Bagaimana suasana Lebarannya? Masih terasa atau mulai kembali
beraktivitas normal? Kue Lebaran masih sisah berapa toples? Hehehe.

Lebaran kami kali ini berbeda. Chi hanya merayakan dengan suami dan
anak-anak. Mamah dan adik Chi beserta istri dan anaknya berlebaran di
Amerika. Ngapain aja kegiatan kami di hari raya?
Pertama Kali Ngemall dalam Suasana Lebaran

Nonton film Jumbo di hari ke-3 Lebaran
Hari pertama, Chi habiskan dengan tidur seharian hahaha! Memang ya, abis
Ramadan itu rasanya badan capek. Apalagi pas banget haid pertama di hari
Lebaran. Jadi makin berasa capeknya. Makanya bablas istirahat aja,
deh.
Hari berikutnya baru deh ngemall, tepatnya di hari ke-3 Lebaran. Kalau
dulu kan masih sibuk acara halal bi halal. Sekarang karena cuma dengan
keluarga kecil, kami memilih ngemall. Seumur-umur baru kali ini merasakan suasana hari raya di mall hehehe.
Kami nonton film Jumbo. Chi memang niat banget nonton animasi ini.
Sesudah itu, makan-makan deh sekeluarga. Nai katanya pengen pizza. Nanti
saya ulas di blog jalan-jalan KeNai tentang resto pizza yang kami
datangi.
Camping di Tanakita

Glamping di Tanakita
Ini rencana mendadak banget! Tadinya, K'Aie mau mendaki Gunung Gede. Ada
2 orang wisatawan Jerman yang minta ditemenin mendaki. Tapi, beberapa jam
sebelum berangkat, K'Aie dapat kabar kalau pendakian Gunung Gede ditutup. Dapat kabar kalau gunungnya sedang ada sedikit peningkatan aktivitas.
"Kita camping aja di Tanakita, Mau gak, Bun?"
Udah pasti lah gagal mendaki demi keselamatan. Langsung deh saat itu juga
K'Aie ngajak camping di Tanakita. Ya udah, let's goooo! 😂
"Gimana kalau rafting dulu, Bun?"
Whaaat???!! Di tengah perjalanan menuju Tanakita, suami tiba-tiba ngajak rafting. Tapi, kali ini, usulannya kami tolak. Rafting kan basah-basahan. Sedangkan, kami cuma bawa baju pas-pasan jumlahnya. Lain kali aja, meskipun sebetulnya pengen banget.
"Gimana kalau rafting dulu, Bun?"
Whaaat???!! Di tengah perjalanan menuju Tanakita, suami tiba-tiba ngajak rafting. Tapi, kali ini, usulannya kami tolak. Rafting kan basah-basahan. Sedangkan, kami cuma bawa baju pas-pasan jumlahnya. Lain kali aja, meskipun sebetulnya pengen banget.
Kami gak sekadar camping di Tanakita. Diajak melihat pembuatan gula aren.
Tempatnya cukup hidden gem. Lumayan jauh dari jalan raya. Harus trekking
dulu dengan kondisi menanjak dan menurun. Ujian banget buat lutut
hahahaha!
Silakan baca: Tidak Bisa Jalan karena Radang Sendi Lutut
Silakan baca: Tidak Bisa Jalan karena Radang Sendi Lutut
Pulang Kampung Melawan Arus Balik

Mamah liburan ke Amerika
Apakah Chi merasa sedih karena hanya merayakan Lebaran dengan suami dan
anak-anak?
Alhamdulillah enggak. Malah ternyata seru banget. Apalagi anak-anak memang udah setahunan ini gak tinggal bersama kami. Jadi, rasanya asik aja
bisa ngumpul lagi berempat. Bener-bener family time. Kangen-kangenan sama
anak.
Kami sekeluarga memang udah lama banget gak kumpul bersama
keluarga besar di hari raya. Berawal dari beberapa tahun lalu, ketika
mertua mulai sakit, gak bisa lagi mudik. Kami mulai berlebaran di Jakarta.
Nemenin orangtua K'Aie dulu. Baru mudik pas hari raya sore harinya.
Kedua orangtua K'Aie dan papah Chi udah wafat. Gak lama kemudian ada pandemi. Kami gak bisa mudik sama sekali. Berlebaran sama mamah dan keluarga adik. Ngumpul sama keluarga besar secara digital lewat Zoom.
