Sehatkan Keluarga, Lewati Pandemi dengan Imunisasi Lengkap

By Keke Naima - April 21, 2022

Sehatkan Keluarga, Lewati Pandemi dengan Imunisasi Lengkap - Maret 2021, mamah pertama kali divaksin Sinovac. Tidak hanya itu, tetapi juga menjadi pengalaman pertama ke area publik selama pandemi. Mamah keluar rumah cuma kalau mau menginap di rumah anaknya. Itu pun dijemput pakai mobil. Jadi gak ketemu sama orang lain. 
 
Sehatkan Keluarga, Lewati Pandemi dengan Imunisasi Lengkap

Saat itu, Chi seneng banget Mamah bisa divaksin. Tapi, ada rasa was-wasnya juga. Rumah sakit sebetulnya bukan tempat teraman untuk didatangi. Nah, ini sekalinya ke tempat publik malah ke rumkit. Lagi pandemi pula. Meskipun tetap prokes, tapi deg-degan juga.

[Silakan baca: Mamah Sudah Divaksin Sinovac]

Chi jadi keponakan yang saat itu masih bayi. Di saat pandemi ini lansia, bayi, dan anak-anak termasuk kelompok rentan. Trus, imunisasinya gimana, ya? Terhambat gak, ya?

Alhamdulillah, imunisasinya tetap berjalan. Adik saya lebih sering memanggil layanan imunisasi yang datang ke rumah. Jadi gak mengalami ketertinggalan. Tapi, bagaimana dengan anak-anak Indonesia lainnya? Apakah ada yang mengalami hambatan proses imunisasi selama pandemi?


Imunisasi Anak di Masa Pandemi

 
mengejar ketertinggalan cakupan vaksinasi

"Vaksin adalah cara paling aman untuk melindungi anak-anak dari penyakit yang mengancam jiwa." ujar Robert Gass, Representatif UNICEF Indonesia.
 
Lebih lanjut Robert Gass mengatakan fakta bahwa sejak diciptakan lebih dari dua ratus tahun lalu, vaksin telah menyelamatkan banyak nyawa daripada inovasi medis lainnya dalam sejarah. Setiap tahun, ada jutaan anak yang dapat dicegah dari tertularnya penyakit seperti difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio.

Sudah ada ratusan negara yang melakukan imunisasi rutin untuk anak. Itu tandanya imunisasi memang terbukti penting, bermanfaat, dan aman. Tidak perlu khawatir dengan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) karena umumnya ringan dan sementara.
 
Pekan Imunisasi Dunia (PID) tahun ini mengusung tema “Long Life for All - Sehatkan Keluarga, Lewati Pandemi dengan Imunisasi Lengkap”. Kementerian Kesehatan dan GlaxoSmithKline (GSK) Indonesia, perusahaan kesehatan global pada Senin, 18 April 2022 di Jakarta, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap memberikan imunisasi secara rutin kepada anak meskipun kita masih berada di situasi pandemi.


Lebih Baik Kebal Secara Alami (Sakit) atau Imunisasi? 

cara kerja vaksin
Sumber: https://www.who.int/news-room/feature-stories/detail/how-do-vaccines-work


"Anak sehat-sehat aja sampai sekarang. Padahal dia gak divaksin sama sekali."

Salah seorang teman pernah bilang gak mau memvaksinasi anaknya. Apalagi selama ini juga sehat-sehat aja.
 
Ya, semua orangtua menginginkan anaknya selalu sehat. Karena dengan sehat, tumbuh kembangnya bisa optimal. Anak pun bisa berprestasi. 
 
Apakah anak bisa tetap sehat seterusnya bila tidak divaksinasi?
 
Menurut Dokter Spesialis Anak, Prof. DR. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) bisa aja terjadi. Kemungkinan anak tersebut mendapatkan perlindungan kesehatan dari sekitarnya. Tetapi, bila kemudian berada di lingkungan yang herd immunitynya belum tercapai, anak pun bisa terpapar sakit.
 
