Cegah Demam Berdarah dengan 3M dan Vaksin DBD

By Keke Naima - September 05, 2023

Demam berdarah udah ada vaksinnya, lho. Tetapi, sebelum bahas tentang vaksin DBD, mau menceritakan dulu pengalaman terkena penyakit ini.

cegah demam berdarah 3m dan vaksin dbd

Kejadiannya beberapa tahun lalu, Keke dan Nai masih kecil. Saat itu, gak kepikiran kena demam berdarah. Paling kecapean karena lagi mudik. Tau sendiri lha ya kalau mudik, kan, suka banyak aja acara halal bi halal.

Demam selama 3 hari, masuk hari ke-4 udah mulai reda. Badan mulai enakan. Udah mulai bisa beraktivitas ringan. Tapi, masuk hari ke-5 mulai gak enak badan lagi!

K’Aie pun mengajak ke dokter. Singkat cerita, dari hasil lab positif terkena demam berdarah. Dokter langsung menyarankan dirawat. Awalnya Chi sempat menolak. Tetap merasa cuma demam biasa karena kecapean. Apalagi sempat merasa keenakan.

Kemudian, secara singkat dokter menjelaskan tentang siklus tapal kuda. Justru saat demam sudah turun, di situlah masuk fase kritis. Memang belum tentu terjadi hal fatal. Tetapi, bila terjadi sesuatu, bisa lebih cepat diambil tindakan bila pasien sudah dirawat di rumah sakit.

Hati masih tetap keberatan untuk dirawat. Karena kepikiran ma anak-anak, sih. Tapi, agak ngeri-ngeri gimana gitu kalau dengar penjelasan dokter tentang masa kritis. Tentu gak pengen dong sampai terlambat ditangani. Akhirnya Chi pun setuju dirawat di rumah sakit.

Selama dirawat, gak ada demam sama sekali. Tapi, perut Chi sakit luar biasa. Cuma bisa meringkuk menahan rasa sakit. Sekadar pindah posisi pun berasa banget sakitnya. Sampai sempat pecah nangisnya karena gak kuat. Kata dokter salah satu tanda bahaya demam berdarah memang begitu. Duh! Untung Chi gak ngeyel, ya. Akhirnya menurut saran dokter untuk dirawat. Jadi langsung bisa ditangani. Alhamdulillah.


Waspada DBD di Sekitar Kita


penyebab dan cara mengobati demam berdarah

Rabu (31/5) bertempat di Hotel Raffles, Jakarta, Chi hadir di acara bertemakan “Demam Berdarah di Sekitar Kita. #Ayo3MPlusVaksinDBD”. Menurut WHO, Indonesia negara yang paling terdampak demam berdarah. Kasusnya tertinggi di Asia Tenggara.

Anak-anak paling rentan bila sampai terkena demam berdarah dengue. Tetapi, siapapun bisa terkena. Demam berdarah tidak memandang lokasi, usia, gender, dan lain-lain.

Demam berdarah di Indonesia pertama kali ditemukan pada tahun 1968 di Surabaya. Pada saat itu mortality rate (angka kematian) bahkan mencapai 41,3%. Saat ini, angka kematiannya sudah jauh menurun. Tetapi, dengue masih menjadi masalah kesehatan di masyarakat.

Kenapa kita harus sama-sama waspada bila ada demam berdarah di sekitar? Bahkan bila sudah ada yang terkena, biasanya akan dilakukan fogging.

Demam berdarah tidak menular langsung antar manusia. Tetapi, gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang mampu menggigit banyak orang berulang-ulang. Pada saat menggigit, nyamuk akan memasukkan virus ke kulit sehingga akhirnya menyebabkan demam berdarah dengue.

Jangkauan terbang nyamuk bisa sampai beberapa kilometer. Oleh karena itu, sangat memungkinkan bila nyamuk Aedes Aegypti menggigit di satu rumah, akan terbang ke rumah lain. Jangkauannya bisa semakin jauh, bila nyamuknya masuk ke dalam kendaraan.

