Sebelum ceritain tentang oleh-oleh khas Jakarta di postingan ini, Chi mau sedikit curhat dulu.  Chi benar-benar menikmati musim hujan kali ini ini karena udah ganti provider!

oleh-oleh khas jakarta

Lho, apa hubungan provider dengan hujan?

Beberapa tahun terakhir ini setiap kali hujan pasti internet mati. Terkadang hujannya cuma rintik-rintik dan sebentar, tapi mati internetnya bisa berjam-jam. Bahkan bisa sampai besoknya.

Udah gak kehitung lagi seberapa kali komplen. Saking udah sering banget. Tapi, mau ganti juga males-malesan karena udah langganan lebih dari 10 tahun. Khawatir gak bisa move on hihihi.

Sampe akhirnya memberanikan diri 'putus hubungan'. Legaaaa ... Pas masuk musim hujan gini, sempat ketar-ketir juga. Eh, ternyata internet tetap lancar. Alhamdulillah.

Kalau hanya sesekali bermasalahnya sih masih nyantai. Tapi, kalau udah jadi sesuatu yang rutin kan mancing emosi juga. Apalagi saat ini kebutuhan internet sedang tinggi. Gak sekadar untuk hiburan. Dipakai juga buat bekerja dan PJJ. Errrggghh!!

Pastinya jadi merusak mood banget. Padahal musim hujan itu nikmat, lho. Tapi, gara-gara provider malah jadi uring-uringan melulu setiap kali hujan turun.
 
Cuacanya enak banget saat musim hujan. Gak merasa kegerahan seharian. Belum lagi mencium aroma tanah basah, kruntelan, dan nonton tv. Nikmaaaaat!

Biasanya langsung kepengen mie instan kuah yang pedes saat hujan, kan? Lalu bagaimana dengan minumannya? Lebih suka menikmati secangkir kopi atau coklat panas? Gimana kalau bir pletok?

Bir pletok adalah minuman khas Betawi yang terdiri dari banyak rempah-rempah. Meskipun namanya bir, tetapi tidak ada kandungan alkohol sama sekali.
 
Konon bir pletok tercipta ketika zaman penjajahan Belanda. Masyarakat Betawi pada saat itu melihat orang-orang Belanda sering meminum wine sebagai penghangat badan pada saat perayaan. 
 
Karena minuman beralkohol dilarang dalam Islam, maka masyarakat Betawi pun membuat minuman yang terinspirasi dari wine. Sama-sama bisa menghangatkan badan. Tetapi, terbuat dari rempah-rempah dan gak mengandung alkohol.

8 ikon budaya betawi
Di pernikahan sepupu tahun 2018. Sebetulnya menggunakan adat Sunda. Tetapi, karena kain bawahannya bebas, Chi pakai kain batik Betawi


Bir Pletok juga termasuk 1 dari 8 Ikon Budaya Betawi yang perlu dijaga. Hal ini tertuang dalam Peraturan Daerah No. 4 / 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi, Peraturan Gubernur 229/2016 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi, dan Peraturan Gubernur No 11/2017 tentang Ikon Budaya Betawi. 8 ikon tersebut antara lain:

  1. Ondel-Ondel
  2. Kembang Kelapa
  3. Gigi Balang
  4. Batik Betawi
  5. Baju Sadriah (Sedarie)
  6. Kebaya Kerancang
  7. Kerak Telor
  8. Bir Pletok
 
bir pletok minuman khas betawi
Inilah rempah-rempah yang ada di bir pletok


Chi pernah melihat demo membuat bir pletok ketika jalan-jalan ke Setu Babakan. Kelihatannya mudah bikinnya. Tapi, kayaknya mendingan beli jadi aja, deh. Lihat rempah-rempah yang dipakai jumlahnya lumayan banyak. Bisa sampai belasan! Makanya mendingan beli jadi aja. Praktis tinggal diminum dalam keadaan panas atau dingin. 

Kalau lagi kurang enak badan, minum bir pletok juga enak banget. Gak hanya menghangatkan badan. Rempah-rempah di dalamnya memang berkhasiat untuk menyehatkan badan

Bir Pletok juga cocok nih buat dijadiin oleh-oleh. Biasanya UMKM yang jual minuman khas Jakarta ini. Ada yang kemasan botol. Ini praktis tinggal tuang. Tetapi, ada juga yang kemasan sachet dan tinggal dikasih air panas.


pusat oleh-oleh jakarta

Salah satu pusat oleh-oleh Jakarta ada di Khas Jakarta. Di sini gak hanya menjual makanan dan minuman. Ada juga pakaian dan souvenir. Ada 2 toko offlinenya. Tetapi, bisa juga beli secara online melalui website atau e-commerce official store Khas Jakarta.

Seneng juga kalau UMKM sudah banyak yang melek dunia digital kayak begini. Bisa beli oleh-oleh dari daerah manapun tanpa harus datang ke kotanya. Caranya dengan belanja online. Chi pun belinya lewat e-commerce. Pengirimannya pakai JNE biar cepat dan udah terpercaya.

Produk UMKM memang gak hanya oleh-oleh khas daerah. Nah, kalau teman-teman suka belanja produk UMKM apa, nih?

Bagi-bagi yuk ceritanya dengan mengikuti JNE Content Competition 2021. Mengusung tema “JNE Bersama UMKM untuk Indonesia”, kompetisi ini terbuka untuk umum, jurnalis, dan juga karyawan JNE yang terbagi dalam writing competition, photo competition, video competition, dan design competition.

Periodenya diperpanjang sampai 31 Januari 2021, nih. Ada hadiah hingga ratusan juta yang sudah menanti. Cuzz deh ikutan mumpung masih ada waktu.

jne content competition