Seperti gambar di atas, imunisasi mampu memproteksi tubuh anak. Tetapi, semakin banyak yang diimunisasi, maka kekebalan imunitas akan terbentuk. Anak-anak yang belum diimunisasi pun bisa terlindungi.

Sebaiknya memang mendapatkan kekebalan dari imunisasi karena risiko kematiannya lebih kecil. Kurang lebih sama seperti kondisi pandemi saat ini. Masyarakat yang belum divaksin berisiko bergejala ringan hingga berat bila belum divaksinasi.

Tentu sebagai orangtua gak mau mengambil risiko itu, kan? Oleh karenanya sebaiknya beri anak hak untuk sehat dengan cara diimunisasi.


Pencapaian Cakupan Imunisasi Menurun Saat Pandemi COVID-19 

tantangan program imunisasi di indonesia

Ada berbagai tantangan program imunisasi di Indonesia. Pandemi yang terjadi selama lebih dari 2 tahun ini menjadi tambahan tantangan bagi para tenaga kesehatan dalam memenuhi cakupan vaksinasi.

Sebetulnya bisa dipahami bila orangtua menunda imunisasi anaknya. Bukan karena gak mendukung, tetapi ada kekhawatiran akan terpapar COVID-19. Apalagi bayi dan anak termasuk kelompok rentan.

Akibatnya selama 2 tahun terakhir ini, layanan imunisasi mengalami penurunan. Banyak fasilitas pelayanan imunisasi yang terdampak. Secara global, WHO merilis ada 23 juta anak di bawah usia 1 tahun yang tidak menerima imunisasi dasar pada tahun 2021. Sedangkan di Indonesia berdasarkan laporan dari Kementrian Kesehatan RI dan UNICEF, capaian imunisasi dasar lengkap baru mencapai 58,4% dari target 79.1% per Oktober 2021.

Penurunan cakupan vaksinasi tidak bisa dianggap sepele. Indonesia bisa mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) dari Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Berbagai penyakit yang tadinya sudah bisa diredam karena sudah tercipta kekebalan imunitas, mulai bermunculan karena cakupan vaksinasi menurun.


Mengejar Ketertinggalan Imunisasi Dasar Anak 

jadwal imunisasi dasar anak rekomendasi idai

Menurut Prof. DR. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) ketertinggalan imunisasi dasar masih bisa dikejar. Gak perlu diulang dari awal. Cukup lengkapi saja yang masih kurang. 

Mengejar ketertinggalan bisa dengan cara pemberian imunisasi sekaligus. Tetapi, bisa juga dicicil bila orangtua gak tega. Meskipun sebetulnya tetap aman bila diberikan sekaligus.

Saat ini posyandu sudah dibuka. Tetapi, untuk mengejar ketertinggalan, sebaiknya jangan hanya menunggu posyandu, ya. Karena hanya dibuka sebulan sekali. Bisa lakukan imunisasi di Puskesmas atau layanan kesehatan lainnya. 
 
imunisasi dasar anak
Nai waktu kecil seneng banget setiap abis diimunisasi karena bisa pasang plester keren di tangannya 


Anak yang sehat perlu diimunisasi. Tetapi, perlu dilihat juga kondisinya. Apakah saat ini sedang tidak sehat? Sedang mengkonsumsi obat-obat tertentu yang bisa menurunkan daya tahan tubuh? Sebaiknya memang ditunda. Untuk lebih yakin memang sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter.

Begitupun bila anak sedang/pernah kontak erat dengan yang terpapar COVID-19. Harus dilihat dulu kondisinya selama 2 minggu. Karena bisa saja ikut terpapar. 


Komitmen GlaxoSmithKline Indonesia untuk Terus Mendukung Upaya Pemerintah Dalam Membangun dan Memelihara Kesehatan Masyarakat 

 
peranan gsk dalam mendukung pemenuhan imunisasi dasar

dr. Deliana Permatasari, Vaccine Medical Director GSK Indonesia, “kolaborasi public dan private dalam upaya untuk menyampaikan informasi ilmiah kepada petugas kesehatan dan juga masyarakat umum terkait imunisasi harus terus dilakukan agar dapat mempercepat cakupan imunisasi lengkap terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) diantaranya seperti Difteri Tetanus Pertussis, Rotavirus, dan Pneumokokus”.
 
Berbagai masalah kesehatan, termasuk cakupan vaksinasi, memang bisa diselesaikan bila saling bekerjasama. Kemenkes saat ini mengembangkan Kemitraan Pentahelix, yaitu
 
  1. Kerjasama antar pemerintah pusat dan daerah, melibatkan institusi kesehatan dan non-kesehatan
  2. Melibatkan unsur pendidikan (akademisi)
  3. Melibatkan private sector melalui peranan kemitraan swasta, misalnya dengan GSK
  4. Melibatkan masyarakat sipil seperti IDAI, NGO, dan lainnya
  5. Melibatkan media massa dan blogger
 
Kemitraan Pentahelix ini dilakukan dengan pendekatan Demand Creation, yaitu
 
  1. Aku Tahu - Perbanyak mencari informasi dari sumber yang dapat dipercaya
  2. Aku Mau - Mulai mengakses layanan kesehatan bukan karena keterpaksaan. Tetapi, karena kesadaran
  3. Aku Mampu - Mulai mengajak dan mempengaruhi orang lain untuk melakukan hal sama
  
Jadi, sudah cek buku KIA belum? Yuk segera dikejar cakupan imunisasinya bila masih tertinggal. Agar keluarga Indonesia bisa sehat melewati pandemi dengan imunisasi lengkap.

pekan imunisasi dunia
Kerja sama antar pemerintah pusat dan daerah dengan melibatkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), PKK, dan Kementerian Desa Melibatkan unsur pendidikan Melibatkan private sector yakni peranan kemitraan swasta Melibatkan organisasi masyarakat sipil seperti organisasi profesi, NGO maupun LSM Menggunakan media massa untuk mencapai imunisasi lengkap pada anak dan balita

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Angka Imunisasi Dasar Anak Menurun Selama Pandemi, Begini Strategi Pemerintah", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/19/133100623/angka-imunisasi-dasar-anak-menurun-selama-pandemi-begini-strategi?page=all.
Penulis : Zintan Prihatini
Editor : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Kerja sama antar pemerintah pusat dan daerah dengan melibatkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), PKK, dan Kementerian Desa Melibatkan unsur pendidikan Melibatkan private sector yakni peranan kemitraan swasta Melibatkan organisasi masyarakat sipil seperti organisasi profesi, NGO maupun LSM Menggunakan media massa untuk mencapai imunisasi lengkap pada anak dan balita

  • Share:

You Might Also Like

71 comments

  1. setidaknya imunisasi dasar bisa diberikan pada anak sebagai upaya dan ikhtiar untuk melindungi anak-anak ya

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah sudah lengkap vaksinnya. Abis ini udah ga pandemi lagi, ya? Aamiin..

    ReplyDelete
  3. Beberapa kali memang suka berpikir tentang bahasan ini "Lebih Baik Kebal Secara Alami (Sakit) atau Imunisasi?"

    Setelah baca tulisan ini jadi paham dan make sense banget. Sangat amat related dengan kondisi yang berkembang. Jika ditarik lebih jauh, Pandemi ini ternyata juga membuat Kita jadi semakin aware dan lebih mengerti banyak hal.

