"Pandemi sudah masuk Indonesia, Nak. Kita harus siap-siap, ya. Mungkin ini
akan menghantam banyak atau bahkan seluruh sektor. Tidak hanya kesehatan."
Memiliki 2 anak yang sudah memasuki usia remaja, membuat Chi tidak terlalu
kesulitan menjelaskan tentang pandemi COVID-19. Mereka sudah bisa mencari
informasinya sendiri. Kami tinggal berdiskusi.

Pelatihan Literasi Digital Bagi Pengusaha Ultra Mikro dari Pusat Investasi Pemerintah
Chi juga menceritakan masa di mana pernah merasakan krisis moneter pada tahun
1998. Tentu tidak ingin mengalami lagi. Tetapi, suka atau tidak, pandemi pun
datang. Mungkin efeknya bisa lebih besar dan lama dibandingkan saat
krismon.
Makanya, meminta anak-anak untuk bersiap diri. Karena di saat ini, Keke dan
Nai sedang banyak kegiatan di luar rumah. Sedang asik pula bermain dan
nongkrong di coffee shop seperti remaja pada umumnya. Pandemi membuat mereka
harus menghentikan kegiatan dan keseruan tersebut selama berbulan-bulan.
Mereka masih tetap di rumah aja sampai saat ini.
Adakah hubungan antara berhentinya kebiasaan Keke dan Nai nongkrong di coffee
shop terhadap perekonomian Indonesia?
Kalau hanya Keke dan Nai yang berhenti nongkrong, tentu minor banget efeknya. Tetapi, mayoritas masyarakat di dunia saat ini sedang dibatasi
aktivitasnya akibat pandemi. Banyak sektor yang terkena hantaman. Perputaran roda ekonomi menjadi terhambat.
Para pengusaha pun mulai melakukan banyak adaptasi supaya bisa tetap bertahan.
Salah satunya adalah memulai memasarkan secara online. Sayangnya, para pelaku
usaha mikro masih banyak yang belum memanfaat pemasaran melalui digital.
"Kurangnya pengetahuan dalam memanfaat media sosial secara maksimal, baik dari sisi fotografi produk yang menarik, penulisan caption yang mengundang rasa ingin tahu pembeli, perluasan jangkauan calon pembeli, dan lain sebagainya," ujar Ririn Kadariyah, Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP).
Para pelaku usaha mikro memang masih banyak yang menjalankan usahanya secara
konvensional. Kurangnya pengetahuan akan literasi digital menjadi salah satu
penyebabnya. Padahal pangsa pasar melalu media sosial berpotensi besar.
Apalagi, di saat pandemi ini, di mana pergerakan manusia sedang terbatas demi
keamanan dan kenyamanan. Belanja online menjadi salah satu aktivitas yang
sering dilakukan.
PIP meyakini bahwa perubahan penjualan dari konvensional ke digital merupakan
salah satu bentuk adaptasi bagi para UMKM. Karena apabila gagal beradaptasi,
maka debitur UMi akan terhambat berkembang. Akibatnya jumlah penduduk yang
berada di dalam garis kemiskinan bertambah dan kembali tergantung kepada
bantuan sosial (bansos) pemerintah.
Mengingat minimnya literasi digital di kalangan pengusaha mikro, tentu butuh
pendampingan dan pelatihan. PIP menggandeng Jagoan Indonesia untuk membantu
melakukan upgrading metode pemasaran secara online bagi para pengusaha
UMi.

Dias Satria, founder Jagoan Indonesia, mengatakan ada 3 hal yang dilakukan
dalam melakukan pengembangan usaha yaitu
- Sosial Media Handling - Para pengusaha akan didampingi mentor dan tim untuk melakukan penetrasi melalui Instagram dan marketplace.
- Connecting to Marketplace - Membantu memfasilitasi dan mengotimalisasi pembuatan akun marketplace, Google Bussiness, dan lain sebagainya.
- Design Packaging - Mengajarkan para pengusaha UMKM untuk membuat kemasan yang menarik agar dapat menunjang penjualan bila dipasarkan secara online.