Awalnya, nyamuk Aedes Aegypti menggigit di pagi dan siang hari. Karena nyamuk ini senang dengan tempat terang. Tetapi, sekarang malam hari pun bisa terang benderang di perkotaan. Nyamuk gak bisa membedakan yang penting terang. Makanya penularannya pun bisa terjadi di malam hari.

Rumah yang bersih gak menjamin tidak terkena demam berdarah. Kita bisa terkena di manapun, misalnya di sekolah, kantor, dan lain sebagainya. Selama tempatnya memang berisiko menjadi perkembangbiakan demam berdarah.


Lakukan 3M Plus untuk Mengantisipasi DBD


dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, mengatakan diharapkan Indonesia menjadi negara tanpa kematian akibat dengue pada tahun 2030. Untuk itu, Pemerintah memiliki Strategi Nasional Penanggulangan dengue 2021-2025, di antaranya adalah

  • Penanganan kasus demam berdarah secara tepat dan efektif
  • Pengawasan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk Aedes Aegypti, yaitu nyamuk yang menjadi vektor atau penyebar virus penyebab demam berdarah
  • Peningkatan kapasitas dan keterlibatan masyarakat dalam pencegahan demam berdarah
  • Peningkatan kualitas data dan informasi tentang demam berdarah
  • Strategi ini juga akan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, masyarakat, dan sektor swasta untuk berpartisipasi dalam program pencegahan dan pengendalian demam berdarah.
  • Mengembangkan studi, riset, dan inovasi pencegahan demam berdarah. Selain menerapkan 3M Plus, inovasi seperti vaksin merupakan langkah tambahan yang penting untuk melindungi masyarakat dari penyakit demam berdarah.

Tentu Pemerintah gak bisa bergerak sendiri. Harus ada partisipasi dari semua pihak, termasuk masyarakat. Kita bisa lakukan 3M Plus untuk mengantisipasi demam berdarah, yaitu

  • Menguras – Kuras semua tempat penampungan air, misalnya bak, vas bunga, ember, dan lainnya secara rutin. Lakukan minimal seminggu sekali.
  • Menutup – Tutup semua tempat yang menampung air agar tidak jadi tempat perkembanganbiakkan nyamuk.
  • Mendaur Ulang – Beberapa sampah/limbah bisa didaur ulang agak kembali memiliki nilai ekonomis. Pastinya jangan sampai membiarkan sampah menumpuk sehingga ada genangan air.

Sedangkan “Plus” yang dimaksud adalah kita bisa melakukan beberapa cara berikut

  • Gunakan lotion anti nyamuk
  • Tutup jendela dan ventilasi menggunakan kawat kasa
  • Rutin bergotong-royong di lingkungan
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk
  • Memelihara ikan yang memakan jentik nyamuk
  • dll


Fase Kritis DBD


Pada saat Pandemi COVID-19, jumlah pasien demam berdarah mengalami penurunan. Tetapi, angka kematian meningkat. Penyebabnya karena telat ditangani. Saat pandemi, ke rumah sakit memang jadi semacam hal yang menakutkan.

Sudah pernah terkena demam berdarah, bukan berarti tidak akan kena lagi. Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang 4 jenis berbeda yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Terkena demam berdarah berulang juga bisa lebih berbahaya dibandingkan yang baru pertama kali mengalami. Risiko pendarahan menjadi lebih tinggi dan berat.

Selama ini, masyarakat mengkhawatirkan trombosit yang turun ketika terkena demam berdarah. Menurut Dr. dr, Anggraini Alam, Sp.A(K), Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis, IDAI, mindset tersebut harus diubah. Bukan penurunan trombosit yang harus dikhawatirkan, tetapi pembuluh darah mengalami kebocoran.