    Benar memang, segala sesuatu pasti ada positif negatifnya sendiri

    Thanks for sharing Mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup! Setiap kejadian akan selalu ada 2 sisinya

      Delete
  4. Kayesa kemarin sempet terhambat teh proses imunisasinya selama pandemi itu. Karena mau imunisasi tapi ada perasaan takut gitu bawannya ke klinik. Selain itu, posyandu jadi jarang buka karena pandemi terus bidannya ada yang sibuk juga ksih vaksin ke masyarakat. Jadi terhambat. Tapi allhamdulilahnya itu bisa aku kejar biar lengkap. Jadi sekali imunisasi langsung nambah varian jnis imunisasinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah udah tuntas PR imunisasinya, ya

      Delete
  5. Nai kecilnya imuuut:). Benar nih gara-gara pandemi jadi turun cakupan imunisasi, tetangga aja ada yang menunda anaknya diimunisasi. Semoga dengan segala program untuk upaya meningkatkan cakupan imunisasi bisa tercapai lagi herd community

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena khawatir terpapar kalau keluar rumah. Alhamdulillah sekarang mulai gerak lagi kegiatan imunisasi

      Delete
  6. Ngga akan pernah habis nih pro kontra imunisasi. Padahal imunisasi ini juga sebagai salah satu bentuk sayang kita pada anak-anak sebagai pencegahan dan proteksi. Harus rajin2 cek buku KIA hehe.
    Alhamdulillah nih anak-anakku udah lengkap bahkan udah Sinovac 2x juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya sampai kapanpun akan tetap ada yang antivaks. Saya sih abaikan aja. Tetap mengimunisasi anak :D

      Delete
  7. Iya selama pandemi, kegiatan posyandu di tempat saya juga dihentikan, jadinya ibu-ibu yang punya balita nggak bisa dapat imunisasi secara gratis. Akhirnya banyak yang terlambat, yang sudah sadar sih langsung pergi ke tempat praktik bidan, membayar 30 sudah bisa dapat imunisasi. Yang sayang duitnya, memilih nggak usah imunisasi dulu.

    Ternyata ketertinggalannya bisa di rapel ya, diberikan sekaligus. Jadinya bisa disuntik lengan kanan kiri dong ya.

    ReplyDelete
  8. Seneng yaa denger orangtua sudah divaksin, aku pun. Dan ini baru dosis pertama.

    Btw, rernyata imunisasi anak bisa dirapel sekaligus ya, Teh. Aku malah baru tau. Ini Wildan juga masih kurang imunisasinya, nih.

    ReplyDelete
  9. Alhamdulillah kami keluarga termasuk yang rajin vaksin sedari bayi, jadi turun temurun memberitahukan akan pentingnya imunisasi buat kesehatan keluarga. Sampai pandemi pun vaksin anjuran pemerintah sampe booster udah dilakukan.
    Semoga ikhtiar kita untuk sehat diberkahi , dan alhamdulillah kami pun sehat2 semuanya.
    Btw sehat selalu buat keluarga chi

    ReplyDelete
  10. Melengkapi imunisasi anak emang butuh komitmen dari ortu juga ya..kadang karena kesibukan gak sempat.. Jadi harus diusahakan banget sama para ortu agar vaksin anak2nya lengkap biar terhindar dari berbagai penyakit yang makin ajaib

    ReplyDelete
  11. Keponakanku tuh, imunisasinya sempet ketinggalan gegara covid. Sekarang setelah kondisi membaik, mau dikejar biar imunisasinya lengkap

    ReplyDelete
  12. Imunisasi adalah salah satu cara untuk menyelamatkan anak anak dari penyakit berbahaya bagi mereka. Apalagi pemerintah sudah mengratiskan imunisasi dasar dan ini juga sudah masuk program nasional. Jadi jangan sampe kelewatan ya kak

    ReplyDelete
  13. Sebagai calon orang tua nantinya, penting sih tahu manfaat imunisasi supaya anak-anak bisa tetap terjaga imunnya. Apalagi sekarang ini lagi masa-masa korona ya kak. Imunisasi hingga vaksin itu wajib diketahui

