Review Buku 'Bahagia Bersama' JNE

By Keke Naima - October 24, 2021

Review Buku 'Bahagia Bersama' JNE - Seringkali kita mendengar atau membaca ungkapan klasik 'bahagia itu sederhana'. Tetapi, sebetulnya seberapa sederhananya sebuah kebahagiaan? Apalagi di saat pandemi seperti saat ini. Masih yakin kalau bahagia itu sederhana?
 
Review Buku Bahagia Bersama JNE

Berbagai  tolok ukur kebahagian memang semakin sering berputar-putar di  pikiran saat pandemi ini. Banyak cerita sedihnya, tetapi cerita bahagianya pun masih berlimpah. Alhamdulillah, semua perlu disyukuri.

Kalau sendiri namanya kesenangan. Sedangkan kebahagiaan dirasakan bersama. - Kang Maman Suherman, Penulis dan Pegiat Literasi
 
Nah, mungkin kita masih bingung tentang arti kebahagiaan dirasakan bersama. Apalagi dikaitkan dengan berbagi, memberi, dan menyantuni. Salah satu jawabannya bisa didapatkan saat membaca buku 'Bahagia Bersama'.


Cover Buku 'Bahagia Bersama' Membawa Kebahagiaan

 

Setiap kali ingin membaca sebuah buku, Chi biasanya lihat dulu covernya. Segitu pentingnya cover buku bagi Chi untuk menarik perhatian.

Nah, apa kesan pertama yang langsung terlintas ketika melihat cover buku tersebut?

Kalau gak hadir di webinar tentang deklarasi Hari Bahagia Bersama, Chi gak akan pernah menyangka buku ini tentang profil perusahaan JNE, lho. Begitu pun saat membaca blurb-nya. Benar-benar tidak memperlihatkan hal tersebut.


Blurb buku 'Bahagia Bersama'


Berbagi, Memberi, Menyantuni

Tiga penggal kata, terus didenyutkan di nadi, didetakkan di jantung, di alirkan di alir darah, dan diulang-ulang dilisankan tanpa henti, bak mantra yang terus digaungkan saban detik.

Tiga kata yang dijadikan syair kehidupan dalam paduan suara dan derap langkah semua orang yang bekerja, berbakti, dan mengabdi di tempat ini. Adakah itu sebuah "teori ekonomi nan sakti?" Atau, "pemanis di bibir belaka?"

Lalu bagaimana caranya berbagi itu tidak mengurangi? Malah sebaliknya. Dari semula hanya 8 beranak pinak menjadi puluhan ribu?
 
Kesan pertama yang Chi tangkap setelah melihat covernya adalah buku ini menceritakan berbagai kisah lucu tentang kurir ekspedisi. Seperti cerita lucu yang banyak beredar di medsos misalnya tentang pelanggan yang harus difoto saat menerima paket. Bahkan mendengar kurir berseru "Pakeeet!!" saja sudah bikin kita bahagia.

Nama Mice yang tertera di buku Bahagia Bersama juga menguatkan kesan itu. Saya pernah membaca beberapa komik Mice Cartoon. Selalu tergelitik dengan isinya. Ciri khasnya memang mengisahkan fakta sehari-hari yang digambarkan dalam kartun.

Tentu Chi tidak mengesampingkan nama Kang Maman yang terulis di cover buku ini. Tetapi, bener-bener saya tidak menyangka bahwa isi buku ini tidak hanya membawa kebahagiaan setelah memcanya. Buku ini juga membuat saya merenungnya tentang dahsyatnya kekuatan 'berbagi, memberi, menyantuni'.

Tulisan JNE justru hanya ada plat motor kurir di cover tersebut. Padahal ini buku tentang profil perusahaan. Tetapi, sangat dari sampul saja sudah berbeda dengan buku profil perusahaan pada umumnya. Benar-benar unik!


Berbagi Tidak Mengurangi

 
manfaat zakat anak yatim dhuafa

Buku 'Bahagia Bersama' terbagi dalam 3 bab besar. Masing-masing bab ada beberapa judul cerita. Dan, bab pertama tentang Berbagi Tidak Mengurangi.

Berbagi tidak mengurangi memang terkesan di luar nalar. Karena kalau dilihat dari hitungan matematika, berbagi berarti mengurang apa yang dimiliki. Seperti yang dicontohkan di buku ini. Ketika kita memiliki sepuluh, bila dibagi dua, maka kepemilikan kita tinggal setengahnya.

