai lagi dilatih sama kakak dari marinir
Ada manfaat yang bisa didapat ketika mereka bermain lempar pisau dan
terutama ketika belajar memanah, yaitu :
- Belajar sabar. Memanah itu ternyata gak asal tarik busur. Tapi posisi badan dan tangan harus benar. Setelah itu kita mulai membidik. Setelah oke semua baru lepas anak panah. Jadi bener-bener harus sabar. Marinir yang mengajarkan anak-anak juga sabar banget. Anak laki-laki dibilang cowok-cowok ganteng. Kalo yang anak-anak perempuan dipanggil Srikandi cilik *Jadi inget pemilihan Srikandi Blogger hehe
- Belajar fokus. Ketika membidik, kan, kita dituntut untuk fokus. Kalau kita sudah yakin dengan arah bidikan, baru anak panah dilepas. Walopun hasilnya belom tentu kena sasaran. Tapi setidaknya udah belajar untuk fokus. Marinir yang ngajarin anak-anak, selalu tepat ke sasaran di tengah ketika dia lagi memperagakan. Tapi Chi yakin banget itu pasti karena dia terus berlatih :)
- Merasa keren buat Keke-Nai. Nai lagi suka nonton film Brave, makanya pas ada belajar memanah ini dia merasa kayak di film Brave :D Kalo Keke sempet tanya, kenapa umat Islam disarankan untuk belajar berenang, memanah, dan berkuda. Chi pun coba jelasin filosofi sederhananya. Ujung-ujungnya Keke minta dikursusin memanah dan minta dibeliin peralatan memanah hihihih. Nanti, ya, Ke, tunggu Bunda punya pohon uang dulu :p
Nah, kesimpulannya, semua yang terlihat berbahaya juga bisa jadi aman bahkan bermanfaat selama kita tau caranya, kan? :)
K'Aie in action :D
23 comments
memang harus ditemani ma yg sudah profesional. kata kanjeng nabi muhammad dulu, "ajarilah anakmu berkuda, memanah dan berenang."
ReplyDeleteBelum pernah belajar memanah sih, Teh.
ReplyDeleteTapi sepertinya menarik.
Belajar memanah ini akan susah untuk orang2 yang mines seperti saya mungkin, ya. :)
sy gak tau apa yg matanya minus bs mempengaruhi dlm memanah atau enggak :)
DeleteSama sekali ga pernah kepikiran utk belajar memanah apalagi ngajakin anak2 utk belajar memanah. Tp begitu baca postingak Mak Myra ini, saya jd teringat lg kata2 Nabi Muhammad itu. Mungkin kalo anak2 saya nanti udah cukup umur saya mau ajak mereka belajar memanah. Saat ini kan mereka masih balita semua, hihihi.
ReplyDeleteBtw, saya sendiri ga bisa berenang. Malu deh klo anak2 minta diajarin berenang nanti -____-
hihihi dikursusin aja, Mbak :D
Deletedengan latihan dan pengawasan lama-lama bisa juga ya
ReplyDeleteWuah seruuu ya Chi...
ReplyDeleteManfaatnya banyak sekali ya...
Betewe, cover foto FBnya keren euy.. Hihihi. . .
iya, Mbak, banyak manfaatnya
Deletethx, ya :)
Setuju.. Segala yang bahaya juga bisa jadi aman dan bermanfaat jika tau caranya...
ReplyDeleteWaaahhh serunya.. pengen banget nih nyobain memanah, bersa keren gt ga siihh... hihihi
keren banget hahaha
DeleteRobinHood Indonesia hihihi..sepertinya mudah memanah,padahal mah susah aujubile yaa...
ReplyDeleteyup, gak bs asal2an
Deletehe he keren bgt ya menyaksikan cowok cowok ganteng dan srikandi cilik memanah, olahraga yang bagus bgt, salut deh sama keke dan Naima.
ReplyDeleteMemanah itu ternyata mengasikan ya, ampe Nai dan Keke aja kepincut termasuk emaknya neng Chi Myra hehe
ReplyDeleteiya, Mbak, asik :)
Deleteiya ya, memanah itu bener2 belajar fokus
ReplyDeleteyup kalo gak fokus nanti kemana2 :D
Deletesaya pengin bisa begituan, sayang olah raga begitu tidak lazim di tempat saya
ReplyDeleteknp gak lazim, Mas? :)
DeleteMak Chi, dari dulu tuh aku pengen banget belajar memanah, tapi selalu kehalang oleh ibuku, yang ga ingin anak perempuannya yang tomboy ini makin tomboy. Akhirnya aku gagal belajar memanah, gagal ikutan adik2ku latihan taekwando, tapi sempat sukses main lempar2an pisau [latihan melempar pisau pramuka] dengan target pohon pisang di pekarangan belakang rumah, hahaha. Dilakukan saat ibuku pergi arisan, dan kami [aku dan kedua adik lelakiku] berpesta pora men-zolimi pohon pisang. Duh, nakalnya anak2. Hihi. Kasian juga pohon pisangnya yaa. :D
ReplyDeleteSuka banget deh dengan postingan ini! :)
peluuukkk pohon pisang hehhe
DeleteSetuju mbak, yang diekspos ya sisi positifnya saja. Sisi negatifnya kan bisa dikontrol :)
ReplyDeleteSalut buat Keke dan Nai :)
iya, Mbak. Semua pasti punya 2 sisi :)
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^