    ReplyDelete
  14. Kemarin pas pandemi lagi ramai, aku juga tetep nemenin keponakan bayi buat imunisasi. Ditunda pun paling karena anaknya kurang sehat aja. Alhamdulillah lengkap untuk yang setahun ini. Kan imunisasi itu hak anak. Jadi orang tua dan sekitarnya kudu peduli

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah tetap terpenuhi imunisasinya meskipun sedang pandemi

      Delete
  15. Sekarang fasilitas untuk imunisasi untuk anak juga sangat memadai ya mak Chi. Bahkan di pelosok saja banyak fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan vaksin berbagai macam

    ReplyDelete
  16. Aku setuju sekali nih, anak-anak tuh harus mendapatkan imunisasi lengkap. Apalagi sekarang inikan lagi pandemi ya, jadi harus dukung nih usaha Kementerian untuk menyukseskan imunisasi anak secara lengkap

    ReplyDelete
  17. Imunisasi emang penting banget ya
    Kalau kupikir2 ya imunisasi emang hak anak yang jgn sampai ga dikasih

    ReplyDelete
  18. Penting banget memang ya imunisasi lengkap ini. Untuk kesehatan dan ketahanan tubuh anak. Gak hanya di masa saat ini, tetapi juga untuk di masa depannya. Tanpa imunisasi lengkap, riskan banget deh kesehatan anak. Semoga para antivaks bisa segera menyadari hal ini. Toh vaksin sudah terbukti aman, halal, dan bermanfaat.

    ReplyDelete
  19. Sangat setuju sama mbak Myra. Aku merasa bahwa imunisasi tuh salah satu bentuk cinta orang tua kepada anak. Jadi ya memang harus diusahakan dan dikejar ginanapun caranya.

    ReplyDelete
  20. Imunisasi maupun vaksinasi itu penting kok. Karena kita tidak pernah tau lingkungan baru nantinya seperti apa. Maka dari itu, penting untuk membentengi diri yaitu dengan cara vaksinasi.

    ReplyDelete
  21. Kalaupun si kecil belum komplit imunisasainya kita sebagai orangtua nggak perlu khawatir. KArena kita masih punya kesempatan untuk melengkapinya.

    ReplyDelete
  22. Pernah denger kayak gini dari antivaks "Anak sehat-sehat aja sampai sekarang. Padahal dia gak divaksin sama sekali."
    Duh, padahal ya karena anak di sekitarnya divaksin, coba kalau dia pergi ke daerah yang anaknya ga divaksin..ya Wallahualam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup! anak-anak yang udah divaksin yang membentengi

      Delete
  23. Hihi... Nai kecil lucu. Seneng diimunisasi karena dipasang plester keren. Bukan karena dapat bubur kacang ijo ya? :)) Insya Allah anak-anak Indonesia sehat dan cerdas.

    ReplyDelete
  24. Ya Allah Mbak Myraa....aku kenapa malah salah fokus sama foto Nai yang masih kecil yang seneng dipasang plester ya. Time flies ya mbak. Sekarang anak-anak kita dah abege.

    ReplyDelete
  25. Saya belum sempat vaksin dosis 3, pas lagi ada vaksin di kantor, saya malah kena covid. dan sampai sekarang blm vaksin lagi

    ReplyDelete
  26. Alhamdulillaah anak2ku sudah lengkap imunisasinya dengan buku pencatatan lengkap juga. Memang deh mesti ada penyuluhan di Posyandu atau pengingat bagi orangtua agar tidak lupa akan hal ini. Serem banget berbagai penyakit yang timbul akibat iminisasi yang terabaikan. Jadi kalau ada yang kelupaan, langsung aja datang ke layanan kesehatan terdekat untuk imunisasi ya mbak? Mantap :)

    ReplyDelete
  27. Pentingnya melengkapi imunisasi, apalagi belum tentu engeh bagaimana kondisi lingkungan apakah memang sudah herd immunity atau belum ya. Maka ndak bisa diabaikan sih

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup! Usahakan jangan sampai abai dengan jadwal vaksinasi

      Delete
  28. Ketertinggalan imunisasi dasar masih bisa dikejar. Gak perlu diulang dari awal. Cukup lengkapi saja yang masih kurang. Semoga ini dipahami para orangtua sehingga enggak ada anak yang enggak imunisasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga semakin banyak yang sadar untuk mengimunisasi anak-anaknya

      Delete
  29. ini nih penting sekali, imunisasi lengkap termasuk faktor utama untuk membentuk imunitas pada bayi. Semoga adanya edukasi pada artikel ini bisa memberikan pemahaman yang gamblang khususnya emak-emak terkait hal-hal berbau imunisasi.

    ReplyDelete
  30. baru tau kalo bisa minta imunisasi di rumah
    2 tahun pandemi ini memang membingungkan ya?
    Mau divaksin kok takut ketularan.
    Gak divaksin, kok takut malah ketularan penyakit lain seperti TBC dan polio

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk meminimalisir risiko terpapar. Makanya ada yang bisa ke rumah, Mbak

      Delete
  31. Imunisasi memang penting banget dilakukan sejak dini, jadi kalau sudah dapat infonya segera daftarkan diri untuk anak tercinta..

    ReplyDelete
  32. Imunisasi lengkap emang penting banget ya kak supaya jutaan anak bisa terminimalisir dari tertularnya penyakit kayak difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio.

    ReplyDelete
  33. Selama pandemi berlangsung, kegiatan imunisasi memang terpaksa tertunda sih ya. Orang tua yang memiliki bayi pasti khawatir mau keluar rumah. Apalagi kemudian ada banyak pembatasan untuk beraktivitas dan tenaga medis lebih diarahkan/difungsikan untuk menangani masalah pandemi. Alhamdulillah semoga setelah ini kegiatan imunisasi bisa berjalan baik seperti sediakala.

    ReplyDelete
  34. Dengan adanya kerjasama seperti ini akan memudahkan masyarakat, maupun pemerintah dalam mewujudkan capaian imunisassi. Kerjasama pemerintah dengan stake holder harus semakin digalakkan

    ReplyDelete
  35. Imunisasi lengkap adalah hak anak ya mbak
    Makanya penting banget untuk memberikan anak imunisasi lengkap meski sedang pandemi seperti ini

    ReplyDelete
  36. Penting banget emang mba vaksin ini, Alhamdulillah yang vaksinnya telat bisa dikejar ya

    ReplyDelete
  37. memang benar imunisasi itu penting sekali untuk anak-anak supaya tumbuh kembangnya lebih baik dan terhindar dari berbagai penyakit karena sistem imun meningkat dengan pemberian vaksin

    ReplyDelete
  38. Yups. Imunisasi emg penting banget ya kak. Apalagi yg masih usia anak2 wajib banget di imunisasi lengkap biar terus sehat antibodi terbentuk sejak dini.

    ReplyDelete
  39. Banyak juga ya 23 juta anak belum ikutan imunisasi, kalau dipikir memang benar adanya, kala pandemi orang jarang keluar, pasti akan menunda jadwal rutin imunisasi lengkap. Semoga setelah ini anak Indonesia tetap sehat bebas penyakit menular

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makanya dikhawatirkan jadi endemi kalau banyak yang divaksin

      Delete
  40. Imunisasi ini penting banget buat membangun sistem kekebalan tubuh sejak dini ya. Jadi kalau sempat tertunda saat pandemi, harus dikejar dan terfasilitasi sama program Imunisasi Kejar dari Kemenkes. Orang tua harus semangaattt demi kebaikan anak-anaknya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup! Semangat memenuhi jadwal vaksin untuk anak

      Delete
  41. Imunisasi lengkap memang bisa menjadi solusi terbaik ya kak Untuk menjaga kesehatan keluarga

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^