Pelatihan Literasi Digital Bagi Pengusaha Ultra Mikro dari Pusat Investasi Pemerintah

By Keke Naima - September 20, 2020

"Pandemi sudah masuk Indonesia, Nak. Kita harus siap-siap, ya. Mungkin ini akan menghantam banyak atau bahkan seluruh sektor. Tidak hanya kesehatan."

Memiliki 2 anak yang sudah memasuki usia remaja, membuat Chi tidak terlalu kesulitan menjelaskan tentang pandemi COVID-19. Mereka sudah bisa mencari informasinya sendiri. Kami tinggal berdiskusi.

Chi juga menceritakan masa di mana pernah merasakan krisis moneter pada tahun 1998. Tentu tidak ingin mengalami lagi. Tetapi, suka atau tidak, pandemi pun datang. Mungkin efeknya bisa lebih besar dan lama dibandingkan saat krismon. 
 
Makanya, meminta anak-anak untuk bersiap diri. Karena di saat ini, Keke dan Nai sedang banyak kegiatan di luar rumah. Sedang asik pula bermain dan nongkrong di coffee shop seperti remaja pada umumnya. Pandemi membuat mereka harus menghentikan kegiatan dan keseruan tersebut selama berbulan-bulan. Mereka masih tetap di rumah aja sampai saat ini.

Adakah hubungan antara berhentinya kebiasaan Keke dan Nai nongkrong di coffee shop terhadap perekonomian Indonesia?

Kalau hanya Keke dan Nai yang berhenti nongkrong, tentu minor banget efeknya. Tetapi, mayoritas masyarakat di dunia saat ini sedang dibatasi aktivitasnya akibat pandemi. Banyak sektor yang terkena hantaman. Perputaran roda ekonomi menjadi terhambat. 

Para pengusaha pun mulai melakukan banyak adaptasi supaya bisa tetap bertahan. Salah satunya adalah memulai memasarkan secara online. Sayangnya, para pelaku usaha mikro masih banyak yang belum memanfaat pemasaran melalui digital.

"Kurangnya pengetahuan dalam memanfaat media sosial secara maksimal, baik dari sisi fotografi produk yang menarik, penulisan caption yang mengundang rasa ingin tahu pembeli, perluasan jangkauan calon pembeli, dan lain sebagainya," ujar Ririn Kadariyah, Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP).
 
Para pelaku usaha mikro memang masih banyak yang menjalankan usahanya secara konvensional. Kurangnya pengetahuan akan literasi digital menjadi salah satu penyebabnya. Padahal pangsa pasar melalu media sosial berpotensi besar. Apalagi, di saat pandemi ini, di mana pergerakan manusia sedang terbatas demi keamanan dan kenyamanan. Belanja online menjadi salah satu aktivitas yang sering dilakukan.

PIP meyakini bahwa perubahan penjualan dari konvensional ke digital merupakan salah satu bentuk adaptasi bagi para UMKM. Karena apabila gagal beradaptasi, maka debitur UMi akan terhambat berkembang. Akibatnya jumlah penduduk yang berada di dalam garis kemiskinan bertambah dan kembali tergantung kepada bantuan sosial (bansos) pemerintah.
 
Mengingat minimnya literasi digital di kalangan pengusaha mikro, tentu butuh pendampingan dan pelatihan. PIP menggandeng Jagoan Indonesia untuk membantu melakukan upgrading metode pemasaran secara online bagi para pengusaha UMi. 

persyaratan bergabung dalam program pelatihan pengusaha ultra mikro

Dias Satria, founder Jagoan Indonesia, mengatakan ada 3 hal yang dilakukan dalam melakukan pengembangan usaha yaitu

  1. Sosial Media Handling - Para pengusaha akan didampingi mentor dan tim untuk melakukan penetrasi melalui Instagram dan marketplace.
  2. Connecting to Marketplace - Membantu memfasilitasi dan mengotimalisasi pembuatan akun marketplace, Google Bussiness, dan lain sebagainya.
  3. Design Packaging - Mengajarkan para pengusaha UMKM untuk membuat kemasan yang menarik agar dapat menunjang penjualan bila dipasarkan secara online.
 
