Berantem

By Keke Naima - September 24, 2013

Salah satu kekhawatiran Chi ketika punya anak laki-laki adalah tentang berantem. Bullying (walopun yg namanya nge-bully gak selalu berantem, ya), tawuran, dan bentuk kekerasan lainnya bikin Chi suka deg-degan. Sebagai orang tua tentu aja Chi selalu mengingatkan dan berdo'a, tapi biar gimanapun kan kita gak 24 jam mengawasi anak-anak.

Pernah Chi ngobrol sama K'Aie dan beberapa teman, mereka umumnya bilang "Selama masih dalam batas wajar, berantem itu gak apa-apa. Namanya juga anak laki-laki.".Malah salah seorang sahabat pernah bilang yang dia lebih takutin ketika tau dikaruniai anak laki-laki adalah bukan berantem. Justru semakin banyaknya laki-laki yang terlihat 'melambai' terutama di televisi, membuat dia khawatir anak laki-lakinya akan seperti itu.

Bener juga, sih, apa kata sahabat Chi itu. Terlepas dari segala teori apakah laki-laki yang seperti itu karena gen atau pengaruh lingkungan, Chi juga sangat gak ingin Keke akan menjadi seperti itu. Naudzubillah min dzalik ...

Balik lagi ke topik tentang berantem yang paling Chi khawatirin kalau anak sampe berantem sebetulnya sikap orang tua. Kalau Chi perhatiin dari cerita sana-sini, yang ada di sekolah anak-anak ataupun di sekolah lain, suka ada aja orang tua yang terlalu melindungi anaknya. Anaknya 'tersentuh' sedikit sama temannya langsung orang tuanya protes keras karena merasa anaknya di bully tanpa mau tau masalah sebenarnya.

Chi tau gak ada orang tua yang mau anaknya punya masalah, Chi pun termasuk kayak gitu. Tapi kalo dipikir-pikir lagi, untuk beberapa hal sebaiknya anak dibiarkan membereskan masalahnya sendiri. Jangan sedikit-sedikit orang tua ikut campur. Orang tua yang terlalu ikut campur justru gak bikin anak mandiri. Dan kadang ikut campur orang tua juga gak selalu membuat masalah jadi selesai. Malah kadang protesnya orang tua lebih mengerikan, sementara antar anaknya sendiri udah saling akur lagi. Mungkin itu juga yang bikin Chi suka was-was dan berharap jangan sampe Keke berantem sama teman-temannya. Males kalo sampe urusannya sama orang tua yang terlalu protektif. Kecuali kalo udah sampe level tertentu yang memang orang tua harus turun tangan.

Beberapa hari yang lalu, Chi ke sekolah dan ngobrol dengan wali kelas Keke. Dari beberapa obrolan ketauan kalo hari itu Keke mendorong salah seorang temannya, sebut aja namanya X, hingga jatuh dan menangis. X ini badannya lebih tinggi dan lebih besar dari Keke (padahal Keke aja udah tinggi besar), jadi pasti Keke ngedorongnya juga keras kalo X sampe terjatuh. Chi langsung was-was dengernya. Duh! Kok, Keke kayak gitu? Tapi setelah wali kelas cerita permasalahannya, Chi sendiri jadi sempet bingung harus gimana ke Keke *Tadinya udah siap mau ngomel :D

Jadi ceritanya temen Keke yang bernama X ini kalo dia lagi suka dengan seseorang menunjukkan rasa sayangnya dengan mencium. Dan hari ini X keliatannya lagi suka sama Keke jadi berusaha untuk mencium Keke. Keke udah bilang kalo dia gak mau dicium, bahkan Keke terus menghindar setiap kali X berusaha mencium.Tapi berkali-kali Keke menolak dan menghindar, rupanya gak bikin X mengerti. Dia terus aja berusaha mencium Keke yang akhirnya bikin Keke marah trus mendorong X sampe jatuh dan menangis.

Wali kelas Keke bilang kalau sikap Keke sebetulnya bisa dimaklumi. Anak kelas 4 itu umumnya udah banyak yang meninggalkan sikap dan pikiran anak-anaknya. Udah mulai memasuki usia pra remaja. Jadi untuk beberapa hal, seperti misalnya mencium mungkin udah berasa risih untuk beberapa anak. Apalagi X juga anak laki-laki. Bisa jadi Keke semakin risih. Masa laki dicium laki.

Tapi karena Keke mendorong, terlepas dari apa dia salah atau hanya membela diri, wali kelas tetap menasehati Keke. Sementara untuk X juga dikasih tau, kalo sayang sama temen itu boleh tapi gak boleh lagi menunjukkan dengan cara mencium. Baik ke temen laki-laki atau perempuan.

Chi juga bilang ke wali kelas, kalo Keke memang udah mulai risih dipeluk atau dicium di depan umum. Sama orang tuanya sendiri aja dia mulai gak mau diperlakukan seperti kalau di depan umum. Tapi kalo lagi di rumah, sih, tetep aja keluar manjanya :) Jadi, ya, Chi gak heran kalau Keke gak suka dicium sama X. Chi malah jadi bingung untuk negur Keke, karena Keke kan sebelumnya udah beberapa kali nolak dan menghindar cuma X aja gak ngerti-ngerti.