Belum ada satupun dokter yang bisa memastikan pasien akan mengalami kebocoran pembuluh darah atau tidak. Tetapi, bila sampai terjadi biasanya di fase kritis, saat demam mulai turun. Beberapa tanda bahaya yang harus diwaspadai di masa kritis, yaitu


  • Sulit minum
  • Muntah terus
  • Nyeri perut
  • Lemas, ngantuk
  • Pucat, tangan dan kaki lembap
  • Tanda pendarahan (mimisan, muntah darah, buang air besar darah, buang air kecil merah)
  • Kencing berkurang

Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), juga mengatakan kalau anak-anak lebih rentan mengalami kebocoran pembuluh darah. Karena persentase cairan di tubuh anak lebih besar. Oleh karena itu, pengambilan darah pasien dewasa yang terkena demam berdarah biasanya 18-24 jam sekali. Tetapi, pada anak bisa 2-4 jam sekali. Paham banget kalau kemudian banyak orang yang gak tega melihat anaknya diambil darah sesering itu. Tetapi, orangtua juga harus paham tentang risiko yang besar bila bayi atau anak terkena demam berdarah.

Di fase kritis, pasien juga bisa mengalami syok hingga kena ke otak. Demam berdarah menjadi satu-satunya penyakit di mana pasien masih mampu berjalan saat sudah terkena syok.


Pentingnya Vaksinasi DBD


cara mencegah demam berdarah

Pada acara tersebut pasangan artis Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck keduanya pernah terkena demam berdarah, bahkan Ringgo mengalami terkena sampai 2x. Putra kedua mereka pun juga terkena demam berdarah saat pandemi. Usianya masih batita. Tentu menjadi momen yang menakutkan pada saat itu. Untungnya segera ditangani dan dirawat di rumah sakit.

Tidak ingin mengalami lagi, Ringgo dan keluarga, kecuali putra bungsu, melakukan vaksinasi DBD. Putra bungsunya belum divaksin karena vaksin demam berdarah yang ada hanya untuk usia 6-45 tahun.

Vaksin DBD merupakan inovasi untuk melindungi individu dari penyakit dengue. Beberapa tahun ini, beberapa jenis vaksin DBD dikembangkan dan sudah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Masyarakat yang sudah divaksinasi masih bisa terkena demam berdarah. Tetapi, vaksinasi bisa mencegah risiko dirawat inap.

Hasil dari vaksinasi tersebut, tentu sejalan dengan keinginan Pemerintah yang ingin membuat angka kematian menjadi nol untuk demam berdarah di tahun 2030. Tetapi, tetap kita harus menerapkan 3M Plus, ya. Karena cegah demam berdarah lebih baik daripada mengobati. Tetapi, vaksinasi bisa meminimalisir risiko bila sampai terkena demam berdarah.

C-ANPROM/ID/QDE/0141 | Aug 2023

  • Share:

You Might Also Like

70 comments

  1. Ngobrolin penyakit DBD biasa dan DBD Dengue ini ternyata masih banyak masyarakat yang belum paham :) Salah satu pencegahannya adalah dengan giat melakukan 3M supaya nyamuk2 nakal pergi, minimal sisa sedikit2 lah. Jangan kelupaan vaksin DBD juga agar terhindar. Alhamdulillaah di rumahku tidak ada genangan air di bak, ember maupun pot. Alhamdulillaah juga sudah dapat persetujuan dari BPOM jadi aman deh vaksinasinya.

    ReplyDelete
  2. kasus DBD mulai meningkat lagi yaaa di bbrp daerah.
    harus gencar ingatkan untuk 3M.

    dan vaksin DBD jika perlu yah

    ReplyDelete
  3. Yuk, cegah DBD, aku sebenarnya cemas dengan penyakit ini karena mematikan dan memanupulasi dengan pelana kudanya, jadi kalau anak demam langsung deh aku sigap cukupi asupan cairan dan pereda demam

    ReplyDelete
  4. Di rumah, suamiku yang pernah kena DBD...dan itu dah bikin kuatir bangets. Semoga dengan adanya Vaksin DBD yang merupakan inovasi untuk melindungi individu dari penyakit dengue kasus peyakit ini bisa berkurang bahkan terhempaskan.