Tanpa adanya kemauan untuk belajar, program pelatihan ini belum tentu berhasil. Hal ini diakui oleh Rofik Purniawati, Rofikves Pemasok Jamur Putih, Semarang. Meskipun tidak mudah melakukan kebiasaan baru, tetapi dengan kemauan belajar yang keras, diharapkan usaha yang dijalankannya dapat menjangkau pangsa pasar yang lebih luas dengan adanya pelatihan ini. 
 
Hal senada juga diungkapkan oleh Yuyun Wahyuni Nadena Hijab, Jogjakarta. "Bisnis kami memang masih skala kecil dengan pasar yang terbatas. Namun, dengan adanya bantuan modal dan pelatihan online ini,  bisnis kami berkembang lebih cepat. Semakin banyak masyarakat yang tahu Nadena Hijab."
 
Hingga Semester I 2020, PIP telah menyalurkan Kredit UMi senilai Rp7.038.961.333.211,- bagi 2.257.021 usaha di 464 kab/kota di 34 provinsi, melalui 43 mitra penyalur (linkage) LKBB berbentuk koperasi, maupun BUMN yang bergerak di bidang jasa keuangan.
 
PIP merupakan unit organisasi non eselon di bidang pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, PIP menerapkan pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dengan memberikan fasilitas pinjaman maksimal Rp 10 juta kepada para pengusaha Ultra Mikro (UMi). Koordinasi dana diberikan kepada debitur yang selama ini tidak dapat mengakses program pembiayaan dari perbankan dan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). 
 
Pembiayaan UMi disalurkan oleh Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dengan pola langsung (one step) atau two step melalui linkage koperasi/lembaga keuangan mikro. Saat ini, lembaga yang menyalurkan antara lain PT Pegadaian (Persero), PT Bahana Artha Ventura, serta PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Sumber pendanaan berasal dari APBD, hibah, serta kerjasana pendanaan dan investasi.

Semoga ini menjadi angin segar bagi para pelaku usaha UMi. Bisa tetap bertahan dan memperluas pangsa pasar di saat pandemi. Untuk informasi lebih lanjut bisa lihat di https://umi.id.

  • Share:

You Might Also Like

67 comments

  1. masih banyak ukm yang belum memanfaatkan digital karena belum tau ilmunya. Nah ini bagus banget diajari & didampinginjadi mereka bisa melebarkan sayap ya lewat IG & market place

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, manfaatkan pandemi sebagai momentum untuk belajar dunia digital

      Delete
    2. harus mau berlekbang ya kalau usahanya mau maju & dikenal banyak orang

      Delete
    3. iya, Paling gak di saat pandemi bisa bertahan

      Delete
  2. Memang ya saat pandemi corona ini marak siapa aja berjualan mulai level rumah tangga hingga menengah :) Kalau skala besar sih rata2 modah udah oke, marketing keren. Nah yang pemula ini butuh dukungan dg berbagai pelatihan2 dan modal juga. Alhadulillaah PIP dan pihak terkait lainnya bisa membantu pelaku usaha sehingga bisa meningkatkan penjualan.

    ReplyDelete
  3. Keren banget program ini ya mbak...
    Memang saat ini, literasi digital sangat dibutuhkan...
    Terutama bagi pengusaha..., untuk mendukung bisnisnya agar lebih berkembang

    ReplyDelete
    Replies
    1. di saat pada di rumah aja, belanja pun banyak yang lewat online

      Delete
  4. Sampai belajar packaging juga ya, Teh. Pasti peserta lebih antusias ikut pelatihan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harus itu, Dah. Saya aja suka tertarik beli kalau packagingnya bagus :)

      Delete
  5. Pengen juga belajar digital marketing deh di PIP aku sedang merintis kelas menulis online mbak bisa untuk nambah ilmu ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah keren, Mbak. Coba aja cari info selengkapnya di wep PIP

      Delete
  6. Senangnya ada kepedulian dari PIP yang menggandeng Jagoan Indonesia pada usaha ultra mikro ini.
    Benar adanya, minimnya literasi digital di kalangan pengusaha mikro, tentu butuh pendampingan dan pelatihan. Semoga program ini bisa membantu melakukan upgrading metode pemasaran secara online bagi para pengusaha UMi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biar para pengusaha mikro bisa meningkatkan bisnisnya

      Delete
  7. Program yang keren nih. Memang pengusaha ultra mikro agak kurang diperhatikan ya, tapi semoga dengan adanya pelatihan literasi digital dan bantuan dari PIP ini usaha mereka makin berkembang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, Mbak. Tentu supaya jangan sampai usahanya gagal

      Delete
  8. Para pelaku usaha mikro memang masih banyak yang menjalankan usahanya secara konvensional, Mbak. Kalau gak memperluas wawasan, bakal kesulitan dapat info penting terkait pelatihan padahal sebenarnya ada saja info-info demikian dan bakal bermanfaat bagi mereka.

