Rencana Melanjutkan Perjalan Tertunda Ke Malang

Rencana Melanjutkan Perjalan Tertunda Ke Malang

Rencana Melanjutkan Perjalan Tertunda Ke Malang - Kriiing!

Handphone K’Aie berbunyi. Gak lama terdengar obrolannya dengan seseorang. Sebetulnya, Chi menguping dengan jelas pembicaraan mereka karena memang sedang duduk di samping K’Aie. Tapi, gak mau menduga-duga.

Setelah selesai menelepon …

K’Aie: “Bun, Ayah ditawarin jadi salah seorang narasumber di Malang.”
Chi: “Kapan?”
K’Aie: “Awal Desember gitu, lah. Sekitar tanggal 9-10 gitu.”
Chi: “Jadi narasumber acara apa?”
K’Aie: “Tentang pecinta alam, Bun. Ada acara tentang pecinta alam di Malang.”
Chi: “Ikuuuuuttt!”

Sebetulnya K’Aie lebih detil menjelaskan tentang acaranya. Tapi, Chi udah agak lupa. Cuma ingat kalau acaranya semacam seminar yang lumayan besar skalanya. Udah keburu antusias pengen ikut, jadi gak inget lagi sama acaranya.

K’Aie gak keberatan Chi dan anak-anak ikut. Kalau kalender akademik berjalan sesuai jadwal, berarti anak-anak udah selesai UAS. Udah santai, dong, karena tinggal tunggu ambil raport.

Rencananya Chi mau nambah sekitar 1-2 hari setelah acara selesai. Jatim Park, Museum Angkut, Batu Night Spectacular, dan lain sebagainya mulai terbayang di benak. Belum lagi segala kulinernya. Udah semangat, deh, buat browsing. Tinggal minta persetujuan K’Aie aja supaya mau cuti.

K’Aie: “Bun, sekalian mendaki Semeru, yuk!”
Chi: “Hah?”

Eyaaampun! Belum juga Chi lontarkan rencana yang ada di kepala malah udah keduluan ma K’Aie. Spontan Chi cuma melongo dengan rencananya. Gak kebayang aja bakal naik gunung lagi dalam waktu dekat.

Chi: “Lha, Ayah bukannya pengen ajak ke Merbabu? Kenapa tiba-tiba jadi Semeru, sih?”
K’Aie: “Mumpung di Malang, Bun. Kan, dekat ma Semeru. Kalau ke Merbabu jauh lagi.”
Chi: “Anak-anak gimana? Emang siap mendaki Semeru?”
K’Aie: “Coba aja ditanya.”

Errrgghhh … Sebetulnya Chi cuma basa-basi ketika nanya tentang anak-anak karena sebetulnya yang belum siap itu Chi sendiri hehehe. Buktinya ketika ditanya ke Keke dia semangat banget. Nai terserah aja. Kalau semua siap, dia juga ikut.

Chi: “Berapa lama bakal mendaki?”
K’Aie: “Semingguan, lah.”
Chi: “Berarti pulang dari mendaki, Keke langsung masuk mess racing school? Apa gak kecapekan?”
K’Aie: “Mudah-mudahan enggak, lah. Yag penting kondisi badan tetap dijaga aja.”

Duh! Buyar, deh, ini rencana jalan-jalan ke Malang. Padahal urusan perjalanan dan menginap selama di Malang aja belum selesai bahasannya udah rencana ke Semeru segala.

K’Aie cerita kalau segala akomodasi udah ditanggung ma panitia. Pokoknya urusan tiket perjalanan dan penginapan beres. Tapi, K’Aie gak tau perjalanannya nanti naik apa. Kemungkinan antara naik kereta atau pesawat. K’Aie juga belum tau bakal menginap di mana.

Chi mengusulkan supaya Chi dan anak-anak dibarengin aja. Tapi, kami bayar tiket dan penginapan sendiri. K’Aie malah mengusulkan cara lain. Katanya mendingan cari sendiri. Siapa tau penginapannya gak cocok buat Chi dan anak-anak. K’Aie juga menyarankan kami untuk naik pesawat aja supaya Chi gak ribet jalan bertiga.

Chi pun mulai mencari berbagai pilihan penginapan dan tiket pesawat. Agak ribet sebetulnya karena carinya terpisah-pisah. Bandingin satu dengan yang lain. Ugh! Coba bisa paketan gitu, kan, enak jadinya.

 
Rencana Melanjutkan Perjalan Tertunda Ke Malang

Ternyata ada paket pesawat hotel Traveloka. Chi coba cek harga paketan ini, diskonnya bisa sampai 20% tanpa kode promo apapun, lho! Seneng banget, deh, Chi sama paketan kayak gini. Udah gak ribet pilihnya, dapat diskon pula.

Singkat cerita, kami batal ke Malang. Pada saat itu terjadi berbagai kejadian alam di Indonesia seperti banjir di Pacitan, erupsi gunung Agung, dan sebagainya. Panitia dan juga peserta banyak yang terjun menjadi tim SAR. Sehingga untuk sementara waktu acara ditunda.

Penundaan acara bukan berarti menghilangkan keinginan untuk ke Malang. Chi masih ingin jalan-jalan di Malang. Museum Angkut, Omah Kayu, Jatim Park, Batu Night Spectacular, dan lain sebagainya sudah terbayang-bayang. Kalau setelah itu K’aie mau lanjut ngajak mendaki, ya, terserah aja. Yang penting tetap jalan-jalan ke Malang.

Terakhir kami ke Malang juga cuma makan sore di Toko Oen aja karena akhirnya malah menginap di Blitar. Belum kesampaian juga menginap di Malang sekeluarga, nih!

Kalau suatu saat bisa ke Malang, bakal pilih paket Traveloka, deh. Mudah dan hemat waktu. Irit pula karena ada diskon, jadi sisa uangnya bisa buat yang lain seperti kulineran. Pembayarannya juga memudahkan karena tersedia berbagai metode pembayaran.

Oke, mulai menyusun rencana lagi, deh. Selain Museum Angkut, Omah Kayu, Jatim Park, Batu Night Spectacular, wisata apa lagi yang asik di Malang? Ceritain, ya!

Post a Comment

3 Comments

  1. Wah seru nich klu sekeluarga naik Gunung.... :) kompak sekali. :)

    Apalagi artikel ini dapat sponsor, tambah asikkk.... :)

    ReplyDelete
  2. Sangat penasaran sama ceritanya nanti waktu ke Malang. Semoga dimudahkan dan bener kesampaian ya.. ikut seneng bacanya..

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^