Review Lampu Philips UV-C Disinfektan
- Sudah 6 bulan lebih pandemi ada di Indonesia. Semoga kita semua selalu
sehat dan bahagia. Aamiin.
Sedih rasanya ya melihat jumlah penambahan yang positif per hari semakin
banyak. Apalagi sekarang Corona rasanya semakin dekat aja. Mulai memasuki
klaster keluarga. Bahkan mulai ada yang orang-orang dikenal yang terkenal.
Hiks!

sumber foto: Signify
Apa yang harus dilakukan?
Ikhtiar Selama Pandemi COVID-19
Di saat ini, kita dituntut untuk tidak boleh lebay maupun abai. Tidak
boleh lebay itu misalnya seperti saat awal pandemi. Susahnya mencari
masker karena banyak yang membeli. Sampai harganya naik
gila-gilaan.
Panic buying dengan menimbun berbagai bahan kebutuhan pokok, sehingga
masyarakat lain banyak yang gak kebagian. Juga termasuk sikap yang
berlebihan.
Abai itu sikap yang sebaliknya. Sampai saat ini, masih ada aja
masyarakat yang mengabaikan pandemi. Entah karena msih denial atau
memang bersikap masa bodoh. Sikap seperti ini membuat geram. Apalagi
kebanyakan mereka yang positif COVID-19 adalah OTG.
Yang perlu kita lakukan adalah waspada. Saat ini, ada beberapa kebiasaan
baru yang harus dilakukan. Malah kalau menurut Chi, sudah harus memahami
juga. Dengan memahami kondisi yang tidak biasa ini, kita jadi tau
langkah apa aja yang harus dilakukan. Tanpa harus terpaksa mematuhinya.
Protokol kesehatan 3M yaitu Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci
Tangan tentunya menjadi salah satu langkah pertama. Menjaga iman dan
imun juga hal yang semakin penting dilakukan di saat pandemi.
Unboxing Lampu Philips UV-C Disinfection Desk Lamp
Hal lain yang Chi lakukan adalah menjaga ruangan tetap steril dari
kuman. Tetapi, memang gak mudah juga, ya. Kecuali, kalau kami semua
selalu berada di rumah dan gak kontak sama sekali dengan luar. Sesuatu
hal yang tidak mungkin. Jadi, yang bisa kami lakukan adalah berusaha
meminimalkan risiko.
Beberapa minggu lalu, Chi mengikuti diskusi virtual dengan tema
"Sinar UV-C Kawan atau Lawan? Pemanfaatan Teknologi UV-C yang Aman
untuk Perlindungan Masyarakat dari Mikro-organisme".
Lampu UV-C memang salah satu rekayasa teknologi yang dianggap mampu
membunuh kuman.
[Silakan baca: Apakah Lampu UV-C Disinfektan Efektif Membunuh Virus Corona?]
[Silakan baca: Apakah Lampu UV-C Disinfektan Efektif Membunuh Virus Corona?]
PERINGATAN
Paparan sinar UV-C bisa menjadi kawan atau lawan bagi manusia dan hewan. Oleh karenanya sangat penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan keselamatan sebelum menggunakan produk
Chi memiliki lampu Philips UV-C Disinfektan. Kalau melihat brandnya udah
jelas percaya banget dengan kualitasnya. Tetapi, tetap harus dibaca dulu
semua petunjuk. Apalagi mengingat sinar UV-C memilik 2 efek yang
bertolak belakang bagi kesehatan. Agar lebih efektif membunuh virus dan
bakteri. Serta meminimalkan risiko.

Lampu ini berukuran 120 x 120 x 247 mm dan berat 800 gr. Dengan
ukuran dan berat seperti ini kira-kira sama seperti lampu meja pada
umumnya. Sehingga dengan mudah dipindah-pindah dari satu ruangan ke
ruangan lain.
