
Tips dan Resep MPASI untuk Anak - Seberapa besar antuasiasme teman-teman ketika putra/i-nya akan masuk masa MPASI? Pengalaman Chi waktu pertama kali MPASI untuk Keke semangat banget! Banyak buku resep tentang MPASI yang Chi beli. Ya, saat itu Chi belum akrab dengan internet. *Belum jadi blogger juga 😄
Itu cerita sekitar 14 tahun lalu. Sekitar 2 tahun setelah itu, Nai mulai MPASI. Semangatnya tetap sama seperti ketika Keke mulai MPASI. Udah gitu keduanya pun punya selera yang sama. Gak mau bubur instan dan susu formula. Udah berbagai merk dibeli dan dicoba, tetapi selalu ditolak. Beda banget deh kalau sama MPASI buatan bundanya. Mereka akan lahap menyantapnya. Ihiiiyy! 😍
Perbedaannya adalah saat Nai mulai MPASI, Chi mulai internetan walaupun gak sering juga. Seingat Chi saat itu lagi banyak bahasan tentang larangan memberikan gula dan garam pada MPASI. Kemudian ada juga anjuran memberikan MPASI dengan komposisi satu per satu. Misalnya hanya bubur gandum dulu selama 2-3 hari. Kalau gak ada reaksi alergi, buburnya bisa ditambahkan sayur. Begitu terus secara bertahap.
Tapi, Chi kan suka malas ya kayak begitu. Pengennya kalau masak tuh diusahakan komposisinya komplit. Kalaupun nanti timbul reaksi alergi, tinggal konsultasi ke dokter anak. Lagipula dokter anak yang biasa menangani Keke dan Nai sejak lahir juga gak banyak anjuran macam-macam. Kalau untuk gula garam, K'Aie yang meminta untuk tetap dikasih.
"Mana ada rasa makanannya kalau gak dikasih garam? Kasih sedikit aja lah, Bun,"
Karena K'Aie udah ngomong gitu. Chi menurut aja, deh hehehe.
Tips MPASI: Rasanya Harus Enak!
Sabtu, 13 Oktober 2018, Chi bersama beberapa teman dari Indonesian Social Blogpreneur (ISB), hadir di acara #OramiCookingClass dengan tema "Resep MPASI untuk Si Kecil"
WHO merekomendasikan pemberian MPASI dimulai dari usia 6 bulan. Menurut dr. Juwalita Surapsari, Sp. GK, M.Gizi, dokter anak RS Pondok Indah, sebaiknya dilihat juga dari kesiapan anaknya. Beberapa ciri-cici anak mulai siap diberi MPASI adalah sebagai berikut:
- Anak sudah bisa duduk dengan disangga. Ketika didudukkan, kepala anak tidak terkulai
- Ketika melihat ibunya makan, ekspresi anak juga seperti ingin makan, Mulutnya terlihat mengecap-ngecap.
- Anak juga berusaha meraih makanan yang sedang dimakan ibunya
Kenapa MPASI diberikan mulai saat usia 6 bulan? Karena kalori yang ada dalam ASI sudah tidak mencukupi. Anak usia 6 bulan membutuhkan 700 kalori setiap hari. Sedangkan dari ASI hanya 500 kalori. Itulah kenapa butuh MPASI untuk menutupi kekurangannya. Tetapi, ya orang tua juga langsung memaksa anak untuk langsung bisa makan, ya. Usia 6 bulan adalah fase belajar makan. Harus banyak sabar ketika memasuki tahap ini. Jangan sampai pemberian MPASI yang gak tepat malah bikin anak jadi kekurangan gizi.
Anak usia 6 bulan itu ukuran lambungnya masih kecil, sekitar 180cc. Jadi bisa makan sebanyak 3 sdm aja udah bagus. Nanti seiring dengan bertambahnya usia, ukuran lambung semakin besar. Mengenani komposisinya, gak berbeda dengan pola gizi seimbang bagi orang dewasa. Dalam 1 porsi MPASI harus komplit komposisinya.
Dulu, MPASI pertama anak biasanya dimulai dengan mengenalkan buah. Tetapi, dr. Juwalita menyarankan untuk lebih dahulu dikenalkan dengan seraalia (bubur susu). Ada 2 alasan kenapa serealia sebaiknya lebih dahulu dikenalkan, yaitu
- Anak butuh makanan yang padat energi
- Lebih minim risiko alergi
dr. Juwalita juga tidak menyarankan anak dikasih makanan satu per satu. Kalau ini dilakukan, bisa jadi hingga usia 8 bulan malah belum dikenalkan dengan daging. Padahal di usia saat itu, anak sedang membutuhkan zat besi. Jangan sampai anak terkena anemia. Tingkat anemia pada anak di Indonesia masih tinggi, lho.
"MPASI itu harus enak!" tegas dr. Juwalita

Apple Pie Chia Pudding
Ibu yang membuat MPASI juga harus cobain dulu sebelum diberikan kepada anak. Supaya tau enak atau enggak. Tenyata membuat MPASI yang enak juga bisa menghindarkan anak supaya gak jadi picky eater. Bila masih ragu memberikan gula dan garam, bisa diganti alternatif lain misalnya madu, kaldu, atau lainnya.