    ReplyDelete
  5. apa efek samping untuk orang dewasa yang melakukan vaksin demam berdarah dengue dan belum pernah terkena demam berdarah tersebut ?

    ReplyDelete
  6. Teryata demam berdarah sudah ditemukan alama ya mba. Sejak 1986 dan di Jakarta. Tapi sekian lama sejak awal muncul hingga kini masih saja ada yang kena. Makasih remindernya mbaa

    ReplyDelete
  7. Iya nih harus waspada ya mak, apalagi saat cuaca seperti ini nyamuk yang menjadi vektor demam berdarah berkembang sangat cepat dan berpotensi meningkatkan penyebaran penyakit demam berdarah, melihat perkembangannya, ngak cukup hanya melakukan langkah 3M untuk pencegahan tapi juga melakukan vaksin DBD.

    ReplyDelete
  8. Jadi, vaksin demam berdarah yang telah tersedia adalah vaksin dengue tetravalen (TDV) dan pemberian vaksin dengue atau DBD dapat dilakukan pada rentang usia 6-45 tahun. Apalagi jika mereka yang tinggal di area dengan curah hujan tinggi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. perlu juga memang ya kak Aie,
      sehingga dalam pencegahan DBD ini tidak hanya dengan 3M dan pola hidup sehat aja ya, vaksin pun juga diperlukan

      Delete
  9. Alhamdulillah mba Chi nggak ngeyel ya saat itu langsung teratasi dirawat. Pas demam bbrp hari trus dia fasenya turun dulu ya yg bikin ngerasa udah enakan cuma sakit biasa taunya dbd. Di rumah jg pernah mengalami dbd. Anak pertama aku. Smoga sehat2 aja ya smua ke depannya mba Chii

    ReplyDelete
  10. Duh sekarang di rumah lagi banyak banget nyamuk nih, suka ngeri denger musim DBD. Bukan apa2, ini klo kena gak bocah gak dewasa, kudu super hati2 jaganya krn naik turunnya bikin deg2an. Bagus juga ya udah ada vaksinnya jd ga deg2an terus klolg musim DBD

    ReplyDelete
  11. Untuk menghindari DBD, melakukan 3M saja belum komplit. Perlu vaksin nih. Mengingat sekarang musimnya gak karuan, nyamuk makin banyak.

    Beberapa bulan lalu tetanggaku kena, terus selang 2 mingguan temen kantorku juga kena.

    DBD mengintai kita semua.

    ReplyDelete
  12. Demam berdarah termasuk penyakit yang mematikan ya mbak
    Baiknya memang harus dicegah, dengan 3M dan vaksinasi

    ReplyDelete
  13. Aku baru tau loh kalau sekarang juga ada vaksin demam berdarah ini mbak. Ternyata pencegahan demam berdarah sekarang tidak hanya melakukan 3M saja ya, tapi sebisa mungkin juga melakukan vaksin ini ya.

    ReplyDelete
  14. Sejak sekolah sampai sekarang usianya, slogan Tiga M itu terus menerus seingat saya tetap disosialisasikan. Itu menandakan jika begitu pentingnya kita mencegah nyamuk di sekitar. Waspada DBD emang membahayakan soalnya

    ReplyDelete
  15. Pilihan terbaik dengan vaksin demam berdarah agar imun tubuh terlatih untuk melawan penyakit DB

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul ya, mba, selain juga membersihkan agar mencegah nyamuk DBD, kita bagus dengan vaksin. Seneng dengernya sekarang ada vaksin DBD karena penyakit ini berbahaya bisa membawa kematian

      Delete
  16. Nyamuk DBD itu suka tempat bersih. Jadi emang wajib banget buat 3M dan tak lupa karena sekarang ada vaksin, ya ditambah ini biar makin terlindungi kita dan keluarga

    ReplyDelete
  17. Banyak yg salah kaprah ya soal DBD Saya sebelum baca ini masih sempat berpikir tromobosit turun berarti DBD. Padahal justru bukan trombosit turun ya. Yg dikhawatirkan ketika masuk fasedemam turun.. Ya Allah

    ReplyDelete
  18. Sekarang mencegah penyakit demam berdarah, selain melakukan 3 M di lingkungan sekitar kita, juga bisa dengan vaksin, ya.
    Seneng dengernya, semoga dengan 3M dan vaksin DBD, tidak ada lagi yang terjangkit penyakit DBD, ya..