Ada keterangan di bagian dus dan lembaran panduan pengguna menggunakan
bahasa Indonesia. Semua keterangannya mudah untuk dipahami.
Pada saat kabel lampu ini dicolokkan, langsung terdengar suara
peringatan maupun cara penggunaannya. Juga menggunakan bahasa Indonesia.
Jadi, semakin mudah untuk dipahami, sekaligus juga diingatkan untuk
tetap berhati-hati.
Rangka lampu ini terbuat dari logam penuh dengan kualitas superior. Hal
ini sangat penting untuk menjaga agak produk lebih tahan lama. Karena
setelah digunakan, lampu akan terasa panas. Tetapi, tidak akan membuat
rangka menjadi rusak.
Cara Menggunakan Lampu Philips UV-C Disinfektan

Setelah kabel dicolokkan, kemudian tekan tombol power dan tahan 3 detik
untuk membuka kunci. Setelah itu lanjutkan dengan menekan tombol
pengaturan waktu. Setelah memilih pengaturan waktu, kembali tekan tombol
power untuk memulai disinfeksi ruangan. Step by step yang sebetulnya
sangat mudah. Dan, semakin dipermudah dengan audio yang akan memandu
pengguna.
Jangan gunakan perangkat UV-C sebagai pencahayaan normal
Lampu UV-C memang berbeda dengan lampu biasa. Efektivitas disinfeksi
lampu ini dalam membunuh mikro-organisme juga tergantung dari waktu,
luas, dan tipe area permukaan/objek. Ada 3 pilihan waktu yaitu 15 menit,
30 menit, dan 45 menit. Menurut kertas panduan di sini, setiap ruangan
memiliki waktu disinfeksi yang berbeda.
- Kamar mandi/dapur, luas 13 m2, 15 menit
- Kamar tidur, luas 20 m2, 30 menit
- Ruang keluarga, luas 28 M2, 45 menit
Perlindungan Ekstra Lampu UV-C untuk Keamanan Anggota Keluarga

"Disinfeksi akan dimulai. Untuk menghindari paparan ultraviolet,
mohon meninggalkan ruangan dan tutup pintu."
Audio langsung terdengar ketika Chi menekan tombol power untuk
memulai. Suara tersebut meminta pengguna untuk keluar ruangan dan
menutup pintu.
Apakah setelah keluar ruangan, lampu disinfeksi akan langsung bekerja?
Belum tentu. Pengguna diberi waktu 30 detik untuk meninggalkan ruangan
setelah tombol power ditekan. Tetapi, selama pintu belum ditutup dan
terdeteksi ada pergerakan, suara peringatan akan terus terdengar.
Ketika pertama kali mencoba, Chi sempat mengalami kegagalan. Suara
peringatan terus saja terdengar. Padahal di kamar Nai udah gak ada
siapapun. Kemudian, Chi pindah cobain ke kamar Keke. Masih juga gagal.
Baru berhasil dipercobaan ketiga yaitu di kamar tidur sendiri.
Chi berkesimpulan kalau keluar ruangan saja belum cukup. Ruangan juga
harus dalam keadaan gelap. Baru lampu akan bekerja.
Ketika cobain di kamar Nai, ruangannya masih terang karena cahaya
matahari masih masuk. Sedangkan di kamar Keke, komputer masih
menyala.

Di dalam kamar ini sebetulnya gelap pada saat pemakaian lampu UV-C. Penampakan taman di halaman belakang itu pantulan dari jendela.
Saat ruangan sudah dianggap aman, lampu pun akan menyala. Ruangan
langsung berwarna biru. Chi pun membuka pintu kamar. Maksudnya buat
memotret. Tetapi, lampu langsung mati.
Sensor dapat mendeteksi gerakan manusia atau hewan dalam radius 5 meter. Begitu terdeteksi, perangkat UV-C akan mati secara otomatis dan kembali dalam keadaan terkunci.