    ReplyDelete
  9. Zaman sekarang apalagi ada corona mau gak mau mesti mengubah banyak hal ke digital salah satunya pemasaran produk ya mbak? Kalau dipikir2 malah lbh murah, tapi butuh ketelatenan utk belajar aja sama modal teknologinya #imho
    Semoga banyak pengusaha yang terbantu.

    ReplyDelete
  10. Sepakat banget dengan adanya bantuan modal dan pelatihan online bisa jadi upaya untuk memulai usaha ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup! Para pengusahanya juga harus punya semangat belajar

      Delete
  11. Pandemi ini memang membuat banyak perubahan ya. Terutama di sektor bisnis. Supaya bisa bertahan, mau nggak mau kita harus adaptasi dengan semua perubahan itu. Untung sih kalau pemerintah tanggap dan memberi pelatihan serta bantuan seperti ini.

    ReplyDelete
  12. Semoga para pengusaha ultra mikro ini tetap bertahan ya mbak selama pandemi. Salut buat pemerintah dengan program PIP nya

    ReplyDelete
  13. Kalau memikirkan kapan pandemi ini akan berakhir aku jadi cenut-cenut, Mbak. Pusing dan kayak hopeless gitu. Makanya aku pun sekarang memilih bergerak, biar gak kepikiran terus. Mencoba berbisnis merupakan salah satu caraku untuk membangun optimisme. AKu juga berharap mendapat kesempatan mengikuti pelatihan seperti ini. Apalagi kalau ada yang nambahi modal, hehe, makin semangat pastinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup! Terus semangatya, Mbak. Semoga semakin laris manis usahanya

      Delete
  14. Salut banget sama Pemerintah yang membantu pengusaha kecil dan menengah di tengah badai pandemi.
    Aku rasa masalah ekonomi ini perlu langkah-langkah taktis seperti ini yaa..
    Saling bantu agar roda tetap berputar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salut sama anak-anak kak Myr..
      Asiknya punya anak tuh...kalau sudah besar asik diajakin membahas hal-hal aktual. Kalau ada yang berbeda, orangtua jadi tahu pola pikir anak-anak ini ke arah mana...

      Delete
    2. Iya, karena mereka sudha remaja :)

      Delete
  15. Pendanaan seperti ini memang sangat diperlukan oleh pelaku usaha ultra mikro untuk mendukung usahanya supaya lebih maju lagi.

    ReplyDelete
  16. senangnya kalau anak-anak sudah bisa diajak berdiskusi ya mbak, karena sudah mulai dewasa jadi lebih paham dengan keadaan sekarang

    ReplyDelete
  17. Dengan adanya pelatihan ini, bisa memberikan insight baru bagi pengusaha UMKM ya Mba
    Mantap nih, semoga makin berdaya!

    ReplyDelete
  18. sama mba myra, aku juga inget pandemi ini ky zaman krisis moneter, aku cerita ke anak2 kalau dulu aku dan kakek neneknya masuk ke zaman susah, makan aja cm nasi+ikan asin, mudah2an pandemi ini jg jd pengalaman supaya anak lebih kuat di msa depan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mereka menjadi anak dengan karakter yang tangguh, ya

      Delete
  19. Di masa begini, banyak perubahan yg terjadi. Pastinya kudu bs adaptasi dg hal2 baru yg terjadi. Bagi saya yg jg punya bisnis kecil, kudu bs cari solusi agar usaha terus jalan dan jualan secara online bs jd salah satunya

    ReplyDelete
  20. menarik deh mba acaranya. utk tau info dan bisa ikutan daftarnya kemana ya klo bole tau?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada websitenya di bagian akhir artikel ini, Mbak

      Delete
  21. Semoga UMKM selalu dimudahkan dengan berbagai modal usaha yang dikucurkan oleh pemerintah. Apalagi di masa pandemi gini kk jadi KUR ini jadi solusi.

