Etika Job Review

By Keke Naima - January 07, 2015

Etika Job Review - Hari Minggu (28/12), Chi datang ke acara Arisan Ilmu KEB di kantor ID Blog Network. Dengan niatan pengen mengurangi ketergantungan sama taxi 'burung biru' (baca: pengiritan) kalau pergi sendirian, Chi pun naik Trans Jakarta ke tempat acara.

Etika Job Review

Berangkat dari rumah mertua - karena lagi nginep disana -, dimulai dengan naik taxi bajaj biru sampe halte busway terdekat. 1 menit... 10 menit... 20 menit... 30 menit... sekian menit berikutnya... Bisnya gak dateng-dateng! Halte yang tadinya sepi banget mulai dipenuhi calon penumpang. Yang tadinya pada sabar menunggu, mulai terdengar menggerutu satu per satu. Sekalinya datang, bis sangat penuh. Chi terpaksa naik karena udah pasti bakal telat.

Penderitaan belum berakhir ternyataaah. Halte dukuh atas, tempat Chi transit penuhnya minta ampun. Banyak yang pengen jalan-jalan ke Ragunan. Antreannya mengular sampe ke jembatan atas. Yang didalam halte udah penuh sesak. Bahkan untuk sekedar keluar dari bis aja susah. Banyak juga yang mulai berteriak, terutama yang bawa anak kecil. Chi juga gak tau gimana ceritanya bisa keluar. Bersyukur aja gak lagi sama anak-anak. Pokok, begitu keluar Chi langsung berniat pulang kembali ke kebiasaan asal, naik taxi! Hahaha


Beberapa Hal Etika Job Review


Oke, segitu dulu curhatnya. Sekarang cerita tentang etika job review, ya. Arisan ilmu kedua yang diselenggarakan oleh KEB kali ini narasumbernya adalah Mak Isnuansa. Blogger yang sudah berpengalaman dalam hal Job Review. Isi blognya kebanyakan job review :D.


Tetap menulis dengan gayamu

Ketika ada tawaran job review, biasanya agency yang menawarkan sudah melihat dulu bagaimana blog kita. Jadi, ketika diminta membuat draft, tetap saja menulis dengan gayamu. Kalau yang biasanya suka bergaya santai, jangan mendadak menjadi formal gayanya ketika menulis review.


'Cerewet' sebelum sepakat

Bolehkah kita cerewet sama klien atau agency? Boleh-boleh aja. Asal, bukan cerewet yang marah-marah, ya. Tapi, banyak bertanyalah sebelum terjadi kesepakatan. Termasuk ketika nanti klien atau agency memberi surat perjanjian kerjasama, kita harus membacanya secara detil. Tanya atau beri masukan kalau dirasa perlu. Jangan langsung ditanda tangan. Karena kalau sudah ditanda tangan, artinya kita sudah sama-sama sepakat dengan perjanjian tersebut. Ada konsekuensi yang akan kita tanggung kalau melanggar kesepakatan.


Jujur dalam postingan

Mak Isnuansa mengatakan ketika menerima job review juga harus jujur dengan apa yang kita tulis. Contoh yang Mak Isnuansa gambarkan adalah apabila kita pernah membuat postingan tentang ketakutan kita ketika naik pesawat. Parno abis ceritanya. Trus, suatu saat dapat job review dari salah satu maskapai. Kira-kira, etis gak sih kalau kemudian kita menulis bahwa naik pesawat itu menyenangkan dan segala puja-puji lainnya? Pembaca yang rutin membaca blog kita pun bisa bingung. 

[Silakan baca: Tentang Review Jujur]


Jangan ambil job review dari produk yang sama dalam waktu bersamaan

Katakanlah saat ini kita sedang bekerja sama dengan salah satu provider, kemudian disaat yang sama mendapat tawaran job review dari provider lain. Gak etis rasanya kalau kita menerima kedua job tersebut dalam waktu bersamaan.