Selain memuat beberapa kutipan ayat Al-Qur'an tentang konsep berbagi, dijelaskan pula secara singkat tentang istilah 'warm-glow-effect' hingga 'helper's high'.  Memnuat pembaca jadi paham kalau konsep berbagi tidak mengurangi memang bisa dijabarkan secara ilmiah.

Salah satu cerita yang Chi suka di bab ini adalah yang berjudul Bahagia Lihat Orang Bahagia. Kang Maman menuliskan tentang faktor yang bikin seseorang sulit bahagia penyebabnya adalah diri sendiri. 
 
Melihat orang lain hidupnya terlihat lebih enak baik di dunia nyata maupun maya, kita suka jadi 'panasan'. Kemudian timbul berbagai prasangka yang berakhir dengan nyinyiran atau sikap apapun yang berlebihan.

Jadi sebetulnya kita lah yang menyakiti diri sendiri. Menyakiti dengan pikiran dan ucapan-ucapan yang menggores hati. Padahal lebih baik berpikiran positif dan terus menyibukkan diri untuk introspeksi.

Di cerita ini, Kang Maman juga memberikan quote yang didapat dari postingan sejumlah cerdik cendikia di media sosial. Quote yang menurut Chi jleb banget. Karena terkadang ketika merasa diri ini sedang dinyinyirin orang, hati kita pun ikut panas.

"Tuhan, jika ada orang yang tidak suka melihatku bahagia, maka karuniailah dia kebahagiaan yang dapat melupakan (ketidaksukaannya kepada kebahagiaanku." - Buku 'Bahagia Bersama' hal. 41

 

Tiga Serangkai

 
makna berbagi, memberi, menyantuni
 
Pada acara deklarasi Hari Bahagia Bersama, bang Andi F. Noya, Jurnalis dan Pendiri benihbaik.com mengatakan kalau buku Bahagia Bersama juga  semacam buku rohani. Setelah Chi selesai membaca bukunya memang ada benarnya juga.
 
[Silakan baca: Bahagia Bersama JNE]
 
Pada bab 2 berjudul Tiga Serangkai. Di bab ini semakin jelas apa yang dimaksud dengan Berbagi, Memberi, dan Menyantuni. 

Chi beberapa kali hadir di acara liputan JNE dari sejak sebelum pandemi. Selalu terasa pesan sosial yang kuat di setiap acara pesan-pesan yang disampaikan Mohamad Feriadi, Direktur Utama JNE. Pak Feri, begitu biasa beliau dipanggil, selalu mengingatkan tentang pentingnya berbagi.

Connecting Happines  bagi JNE tidak sekadar tagline. Tetapi, memang sudah mengakar dengan sangat kuat di perusahaan.

Sebagai perusahaan yang bergerak di jasa pengiriman makna conneting happiness bisa diartikan sebagai penghubung kebahagiaan antara kedua belah pihak. Salah satu contoh yang diceritakan di buku ini adalah tentang seorang ibu yang mengirimkan makanan buatannya untuk anaknya yang ngekos di luar kota. Sang anak sangat bahagia karena kekangenan terhadap masakan ibunya terobati. Sang ibu pun bahagia karena bisa mengirimkan masakan kesukaan anaknya. Begitu pula dengan JNE yang ikut merasa bahagia karena sudah berhasil menjadi perantara kebahagiaan bagi kedua pihak.

Makna Connecting Happiness semakin dalam karena JNE selalu berprinsip 'berbisnis dengan Tuhan'. Artinya dalam berbisnis jangan hanya memikirkan omzet, revenue, dan income. Tetapi, pikirkan seberapa banyak jumlah kebaikan yang diberikan setiap tahun.

Kebaikan ini bisa berdonasi untuk anak yatim, zakat, qurban, membantu dunai pendidikan, dan lain sebagainya. Pak Feri selalu mengingatkan dalam keadaan ringan atau berat, berbuat baik harus konsisten dilakukan. Setiap tahunnya harus diupayakan ada peningkatan. 
 
Berbagai kegiatan berbagi, memberi, dan menyantuni ini tidak sebatas untuk umat Islam. Tetapi, juga lintas agama. Bahkan di JNE ada satu divisi khusus yaitu Engagement Department (EGD) yang menangani urusan berbagi dengan anak yatim dan kaum dhuafa.

Urusan marketing hanya membuat manusia tersenyum. Sementara dengan doa anak yatim dan orang-prang tidak mampu. InsyaAllah, Tuhan pun tersenyum dengan apa yang telah kita lakukan - