Ketika anak demam, orang tua mana yang gak khawatir? Sama, Chi pun merasakan hal itu.
Rasanya baru beberapa minggu lalu, Chi nyetatus mengucap rasa syukur kalau ternyata hampir 1,5 tahun terakhir ini Keke dan Nai gak ke dokter. Ya, mungkin mereka pernah 1-2 kali sakit tapi gak sampai harus ke dokter. Alhamdulillah :)
Gak taunya beberapa minggu setelahnya, tepatnya minggu kemarin, Nai demam. Selama 1 minggu lamanya Nai gak masuk sekolah. Kayaknya ini gak masuk sekolah terlama yang pernah dialamin, Nai. Sempat ada kekhawatiran Nai terkena DBD atau Typus karena sepertinya kedua penyakit ini sedang marak.
Menurut beberapa info, demam itu adalah pertanda kalau tubuh sedang berusaha melawan penyakit. Caranya dengan menaikkan suhu tubuh agar virus atau bakteri sulit berkembang. Chi juga biasanya gak langsung bawa anak-anak ke dokter kalau suhu tubuh anak terasa meningkat. Ketika Keke masih bayi, Chi pernah ditegur sama dokter anak. Katanya jangan sebentar-sebentar di bawa ke dokter. Ya, namanya juga dulu belum mengerti hehe jadi ketika anak demam, mikirnya langsung aja ke dokter.
Lalu, bagaimana langkah yang harus dilakukan ketika anak demam?
Ukur suhu tubuh
Obat penurun panas
Tunggu 3x24 jam
Saat Keke dan Nai masih balita, dokter selalu bertanya, "apakah anak-anak ada riwayat kejang?" Karena Keke dan Nai gak ada riwayat kejang, mereka tetap disarankan untuk menunggu hingga 3x24 jam baru dibawa ke dokter, kecuali kalau panasnya sudah di atas 39 derajat. Mungkin kalau ada riwayat kejang, berapapun kenaikan suhu tubuhnya harus lekas dibawa ke dokter, ya.
Minggu lalu, kami tunggu sampai 3x24 jam. Memang biasanya langsung periksa darah kalau sudah 3x24 jam. Tapi kalau dibawa 3x24 jam udah dibawa ke dokter dan demamnya masih dibawah 39 derajat, paling cuma dikasih obat penurun panas.
'Jangan Dibungkus'
Ketika suhu tubuh Nai meninggi, biasanya diawali dengan menggigil dulu karena tangan dan kakinya dingin banget. Kalau ada bagian tubuh yang dingin, boleh lah ditutup sama selimut atau dikasih kaos kaki untuk sementara waktu. Tapi kalau panasnya sudah merata, harus dibuka lagi.
Kompres dengan air hangat
Banyak minum
Minggu lalu, rumah sakit penuh banget. Sepertinya memang lagi musim sakit. Menunggu hasil tes darah juga lumayan lama. Untung aja rumah sakit gak terlalu jauh dari rumah. Sambil menunggu hasil, anak-anak bisa beristirahat di rumah. Iya Keke juga ikut karena gak mau ditinggal. Lega banget ketika tau hasilnya Nai gak perlu dirawat. Dia radang tenggorokan. Sekarang sudah sembuh. Semoga setelah ini, semua baik-baik saja.
Ketika anak demam, usahakan jangan panik. Kalau Chi selalu menggunakan cara di atas. Jaga kesehatan teman-teman dan keluarga juga, ya :)
4 comments
Aku paling degdegan kalo anak yang nomor dua panas, soalnya pernah kejang, mudah2an sih ngga berulang.
ReplyDeletesemoga ya, Mbak
Deletebetul mbaaa..yang penting adalah kita selalu waspada ya
ReplyDeleteyup! :)
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^