Waktu memberikan makan juga harus diatur. Jangan memberikan makanan lain menjelang jam makan. Paling tidak 2 jam sebelum makan jangan dikasih makanan lain, termasuk susu. Nanti perut anak sudah kenyang duluan dan akhirnya menolak makan.
Kebiasaan makan anak memang bisa berbeda-beda. Parameter paling sederhana untuk mengetahui apakah anak sehat atau tidak adalah dengan melihat kurva pertumbuhan setiap bulan. Bila masih normal, berarti tidak perlu khawatir.
Anak suka ngemil tidak ada hubungannya dengan kebiasaan dikasih MPASI
yang enak. Ngemil itu karena dikenalkan orang tua. Jadi memang kembali
lagi dengan kebiasan orang tua. Kalau orang tua biasa makan sehat, anak
juga akan mengikuti.
Anak tidak suka nasi juga gak masalah. Karbohidrat kan gak hanya dari nasi. Tetapi, masalah sebetulnya kadang-kadang bukan karena anak gak suka dengan rasa nasi. Anak gak suka dengan teksturnya. Itu karena orang tua terlambat memperkenalkan berbagai tekstur. Ada anak yang kelamaan mengkonsumsi MPASI dengan tekstur yang sangat halus.
Begitupun dengan susu. Kalau anak gak suka dengan susu formula, seperti Keke dan Nai, juga banyak alternatif lain. Turunan susu kan banyak macamnya. Gak apa-apa anak dikasih keju. Kalau Keke dan Nai rutin mengkonsumsi yogurt sejak MPASI. Ternyata menurut dr. Juwalita juga gak masalah.
[Silakan baca: MPASI Rumahan untuk Anak 6 Bulan Harus Diblender?]
Anak tidak suka nasi juga gak masalah. Karbohidrat kan gak hanya dari nasi. Tetapi, masalah sebetulnya kadang-kadang bukan karena anak gak suka dengan rasa nasi. Anak gak suka dengan teksturnya. Itu karena orang tua terlambat memperkenalkan berbagai tekstur. Ada anak yang kelamaan mengkonsumsi MPASI dengan tekstur yang sangat halus.
Begitupun dengan susu. Kalau anak gak suka dengan susu formula, seperti Keke dan Nai, juga banyak alternatif lain. Turunan susu kan banyak macamnya. Gak apa-apa anak dikasih keju. Kalau Keke dan Nai rutin mengkonsumsi yogurt sejak MPASI. Ternyata menurut dr. Juwalita juga gak masalah.
[Silakan baca: MPASI Rumahan untuk Anak 6 Bulan Harus Diblender?]
Resep MPASI: Carrot and Cheese Crackers

Nasi Putih Daging Sapi Edamame, Labu Siam, Saus Tomat, dan Beetroot
Acara ini diadakan di MODENA Experience Centre. Jadi biasanya memang ada acara masak-masaknya. Tetapi, sebelum cooking demo dimulai, Chef Odie Djamil memberikan beberapa tips memasak MPASI.
Chef Odie Djamil mengatakan kalau memasak itu harus tepat. Jangan sampai bahan-bahan yang digunakan sudah berkualitas, tetapi banyak gizi yang terbuang.
Menyimpan MPASI juga sebaiknya jangan kelamaan. Buat hari ini, paling lambat besok habis. Jangan dibiarkan berlama-lama disimpan di freezer. Tempat penyimpanannya juga harus yang bersih dan tertutup rapat. Mencuci bahan-bahan makanan juga sebaiknya di air yang mengalir, buka direndam.
Ada 3 menu yang didemokan oleh chef Odie Djamil, yaitu
- Nasi Putih Daging Sapi Edamame, Labu Siam, Saus Tomat, dan Beetroot
- Apple Pie Chia Pudding
- Carrots and Cheese Crackers

Crackers yang terlihat seperti bakwan sayur 😅
Chi memang lebih menyukai masak daripada baking. Herannya, Nai malah kebalikannya. Tapi, bagus juga, sih. Jadi kalau di rumah saling melengkapi hehehe. Sekalian Chi share aja ya resep Carrots and Cheese Crackers. Supaya bisa dipraktekkan teman-teman.

Carrots and Cheese Crackers
Bahan-bahan:
- 200 gr Wortel (parut)
- 70 gr Keju Cheddar (parut)
- 2 butir Telur
- 4 sdm Rolled Oat (haluskan oat hingga menjadi tepung)
- 3 sdm Almond Powder
- 1 sdm Olive Oil
Cara Membuat:
- Panaskan oven 180 derajat Celcius
- Blanced parutan wortel selama kurang lebih 3 menit, kemudian saring. Keringkan dengan kitchen napkin hingga benar-benar kering
- Masukkan tepung oat, telur, keju, wortel, dan olive oil ke dalam wadah. Aduk rata
- Cetak adonan dnegan ukuran kurang lebih 1/2 cm, kemudian panggang hingga merata
- Tunggu hingga biskuit dingin. Sajikan
38 Comments
Anak bayi saja sudah mengenal rasa makanan enak atau tidak ya. Kayak orang dewasa saja. Makanya harus kasih makanan yang enak dan bergizi buat bayi.
ReplyDeletekarena ASI juga enak rasanya
Deleteini sih kayanya mamanya jg doyan ya :D
ReplyDeleteiya hehehe
Deletewaaaahhhh.... makasih mba sharingnya, resep baru nih kebetulan anakku juga lg MPASI hihihi...
ReplyDeleteSemoga semangat makannya, ya
Deletemakasih sharingnya, ya hrs pinter masak ya kalau hrs enak mah, untungnya anakku selalu habis makanya walau rasa masakanku gak enak banget
ReplyDeletealhamdulillah
DeleteWah. MPASI-nya nampak enak kalo bentuknya cracker gitu. Gak cuma bayi, mamanya kayak aku juga mau. Enaaaak. :D
ReplyDeletebisa makan bareng hehehe
Deletesaya membaca ini dengan khidmat karena anak saya bulan depan InsyaAllah udah mulai MPASI hehe, baru tau deh kalo gula garam sebenernya gpp...
ReplyDeleteIya gak apa-apa, Mbak. Anak saya pun dikasih gulgar untuk MPASInya
DeleteNah iya mbak kenapa crackernya mirip kayak bakwan ya, hahhaha. Aku tuh sering lupa pas jatah makan malah anak-anak udah nyemil duluan, ya udah to nggak jadi makan mereka karena udah kenyang duluan.
ReplyDeletejadi keburu kenyang perutnya
DeleteKalau pakai cara anak dikasih makanan satu per satu pastinya nutrisinya yang masuk akan kurang ya. MPASI memang harus enak gak cuma bergizi aja. Orang dewasa aja makan maunya enak kan masa bayi dikasih makanan gak enak :)
ReplyDeleteyup! Mending langsung dicampur aja
Deleteaku blm berani kasih gulgar mb klo bikin mpasi hehehe tp emang setuju bikin mpasi aku harus cicip dulu
ReplyDeletegak apa-apa, bisa diganti perasa lain
Deletejadi pengen punya bayi lagi dan mencoba resep MPASI hahah.... seru masa MPASI itu
ReplyDeleteiya, ya hehehe
DeleteEnak bangeeet resepnyaaa hehehe. Inget jaman anak-anak masih pada imut dulu hebohnya
ReplyDeleteSama, Mbak. Saya juga jadi ingat masa Keke dan Nai MPASI
DeleteTapi memang menurut dokter2 ahli gizi sebenarnya menu tunggal tu keliru kok mbak. Yg bener ya dicobain semua atau istilahnya menu empat bintang ya? Cuma emang masyarakat suka khawatir aja ada alergi dll.
ReplyDeleteBtw itu resep MPASinya menggoda org dewasa jg hehe
jadi bisa makan bareng hehehe
DeleteHuwaaa menu MPASI ini enak banget gitu, aku yang dewasa jadi pengen bikin heihihie
ReplyDeletemakasih mba buat aku yang masih belajar pengen punya momongan ini.
iya bisa buat dimakan sendiri
DeleteMPASI nya keren banget siik...?
ReplyDeleteBisa-bisa yang makan bukan hanya baby nya...tapi kaka pleus Bapaknya juga ikutan makan.
Enyaakk~
makan aja bersama anak hehehe
DeleteBakwannya sepertinya enak *eh hahahhaaaa....
ReplyDeleteMPASI jaman now udah makin variatif yaaa... jaman dulu aku taunya cuma bubur dikasih ati ayam, telur dan sayuran. :))
sekarang lebih variatif hehehe
DeleteMakasih tipsnya, Teh Chi. Kayaknya oke juga jadi cemilan buat semua keluarga ini mah. Hehehe
ReplyDeletesama-sama
DeleteMenu MPASI kaya gitu mah lahap banget ya makannya hehe,, makasih kak resepnya jadi pengen coba bikin crackernya.
ReplyDeletesama-sama, Mel
DeleteAku mulai kasih gula dan garam kalau usianya ugah setahun, itu juga sedikit. Lebih suka masukin keju sebagai pengganti garam sih. Kalau madu juga untuk anak setahun ke atas baru kukasih. Thank's resepnya Mbak, kayaknya bisa kupraktekin di rumah buat anak2. Yg gede juga doyan kalau berbau keju mah, hihih. Oh ya untuk almond powder bisa diganti apa? Teung terigu biasa aja gpp kali ya? Kan anakku bukan di masa mpasi lagi. :D
ReplyDeleteiya bisa juga diganti sama yang lain
DeleteJadi ingat anakku mbak dia sampai umur 1 tahun susah banget makannya karena mpasinya hambar. Pas mpasinya dikasih garam baru deh mulai doyan makan. Itupun sampai sekarang kalau sama saya dia masih susah makan.
ReplyDeletegaram bisa makanan jadi ada rasa, ya :)
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^