Chi sempet bilang ke Keke kalo X seperti itu lagi, daripada ngedorong mendingan aduin aja ke wali kelas. Tapi Chi mikir juga, apa iya kalo laki-laki itu suka mengadu? Biasanya laki-laki suka ngeberesin dulu masalahnya sendiri? Ngobrol sama K'Aie, malah katanya, "Selama Keke marahnya gak berlebihan. Mungkin sesekali harus seperti itu supaya X ngerti." Duh! Chi sempet bingung, deh.

Selama beberapa hari, Chi sempet rada was-was. Khawatir kalau orang tua X gak terima dan ngajak ribut-ribut. Males banget urusan kayak gitu. Tapi alhamdulillah gak terjadi. Malah udah beberapa hari ini Keke lagi akur banget, tuh, sama X. Kalo denger ceritanya akhir-akhir ini lagi main berdua terus sama X. Tuh, yang namanya anak-anak, mereka cepet akurnya. :)

Chi tanya juga ke Keke, X masih berusaha mencium Keke sejak kejadian itu gak? Keke bilang udah enggak. Tapi kalo ke temen-temen lain, X kadang masih suka cium. Chi juga tanya kalo temen-temen Keke yang lain sebetulnya suka atau enggak dicium X? Keke bilang ada yang gak suka, tapi ada juga yang dia gak tau. Tapi paling kalo dicium, reaksi temen-temennya cuma ngusap-ngusap pipi sambil bilang, "Iiiihhh X!" Gak ada yang marah kayak Keke.

Tapi Chi pikir-pikir lagi kayaknya bener juga apa yang K'Aie bilang. Gak apa-apa lah sesekali nunjukkin rasa marah. Setidaknya Keke sekarang aman dari ciuman, kan? :)

Dan tentang berantem, Chi juga selalu ngingetin Keke supaya :


  1. Sabar, jangan gampang tersulut emosi. 
  2. Jangan pernah main keroyokan. Bermasalah sama satu orang, selesaikan langsung dengan orang tersebut. Syukur-syukur kalo gak sampe pake berantem penyelesaiannya. Dan jangan juga mau terpancing untuk bantu ngeroyok orang lain padahal kita gak punya masalah dengan orang tersebut.

  • Share:

You Might Also Like

46 comments

  1. hahaha...lucu emang ya anak2 itu mbk,tapi kejadian itu wali kelas harus tau lo mbk...apalagi si X,kalo satu anak gpp tapi kalo udah beberapa anak yg diciumin,ini bahaya juga harus segera ditangani dan ortu juga harus tahu. ^^

    ReplyDelete
  2. memang ada saatnya anak dibiarkan selesaikan masalahnya sendiri ya, mbak :)
    hmm,,

    ReplyDelete
  3. kalo saya jadi keke, mungkin gak hanya mendorong mbak, bisa bisa saya tonjok juga, hehe

    maklum, usia 10 tahunan kayak keke memang sudah malas untuk dicium2, tapi mungkin opini ini akan berubah jika yg mencium orang yang disukai sama keke :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwk nanti akan masanya dia suka2an. Nah, bs bikin sy ketar-ketir juga :D

      Delete
  4. tingkah polah dan kelakuan anak2 disekolah sekarnag macem2 ya mir ada yang mengerikan sadis juga ada . akhirnya bisa bw lagi nih :)

    ReplyDelete
  5. Bener juga apa yang dikhawatirkan teman Chi yg takut anaknya meniru kebanci2an.
    Dan mungkin yang perlu diwaspadai adalah tingkah laku si X, takut kebablasan ke yang lain.

    ReplyDelete
  6. Perhatian orang tua itu perlu, namun kebanyakan orang tua malah teradang protektif kepada anaknya.

    ReplyDelete
  7. Kalo aku jadi chi mungkin aku akan kasi saran agar keke tidak terlalu akrab dengan X.. sebagai seorang mantan pekerja sosial profesional yang pernah menangani klien dengan penyimpangan seksual, X itu kok sepertinya punya kecenderungan penyimpangan seksual ya. Hati2 loh Chi karena perilaku penyimpangan seksual itu bisa ditularkan lewat pembiasaan dan rasa permisif yg longgar sejak kecil. Laki2 berantem gak masalah jika memang untuk mempertahankan diri. Tapi jika dia sudah mulai terjerumus ke arah penyimpangan perilaku seksual hadeuuhh... susah deh diobatinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih byk utk sarannya. Sy pertimbangkan, Mbak :)

      Delete
  8. Cerita tentang anak, udah gak lagi, tapi cerita tentang cucu akan bunda paparkan disini. Cucu bunda yang namanya Ayman hampir setiap pulang sekolah ada aja ceritanya tentang temen ceweknya. Ayman bilang: "sebel aku sama si A, B atau C." Trus bunda tanya: "Emangnya kenapa?" Ayman jawab dengan santai: "Katanya aku ganteng, trus dia masa gigit aku sih!" sambil ngasih lihat emang ada tanda merah di bahunya. Trus di BUKKOM-nya Ibu Guru juga bilang, Ayman di gangguin sama anak cewek. Hihihi....ada-ada aja. Cerrita Chi ini bagus juga, agar para ortu selalu mengadakan kontak dengan bu/pak Guru melalui bukkom.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayman emang ganteng jd wajar kl banyak yg naksir :D

      Delete
  9. Iya, anak cowok begitu. Anakku pun pernah berantem. Untung gak sampai parah. Yg lucu, anak-anaknya udah pada baikan, eh emak2nya malah 'perang dingin' berkepanjangan. Hadeuuuh....