Tanpa adanya kemauan untuk belajar, program pelatihan ini belum tentu
berhasil. Hal ini diakui oleh Rofik Purniawati, Rofikves Pemasok Jamur Putih,
Semarang. Meskipun tidak mudah melakukan kebiasaan baru, tetapi dengan
kemauan belajar yang keras, diharapkan usaha yang dijalankannya dapat
menjangkau pangsa pasar yang lebih luas dengan adanya pelatihan ini.
Hal senada juga diungkapkan oleh Yuyun Wahyuni Nadena Hijab, Jogjakarta.
"Bisnis kami memang masih skala kecil dengan pasar yang terbatas. Namun,
dengan adanya bantuan modal dan pelatihan online ini, bisnis kami
berkembang lebih cepat. Semakin banyak masyarakat yang tahu Nadena Hijab."
Hingga Semester I 2020, PIP telah menyalurkan Kredit UMi senilai Rp7.038.961.333.211,- bagi 2.257.021 usaha di 464 kab/kota di 34 provinsi, melalui 43 mitra penyalur (linkage) LKBB berbentuk koperasi, maupun BUMN yang bergerak di bidang jasa keuangan.
PIP merupakan unit organisasi non eselon di bidang pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, PIP menerapkan pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dengan memberikan fasilitas pinjaman maksimal Rp 10 juta kepada para pengusaha Ultra Mikro (UMi). Koordinasi dana diberikan kepada debitur yang selama ini tidak dapat mengakses program pembiayaan dari perbankan dan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Pembiayaan UMi disalurkan oleh Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dengan pola langsung (one step) atau two step melalui linkage koperasi/lembaga keuangan mikro. Saat ini, lembaga yang menyalurkan antara lain PT Pegadaian (Persero), PT Bahana Artha Ventura, serta PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Sumber pendanaan berasal dari APBD, hibah, serta kerjasana pendanaan dan investasi.
Semoga ini menjadi angin segar bagi para pelaku usaha UMi. Bisa tetap bertahan dan memperluas pangsa pasar di saat pandemi. Untuk informasi lebih lanjut bisa lihat di https://umi.id.
masih banyak ukm yang belum memanfaatkan digital karena belum tau ilmunya. Nah ini bagus banget diajari & didampinginjadi mereka bisa melebarkan sayap ya lewat IG & market place
ReplyDeleteIya, manfaatkan pandemi sebagai momentum untuk belajar dunia digital
Deleteharus mau berlekbang ya kalau usahanya mau maju & dikenal banyak orang
Deleteiya, Paling gak di saat pandemi bisa bertahan
DeleteMemang ya saat pandemi corona ini marak siapa aja berjualan mulai level rumah tangga hingga menengah :) Kalau skala besar sih rata2 modah udah oke, marketing keren. Nah yang pemula ini butuh dukungan dg berbagai pelatihan2 dan modal juga. Alhadulillaah PIP dan pihak terkait lainnya bisa membantu pelaku usaha sehingga bisa meningkatkan penjualan.
ReplyDeleteIya, Mbak. Harus ada kemauan untuk mengubah
DeleteKeren banget ini PIP. Nggak cuma ngasih pinjaman tapi juga ngasih pendampingan buat UMKM mikro. Biar UMKM juga melek smaa digital era kaya gini ni
ReplyDeleteiya bener, Mbak
DeleteKeren banget program ini ya mbak...
ReplyDeleteMemang saat ini, literasi digital sangat dibutuhkan...
Terutama bagi pengusaha..., untuk mendukung bisnisnya agar lebih berkembang
di saat pada di rumah aja, belanja pun banyak yang lewat online
DeleteSampai belajar packaging juga ya, Teh. Pasti peserta lebih antusias ikut pelatihan.
ReplyDeleteHarus itu, Dah. Saya aja suka tertarik beli kalau packagingnya bagus :)
DeleteSetuju banget terutama di bagian ini:
ReplyDelete"Kurangnya pengetahuan akan literasi digital menjadi salah satu penyebabnya. Padahal pangsa pasar melalu media sosial berpotensi besar. Apalagi, di saat pandemi ini, di mana pergerakan manusia sedang terbatas demi keamanan dan kenyamanan. Belanja online menjadi salah satu aktivitas yang sering dilakukan"
Menurut data di www.internetlivestats(dot)com ada sekitar 4.5 milyar pengguna internet tiap hari, dan 2.5 milyar adalah pengguna FB.