    ReplyDelete
  19. Memahami dan langsung praktek 3M agar mencegah penyakit DBD yang berbahaya.
    Sedih rasanya kalau anak sakit DBD dan harus dirawat karena lemes banget. Dengan pencegahan, tentu akan lebih baik daripada mengobati.

    ReplyDelete
  20. Adanya vaksin DBD tentunya merupakan kabar baik ya buat kita semua. Karena memang demam berdarah sangat berbahaya, dan bisa menyebabkan kematian.

    ReplyDelete
  21. Semua ibu yang anaknya pernah kena DB pasti deg2an banget ya mba. Saya juga ngalamin soalnya. 2x pula..untung terlewati dengan baik. Tapi ga semua orang seberuntung itu. Makanya vaksin dengue penting

    ReplyDelete
  22. Selain awareness yang harus ditingkatkan untuk jaga kebersihan lingkungan, penting juga untuk mendapatkan vaksin DBD ya, Mbak. Semoga nanti ke depannya jadi vaksin wajib buat semua.

    ReplyDelete
  23. Emang gitu mbak DBD tuh demamnya naik turun. Aku pernah mengalami soalnya dan demamnya tuh bener2 gak enak bgt. DBD juga bisa dari lingkuang yg kotor banyak sampah. Alhamdulillah sekarang udah ada vaksinnya ya. Ternyata bisa terjadi lagi ya kalau udah pernah kena. Duh jadi worry juga, bener2 harus menjaga kebersihan.

    ReplyDelete
  24. Baru tahu ada vaksin DBD, Kak. Bayarnya berapa ya? Penting banget nih vaksinasi lengkap biar anak2 tetap sehat dan gak kena DBD atau penyakit lain.

    ReplyDelete
  25. iyaya bentar lagi masuk musim hujan. harus hati-hati nih. apalagi yang di rumahnya ada anak kecil. jadi inget dulu waktu kena DBD sampai harus nginep di rumah sakit

    ReplyDelete
  26. emang lagi wabah ga sih DB tuh, di daerahku udah ada yang kena beberapa, apalagi mulai banyak nyamuk karena emang lagi musim kemarau, mesti lebih waspada ya mba

    ReplyDelete
  27. Aku pernah kena DBD rasanya ngga enak banget ya Allah, kayaknya penyakit yang paling parah kuderita adalah DBD deh, demam nya sampe bikin halusinasi, badan sakit semua, perjuangan juga buat naikin trombosit, Ya Allah kalau inget pas sakit DBD ngga enak banget.

    ReplyDelete
  28. cegah DB memang jangan sampai putus ya kak,
    karena si nyamuk juga kan istilah ada terus,
    sehingga memang bila diperlukan ada baiknya cegah dengan vaksin juga

    ReplyDelete
  29. Informasi yang harus di-share ke bukibuk di lingkungan tempat tinggal nih, bahwa demam berdarah itu bisa dicegah dengan kebiasaan baik 3 M plus waksin DBD. Jadi, gak ada lagi anggota keluarga yg kena DBD.

    ReplyDelete
  30. Jadi lebih tenang setelah tahu kalau penyakit demam berdarah bisa dicegah dengan vaksin selain kita melakukan 3M. Semoga tidak ada lagi yang meninggal karena penyakit DB yaa...

