Cara Mengajarkan Anak untuk Berbagi dan Jangan Takut Berkurban

By Keke Naima - July 31, 2019

Cara Mengajarkan Anak untuk Berbagi dan Jangan Takut Berkurban - Insya Allah, sebentar lagi umat Islam akan merayakan Idul Adha. Biasanya anak-anak usia balita hingga SD suka antusias nih menyambut Hari Raya Kurban ini. Anak-anak kan pada umumnya senang dengan binatang. Jadi seneng aja melihat kambing dan sapi di mana-mana.

Tetapi, apakah mereka juga sebetulnya senang berbagi? Mau gak ya mereka diajak untuk berkurban?


Cara Mengajarkan Anak untuk Berbagi dan Jangan Takut Berkurban

Idul Adha memang erat kaitannya dengan semangat berbagi untuk sesama. Bahkan lebih dari itu. Bagi Chi, Idul Adha juga mengajarkan umat Islam untuk taat dan ikhlas.

Chi selalu teringat dengan kisah Nabi Ibrahim yang diuji untuk menyembelih anaknya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Bagaimana sedihnya Nabi Ibrahim dengan perintah tersebut, mengingat Ismail adalah putra yang sudah dinantikan sekian lama.

Keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT yang membuat Nabi Ibrahim mau melakukannya. Ismail pun dengan sabar dan ikhlas menerima keputusan tersebut. Akhirnya, Allah SWT memberi ganjaran berupa domba besar sebagai penggantinya.


Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (QS. Ash-Shaffat[37]: 102)


5 Cara Mengajarkan Anak untuk Mau Berbagi


Berkurban memang erat kaitannya dengan berbagi. Tetapi, sebagai manusia kadang-kadang sulit untuk berbagi. Masih suka banyak itung-itungannya. Kadang-kadang juga suka kurang ikhlas saat berbagi.

Makanya, sebaiknya berbagi memang diajarkan sedini mungkin. Meskipun ada tantangannya sendiri. Biasanya anak kecil rasa memilikinya cukup besar. Tetapi, kalau tidak diajarkan sejak kecil malah nantinya semakin susah untuk mau belajar berbagi dengan sesama.


Orang Tua Memberi Contoh

Anak-anak adalah peniru yang ulung. Mereka ibarat spons yang masih memiliki daya serap kuat. Mereka akan banyak sekali mencontoh apa yang dilihat, terutama dari lingkungan sekitar.

Paling tepat bila orang tua memberikan contoh bagaimana berbagi yang baik. Bagaimana minta izin bila ingin meminta atau meminjam sesuatu. Begitupun saat menerima, biasakan bilang terima kasih.


Jangan Menghakimi

Usia anak-anak, terutama balita, rasa memilikinya sangat tinggi. Seringkali mereka tidak mau berbagi barang yang dimiliki meskipun sudah diminta dengan baik. Jangan langsung menghakimi dan bilang kalau itu artinya pelit. Memang lagi fasenya seperti itu.

Ingatkan dan bujuk saja dengan baik dan pelan-pelan. Bisa jadi gak akan langsung berhasil. Memang harus konsisten mengingatkan supaya mereka paham artinya berbagi.


Jangan Memaksa

Kurang lebih sama dengan menghakimi. Ketika anak masih juga gak mau berbagi, jangan lantas barangnya direbut atau memaksa untuk mau berbagi. Nanti malah anak semakin gak mau berbagi. Ada baiknya juga sesekali ditanya kenapa anak enggan berbagi. Siapa tau ada alasan lain. Mungkin aja anak gak mau berbagi karena tau bila dipinjamkan ke anak lain suka jadi rusak barangnya. Kan ini juga bikin anak jadi sedih.


Berbagi Itu Menyenangkan

Tunjukkan sisi yang menyenangkan dari berbagi. Misalnya, saat bermain bersama. Bila anak-anak mau saling berbagi mainan bisa bikin suasana bermain jadi semakin menyenangkan. Anak-anak pun jadi memiliki banyak teman.


Beri Pujian

Berbagi yang baik itu perbuatan mulia. Gak ada salahnya memberi anak pujian supaya semakin semangat untuk berbagi. Tentunya jelaskan juga kenapa mereka dipuji. Semakin besar usianya juga semakin dijelaskan lagi makna berbagi.