... dan dari 2.5 milyar itu, menurut We Are Social Digital 2020, 130 juta ada di Indonesia!
Saatnya menangkap peluang!
Dari konvensional ke digital!
Yup! Harus jeli menangkap peluang ya, Mbak :)
DeletePengen juga belajar digital marketing deh di PIP aku sedang merintis kelas menulis online mbak bisa untuk nambah ilmu ya
ReplyDeleteWah keren, Mbak. Coba aja cari info selengkapnya di wep PIP
DeleteSenangnya ada kepedulian dari PIP yang menggandeng Jagoan Indonesia pada usaha ultra mikro ini.
ReplyDeleteBenar adanya, minimnya literasi digital di kalangan pengusaha mikro, tentu butuh pendampingan dan pelatihan. Semoga program ini bisa membantu melakukan upgrading metode pemasaran secara online bagi para pengusaha UMi.
Biar para pengusaha mikro bisa meningkatkan bisnisnya
DeleteProgram yang keren nih. Memang pengusaha ultra mikro agak kurang diperhatikan ya, tapi semoga dengan adanya pelatihan literasi digital dan bantuan dari PIP ini usaha mereka makin berkembang.
ReplyDeleteiya, Mbak. Tentu supaya jangan sampai usahanya gagal
DeletePara pelaku usaha mikro memang masih banyak yang menjalankan usahanya secara konvensional, Mbak. Kalau gak memperluas wawasan, bakal kesulitan dapat info penting terkait pelatihan padahal sebenarnya ada saja info-info demikian dan bakal bermanfaat bagi mereka.
ReplyDeleteiya, Mbak. Makanya perlu pelatihan seperti ini
DeleteZaman sekarang apalagi ada corona mau gak mau mesti mengubah banyak hal ke digital salah satunya pemasaran produk ya mbak? Kalau dipikir2 malah lbh murah, tapi butuh ketelatenan utk belajar aja sama modal teknologinya #imho
ReplyDeleteSemoga banyak pengusaha yang terbantu.
aamiin
DeleteSepakat banget dengan adanya bantuan modal dan pelatihan online bisa jadi upaya untuk memulai usaha ya
ReplyDeleteyup! Para pengusahanya juga harus punya semangat belajar
DeleteSemoga dengan semakin meleknya para pelaku UM terhadap perkembangan digital, bisa membuat usaha mereka semakin dikenal dna dilihat banyak orang.
ReplyDeleteAamiin
DeletePandemi ini memang membuat banyak perubahan ya. Terutama di sektor bisnis. Supaya bisa bertahan, mau nggak mau kita harus adaptasi dengan semua perubahan itu. Untung sih kalau pemerintah tanggap dan memberi pelatihan serta bantuan seperti ini.
ReplyDeleteHarus mau berubah dan jeli melihat peluang
DeleteSemoga para pengusaha ultra mikro ini tetap bertahan ya mbak selama pandemi. Salut buat pemerintah dengan program PIP nya
ReplyDeleteaamiin
DeleteKalau memikirkan kapan pandemi ini akan berakhir aku jadi cenut-cenut, Mbak. Pusing dan kayak hopeless gitu. Makanya aku pun sekarang memilih bergerak, biar gak kepikiran terus. Mencoba berbisnis merupakan salah satu caraku untuk membangun optimisme. AKu juga berharap mendapat kesempatan mengikuti pelatihan seperti ini. Apalagi kalau ada yang nambahi modal, hehe, makin semangat pastinya.
ReplyDeleteYup! Terus semangatya, Mbak. Semoga semakin laris manis usahanya
DeleteSalut banget sama Pemerintah yang membantu pengusaha kecil dan menengah di tengah badai pandemi.
ReplyDeleteAku rasa masalah ekonomi ini perlu langkah-langkah taktis seperti ini yaa..
Saling bantu agar roda tetap berputar.
Betul banget, Mbak
DeleteSalut sama anak-anak kak Myr..