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu dia kenapa sy males kl sp org tua ribut :)

      Delete
  10. yeayyy... tante dukung kamu Ke *loh

    Orang tua X juga harus tau itu mak Chi, biar 'membereskan' anaknya, siapa tau memang butuh untuk dibimbing agar tidak terjadi penyimpangan perilaku di kemudian hari. Bisa saja X cuma iseng, tapi kan yg lebih tau secara detail orang tuanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kl urusan org tua X, sy serahkan sm kebijakan sklh :)

      Delete
  11. saya pikir reaksi keola masih wajar asalkan tidak ekstrem sampe melukai X. sesekali anak harus dibiarkan mengungkapkan emosi mereka. Namun itu tentu saja bukan pembenaran agar dia berlaku kekerasan kepada temannya. Anak yang bereaksi dg mendorong atau memukul temannya tidak bisa disalahkan, namun tetap harus mendapat nasihat bahwa mereka tak perlu memukul untuk menghindari perilaku temannya yg tidak menyenangkan.

    ReplyDelete
  12. serem juga kalau ada anak yang sudah kelas 4 tapi masih suka cium-cium pipi temannya. mau sesama jenis atau lawan jenis, tetap saja kok tidak pantes ya. Untunglah Keke-nya sudah punya sikap. hmm..,jadi pelajaran nih buat saya yang punya anak 4

    ReplyDelete
  13. setuju mbak. berantem itu perlu :D

    ReplyDelete
  14. Bener tuh Bund, paling serem ngadepin ortu yg over protektif ama anaknya. Kalo masih dalah batas wajar sih biarin aja, paling ingetin buat enggak mengulangi dan mint amaaf, saling salaman. Namanya anak2 ya bentaran jug audah baikan dan berpelukan. Sebagai ortu sih kita harus bijak ya, enggak udah terbawa emosi. ^^ Tulisan bagus bund ^^

    ReplyDelete
  15. huaaaaaaaaaaa kok si X suka nyium2 cowo??? #geli sendiri

    berarti keke hebat ya dorongannya... ikutan olahraga beladiri keren tuh :D

    ReplyDelete
  16. Haha.. pinter, Ke.
    Membaca alurnya posisi Keke gak bisa di salahkan..
    Ada0ada aja cerita anak-anak ini :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, makanya sy juga akhirnya bingung mau negur Keke :)

      Delete
  17. Anak berantem cepet akurnya mbak. ortunya yg lama akurnya.
    percaya deh. dirumah saya ada 7 anak sebaya. bahkan main dan jatuh sampe berdarah pun langsung main lagi setelah dibantu berdiri temannya. :)

    ReplyDelete
  18. Untung lah Keke bisa memperlihatkan rasa tak sukanya, walau pun dengan sedikit keras. Soalnya teman yg suka cium2 itu akan mengingatnya dengan baik :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, kata Keke skrg temennya gak pernah cium2 dia lagi :)

      Delete
  19. Aaa...diciyum??? Duh, untung Keke bela diri ya :)
    Dulu Aa Dilshad sering banget dibully temannya. Saya sampe minta gurunya turun tangan mendamaikan situasi. Aa sudah menampik, mengelak, bahkan bilang ke gurunya kalau temannya nakal. Tapi temannya tidak kapok juga menganggu Aa. setelah disuruh minta maaf di di depan kelas oleh gurunya, anak itu tidak mengulangi perbuatan nakalnya lagi.

    ReplyDelete
  20. suami saya jg ngomong gt.. anak cowo tuh mending berantem drpd melambai..
    huhu saya sbg ibuny sih mending engga dua2nya deh :D

    ReplyDelete

  21. kadang malah kita sebage orangtua suka gemes pengen samperin anak yang nakal ama anak kita ya...tapi namanya anak2 malah mereka bisa baekan sendiri dan malah bisa lebih akrab dari sebelumnya...good note Chi ;))

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya hehe. Tp kl inget lagi bs jd ribut, mendingan nahan diri :)

      Delete
  22. wahh X kok masih suka cium2 padahal sudah besar ya kls 4 SD... Dukung Keke, memang harus diberitahu dgn tegas si X, mungkin salah satunya dgn mendorong itu supaya X kapok ga cium2 sembarangan lagi.

    ReplyDelete
  23. Setuju sama Ayah Keke, sabaar.. selesaikan dulu dengan dialog dan diplomasi hehehe... kalau gak bisa ya selesaikan dengan cara laki-laki hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah cara yg laki2 itu bikin emaknya deg2an walopun setuju juga sih hehe

      Delete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^