Jangan Takut Berkurban Dompet Dhuafa


Jangan Takut Berkurban Dompet Dhuafa

Bila anak sudah mau berbagi, bisa nih mulai dikenalkan dengan yang namanya berkurban. Ya sebetulnya seperti cerita Chi di awal, anak-anak biasanya antusias saat Hari Raya Kurban karena bisa melihat kambing dan sapi di mana-mana. Bahkan waktu SD, Nai pernah bercerita tentang kisah keluarga kambing saat banyak binatang kurban di sekolahnya.

Anak-anak akan semakin senang kalau salah satu dari kambing atau sapi itu adalah milik mereka. Tetapi, mungkin gak mereka kemudian menangis saat binatangnya disembelih? Ya mungkin banget. Bisa jadi mereka sedih melihat binatang miliknya mati. Bisa juga karena gak rela. Ya itulah kenapa penting menjelaskan kepada anak tentang konsep berbagi. Khususnya pada saat Idul Adha.

Bagaimana suasana Idul Adha di tempat teman-teman? Kalau di sini, biasanya aroma sate kambing menyeruak di mana-mana setelah selesai berkurban. Alhamdulillah, ada aja masyarakat yang diberi kemudahan rezeki dan keikhlasan untuk berkurban.

Tetapi, seringkali juga Chi suka kepikiran dengan daerah lain. Ya, memang suka ada kejadian di mana di satu daerah terjadi penumpukan stok daging kurban. Sedangkan di daerah lain malah sebaliknya. Pengen banget bisa berbagi dengan masyarakat di daerah lain yang kekurangan stok daging kurban.


Sejak tahun 1994, Dompet Dhuafa telah menghadirkan program Tebar Hewan Kurban yang menyebarkan hewan kurban ke berbagai wilayah Indonesia. Tidak hanya dirasakan oleh masyarakat perkotaan, tetapi program ini juga tersebar ke seluruh pelosok desa terpencil.


Dompet Dhuafa memang lembaga filantropi Islam yang bisa dipercaya. Bicara tentang kurban, layanan kurban Dompet Dhuafa pun sudah berjalan lama. Bila kita ikut program Tebar Hewan Kurban, akan ada 5 manfaat yang bisa dirasakan (silakan lihat gambar di atas).

Melihat manfaatnya, udah gak perlu ragu lagi, ya. Pokoknya #JanganTakutBerkurban. Ajarkan juga anak-anak untuk paham makna Idul Adha. Semoga kita semua diberi kemudahan rezeki untuk berkurban. Aamiin.

  • Share:

You Might Also Like

28 comments

  1. Mengajarkan banyak hal kepada anak sedini mungkin salah satunya tentang berbagi. Kalo aku dari hal yang paling simpel, kasih uang ke orang yang nggak mampu, terus memasukkan uang ke kotak amal,dll.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup! Cara mengajarkannya memang dari hal yang simpel dulu

      Delete
  2. Mengajarkan anak berbagi sejak dini memang perlu dilakukan, hal sederhana saja misal di sekolah, berbagi bekal kalau ada temannya yang nggak bawa.
    Itu foto Keke dan Nay waktu kecil, ngemezin banget haha *OOT :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, bener. Berbagi bekal bisa jadi pelajaran awal yang sederhana.
      Hehehe iya. Itu Keke dan Nai waktu kecil :D

      Delete
  3. Qurban ini butuh iman dan financial planning yg cihuy ya Mba
    Jadi pelajaran berbagi juga buat kita semua
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup! Niatannya besar karena harga daging kurban, mungkin gak seberapa bagi yang mampu. Tetapi, memang godaannya suka banyak hehehe

      Delete
  4. Ga berasa bentar lagi Lebaran haji ya, waktunya berbagi dengan berqurban. Ku jadi inget pertama kali an Olip qurbannya, biasa bercerita dan mengajarkan berbagi, nabung dr uang ongkosnya. Kalo diantar jemput Mama, uangnya dipotong buat bayar ojeknya ke Mama, nah itu buat beli embe. Jadi terkenang anaknya ampe sekarang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berkesan banget lah itu, Teh. Semoga terus merasa ringan untik berkurban, ya

      Delete
  5. Anak saya paling sering diajarin berbagi dengan infak di masjid, terus berbagi dengan teman-teman mainnya.
    Sekarang dia Alhamdulillah suka berbagi, dan makin ngeh dengan qurban :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah kalau anak merasa senang bukan terpaksa, ya :)