Lain cerita kalau misalnya kita mendapat tawaran dari provider A, kemudian di saat yang hamper bersamaan dapat tawaran juga dari provider B. Selama belum ada kesepakatan dari salah satu pihak, kita masih bisa melakukan negosiasi dan pembicaraan dengan kedua klien itu. Tapi, kalau sudah ada kesepakatan kerjasama dengan salah satu pihak, maka jangan ambil kerjasama dari pihak lain yang jasa/produknya sama. Tunggu dulu sampai kerjasamanya selesai.


Membuat kritikan dalam job review, boleh atau tidak?

Sebagai blogger tentu kita dituntut jujur ketika menulis. Termasuk mereview produk. Boleh aja mengkritik tapi sampaikan dengan santun dan sebisa mungkin juga beri masukan. Nah, kita dituntut belajar deh membedakan kritik dengan cercaan.

Tapi, ada juga brand yang tidak ingin ada kritikan sama sekali. Kalau udah gitu kembali kepada kesepakatan kita dengan pemberi job review. Baca lagi deh tuh poin yang diatas, ‘cerewet’ sebelum sepakat.


Patuh dengan kesepakatan

Setelah terjadi kesepakatan, maka kedua belah pihak wajib patuh dengan kesepakatan yang sudah dibuat. Termasuk ketika harus membuat laporan dari Google Analytic. Iya dong, jangan cuma mau dapet bayarannya tapi trus kita menulis di luar dari yang sudah disepakati.


Membuat label

Ada beberapa pembaca blog yang tidak menyukai postingan iklan walopun ditulis dengan soft sekalipun. Mak Isnuansa menyarankan memang membuat label khusus ketika membuat review. Tapi, kemungkinan ada juga brand yang keberatan postingannya dimasukkan ke dalam label khusus tersebut. Nah, kembali lagi deh ke kesepakatan kita bagaimana dengan klien.


Sabar menunggu bayaran

Biasanya ada perjanjian kapan blogger akan dibayar. Sehari, sebulan, atau bahkan beberapa bulan setelah postingan di publish. Kalau belum jatuh masa pembayaran, sebaiknya jangan nagih-nagih. Misalnya, perjanjiannya akan dibayar sebulan setelah postingan publish, ya jangan baru 20 hari trus kita nagih pembayaran. Pokoknya ikutin aja perjanjiannya seperti apa.

Kesimpulannya, pentingkah mempunyai etika ketika menerima job review? Penting banget! Mau di dunia nyata atau dunia maya, kita tetap harus mempunyai etika. Gak bisa seenak-enaknya.Termasuk ketika mendapatkan job review. Jangan sampai brand atau agency jadi ilfil dan gak mau kasih kita job lagi

Bagaimana dengan kita yang belum pernah mendapatkan job review? Gak ada salahnya untuk tetap belajar etika ketika menulis. Ssstt… ini sih katanya beberapa hal yang bikin kita bisa dapat job review:


    1. Konsisten menulis – kumpulan tulisan di blog kan bisa menjadi semacam portfolio
    2. Rajin share postingan ke beberapa social media
    3. Sederhanakan tampilan blog – jangan yang rame banget, misalnya banyak bling-bling atau widget yang gak perlu
    4. Paling gak kita tau lah berapa page rank, alexa, atau bagaimana melihat laporan google analytic dari blog sendiri

      Jadi, sudah siap mendapat job review? Jangan lupa pelajari etikanya, ya :)

      • Share:

      You Might Also Like

      68 comments

      1. makasiiih postingnya!
        btw aku emang sukaaa banget sama yang bling bling, tapi sekarang diminimalis soalnya ada yang "nyentil" susah dibuka blognya :D

        ReplyDelete
        Replies
        1. widget memang memperberat blog dan bikin pusing yang baca hehe

          Delete
      2. thanks sharingnya mak, kalo menyangkut google analytic, adsense, saya harus berkerut kening mak. Tapi insyaallah mau terus belajar...