Tidak hanya saat membuka pintu. Ketika Chi mencoba memotret dari
balik jendela pun, perangkat otomatis mati. Sepertinya masih tetap
bisa mendeteksi. Akhirnya, Chi memotret dengan agak mepet ke balik
pintu.
Menurut Chi ini bagus banget. Sensor dan pengatur waktu pada perangkat
ini dapat memberikan perlindungan ekstra dari bahaya UV-C.
Audio akan kembali terdengar setelah lampu selesai bekerja. Jadi gak
perlu juga buka pintu untuk lihat apakah sudah selesai atau belum.
Nanti malah perangkat akan otomatis mati kalau terdeteksi ada gerakan.
Tabung UV-C tidak dapat diganti. Tetapi, tenang aja karena masa
pakainya panjang banget yaitu 9000 jam. Katakanlah sekali pemakaian
disinfeksi adalah 3 jam untuk berbagai ruangan. Berarti bisa dipakai
selama 10 tahunan.
Philips UV-C disinfection desk lamp dianggap efektif disinfeksi rumah dengan cara mudah. Meskipun pandemi sudah berlalu, lampu ini tetap bisa dipakai. Karena virus dan bakteri kan tidak hanya corona. Ada puluhan juta mikro-organisme di sekitar kita.
Sejak dulu, Chi selalu percaya kalau produk Philips memang sangat
awet. Tetapi, supaya produk ini semakin terjaga, tentunya ada beberapa
langkah yang sebaiknya dilakukan
- Jangan digunakan bila kabel listrik rusak
- Perangkat harus ditempatkan di permukaan yang stabil
- Jangan gunakan perangkat UV-C jika produk bersandar. terbalik, atau terjatuh dari permukaan yang datar
- Pastikan kabel tidak terhubung dengan listrik saat sedang dibersihkan
- Selalu simpan produk dalam kemasan pada saat tidak digunakan dan pastikan kemasan tertutup rapi
- Perangkat UV-C hanya bekerja dalam kondisi kering karena produk tidak tahan air
Philips UV-C disinfektan ini tidak dapat digunakan untuk
mendisinfeksi area permukaan dari perangkat medis. Jadi, untuk
penggunaan di rumah saja. Segala fitur pengamanannya pun sudah
dilengkapi sesuai dengan konsumen rumah tangga.

Memiliki lampu Philips UV-C disinfektan ini merupakan salah satu
ikhtiar kami supaya keluarga tetap sehat dan nyaman selama pandemi.
Tentu saja dengan mematuhi semua petunjuk penggunakan agar sinar
UV-C tidak menjadi lawan. Tetapi, justru mendatangkan manfaat.
58 Comments
Ikhtiar kudu dilakukan ya Mba.
ReplyDeleteBuibu sejagat raya tentu berupaya memberikan yg terbaik bagi keluarga.
Lampu Philips ini bisa jadi salah satu sarana ikhtiar kita.
Semangaaaattt semuanyaaaa
Iya, Mbak. Semoga segala ikhtiar berbuah manis, ya
Deletekeren bangeti ini inovasinya,iya skrg ibu2 harus lebih aware di rumah apalagi masalah kuman dan virus, ternyata ada solusi baru ya dari Philips
ReplyDeleteIya, Mbak. Alhamdulillah. Philips memang selalu diandalkan
DeleteOh iya aku gak kepikran untuk liohat lewat jendela ya, kalau lihat langsung di kamar kan gak mungkin ya soalnya otomatis mati lampunya. Perlu banget desinfektan ruangan supaya lebih aman ya dari berbagai macam virus & bakteri
ReplyDeleteYup! Saya pernah cobain. Padahal buka pintu sedikit aja. Eh, langsung off lampunya hehehe
Deleteorangnya penasaran hihihi padahka kan bahaya ya kalau dilihat langsung, untung banget Philips UV C desk lamp ini punya pengaman yang otomatis
DeleteSupaya bisa difoto hahaha
DeleteKece nih inovasinya Philips, bener bener mengerti dengan apa yang dibutuhkan orang banyak terutama di masa pandemi gini. Di samping itu juga desain lampunya minimalis modern yang keren abis, aku suka banget. Dah, semoga aku bisa punya juga.