      Delete
  6. Sepakat banget untuk tidak menghakimi dan juga tak memaksa anak ya mba :) DOmpet Dhuafa emang oke banget

    ReplyDelete
  7. Keren ya inovasi qurban Dompet Dhuafa ini. Bikin distribusi daging qurban hingga ke pelosok negeri. Aku pernah lihat yang timpang soalnya. Yg dapet banyak hingga bersisa bisa sampai sebulanan ada, dan yang gak nerima sama sekali juga bamyak. Semoga nanti merata ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, kasihan kan ya kalau sampai ada yang gak dapat padahal mereka juga seharusnya bisa ikut menikmati

      Delete
  8. Sekarang makin mudah kalau ada niat berkurban. Apalagi buat orang kota yg nggak ngerti apa2 soal kambing & nggak banyak gaul dg tetangga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya, berkurban lewat Dompet Dhuafa gak hanya untuk orang kota yang gak gaul dengan tetangga dan gak paham berkurban. Mereka yang bergaul dan paham pun bagus juga berkurban lewat DD. Bagi saya, lebih menggarisbawahi pendistribusiannya yang merata. Seperti yang saya tulis di sini. Ada beberapa daerah yang malah berlebihan stok dagingnya. Kalau seperti itu memang bagusnya berkurban lewat DD.

      Delete
  9. Saat idul adha jadi tempat buat saya bercerita binatang qurban ke anak juga mengajarkannya berbagi meskipun ia masih kecil dan masih belum mengerti tapi ia antusias sekali memberi makan hewan qurban

    ReplyDelete
    Replies
    1. Termasuk menceritakan kisah nabi Ibrahim dan Ismail, ya :)

      Delete
  10. Jangan takut berqurban, karena berqurban itu termasuk salah satu cara berbagi dan berbagi itu tak akan mengurangi harta kita.... anak-anak sekolah biasanya diajarkan berqurban di sekolah dengan cara iuran dan iuran yang ngumpul nanti dibelikan hewan qurban.....dan bener banget orang tualah yang harus memberikan contoh dan pengertian tentang perlunya qurban bagi umat muslim....

    ReplyDelete
  11. Nah, momen idul adha ini jadi waktu yang tepat untuk mengajarkan berbagi, berkurban. Aku suka bacain kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail ke SID.

    ReplyDelete
  12. Barusan kemarin ada anak kecil yang viral karena berkurban bareng temen temennya aku salut deh semoga semangat berkurban masyarakat Indonesia semakin tinggj

    ReplyDelete
  13. Bener juga ya dengan berkurban ke Dompet Dhuafa selain pahala yang kita dapatkan dari hewan kurbannya itu sendiri tapi juga ikut memberdayakan peternak dan harganya juga lebih murah karena gak bertangan2 ya proses penjualannya melainkan langsung ke peternaknya

    ReplyDelete
  14. Bener banget mengajarkan anak berbagi dari kecil itu bisa melekat sampai dewasa yang menjadikan dirinya itu ga pelit dab ga takut berbagi. Untuk mengajarkan sejarah qurban sih sudah tapi belum dilaksanakan sih.

    ReplyDelete
  15. Boleh juga nih tipsnya dan memang yang utama sebelum mengajarkan anak , orang tua dulu yang harus bisa berikan contoh. Btw bagus juga yah Mbak program berkurban dari dompet dhuafa ini karena manfaatnya tak diragukan lagi.

    ReplyDelete
  16. Bisa jadi ladang pahala sekaligus pembelajaran tentang arti berbagi ya ketika kita mencontohkan perilaku berkurban di saat Idul Adha. Sejak kecil anak-anakku udah sering banget nih melihat proses kurban tadi. Sapi-sapi dan kambing-kambing kurban diparkir di halaman rumahku soalnya :))

    ReplyDelete
  17. Senang karena di sekolah anak juga diajarkan sejak dini soal kurban
    Tinggal menghitung hari nih lebaran kurbannya

    ReplyDelete
  18. Hal yang memang paling bagus adalah sebagai orang tua memberi contoh kepada anak-anak dan setuju banget kalau berbagi itu adalah kegiatan yang menyenangkan mbak. Semoga memberikan yang terbaik dalam kurban tahun ini ya mbak.

    ReplyDelete
  19. Alhamdulillah, masih dipertemukan dengan idhul adha ya mba. Ah ngomongin soal THK dompet dhuafa emang the best sih, aku pernah beberapa kali inkut programnya dan emamg luar biasa mba

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^