Buku dan Kenangan Masa Kecil - Salah satu momen bahagia bersama anak yang
sangat Chi kangenin adalah rutinitas membaca buku di malam hari. Keke gak
mau tidur kalau belum dibacain buku. Seringkali belum selesai membaca, dia
udah ketiduran.
Kalau Nai lain lagi. Dia harus ngemutin rambut bundanya. Jadi sambil Chi
bacain buku untuk Keke, Nai ngemut rambut. Jadi harus keramas setiap hari
hihihi.
Membaca buku gak hanya dijadikan pengantar tidur. Seringkali Chi
membacakan atau malah dibacakan oleh mereka. Suasananya selalu seru karena
komunikasinya gak satu arah. Cara membacakannya pun diusahakan gak
monoton.
[Silakan baca:
2 Tips Jitu Cara Mengajarkan Anak Membaca]
Mencintai Buku Sejak Kecil
Sekarang Chi sering kangen dengan rutinitas itu. Tetapi, Keke dan Nai,
kan, udah pada remaja. Jadi udah gak perlu didongengin setiap mau tidur.
Atau baca buku sambil play pretend. Padahal ini bonding moment yang
menyenangkan banget. Makanya Chi suka merasa kangen.
Se
Keke dan Nai sudah dikenalkan dengan buku sejak mereka bayi. Karena Chi
memang suka membaca buku. Jadi awalnya bukan karena alasan bonding atau
lainnya.
Ketika Chi masih kecil, gak pernah ada rutinitas mendongeng. Orang tua
Chi, kan, sibuk bekerja. Pulang ke rumah udah malam. Tetapi, mamah rajin
banget beliin buku atau majalah. Setiap minggu paling gak ada 1 buku atau
majalah baru yang dibawa pulang. Pokoknya kalau mamah pulang kerja yang
ditungguin bukan camilan hehehe.
Meskipun gak pernah didongengin, tapi orang tua gak pernah membatasi
membeli buku. Chi berlangganan berbagai banyak majalah sejak kecil.
Kebiasaan ini terbawa terus hingga masih ngantor. Kayaknya berasa kurang
kalau hanya langganan 1 majalah.
Beli buku juga cukup sering. Chi suka bilang minta dibeliin buku apa ke
mamah. Nanti pulang kantor dibawain buku yang diinginkan. Setelah remaja
mulai cari sendiri di toko buku.
Ya, meskipun gak ada rutinitas membaca bersama orang tua, tetapi tetap
punya kenangan masa kecil yang menyenangkan. Masih terbawa sampai
sekarang. Meskipun sudah banyak e-book, membawa buku cetak masih jauh
menyenangkan untuk Chi.
Makanya sampai sekarang masih suka membeli buku. Untuk beberapa alasan,
Chi lebih suka belanja buku secara online. Karena bisa dari satu penjual
ke penjual lain. Kalau ada judul buku yang menarik, cari dulu berbagai
reviewnya di Google.
Program Harbokir JNE
Chi selalu suka kalau buku yang dibeli dikirim oleh JNE. Selalu sampainya
lebih cepat dari estimasi. Trackingnya mudah dan kurirnya pun ramah.
Kalau barang sampai di saat rumah lagi kosong, biasanya akan mengabarkan
melalui telpon. Rasanya Chi belum pernah sekalipun kecewa dengan JNE.
Baidewei, JNE akan menggelar
Harbokir
pada tanggal 26-27 November 2020. Harbokir atau Hari Bebas Ongkos Kirim
selalu digelar setiap tahun dalam rangka hari ulang tahun JNE. Tema ulang
tahun yang ke-31 ini bertemakan "Maju Indonesia".
Pada penyelenggaraannya yang ke-6 kali ini, Harbokir berlaku untuk semua pelanggan yang tergabung sebagai member JLC (JNE Loyalty Card) di seluruh Indonesia dengan pengiriman maksimum 2 kg per resi. Program free ongkos kirim (ongkir) ini dapat digunakan pada kiriman dengan layanan Reguler dengan tujuan pengiriman dalam kota yang sama, serta antar kota dalam 1 provinsi
Pastinya gak hanya program Harbokir. Di momen ulang tahun ini, JNE juga
memberikan promo khusus kepada pelanggan setia yang telah bergabung
menjadi member JLC. Sebanyak 31 member yang terpilih akan mendapatkan
subsidi ongkir sebagai dukungan untuk sociocommerce. Selain itu seluruh
member juga akan mendapatkan double point. Ada juga lomba pantun
testimoni. Info selengkapnya tentang Harbokir termasuk cara bergabung bisa
lihat di website https://jlc.jne.co.id/.
Teman-teman yang belum memiliki buku Bahagia Bersama ada paket bundling,
nih! Ada penukaran poin dengan buku Bahagia Bersama dan voucher ongkir
yang dimulai pada tanggal 11 November 2021, flash sale berupa
penukaran 31 poin dengan voucher ongkir senilai Rp 30.000, dsertaan
penukaran poin dengan harga khusus untuk produk Modem Orbit yang akan
dimulai pada 26 November 2021 (selama stok tersedia).
[Silakan baca:
Review Buku 'Bahagia Bersama' JNE]
Seperti yang dikatakan oleh pak Eri Palgunadi, VP of Marketing JNE,
kehadiran Harbokir diharapkan dapat membantu para UMKM untuk dapat
berinovasi dan meningkatkan penjualan. Harbokir juga diharapkan dapat
meningkatkan minat belanja. Sehingga program ini tidak hanya dirasakan
manfaatnya oleh online seller, tetapi juga para pembeli.
Beberapa hari yang lalu, keponakan Chi main ke rumah. Kata orang tuanya,
dia lagi suka baca buku. Chi pun langsung cari buku anak-anak di lemari.
Tadinya mau dikasih ke keponakan. Sayangnya cuma ketemu 1 buku. Keponakan
langsung anteng pegang-pegang buku yang dikasih.
Chi langsung ingat sekitar 2-3 tahun lalu hampir semua buku anak punya
Keke dan Nai dibawa sama sepupu karena anaknya juga senang membaca. Tentu
aja Chi gak keberatan. Selalu bahagia melihat anak-anak yang senang
membaca. Selalu berharap, anak-anak yang suka membaca memiliki kenangan
masa kecil yang menyenangkan.
Jadi teringat kata-kata Kang Maman Suherman yang tidak sependapat kalau
masyarakat Indonesia dinilai rendah minat bacanya. Menurutnya, yang
menjadi permasalahan sebetulnya akses. Masih banyak yang kurang
mendapatkan akses bacaan. Padahal sebetulnya punya minat baca yang
tinggi.
Chi udah langsung tau deh mau kasih kado apa buat keponakan yang beberapa
hari lagi mau berulang tahun pertama. Udah beli buku di salah satu toko
online. Pengirimannya tentu aja pakai JNE.
Bukunya belum datang karena baru aja dipesan. Tapi, begitu tau kalau JNE
mau ada Harbokir jadi pengen belanja buku lagi. Hmmm ... kira-kira buku
apa yang menarik untuk dibeli?
0 Comments
Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^