    ReplyDelete
  31. Bulan lalu komplek ku banyak nyamuk, dan ada beberapa anak yang kena DBD. Akhirnya di semprot sekomplek, emng penting banget ya 3M + Vaksinasi ini

    ReplyDelete
  32. salah satu penyakit yang tak bisa dipandang sebelah mata. Salah satu usaha yang biasa saya lakukan disekitar dengan menerapkan 3M eh taunya ada tambahan plus. Terkait vaksin saya baru tau juga nih dari artikel mba, soalnya di zaman saya kecil ngga ada. Semoga kita semua terhindar dari penyakit demam berdarah dan tetap sehat. Salam sehat teman-teman! 😊

    ReplyDelete
  33. Cegah demam berdarah sekarang sudah ada vaksinnya ya wah semakin kuat nih daya tahan tubuh selain itu tentu tidak melupakan untuk mengerjakan 3 M

    ReplyDelete
  34. Alumni DBD hadiiir! Aduh kok alumni banget bahasanya. Masih ingat tahun 2007 silam saat masih duduk di bangku kuliah, saya terpaksa cuti karena penyakit ini. Beberapa pekan dirawat di rumah sakit karena trombosit saat itu menyentuh nilai 10 ribu kurang sedikit. Kuasa Allah saya bangkit dan kembali pulih meski beberapa kali drop di nilai 50 ribu. Masih ingat rasanya bagaimana rasa lemas itu menyertai berpekan-pekan lamanya. Semoga kita mampu memberikan vaksin kepada anak-anak kita dimanapun berada agar terhindar dari penyakit ini

    ReplyDelete
  35. Penyakit karena nyamuk memang ngeri ya mbak. Dulu waktu di Papua takut kena malaria, sekarang begitu pindah ke Bali lalu ke Jawa, jadi takut sama demam berdarah. Ingat anak tetangga yang telat penanganan akhirnya meninggal. Sepertinya harus vaksin ya mbak supaya terhindar dari DBD ini.

    ReplyDelete
  36. Nah, ini edukasi yang perlu masyarakat lebih paham lagi tentang DBD plus. Makin banyak di tempatku juga Chi yang kena DBD, semoga mereka semua makin sadar akan pentingnya vaksin DBD, agar bisa meminimalisir penyakit DBD ini.

    ReplyDelete
  37. Kasus demam berdarah lagi naik nih mba,rumah sakit pada penuh serem banget musim kemarau panjang banyak nyamuk

    ReplyDelete
  38. Baru tau ada Vaksin DBD. Masya Allah senang banget dengan penjelasannya secara rinci. Akhir akhir ini pun di sekitar saya banyak yang kena DBD dari mulai anak kecil sampai dewasa juga kena. Jaga kesehatan biar terus prima insyaAllah. ^_^

    ReplyDelete
  39. Memang benar sih pepatah yang mengatakan bahwa mencegah adalah lebih baik daripada mengobati, di daerahku beberapa bulan lalu banyak banget yang terkena DBD ini :(

    ReplyDelete
  40. Kalau capek tuh makin cepet kerasa gampang sakit dan takutnya memang mengarah ke demam DBD yaa, ka.. Jadi kudu diwaspadai banget. Mencegah menggunakan cara yang benar, yakni dengan 3M dan vaksin.

    ReplyDelete
  41. Kalau mikir mau dirawat di Rumah sakit tuh pasti banyak kepikiran anak2 ya. Aku juga gitu sih, sampe kena tegur dokter gegara ga mau dirawat. Padahal untuk kebaikan kita sendiri ya. Nah apalagi DBD ini, fase kritisnya malah saat demam itu turun. Paling Bagus udah ada vaksinnya sekarang. Setidaknya udah ikhtiar sehat.

