Traveling sebelum ujian
- Yay or nay? Oke, sebelum menjawab, Chi mau cerita dulu, ya.
Alhamdulillah, Keke sudah menyelesaikan UNBK beberapa waktu yang lalu. Kira-kira 1 minggu (eh apa 2 minggu, ya? Harus diinget-inget lagi, nih) sebelum UNBK, kami bersenang-senang dulu di mall. Chi ajak Keke dan Nai main di Funworld kemudian lanjut makan siang.
Mereka sih pengennya ke Dufan. Kalau Chi malah pengennya naik gunung lagi kayak 3 tahun lalu. Seminggu sebelum Keke UN SD, kami mendaki gunung Prau. Udah kangen melihat pemandangan hijau hehehe.
Tetapi, untuk saat ini memang belum memungkinkan bagi kami bebas melakukan perjalanan jauh dan lama. Boro-boro melihat yang serba hijau, ke Dufan aja harus bener-bener mikir dulu. Karena pastinya butuh waktu seharian. Padahal di rumah juga ada kakek Keke dan Nai yang sedang terbaring sakit.
Alhamdulillah, Keke sudah menyelesaikan UNBK beberapa waktu yang lalu. Kira-kira 1 minggu (eh apa 2 minggu, ya? Harus diinget-inget lagi, nih) sebelum UNBK, kami bersenang-senang dulu di mall. Chi ajak Keke dan Nai main di Funworld kemudian lanjut makan siang.
Mereka sih pengennya ke Dufan. Kalau Chi malah pengennya naik gunung lagi kayak 3 tahun lalu. Seminggu sebelum Keke UN SD, kami mendaki gunung Prau. Udah kangen melihat pemandangan hijau hehehe.
Tetapi, untuk saat ini memang belum memungkinkan bagi kami bebas melakukan perjalanan jauh dan lama. Boro-boro melihat yang serba hijau, ke Dufan aja harus bener-bener mikir dulu. Karena pastinya butuh waktu seharian. Padahal di rumah juga ada kakek Keke dan Nai yang sedang terbaring sakit.
Awalnya, kami gak pernah ada niatan khusus untuk merencanakan bersenang-senang menjelang ujian. Waktu mendaki gunung Prau, kami merasa waktunya pas aja. Seminggu sebelum ujian nasional kan libur panjang. Pas banget nih buat melakukan perjalanan jauh. Keke juga kami lihat sudah siap menghadapi ujian. Kondisi fisik sedang prima. Jadi deh kami cuzzz berangkat mendaki.
Ternyata asik juga traveling sebelum ujian. Akhirnya hal ini jadi semacam kebiasaan. Tetapi, gak harus juga. Seperti tahun lalu saat Nai menghadapi UN, kami gak kemana-mana. Lagi riweuh beberes rumah. Setahun lalu kan kami baru pindahan.
Sebelum dan Sesudah Ujian
Beri Anak Kepercayaan dan Semangat
Buat anak yang akan masuk ke sekolah negeri, hasil ujian nasional memang bisa sangat menentukan. Apalagi bila memilih sekolah negeri di Jakarta. Sampai tahun lalu, NEM masih sangat berpengaruh untuk bersaing di PPDB.Sejak jauh-jauh hari, Chi udah kasih semangat dan kepercayaan ke anak-anak. Chi terus pantau usaha mereka untuk menghadapi ujian. Kali ini, Keke juga ikutan bimbel. Chi mulai kesulitan kalau harus mengajarkan Keke tanpa bantuan bimbel.Pasrah dan Ikhlas dengan Hasilnya
Kalau anak-anak sudah terlihat berusaha keras menghadapi ujian, langkah selanjutnya adalah belajar untuk pasrah dan ikhlas. Beberapa kali Chi berdiskusi dengan K'Aie. Bagaimana kalau NEM di bawah ekspektasi?Hasil diskusinya masih tetap sama. Meskipun berharap hasilnya memuaskan, tetapi bila sampai terjadi yang sebaliknya tentunya harus belajar menerima. Apalagi kalau anaknya memang sudah terlihat berusaha maksimal untuk belajar.
Malah kalau kondisi memungkinkan, bisa lah jalan-jalan sejenak menjelang ujian. Otak dan badan kan juga butuh refreshing. Biar lebih fresh saat menghadapi ujian gitu, lho.
Traveling ke Thailand, Yuk!
"Jangan-jangan ini pertanda kalau jalan-jalan berikutnya ke Thailand?"
Chi berkata seperti itu saat kami sedang jalan-jalan ke Malaysia bulan Oktober 2018 lalu. Tentu aja Chi bercanda. Gara-garanya selama kami di Malaysia, lebih sering menikmati kuliner Thailand daripada Malaysia.
Iya, memang cuma becanda saat itu. Tetapi, risiko kalau becanda di depan anak adalah bisa ditagih huahahaha. Kadang-kadang Keke mulai minta jalan-jalan ke Thailand. Hmmm ... Chi juga mau sih.
Meskipun belum tau kapan jalan-jalan ke negara Gajah Putih ini, tetapi Chi mulai cari tau apa aja yang menarik di sana. Pastinya kulineran menjadi agenda utama. Cari kuliner yang enak dan halal.
Jadi mikir juga apa enaknya jalan-jalan ke sana menjelang Nai ujian nasional. Masih 2 tahun lagi. Lumayan lah waktunya buat nabung. Sekalian bikin perencanaan yang matang. Termasuk dari mulai keberangkatannya.
Berangkatnya juga pengen pakai Golden Bird. Masih bagian dari Blue Bird Group, tapi bergerak di layanan penyewaan mobil dan limosin. Kendaraannya mulai dari Toyota Avanza hingga Mercedez Benz E-Class.
Kenapa Chi pengen banget cobain Golden Bird? Layanan 24 jam, pengemudi akan menunggu meskipun penerbangan kita tertunda, bebas antrean di bandara, dan lain sebagainya. Jadi ini sih udah berasa kayak naik mobil pribadi yang pakai supir. Asik kan?
Layanan Golden Bird sudah ada di beberapa bandara di Indonesia. Sejak tahun 2014, Golden Bird memang meluncurkan layanan transportasi bandara. Teman-teman berencana mudik menggunakan pesawat terbang? Kalau ingin menggunakan Golden Bird untuk antar jemput, bisa pesan disini ya.
Jadi, teman-teman termasuk yay atau nay kalau traveling sebelum ujian? Kalau Chi termasuk 'yay' selama anak-anak memang sudah terlihat usaha belajarnya.
0 comments
Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^