DeleteAsiknya punya anak tuh...kalau sudah besar asik diajakin membahas hal-hal aktual. Kalau ada yang berbeda, orangtua jadi tahu pola pikir anak-anak ini ke arah mana...
Iya, karena mereka sudha remaja :)
DeletePendanaan seperti ini memang sangat diperlukan oleh pelaku usaha ultra mikro untuk mendukung usahanya supaya lebih maju lagi.
ReplyDeleteIya, Mbak
Deletesenangnya kalau anak-anak sudah bisa diajak berdiskusi ya mbak, karena sudah mulai dewasa jadi lebih paham dengan keadaan sekarang
ReplyDeleteIya, saya suka diskusi sama mereka
DeleteDengan adanya pelatihan ini, bisa memberikan insight baru bagi pengusaha UMKM ya Mba
ReplyDeleteMantap nih, semoga makin berdaya!
Semoga tetap bisa bertahan bahkan berkembang
Deletebagus sekali program ini mbak. Mudah2an pelaksanaannya lancar ya dan pengusaha mikro dpt adaptasi dengan media digital.
ReplyDeleteHarapannya seperti itu, Mbak
Deletesama mba myra, aku juga inget pandemi ini ky zaman krisis moneter, aku cerita ke anak2 kalau dulu aku dan kakek neneknya masuk ke zaman susah, makan aja cm nasi+ikan asin, mudah2an pandemi ini jg jd pengalaman supaya anak lebih kuat di msa depan
ReplyDeleteMereka menjadi anak dengan karakter yang tangguh, ya
DeleteDi masa begini, banyak perubahan yg terjadi. Pastinya kudu bs adaptasi dg hal2 baru yg terjadi. Bagi saya yg jg punya bisnis kecil, kudu bs cari solusi agar usaha terus jalan dan jualan secara online bs jd salah satunya
ReplyDeleteTetap semangat ya, Mbak!
Deletemenarik deh mba acaranya. utk tau info dan bisa ikutan daftarnya kemana ya klo bole tau?
ReplyDeleteAda websitenya di bagian akhir artikel ini, Mbak
DeleteSemoga UMKM selalu dimudahkan dengan berbagai modal usaha yang dikucurkan oleh pemerintah. Apalagi di masa pandemi gini kk jadi KUR ini jadi solusi.
ReplyDeleteBetul banget, Mbak
DeleteMelalui pelatihan literasi digital diharapkan para pengusaha bisa terus bertahan bahkan tambah maju di tengah masa pandemi ini ya...
ReplyDeleteIya, Mbak
DeletePandemi ini memang membawa banyak perubahan ya. Pasti bermanfaat sekali pelatihan literasi digital ini bagi UMKM, krn masih banyak dari mereka yang belum paham dan masih suka konvensional, padahal sekarang semua serba online, pemasaran melalui sosmed juga berpengaruh besar.
ReplyDeleteYup! Peluang juga sebetulnya memperluas pangsa pasar
DeleteIbu penjual es kelapa langgananku sempet cerita kalau dia kesulitan dari pasokan kelapanya yang makin berkurang. Padahal langgananan dia ada aja lho MMak Chi. Tiap aku beli, sering lihat orang lain yang dateng ke lapaknya dengan mengendarai motor. LIhat dari wajahnya aku ga kenal, bukan tetangga sekitar rumah. Terus saya sempat nanya. "Bu, didaftarin ke Go-Jek ga?" Dia bilang enggak, karena ga ngerti dan anak-anaknya pada sibuk. Aku bayangin kalau bisnis es kelapanya go online dia bakal makin laris aja
ReplyDeleteSayang banget ya, Fi. Memang pada akhirnya bagaimana kemauan kita untuk tetap bertahan dan berkembang
DeleteAamiin yaa, semoga Pengusaha UMi makin membukaa diri, dan mengikuti pelatihan dan pendampingan . Salut buat PIP yang menggandeng Jagoan Indonesia untuk membantu melakukan upgrading metode pemasaran secara online bagi para pengusaha UMi. Soale pada butuh banget apalagi di masa pandemi begini.