    ReplyDelete
  22. Pandemi ini memang membawa banyak perubahan ya. Pasti bermanfaat sekali pelatihan literasi digital ini bagi UMKM, krn masih banyak dari mereka yang belum paham dan masih suka konvensional, padahal sekarang semua serba online, pemasaran melalui sosmed juga berpengaruh besar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup! Peluang juga sebetulnya memperluas pangsa pasar

      Delete
  23. Aamiin yaa, semoga Pengusaha UMi makin membukaa diri, dan mengikuti pelatihan dan pendampingan . Salut buat PIP yang menggandeng Jagoan Indonesia untuk membantu melakukan upgrading metode pemasaran secara online bagi para pengusaha UMi. Soale pada butuh banget apalagi di masa pandemi begini.
    Sukses buat semuanya yaa.

    ReplyDelete
  24. Keberadaan digital marketing perlu banget nih dipelajari sama UMKM supaya bisa terus bertahan dan berkembang terutama di masa pandemi seperti sekarang. Kalau hanya memgandalkan penjualan secara konvensional ya bakal susah.

    ReplyDelete
  25. Kemasan menarik itu memang jadi first impression bagi pedagang untuk pembeli ya. Kita kan awalnya liat kemasan dulu, setelah beli baru deh kualitas produk. Apalagi kalau dagangnya via online. Visual jadi nomor 1 dibanding kualitas.

    ReplyDelete
  26. Bagus banget nih program pendampingannya. Semoga ukm yang mendapatkan pendampingan ini bisa memaksimalkan materi dan waktu pembimbingan yang sudah dirancang oleh penyelenggara

    ReplyDelete
  27. Keren banget kalau ada acara seperti ini jadi pahlawan era pandemi khusus usaha mikro agar lebih mudah berjualan via online.

    ReplyDelete
  28. Menarik sekali nih tema-tema program pendampingannya. Semoga bisa jadi solusi agar para pelaku usaha dapat terus bertahan meski dengan situasi seperti sekarang.

    ReplyDelete
  29. Iya mbak, krisis monneter tahun 1998 itu yang kerasa menyeramkan banget ya mbak, saat itu saya masih bolak balik bogor semarang unruk menyelesaikan skripsi, dan itu tidak mudah dalam keadaan chaos seperti itu.

    Tahun 2016 juga kita mengalami kriris ekonomi global juga ya mbak, tapi dampaknya gak begitu terasa. Nah tahun ini bertepatan dengan pandemi kita mulai disadarkan bahwa perekonomian kita akan mengalami resesi dalam waktu dekat. Semoga bantuan pelatihan dari PIP ini menjadi angin segar pada pelaku UMKM ya mbak, agar mereka tetap bisa bertahan di tengah gelombang ketrpurukan ekonomi yang tak pasti.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tetapi, setidaknya pada saat itu UMKM masih bertahan. Sekarang semua kena. Semoga aja bisa bangkit kembali

      Delete
  30. Pelatihan seperti ini sangat penting dan berguna. Apalagi sektor mikro seperti ini. Semoga pemerintah bisa memberikan support untuk pengembangan pelaku bisnis mikro.

    ReplyDelete
  31. Ketika pandemi melanda dan makin banyak orang yang memutuskan untuk melakukan transaksi online, maka pengusaha mikro mau tak mau juga harus menguasai kemampuan digital. Hal ini berkaitan erat dengan pelaksanaan bisnisnya agar bisa terus bergerak grafiknya.

    ReplyDelete
  32. Wah mantap nih programnya dapat membantu para pelaku UMKM termasuk para pengusaha mikro. Apalagi adanya pelatihan seperti ini memang sangat dibutuhkan.

    ReplyDelete
  33. menurut aku pemerintah udh maksimal dalam membantu unit usaha, baik mikro ataupun makro. Tggal caranya gmna setiap wiraswasta dalam memaksimal fasilitas dan menggali potensi serta mengupgrade ilmu

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^