ReplyDeleteDesain dan ukurannya bikin lampu ini jadi mudah dibawa ke mana-mana
DeleteSaya juga jadi mupeng punya Lampu Philips UV-C Disinfection Desk Lamp, Mak Inda. Bakal bermanfaat banget tuh buat kami semua.
DeleteApalagi kalau lumayan sering keluar masuk rumah. Perlu didisinfektan juga ruangannya sesekali
DeleteJadi pengen punya satu Philips UV C Disinfektan nih buat di rumah. Apalagi di situasi seperti sekarang kan, serba parno aja apakah lingkungan rumah udah bersih dari kuman atau gak.
ReplyDeleteKalau menurut saya lampu Philips UV-C ini harus dimiliki
DeleteSelain melakukan Protokol kesehatan 3M yaitu Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan, lampu Philips UV C Disinfektan ini perlujuga dimiliki sebagai usaha maksimal.
ReplyDeleteBener, Mbak. Biar berasa semakin maksimal ikhtiarnya
Deleteiyaa yaa kak.. semacam apa ya? ikhtiar pelengkap. Hiyaa...bahasanya~
DeleteSaya pernah lihat nih lampu gini pas ke salah satu toko dekat rumah :)
Lampu UV-C memang ada berbagai macam. Nah, sebelum membeli, sebaiknya ditanyakan dulu peruntukan dan cara menggunakannya. Jangan sampai salah karena bisa berbahaya buat kesehatan
DeletePenggunaannya tidak bisa sembarangan ya dan memang harus benar hati-hati. Bagus nih ada inovasi lampu desinvektan. Ikhtiar buat keluarga wajib apalagi di musim pandemi ini. Semoga Teh Chie dan keluarga sehat selalu
ReplyDeleteaamiin. Sehat selalu juga untuk bu guru dan keluarga, ya
DeleteBagus sekali Philips UV-C Disinfection Desk Lamp yaa, kak.
ReplyDeleteSelain bentuknya yang ramping sehingga mudah digunakan dan dipindahkan sesuai kebutuhan.
Yup! Cocok buat skala rumah tangga
DeleteKeren banget philips inovasinya, harus dibisik2 ke suami nih soal produk ini Hehhehe
ReplyDeleteMudah-mudahan diterima ya bisik-bisiknya hehehe
DeletePraktis ya menggunakan alat ini, plus aman banget. Sampe-sampe mau ngidupin aja tricky gitu ya Chi, ada cahaya aja ga mau idup dia. Menarik nih untuk diajukan ke pak suami minta dibeliin. :)
ReplyDeleteIya, memang agak tricky. Tetapi, jadinya merasa aman banget
DeleteBaca penjelasan mbak, sepertinya lampu ini worth to buy di kondisi pandemi skrg ini.. mskpn udh cuci tangan, masker ttp aja hrs waspada
ReplyDeleteSetidaknya sesekali ruangan perlu didisinfektan
Deletedi saat seperti sekarang ini wajib banget punya Philips UV-C di rumah ya mak Chi, karena jujur sih aku kalau pas lagi keluar habis olahraga atau belanja mingguan suka nyemprotin disinfektan juga.
ReplyDeleteIni lebih praktis daripada disemprot :D
DeletePraktis sih ya disinfeksi pakai lampu disinfektan, kalau dibandingkan bersihin barang2 dan permukaan benda di rumah pakai semprot2 cairan disinfektan. Cuma emang kudu hati2 makainya, jangan sampai kena sinarnya. untungnya kalau Philips ini sensornya bagus yaa
ReplyDeleteYup! Fitur keamanan harus diperhatikan kalau menggunakan UV-C
DeletePhilips juara inovasinya...