    ReplyDelete
  42. Kasus DBD masih sering terjadi di Indonesia. Wah bener bener kudu hati hati banget ya. Terima kasih ya sudah mengingatkan terkait pentingnya mencegah DBD

    ReplyDelete
  43. wahh saya baru tahu kalo ternyata DBD ada vaksinnya yaa?

    kalo sebut penyakit dbd, entah mengapa saya selalu takut karena penyakit ini sangat mematikan, huhuhu

    ReplyDelete
  44. Demam berdarah ini memang sesuatu deh. Sering disepelekan, padahal mematikan. Setiap tahu ada aja yang kena, dan tak sedikit yang meninggal. Padahal penyebabnya udah tahu. Gak cuma kita aja yang harus peduli dan melakukan 3M. Semua harus melakukannya. Sebab bisa jadi orang kena karena kelalaian kita. Semoga nanti pemberian vaksin DBD bisa diwajibkan ya. Biar DBD bisa dicegah.

    ReplyDelete
  45. duh! sekarang DBD sedang mewabah, perlu emang pencegahan dengan 3M dan emang lebih ketat, ngga cuman rumah sendiri tapi seluruh warga, makin baik lagi kalau bisa vaksin DBD ya kak

    ReplyDelete
  46. DBD sekarang lagi merajalela lagi ya, soalnya emang musimnya lagi banyak nyamuk banget plus hawa juga ihhh gerah banget. Harus jaga kesehatan nih terutama buat terhindar dari DBD

    ReplyDelete
  47. iya mbak, DBD gak bisa dianggap sepele ya karena ini taruhannya nyawa. Kadang kita karena awam tidak merasa demam yang tidak turun itu sakit biasa, semacam flu gitu. Sangat mengedukasi artikelnya mbak, semoga banyak yang baca dan tertolong setelah membacanya.

    ReplyDelete
  48. Awal 2022 kami ngalamin nih serangan DBD. Barengan pula kenanya, suami dan anak. Kelabakan banget rasanya. Mereka berdua dirawat dalam satu kamar, aku mendadak jadi suster dengan dua pasien.

    Makanya sekarang beneran jadi lebih waspada, cek-cek genangan air, rutin bersih-bersih agar tak ada sarang nyamuk dll. Yang susah dihindari itu ketika aktivitas di luar rumah. Sepertinya memang perlu ya vaksinasi DBD

    ReplyDelete
  49. mbaaaa, tau nggak, aku duluuu jaman masih SMP tuh kena DBD stadium 3. sakitnya khanmaeenn. pokoknya sekujur badan linu semuaaa, mana kluar darah juga dari hidung.makanya aku hepiii bgt begitu baca info ini. ada vaksin utk DBD yah. insyaAllah bs manfaat bangettt utk masyarakat, aamiinn

    ReplyDelete
  50. Vaksinasi bisa meminimalisir risiko terkena Demam Berdarah...Maka penting karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Perlu sosialisasi pentingnya 3M dan vaksin DBD ini

    ReplyDelete
  51. DBD kalo gak tertolong bisa bahaya lho... bisa nyawa yang menghampiri. Dan memang harus dirawat di RS untuk pasien DBD agar segera ditangani. Jadi inget juga salah satu keluarga saya pernah kena DBD, ngedrop dan terlihat pucat.

    ReplyDelete
  52. Saya lo pernah kena DBD dan opname sebulan lamanya. Subhanallah. Itu yang namanya lemes sampai sekujur tubuh. Panas tinggi dan gak selera makan minum sama sekali. Gak nyangka bakalan mengalami hal ini. Sebulan setelah pulang ke rumah, langsung vaksin DBD. Itu pun dengan proses pemeriksaan darah yang berkelanjutan. Mudah-mudahan pengalaman ini tidak terjadi pada orang lain ya.

    ReplyDelete
  53. Lagi musim DBD kayanya dimana2 ya mbak, terutama menyerang anak-anak sekolah.
    Selain langkah-langkah seperti 3M, yang paling utama imun tubuh harus bener2 dijaga ya.
    Palagi cuaca (khususnya Medan) bentar panas bentar hujan.
    Semoga sehat selalu untuk kita semua ....

