Saatnya Berbagi Baju di Bulan Ramadan - Bunda: "Dek, mau beli bajunya
online atau ke mall?"
Nai: "Memang harus punya baju Lebaran ya, Bun?"
Bunda: "Enggak, sih. Tapi, Keke barusan beli. Maksud Bunda, kalau mau
beli online mendingan sekarang. Biasanya ekspedisi suka padat. Khawatir
nanti malah sampenya telat."
Nai: "Enggak, ah. Baju Ima masih pada bagus."
Kami sekeluarga memang gak pernah membiasakan membeli baju Lebaran. Kalau
pun ketika Keke dan Nai kecil masih suka pakai baju baru setiap hari raya,
itu karena dipasin aja momennya.
Anak kecil, kan, tumbuh kembangnya masih pesat. Setiap tahun butuh baju
baru karena yang lama kekecilan. Jadi, sekalian aja beli menjelang
Lebaran. Biasanya kami belanja sebelum Ramadan. Sengaja menghindari
keramaian di mall ataupun pengiriman kalau belanja online.
Kalau udah remaja seperti sekarang, beli baju berdasarkan kebutuhan. Gak
harus menunggu Lebaran. Kan, yang penting pakai baju rapi dan bersih di
momen hari raya IdulFitri.
Tetapi, kalau pun masih banyak masyarakat yang membeli baju Lebaran ya
gak apa-apa. Mungkin sama seperti alasan kami dulu. Banyak orang yang
membeli baju hanya untuk momen spesial. Jadi bukan untuk sesuatu yang
konsumtif setiap bulan harus beli. Lagipula kebiasaan ini kabarnya sudah
turun-temurun di Indonesia sejak abad ke-16.
Chi pun seneng melihat keramaian sekarang. Secara perlahan roda ekonomi
kembali berputar. Asalkan tetap prokes ketika berbelanja, ya. Karena
pandemi masih ada. Stay safe!
Sebetulnya ketika pandemi pun, animo masyarakat dalam membeli pakaian gak
surut banget. Menurut survei JakPat (Jajak Pendapat) pada 2021, belanja
baju baru masih menduduki posisi empat besar (45%) di antara kebutuhan
lainnya.
Banyak masyarakat bersukacita menyambut Ramadan dan IdulFitri tahun ini.
Salah satunya dengan cara membeli baju baru. Tetapi, sebetulnya masih
banyak juga masyarakat yang kurang beruntung tidak mampu membeli baju
baru. Bukan karena baju lama masih pada bagus. Tetapi, perekonomiannya
memang kurang memungkinkan.
Rahul Bibhuti, Marketing Director Reckitt Indonesia menyatakan, “Mengenakan pakaian terbaik merupakan bentuk sukacita dalam menyambut Hari Raya. Mengingat di antara kita masih banyak yang tidak bisa membeli baju baru untuk merayakan lebaran, maka melalui gerakan #BahagiaBerbagiBaju, Vanish ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk turut berbagi kebahagiaan dengan ‘menghidupkan kembali’ pakaian lama layak pakai mereka dengan Vanish agar menjadi pakaian yang terlihat bersih dan pantas dikenakan untuk menyambut momen kebersamaan ini.”
Ya, alangkah indahnya bila kita mau saling berbagi. Termasuk berbagi
baju. Apalagi bulan Ramadan adalah bulan baik. Perbanyak berbuat kebaikan
di bulan suci ini.
Menurut penelitian
Omnibus YouGov
di tahun 2017, jumlah limbah pakaian di Indonesia sangat besar. 3 dari
sepuluh orang Indonesia hanya mengenakan pakaian sekali saja. Setelah itu
disingkirkan. Sedih banget ya baca fakta ini. Apalagi mengingat sekarang
(22 April) adalah Hari Bumi.
Gerakan #BahagiaBerbagiBaju dari Vanish, cocok banget untuk memperpanjang
masa pakai baju. Masyarakat Indonesia bisa berbagi pakaian layak pakai
untuk siapapun yang membutuhkan. Program ini juga sejalan dengan tujuan
keberlanjutan perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan dalam upaya
bersama-sama menciptakan dunia yang lebih bersih dan sehat. Yup! Bisa
mengurangi limbah baju.
Turut mendukung gerakan #BahagiaBerbagiBaju dari Vanish, Aghnia Punjabi, seorang influencer hijab yang juga merupakan pengusaha fashion mengatakan, “Dalam industri fashion, terdapat istilah fast fashion untuk menggambarkan bagaimana pakaian diproduksi secara cepat agar dapat terus mengikuti tren terbaru. Perilaku membeli baju lebaran baru pun salah satunya didorong oleh tren fashion yang menampilkan desain yang berbeda setiap tahunnya.”
#BahagiaBerbagiBaju ini juga pas banget momennya di bulan Ramadan. Karena
berpuasa sejatinya gak hanya menahan lapar dan haus, Tetapi, perbanyak
berbuat kebaikan, termasuk berbagi. Serta tentang cara kita menahan diri
dari perilaku konsumtif. Karena diperkirakan sekitar UDS500 Miliar setiap
tahunnya hilang akibat pakaian yang tidak didaur ulang atau
disumbangkan.
Lebih lanjut Aghnia juga mengatakan bahwa dirinya selalu menerapkan
konsep one in one out. Satu baju baru masuk, satu baju lama dikeluarkan
untuk disumbangkan. Apa yang dilakukannya ini sama dengan berbagi
kebahagiaan untuk orang lain =. sekaligus juga mengurangi limbah
pakaian.
Donna Agnesia selaku Brand Ambassador Vanish menambahkan “Saya percaya merawat pakaian yang kita miliki dengan sepenuh hati, salah satunya dengan cara mencucinya menggunakan pembersih noda yang dapat membuat pakaian bersih, warna terlihat cerah dan tampak seperti baru, merupakan kebiasaan baik yang dapat memperpanjang masa pakai pakaian."
Salah satu alasan orang enggan mengenakan kembali baju yang dimilikinya
karena kondisinya sudah tidak sebagus waktu beli. Bisa jadi karena
perawatannya kurang tepat. Karena seperti yang dikatakan oleh Donna
Agnesia, merawat pakaian dengan sepenuh hati bisa memperpanjang masa
pakaian.
Begitupun ketika kita ingin berdonasi baju. Pastikan kondisinya bersih
dan layak pakai, ya! Supaya yang menerimanya bahagia.
Cara mengikuti gerakan #BahagiaBerbagiBaju mudah, kok. Vanish sudah
menyediakan drop box di sejumlah pusat perbelanjaan seperti Transmart
& Lottemart. Bila teman-teman tidak sempat ke pusat perbelanjaan bisa
menggunakan jasa Paxel yang akan menyediakan layanan jemput sumbangan
pakaian layak pakai di 40 kota di Indonesia.
Sebagai bentuk apresiasi Vanish juga menyediakan hadiah menarik berupa
uang tunai senilai Rp 1.000.000 untuk masing-masing 5 orang donatur
tercepat serta 300 pcs produk Vanish untuk donatur beruntung lainnya. Yuk,
buka lemarimu dan mulai pilih-pilih baju mana yang akan disumbangkan.
Saatnya Berbagi Baju di Bulan Ramadan!
1 comments
setuju banget dengan statement "merawat pakaian dengan sepenuh hati bisa memperpanjang masa pakaian."
ReplyDeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^