ReplyDeleteIni produk yg sangat dibutuhkan saat ini ya mbak
Kalaupun pandemi sudah berakhir, lampu ini masih tetap bisa digunakan. Karena mikroorganisme di dunia ini banyak
DeleteJadi di lampu UV C Philips ini ada sensor dan pengatur waktu ya Chi,
ReplyDeleteini seolah kayak robot pelindung dari bahaya UV-C nih
iya juga, Mbak :D
DeleteTernyata bisa mati dengan sendirinya setelah selesai proses disinfektan. Nggak perlu ngecek-ngecek kepo udah belumnya ntar lampunya sendiri yang ngasih tau.
ReplyDeleteiya, Mbak. Jadi bisa ditinggal sejenak
DeleteNah ini nih, Mba. Kita juga perlu alat disinfectan yanh dapat membunuh virus, namun tetap aman untuk keluarga. Produk Sinar UV-C dari Philip ini keren banget.
ReplyDeleteYup! Fitur keamanannya penting banget
DeleteMemang kita mah harus ikhtiar terus yah mbaaak, apalagi di masa pandemi kayak gini segala daya dan upaya dikerahkan supaya kita semua bisa sehat dan selamat.
ReplyDeleteJadi penasaran pisan nih sama Philips UVC Disinfektan ini, pengen nyobain juga untuk mengurangi rasa parnoku hahaha
Yup! Ikhtiar semaksimal yang kita bisa
DeleteSalut dengan philips menciptakan lampu sekeren ini untuk melindungi keluarga dan masyarakat ya biar sehat dan terhindar dari bahaya. Aku pengen punya juga mba.
ReplyDeleteYuk punya juga, Mbak :)
DeleteWah, awet juga kalau masa pakainya 10 tahun ya, Mbak. Jadi makin naksir. Nabung dulu ah, rasanya penting juga punya Philips UV C Disinfektan ini.
ReplyDeleteLampu Philips memang tahan lama semua
DeleteWah, keren banget Philips dengan produk barunya. Sensornya tajem banget ya mak Chi.. Pingin punya satu buat di rumah
ReplyDeleteiya sensitif banget. Tetapi, jadinya merasa aman
DeleteTernyata penggunaan lampu UV-C ini juga harus sesuai petunjuknya dengan tepat. Jangan sampai menjadi boomerang bagi kita sendiri karena kita salah instalasi atau kurang tepat menyalakan lampu UV-C, seperti digunakan lampu-lampu biasa.
ReplyDeleteSensor yang ada pada lampu UV-C ini juga canggih ya. Jarak tertentu, ketika ada gerakan dari manusia atau hewan, langsung deh mati sendiri itu lampunya.
Iya karena bisa membahayak kesehatan kalau sampai tidak hati-hati
DeleteOhhh...bisa mulai digunakan kalau betul2 udah padam ternyata, ya. Sensornya bagus banget, dari jarak 5 meter aja udah terdeteksi ya, Teh.
ReplyDeletePengalaman saya begitu. Karena ketika ruangan masih terang, lampu gak bekerja
DeleteSensitif juga yaa...jadi aman, in syaa Allah.
ReplyDeleteAku pikir, gadget juga harus dihindarkan dari paparan sinar UV C Philips.
Iya, insya Allah aman
DeleteAku butiUh ini buat di rumah, dengan pencahayaan lampu bisa melindungi keluarga dari virus dan bakteri
ReplyDeleteApalagi di ruangan yang sering ada banyak orang
DeleteInovasinya Philips keren nih, terutama di masa pandemi seperti sekarang. Meski banyak di rumah, tetap saja perlu ya penanganan dan protokol kesehatan yang perlu diterapkan, juga perlu menggunakan peralatan atau bahan yang bisa bantu rumah jadi bersih dan bebas virus.
ReplyDeleteBetul, Mbak. Supaya merasa lebih aman dan nyaman
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^