Kedua orangtua K'Aie dan papah Chi udah wafat. Gak lama kemudian ada pandemi. Kami gak bisa mudik sama sekali. Berlebaran sama mamah dan keluarga adik. Ngumpul sama keluarga besar secara digital lewat Zoom.
Silakan baca: Tentang Cerita Pandemi 2020
Kali ini, kami berlebaran berempat. Mudiknya setelah arus balik dimulai. Lebih
enak karena jalanannya lancar. Kan, yang macet arus balik.
"Gimana kalau tahun depan nyobain berlebaran di berbagai kota? Ya,
meskipun di kota tersebut gak ada saudara. Sekadar pengen tau suasana
Lebaran di kota lain."
Mendadak Chi punya pikiran random. Mamah dan adik sekeluarga aja
bisa lebaran di Amerika. Siapa tau tahun depan giliran kami berlebaran di
kota atau negara lain 😂.
Entahlah tahun depan akan seperti apa ceritanya. Pastinya berharap tetap diberi kesehatan untuk bisa menikmati Ramadan tahun depan. Juga berhari raya bersama keluarga dengan suasana penuh sukacita. Allahumma aamiin.
Entahlah tahun depan akan seperti apa ceritanya. Pastinya berharap tetap diberi kesehatan untuk bisa menikmati Ramadan tahun depan. Juga berhari raya bersama keluarga dengan suasana penuh sukacita. Allahumma aamiin.
26 Comments
Camping ini yang seru ya mba, healing yang sangat berdampak bagi badan dan pikiran
ReplyDeleteiya, meskipun kali ini ada kejadian yang di luar dugaan juga hehehe
DeleteKami pun juga sudah 3 tahun ini merayakan lebaran di kota2 yang berbeda, semenjak bapak tiada. Jadi digilir tiap tahun kak, tahun ini di kota A, tahun depan di kota B dan seterusnya.
ReplyDeleteAsik juga ya pindah-pindah kota lebarannya :D
DeleteAku pun hari pertama lebaran tidur di rumah. Jam 10 malah hahaha. Kalau dipikir-pikir lebaran ngemall lebih asik karena banyak alternatifnya. Liburan ke tempat wisata itu ga nahan sama macet dan tumpleknya orang-orang. Semoga doa Mak Chi taun depan lebaran di luar negeri terwujud ya. Apalagi ditambah umrah Ramadhan. Sedap tuh
ReplyDeleteMakanya saya ke Tankita. Udah pasti sepi. Karena Tanakita selama Lebaran memang tutup.
DeleteAku pun punya keinginan lebaran di tempat lain, entah itu buat tinggal atau liburan. Selama ini kan monoton aja. Jadi kaya rutinitas aja, kurang terlalu berkesan
ReplyDeleteNah iya, pengen cari situasi lain hehehe
DeleteLebaran bareng keluarga memang bikin happy, apapun makanannya, bajunya dan lain-lainnya deh. Apalagi ini bisa bertebaran antar kota, pasti seru banget. Jadinya saling kunjung berkunjung
ReplyDeleteTapi, saya udah lama banget gak mudik :)
DeleteYang tidak diagendakan biasanya lebih sering dilakukan ya mbak, kami pun mendadak ke pantai 😅
ReplyDeleteKapan2 libur lebaran ke Semarang, Chi hehehhee... Tapi yang ga nguatin jalan tolnya, dimana2 penuh. Semarang tuh klo lebaran hari ke-2 isinya plat luar kota semua di jalanan. Pada berburu kuliner khas Semarang. Ada yg buka sih sengaja utk menjamu tamu2 luar kota gitu.
ReplyDeleteYah, sayang banget nggak jadi rafting. Padahal seru lho itu. Hehehe...
ReplyDeleteTapi kalau emang tidak ada persiapan terutama baju ganti memang rada susah nanti. Nggak mungkin dong, nungguin baju kering di badan. Hehehe...
wah senengnya merayakan Lebaran dengan nonton Jumbo dan camping
ReplyDeletesaya dong sendirian, karena kebetulan anak2 janjian di rumah mertua masing2 pada Lebaran pertama
Kepikiran sih mau nonton Jumbo, tapi Lebaran tuh Gojek dan Grab gak beroperasi, jadi deh pilih nonton drakor seharian :D
Saya juga lebaran ber-empat aja di rumah karena orang tua dari kedua belah pihak sudah gak ada. Dulu bahkan, rumah ortu tuh jaraknya hanya sekitar 150 meter-an dari rumah. Jadilah kami nih penjaga kompleks. Gak ada tempat mudik.
ReplyDeleteTahun ini tadinya malah pengen traveling bareng ke LN tapi terpaksa dibatalkan karena passport si sulung terlambat diurus. Semoga tahun depan bisa diwujudkan dengan persiapan yang lebih matang. Menurutku asyik sih menghabiskan waktu liburan bersama anak-anak dengan traveling. Apalagi dengan anak-anak yang sudah di usia dewasa seperti anak-anak kita. Kesempatan untuk kumpul dalam formasi lengkap tuh terasa langka banget.
Aaaah campingnya nih yang paling seru. Sayang minus foto-foto pas camping, hehe
ReplyDeleteDuuh padahal klo kejadian rafting itu lebih seru lagi deh, abis basah2an, trus capek tidur nyenyak di tenda. Atau barbeque dulu sebelumnya, trus paginya liat sunrise lanjut treking.
Lahhh kenapa saya yang ngayal2 hahaa
Banyak banget fotonya, Mbak. Tapi, nanti saya upload di blog yang traveling hehehe
DeleteAah seru banget lebaran yang benar-benar berasa liburannya gini mbak. Pasti pikiran fresh lagi setelah temu kangen sama anak-anak juga.
ReplyDeleteTahun depan boleh coba lebaran ke kota yg kental budaya Islamnya mbak. Kayak daerah saya tu ada festival lampu colok sempena lebaran.
Dulu saya suka banget ngerayain momen tertentu dengan rame-rame, tapi seiring berjalannya waktu, keintiman rasanya justru bikin nyaman walau sering disebut 'sepi'. Btw fotonya bagus banget.
ReplyDeleteKak Chie aslinya mana?
ReplyDeleteBagaimana pun cara menikmati lebaran, selalu bersyukur karena masih bersama keluarga yaa, ka Chie.. Alhamdulillah, semua sehat sehat, bisa bersua meski online bersama mamah dan adik di Amrik.
Aamiin..
Semoga ka Chie sekeluarga diberikan kesehatan dan bisa berlebaran di berbagai kota dengan suasana berbeda. Nanti ka Chie bisa ala ala warlok gituu.. assiikk~
Lebaran nggak harus ramai-ramai untuk terasa hangat, ya. Tulisan ini kayak teh manis hangat di pagi hari: sederhana tapi menenangkan. Keluarga kecil, momen yang personal, dan rasa syukur yang besar. Love it!
ReplyDeleteTenda-tenda di Tanakita besar-besar ya Kak? adakah yang untuk 2 orang? Pernah glamping dan pengen lagi tapi masih bingung milih tempat. Aku juga nonton Jumbo beberapa hari setelah hari H lebaran, nonton masal mumpung kumpul semua 14 orang. Pas itu bioskop blm penuh, kalau sekarang sudah mulai penuh-penuh ya. Belum kureview juga mana sudah tembus 6 juta penonton :|
ReplyDelete1 tenda bisa untuk 3 orang. Kalau pun yang datang kurang dari 3, tetap dapat tenda yang sama
DeleteWah ide bagus tuh kak. Jalan jalan ke kota lain meskipun bukan tempat mudik hanya untuk sekedar tau suasana mudik di kota lain. Gak kepikiran loh aku. Bisa jadi list liburan lebaran taun depan nih.
ReplyDeleteSalam kenal. Yg namanya camping itu pasti seru. Saya jg suka ngecamp bareng anak istri dan teman2 jg
ReplyDeleteJadi kepingin juga nulis di blog soal "menciptakan tradisi lebaran baru sendiri." Memang ya, berjalannya waktu dan takdir yang menjemput orang-orang terdekat kemudian jadi mengubah apa yang selama ini kita biasa jalankan. Menikmati lebaran di kota yang lain (bukan karena kunjungan keluarga) juga kemudian bisa menjadi salah satu pilihan.
ReplyDeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^