Review Buku 'Bahagia Bersama' JNE
- Seringkali kita mendengar atau membaca ungkapan klasik 'bahagia itu
sederhana'. Tetapi, sebetulnya seberapa sederhananya sebuah kebahagiaan?
Apalagi di saat pandemi seperti saat ini. Masih yakin kalau bahagia itu
sederhana?

Berbagai tolok ukur kebahagian memang semakin sering berputar-putar
di pikiran saat pandemi ini. Banyak cerita sedihnya, tetapi cerita
bahagianya pun masih berlimpah. Alhamdulillah, semua perlu
disyukuri.
Kalau sendiri namanya kesenangan. Sedangkan kebahagiaan dirasakan bersama. - Kang Maman Suherman, Penulis dan Pegiat Literasi
Nah, mungkin kita masih bingung tentang arti kebahagiaan dirasakan
bersama. Apalagi dikaitkan dengan berbagi, memberi, dan menyantuni. Salah
satu jawabannya bisa didapatkan saat membaca buku 'Bahagia Bersama'.
Cover Buku 'Bahagia Bersama' Membawa Kebahagiaan

Setiap kali ingin membaca sebuah buku, Chi biasanya lihat dulu covernya.
Segitu pentingnya cover buku bagi Chi untuk menarik perhatian.
Nah, apa kesan pertama yang langsung terlintas ketika melihat cover buku
tersebut?
Kalau gak hadir di webinar tentang deklarasi Hari Bahagia Bersama, Chi gak akan pernah menyangka buku ini tentang profil perusahaan JNE, lho. Begitu pun saat membaca blurb-nya. Benar-benar tidak memperlihatkan hal tersebut.
Blurb buku 'Bahagia Bersama'
Berbagi, Memberi, Menyantuni
Tiga penggal kata, terus didenyutkan di nadi, didetakkan di jantung, di alirkan di alir darah, dan diulang-ulang dilisankan tanpa henti, bak mantra yang terus digaungkan saban detik.
Tiga kata yang dijadikan syair kehidupan dalam paduan suara dan derap langkah semua orang yang bekerja, berbakti, dan mengabdi di tempat ini. Adakah itu sebuah "teori ekonomi nan sakti?" Atau, "pemanis di bibir belaka?"
Lalu bagaimana caranya berbagi itu tidak mengurangi? Malah sebaliknya. Dari semula hanya 8 beranak pinak menjadi puluhan ribu?
Tiga penggal kata, terus didenyutkan di nadi, didetakkan di jantung, di alirkan di alir darah, dan diulang-ulang dilisankan tanpa henti, bak mantra yang terus digaungkan saban detik.
Tiga kata yang dijadikan syair kehidupan dalam paduan suara dan derap langkah semua orang yang bekerja, berbakti, dan mengabdi di tempat ini. Adakah itu sebuah "teori ekonomi nan sakti?" Atau, "pemanis di bibir belaka?"
Lalu bagaimana caranya berbagi itu tidak mengurangi? Malah sebaliknya. Dari semula hanya 8 beranak pinak menjadi puluhan ribu?
Kesan pertama yang Chi tangkap setelah melihat covernya adalah buku ini
menceritakan berbagai kisah lucu tentang kurir ekspedisi. Seperti cerita
lucu yang banyak beredar di medsos misalnya tentang pelanggan yang harus
difoto saat menerima paket. Bahkan mendengar kurir berseru "Pakeeet!!"
saja sudah bikin kita bahagia.
Nama Mice yang tertera di buku Bahagia Bersama juga menguatkan kesan itu.
Saya pernah membaca beberapa komik Mice Cartoon. Selalu tergelitik dengan
isinya. Ciri khasnya memang mengisahkan fakta sehari-hari yang digambarkan
dalam kartun.
Tentu Chi tidak mengesampingkan nama Kang Maman yang terulis di cover
buku ini. Tetapi, bener-bener saya tidak menyangka bahwa isi buku ini
tidak hanya membawa kebahagiaan setelah memcanya. Buku ini juga membuat
saya merenungnya tentang dahsyatnya kekuatan 'berbagi, memberi,
menyantuni'.
Tulisan JNE justru hanya ada plat motor kurir di cover tersebut. Padahal
ini buku tentang profil perusahaan. Tetapi, sangat dari sampul saja sudah
berbeda dengan buku profil perusahaan pada umumnya. Benar-benar
unik!
Berbagi Tidak Mengurangi
Buku 'Bahagia Bersama' terbagi dalam 3 bab besar. Masing-masing bab ada
beberapa judul cerita. Dan, bab pertama tentang Berbagi Tidak
Mengurangi.