ReplyDeleteSukses buat semuanya yaa.
aamiin allohumma aamiin
DeleteKeberadaan digital marketing perlu banget nih dipelajari sama UMKM supaya bisa terus bertahan dan berkembang terutama di masa pandemi seperti sekarang. Kalau hanya memgandalkan penjualan secara konvensional ya bakal susah.
ReplyDeleteSetuju, Mbak
DeleteWah program bagus nih karena masih banyak ukm dan umkm yang kesulitan untuk bisa move ke ranah digital, program ini mengajari umkm/ukm dan mendampingi jadi efektif nih semoga banyak yang bisa terbantu...
ReplyDeleteiya semoga terbaik untuk UMKM
DeleteKemasan menarik itu memang jadi first impression bagi pedagang untuk pembeli ya. Kita kan awalnya liat kemasan dulu, setelah beli baru deh kualitas produk. Apalagi kalau dagangnya via online. Visual jadi nomor 1 dibanding kualitas.
ReplyDeleteSaya juga selalu tertarik kalau kemasan bagus
DeleteDampak pandemi ini bisa menimpa siapa saja ya, para pengusaha pun perlu dibantu agar perekonomian terus berjalan, program PIP bagi UMKM ini semoga bisa membuat para pengusaha survive selama pandemi
ReplyDeleteSemoga ya, Mbak
DeleteBagus banget nih program pendampingannya. Semoga ukm yang mendapatkan pendampingan ini bisa memaksimalkan materi dan waktu pembimbingan yang sudah dirancang oleh penyelenggara
ReplyDeleteiya semoga bisa dimanfaatkan dengan baik
DeleteKeren banget kalau ada acara seperti ini jadi pahlawan era pandemi khusus usaha mikro agar lebih mudah berjualan via online.
ReplyDeletesemoga membantu UMKM, ya
DeleteMenarik sekali nih tema-tema program pendampingannya. Semoga bisa jadi solusi agar para pelaku usaha dapat terus bertahan meski dengan situasi seperti sekarang.
ReplyDeleteaamiin
DeleteIya mbak, krisis monneter tahun 1998 itu yang kerasa menyeramkan banget ya mbak, saat itu saya masih bolak balik bogor semarang unruk menyelesaikan skripsi, dan itu tidak mudah dalam keadaan chaos seperti itu.
ReplyDeleteTahun 2016 juga kita mengalami kriris ekonomi global juga ya mbak, tapi dampaknya gak begitu terasa. Nah tahun ini bertepatan dengan pandemi kita mulai disadarkan bahwa perekonomian kita akan mengalami resesi dalam waktu dekat. Semoga bantuan pelatihan dari PIP ini menjadi angin segar pada pelaku UMKM ya mbak, agar mereka tetap bisa bertahan di tengah gelombang ketrpurukan ekonomi yang tak pasti.
Tetapi, setidaknya pada saat itu UMKM masih bertahan. Sekarang semua kena. Semoga aja bisa bangkit kembali
DeletePelatihan seperti ini sangat penting dan berguna. Apalagi sektor mikro seperti ini. Semoga pemerintah bisa memberikan support untuk pengembangan pelaku bisnis mikro.
ReplyDeletePelatihan ini salah satu bentuk supportnya
DeleteKetika pandemi melanda dan makin banyak orang yang memutuskan untuk melakukan transaksi online, maka pengusaha mikro mau tak mau juga harus menguasai kemampuan digital. Hal ini berkaitan erat dengan pelaksanaan bisnisnya agar bisa terus bergerak grafiknya.
ReplyDeleteiya, Mbak. Supaya bisa tetap bertahan
DeleteWah mantap nih programnya dapat membantu para pelaku UMKM termasuk para pengusaha mikro. Apalagi adanya pelatihan seperti ini memang sangat dibutuhkan.
ReplyDeleteApalagi sekarang sudah era digital
Deletemenurut aku pemerintah udh maksimal dalam membantu unit usaha, baik mikro ataupun makro. Tggal caranya gmna setiap wiraswasta dalam memaksimal fasilitas dan menggali potensi serta mengupgrade ilmu
ReplyDeleteManfaatkan kesempatan yang ada, ya
Delete