        ReplyDelete
        Replies
        1. belajarnya memang kadang harus pelan. Tapi pasti bisa, kok :)

          Delete
      3. Gaya menulis .. nah ini yang bisa bikin orang bingung sama saya. Sy mungkin sepsuintas lalu dikira suka menulis dalam gaya serius padahal tidak selalu juga. Ada kalanya yang menulis dengan gaya yang lebih ceria dan sedikit membanyol, tergantung apa yang ditulislah. Bagaimana .. ya kalo kayak gitu ?

        Oya TFS ya Mak :)

        ReplyDelete
        Replies
        1. Tapi yang penting ciri khasnya masih kelihatan kan, Mak. Orang serius bukan berarti gak bisa becanda. Yang penting sih jangan keluar dari diri sendiri kayaknya

          Delete
      4. wah cerewet ternyata emang perlu ya,,,untungnya aku cerewet hehehe

        ReplyDelete
        Replies
        1. cerewet itu boleh tapi caranya harus beretika ya, Mak

          Delete
      5. Makasih laporannya, mak Chi.. Sip banget..

        ReplyDelete
      6. jangan kapok dong hehehe itu pas momen CFD aja mungkin jadi penuh dan lama

        ReplyDelete
      7. Ya ya ya *manggut-manggut*
        makasih info nya mak Myra

        ReplyDelete
      8. Kalo blog yg sudah pake domain berbayar/masih gratisan ngaruh gak sih mak ke dapet/nggaknya job review??

        ReplyDelete
        Replies
        1. Katanya sih ada pengaruhnya. Sebaiknya pake yang berbayar domainnya :)

          Delete
      9. waah ilmunya berharga banget niiih... walopun belom pernah dapet job review. hehehehe

        makasih mba infonya :)

        ReplyDelete
      10. Makasih sharingnya ya mak Chi..

        ReplyDelete
      11. Saya pernah membaca artikel seorang blogger yang tidak terima dibayar 20 ribu per Job Review. Saya sudah membaca artikelnya, dan saya hargai pendapatnya Adalah hak dia yang tidak menerima harga tersebut. Saya kira setiap blogger punya selera dan standar masing masing. Namun yang tidak bisa saya terima adalah cibirannya terhadap mereka yang menerima job review dengan fe 20 ribu tersebut dan menyamakannya dengan nilai seorang blogger setara 20 ribu rupiah. Blogger 20 ribu rupiah. O please jangan remehkan orang lain

        ReplyDelete
        Replies
        1. Setuju, Mas. Walopun saya pernah beberapakali membaca/mendengar kalau blogger sebaiknya mulai punya standar yang disepakati, tapi memang pada akhirnya urusan fee itu urusan personal. Masing-masing punya standar yang tentu saja dengan pertimbangannya masing-masing. Jadi, sebaiknya saling menghargai :)

          Delete
      12. siaapp untuk mempersiapkan diri dalam menerima order yang siap diberikan kepada saya.

        ReplyDelete
      13. Well noted mak
        Thanks for sharing ^-^

        ReplyDelete
      14. Jadi nggak perlu sungkan untuk cerewet sebelum kerjasama terjadi ya? catet.
        Makasih sharingnya mak Myra, jadi nambah ilmu lagi :)

        ReplyDelete
      15. Makasih tips nya Mak, pengen bisa bikin job review. Banyak belajar dulu

        ReplyDelete
      16. q belum sukses otak atik google analytics mak huhu,padahal uah setahun tapi masih eng ing enggg..gini nih kl belajar otodidak hehe....tfs mak^^

        ReplyDelete
      17. Nice, kemarin udah2 baca2 jg diblog emak2 yg lain..hehe
        tp dibaca2 banyak2 jd nambah banyak belajar jg ya..hihi

        sayang bgt kmrin itu gak sempet dtg :(

        ReplyDelete
      18. Saya juga suka review walaupun bukan demi alasan dibayar. Review film tapi... :P
        Bisa liat di sini: http://movgeeks.blogspot.com/

        kunjungin juga blog personal saya ya: http://glen-tripollo.blogspot.com

        ReplyDelete
      19. Asyik banget ya Mak, bisa ikut arisan ilmu. Pengen banget ikut.... :(
        Tapi syukurlah, teman2 yg ikut mau berbagi seperti ini. Jadi, tetap bisa mengikuti meski dari jauh.
        Keep sharing....