Berbagi tidak mengurangi memang terkesan di luar nalar. Karena kalau
dilihat dari hitungan matematika, berbagi berarti mengurang apa yang
dimiliki. Seperti yang dicontohkan di buku ini. Ketika kita memiliki
sepuluh, bila dibagi dua, maka kepemilikan kita tinggal setengahnya.
Selain memuat beberapa kutipan ayat Al-Qur'an tentang konsep berbagi,
dijelaskan pula secara singkat tentang istilah 'warm-glow-effect' hingga
'helper's high'. Memnuat pembaca jadi paham kalau konsep berbagi
tidak mengurangi memang bisa dijabarkan secara ilmiah.
Salah satu cerita yang Chi suka di bab ini adalah yang berjudul Bahagia
Lihat Orang Bahagia. Kang Maman menuliskan tentang faktor yang bikin
seseorang sulit bahagia penyebabnya adalah diri sendiri.
Melihat orang lain hidupnya terlihat lebih enak baik di dunia nyata
maupun maya, kita suka jadi 'panasan'. Kemudian timbul berbagai prasangka
yang berakhir dengan nyinyiran atau sikap apapun yang berlebihan.
Jadi sebetulnya kita lah yang menyakiti diri sendiri. Menyakiti dengan
pikiran dan ucapan-ucapan yang menggores hati. Padahal lebih baik
berpikiran positif dan terus menyibukkan diri untuk introspeksi.
Di cerita ini, Kang Maman juga memberikan quote yang didapat dari
postingan sejumlah cerdik cendikia di media sosial. Quote yang menurut Chi
jleb banget. Karena terkadang ketika merasa diri ini sedang dinyinyirin
orang, hati kita pun ikut panas.
"Tuhan, jika ada orang yang tidak suka melihatku bahagia, maka karuniailah dia kebahagiaan yang dapat melupakan (ketidaksukaannya kepada kebahagiaanku." - Buku 'Bahagia Bersama' hal. 41
Tiga Serangkai
Pada acara deklarasi Hari Bahagia Bersama, bang
Andi F. Noya, Jurnalis dan Pendiri benihbaik.com mengatakan kalau
buku Bahagia Bersama juga semacam buku rohani. Setelah Chi selesai
membaca bukunya memang ada benarnya juga.
[Silakan baca:
Bahagia Bersama JNE]
Pada bab 2 berjudul Tiga Serangkai. Di bab ini semakin jelas apa yang
dimaksud dengan Berbagi, Memberi, dan Menyantuni.
Chi beberapa kali hadir di acara liputan JNE dari sejak sebelum pandemi.
Selalu terasa pesan sosial yang kuat di setiap acara pesan-pesan yang
disampaikan Mohamad Feriadi, Direktur Utama JNE. Pak Feri, begitu biasa
beliau dipanggil, selalu mengingatkan tentang pentingnya berbagi.
Connecting Happines bagi
JNE
tidak sekadar tagline. Tetapi, memang sudah mengakar dengan sangat kuat di
perusahaan.
Sebagai perusahaan yang bergerak di jasa pengiriman makna conneting
happiness bisa diartikan sebagai penghubung kebahagiaan antara kedua belah
pihak. Salah satu contoh yang diceritakan di buku ini adalah tentang
seorang ibu yang mengirimkan makanan buatannya untuk anaknya yang
ngekos di luar kota. Sang anak sangat bahagia karena kekangenan
terhadap masakan ibunya terobati. Sang ibu pun bahagia karena bisa
mengirimkan masakan kesukaan anaknya. Begitu pula dengan JNE yang ikut
merasa bahagia karena sudah berhasil menjadi perantara kebahagiaan bagi
kedua pihak.
Makna Connecting Happiness semakin dalam karena JNE selalu berprinsip
'berbisnis dengan Tuhan'. Artinya dalam berbisnis jangan hanya memikirkan
omzet, revenue, dan income. Tetapi, pikirkan seberapa banyak jumlah
kebaikan yang diberikan setiap tahun.
Kebaikan ini bisa berdonasi untuk anak yatim, zakat, qurban, membantu
dunai pendidikan, dan lain sebagainya. Pak Feri selalu mengingatkan dalam
keadaan ringan atau berat, berbuat baik harus konsisten dilakukan. Setiap
tahunnya harus diupayakan ada peningkatan.