    ReplyDelete
  54. kebayang sedihnya jika punya anak balita terkena DB
    Dulu, awal marak DB, banyak banget berita kematian akibat DB
    Untunglah sekarang sudah ada vaksinasinya

    ReplyDelete
  55. Memang bahaya demam berdarah ini ya, Mbak. Makanya ahrus diwaspadai. karena seperti tapal kuda. Dikira demam sudah turun, justru fase itulah yang harus diwaspadai. Terus nyamuk demam berdara ini justru sukanya di tempat bersih, tapi ada potensi membuat sarang. Kayak aquarium, pot air, dan lainnya. Dan Alhamdulillah, sekarang ada vaksinasi DBD.

    ReplyDelete
  56. Demam berdarah merupakan penyakit yang jadi momok para orang tua. Tapi itu dulu, sekarang dengan 3M kita bisa cegah lo... apalagi dilengkapi vaksinasi untuk anak diatas umur 6 tahun. Insyaallah bebas galau deh...

    ReplyDelete
  57. wah ternyata sekarang sudah ada yaa vaksin DBD, apalagi sekarang nih memang apa krn efek perubahan iklim ekstrem ya perasaan tuh nyamuknya kok makin bandel2 deh plus makin banyak hiks

    ReplyDelete
  58. Demam berdarah wajib dicegah
    Dulu selalu memgandalkan 3M, sekarang ditambah dengan vaksin ya mbak
    Jadi makin mantap perlindungannya

    ReplyDelete
  59. Nyamuk pas musim begini memang lagi banyak banget.
    hiks~
    Rasanya gak enak, apalagi nyamuknya bawa penyakit berbahaya seperti DBD begini. Semoga dengan 3M Plus dan vaksin, kita semua bisa memiliki lingkungan yang bersih, sehat, bebas penyakit.

    ReplyDelete
  60. Pengen deh vaksin DBD karena anakku pernah kena berulang, gak sangka kirain sekali kena bisa kebal, ternyata enggak ya. Nah apalagi musim kemarau panjang seperti ini khawatir rentan penyebarannya lagi

    ReplyDelete
  61. 3M ini penting banget ya supaya nyamuk engga datang dan menularkan penyakit DBD

    ReplyDelete
  62. Iya ya, malam pun sekarang terang benderang karena lampu menyala, dan si nyamuk bisa tetap berkeliaran di malam hari. Jadi siang ataupun malam mesti waspada sama gigitan nyamuk ini.
    Untuk berjaga-jaga bila kewaspadaan lengah, bisa vaksin DBD dulu biar tubuh punya penjaga dari dalam

    ReplyDelete
  63. Saya tuh paling musuhan sama nyamuk, gara-gara sejak kecil emang mama saya selalu cerewet masalah digigit nyamuk. Dulu kami sering kena malaria, jadi mama saya selalu ngamuk kalau kami ga peduli sama banyak nyamuk.
    Segala hal yang berkaitan dengan nyamuk, selalu diperhatikan, seperti 3 M tersebut

    ReplyDelete
  64. mbak sepertinya vaksin dbd ini penting ya, menjaga diri nih lebih baik kan ya biar tubuh memiliki daya tahan, soalnya kalau sudah kena sakit ini lumayan banget penyembuhannya

    ReplyDelete
  65. Alhamdulillah gak pernah sakit dbd. Semoga enggak karena diliat dr gejala dan sakitnya itu kayak gak nyaman banget yaa. 🥲

    ReplyDelete
  66. O iya di beberapa desa terdapat komunitas daur sampah. Mereka bisa jadikan sampah yang ada, menjadi barang-barang yang berguna. Saya rasa ini perlu ditingkatkan lagi untuk cegah DBD secara massive

    ReplyDelete
  67. Anakku butuh vaksin nih mbak karena sering kena Demam Berdarah. Usianya 6 tahun dan sering ngamar karena DB. Semoga setelah vaksin jadi gak kena lagi ya. Setidaknya gak sering

    ReplyDelete
  68. syukurlah sekarang sudah ada vaksin dbd yaa. gerakan 3m ini harus selalu dilakukan agar kita terhindar dari nyamuk penyebab dbd

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^