        ReplyDelete
      20. Aku belum pernah dpt JR yang pake tanda tangan segala mak, cuma omong2an lewat email tok

        ReplyDelete
        Replies
        1. insya Allah, suatu saat akan dapat, Mak. Tapi kalau kontrak komik Mak Irit pake yang tanda-tangan, dong :)

          Delete
      21. infonya bermanfaat banget nih. Emang gak enak juga sih kalo nulis review gak jujur.Pasti akan keliatan dibuat-buatnya.

        semoga saya bisa konsisten nulis diblog :-D

        ReplyDelete
      22. belajar konsisten menulis dulu deh hehehe

        ReplyDelete
      23. Terkadang, ada lho beberapa brand yang ga mau nama brandnya terlalu mencolok. Bahkan, brandnya cuma minta 1 paragraf doank buat mention namanya.. Terus, abis itu udah deh.. Cerita lagi :)

        ReplyDelete
        Replies
        1. Mas Aldy lebih banyak pengalaman tentang hal ini, ya :)

          Delete
      24. Blog blink-blink... setuju itu bikin pusing... :)

        ReplyDelete
      25. wah saya sama yang kemaren gak dihubung2i lagi e mbak :v

        ReplyDelete
      26. Menurut saya yang paling susah itu adalah menulis dengan jujur. Agak sulit menulis kritik walaupun dengan soft. Ada saja yang enggak terima. Padahal dari awal sudah perjanjian tulisannya boleh mengandung kritik.

        ReplyDelete
        Replies
        1. setuju. Makanya, saya berhati-hati banget, deh. Apalagi kalau menulis kritik :)

          Delete
      27. Sip ini tipsnya, memang perlu etika dlm mreview. Ijin sedot ilmunya...

        ReplyDelete
      28. Makasih sharingnya maak...semoga job review mampir ke blogku hihihihi

        ReplyDelete
        Replies
        1. Tapi, Mbak Dewi sih dari hasil bukunya aja udah mak nyuss, tuh hehe

          Delete
      29. yeah, kapan ya ada agen yg nawarin gue job? hohoho

        ReplyDelete
      30. Pernah sekali 'ngga jujur'. Bukan boong di tulisan gitu, tapi gitu deh susah jelasinnya hahaha. Trus ngga enak sendiri, trus dinasehatin temenku, nyari duit, nyari duit tapi pakai batasan juga... abis itu kapok lah hahaha harus jujur terus ke depannya :")

        ReplyDelete
      31. Asyik banget belajar sama Mak Is. . .
        Nambah pengetahuan ttg job review.

        Makasih sharingnya, Mbak.

        ReplyDelete
      32. Khusus untuk kalimat pada paragraf terakhir, 'Siapkah menerima Job Review?' -> Siap, Mak Chi! Bagi dunk! Hehe.
        Thanks for sharingnya, Mak, jadi nambah nih ilmunya. :)

        ReplyDelete
        Replies
        1. saya juga mencari yang mau berbagi, Mbak hihihi

          Delete
      33. Seneng bisa dapat banyak ilmu gini. TFS ya mak Chi :)

        ReplyDelete
      34. Selesai.
        huaaa, makin nambah ilmu. soalnya kalau job review saya masih jarang ngelakukan, mbak :D. tapi buat modal ini berguna sekali. makasih banyak , mbak. ;)

        ReplyDelete
        Replies
        1. setidaknya kalau ada job, kita sudah sedikit tahu bagaimana etikanya, ya :)

          Delete
      35. mantaaap sharingnyaaa....banyak rambu-rambu yang harus kita ketahui yaa mak...jadi pengeen ikutan arisan ilmu..moga2 bisa segeraaa nanti pas di tanah air :)

        ReplyDelete
        Replies
        1. semoga kita bisa kopdar kalau Mbak Indah pulang ke tanah air, ya :)

          Delete

      Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

      Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^