Berbagai kegiatan berbagi, memberi, dan menyantuni ini tidak sebatas
untuk umat Islam. Tetapi, juga lintas agama. Bahkan di JNE ada satu divisi
khusus yaitu Engagement Department (EGD) yang menangani urusan berbagi
dengan anak yatim dan kaum dhuafa.
Urusan marketing hanya membuat manusia tersenyum. Sementara dengan doa anak yatim dan orang-prang tidak mampu. InsyaAllah, Tuhan pun tersenyum dengan apa yang telah kita lakukan - Buku 'Bahagia Bersama' hal. 92
Cerita Juara
Bab terakhir adalah Cerita Juara. Berisi kumpulan tulisan pemenang 'JNE
Writing Competition' dari 3 kategori yaitu Jurnalis Feature News Cetak,
Blogger/Umum, dan Karyawan.
Dari semua kumpulan cerita itu, Chi paling tertarik dengan judul "Terima
Kasih Telah Menjadi Bagian Hidupku". Ditulis oleh Edvina Yustia Adiati,
juara ketiga 'JNE Writing Competition 2020' kategori Karyawan.
Rasa kekeluargaan yang terbangun dan terbentuk di perusahaan ini, berbeda dengan perusaahn lain yang Aku jumpai. Mereka, para pemangku jabatan tertinggi, para anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris sangat ramah mengayomi para karyawan. Mereka meruntuhkan pagar besi antara karyawan dengannya, tak sungkan mengulurkan tangan terlebih dahulu atau sekadar menyapa karyawan." - Buku 'Bahagia Bersama', hal.175
Di bagian cerita tentang rasa kekeluargan membuat Chi teringat saat masih
kerja kantoran. Suasana yang menyenangkan dan kekeluargaan memang bikin
betah. Saat itu, gak pernah ada rasa 'I hate Monday'. Saking senangnya
dengan suasana di kantor.
Suasana memang jadi berubah ketika jajaran manajemen diganti. Memang gak
berpengaruh ke gaji karyawan. Tetapi, semangat jadi down banget.
Malas aja gitu kalau rasa kekeluargaan jadi berkurang.
Terjawab sudah kenapa prinsip Berbagi, Memberi, dan Menyantuni bisa
mengakar kuat di JNE. Karena adanya rasa kekeluargaan. Menurut Chi ini
kunci banget. Karena kalau para karyawan tidak memiliki rasa bahagia
bekerja di JNE, apapun prinsip yang dijalankan oleh pendiri perusahaan
rasanya tidak akan berjalan dengan baik.
Kang Maman mengatakan butuh 3 tahun baginya untuk menyetujui permintaan
JNE membuat buku profil perusahaan. Karena kang Maman tidak ingin didikte
dalam penulisan.
Menurut Chi, kang Mamang berhasil menulis buku profil perusahaan JNE.
Sangat unik dan menarik karena pembaca tidak hanya dibuat semakin mengenal
JNE. Tetapi, semua isinya juga membawa pembaca untuk semakin memahami arti
berbagi, memberi, dan menyantuni.
Tulisan-tulisan kang Mamang memang selalu sederhana, mudah dipahami,
tetapi maknanya dalam. Ditambah dengan kartun Mice yang menggelitik.
Rasanya baru kali ini Chi baca buku profil perusahaan dengan perasaan
bahagia.
Di buku Bahagia Bersama ini juga diceritakan kalau JNE selalu merayakan
ulang tahun dengan cara membahagiakan seluruh kalangan. Baik dari
karyawan, pelanggan setia, hingga masyarakat luas.
Tahun lalu ulang tahun JNE dilakukan secara online karena pandemi.
Tetapi, tetap tidak menyurutkan rasa kebahagiaan. Lantas bagaimana dengan
perayaan HUT JNE tahun ini yang jatuh pada tanggal 26 November 2021? Chi
yakin, apapun bentuk perayaannya nanti, tidak lepas dari tagline "Berbagi,
Memberi, Menyantuni".
38 Comments
kamu sama mba kaya aku, termasuk yang milih buku berdasarkan covernya dulu baru deh cek penulisnya and sinopsisnya, aku suka bgt nih ilustrasinya juga bagus dan ceritanya juga tentang perjalanan suksesnya JNE jadi inspiratif sekali
ReplyDeletetoss lah kita ^_^
Deletewaw keren JNE bikin buku dengan menggandeng Kang Maman dan pencipta MICE
ReplyDeletekeduanya favorit keluarga saya banget
Bahkan anak2 saya mengoleksi semua komik MICE, dulu Benny dan Mice
Saya juga suka dengan komik benny dan Mice
DeleteWow, sampai 3 tahun gitu ya buat nulis profil perusahaan.
ReplyDeleteTapi jadinya malah lebih punya warna tersendiri, karena nggak ada dikte dari manapun :)
Keren memang ya JNE, dengan taglinenya "Berbagi, Memberi, Menyantuni", selalu memberi kebahagiaan kepada banyak orang
Dibujuknya yang sampai 3 tahun hehehe
DeleteSelalu suka kalau baca tulisa kang Maman Suherman , tulisannya menginspirasi gitu ya kak..kadang saya jadi ikut larut dalam jalan cerita di dalamnya hehehe
ReplyDeleteKang Maman memang canggih membuat cerita
Deleteseru banget ini bukunya, ya. pakai gaya komik dengan cerita yang menyentuh
ReplyDeleteCampur, Mbak. Gak semua isinya komik
DeleteBagus ya bukunya full colour, ada ilustrasinya juga. Apalagi banyak pembelajaran dari buku ini. Rekomen sih ini
ReplyDeleteBuku yang wajib dimiliki :)
Deletefull colour ya bukunya bikin mata seger liatnya...kalau liat JNE itu selalu inget teriakan kurirnya yang suka teriak paketttt, bikin saya dari dalem suka tergopoh2 narik jilbab buat buru2 keluar haha..sukses terus JNE
ReplyDeleteuntu bagian komiknya full colour
DeleteWah saya jadi inget sama kang Maman beberapa waktu lalu live IG. Btw, saya paling suka juga kalo ada mamang kurir berseru 'Paket"... karena akhirnya dateng juga tuh paket setelah beberapa hari menunggu.
ReplyDeletebikin bahagia, ya :D
DeleteBukunya bagus sekali! Dan saya paling tertarik sama artstylenya yang indonesia banget, jadi keinget komik si juki😁. Anak-anak saya pasti suka nih.
ReplyDeleteYup! Tapi, ini sebetulnya bukan buku untuk anak
DeleteMEnarik sekali buku ini. Covernya bagus dan cerita tentang berbagi takkan mengurangi itu sungguh nggak bisa kita nalar kalau pakai nalarnya manusia. Beda cerita kalau perhitungan Allah. Keren
ReplyDeleteiya betul, Mbak
DeleteSaling berbagi hal yang positif memang terlihat sederhana, padahal dampaknya luar biasa. Disitulah terciptanya kebahagiaan karena berbagi manfaat untuk sesama ya
ReplyDeleteyup betul banget
DeleteBukunya jadi menarik dengan kehadiran komik dan design visual yang dramatik itu. Apalagi kemudian kita tahu siapa aja yang ikut bersumbangsih dan membidani lahirnya buku ini. Sudah masuk wish list saya nih buku. Bakal tak baca setelah selesai dengan buku-buku lain yang sudah masuk antrian.
ReplyDeleteKolaborasi yang cakep ya, Mbak
DeleteSuka sama ilustrasi-ilustrasinya yang Indonesia banget. Saya jadi ingat Si Juki tuh. Happy Birthday JNE, menghitung hari ya menjelang 26 November 2021.
ReplyDeleteBanyak yang ingat ma Juki, ya heheh
DeleteUdah beberapa kali baca reviewnya tertarik deh ama buku karya Kang Maman ini. Isinya inspiratif banget. Suka deh dengan quote-quote positifnya.
ReplyDeleteiya banyak quotenya
DeletePengen baca juga buku kartun Mice versi JNE, dapetinnya dimana ya, kami dulu koleksi komiknya yang lain, selalu ada sentilan dan cerita yang menggelitik
ReplyDeleteDi official store JNE di e-commerce ada, Mbak
DeleteBukunya menarik banget ya, ada komiknya, jadi menarik buat dibaca. Ceritanya menginspirasi banget, jadi semangat untuk lebih improve diri.
ReplyDeleteiya betul, Mbak
DeleteBuku karya-karyanya mice ini selalu relevan dengan keadaan saat ini. Pertama kali kenal bukunya tuh pas SMA, suka sama desainnya yang menarik.
ReplyDeleteceritanya pun bagus
Deletemet milad JNE, semoga semakin lancar langkahnya dalam berbagi dengan jangkauan yang lebih luas lagi. Connecting Happines :) Jadi pengen baca bukunya juga nih mba Myr :)
ReplyDeleteCuzz, cari di e-commerce ya, Mbak :)
DeleteKalau ga baca tulisan selanjutnya buku ini adalah profil perusahaan, aku juga ga nyangka mba. Jadi pengen baca, ada dijual bebaskah?
ReplyDeletedijual bebas, Mbak
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^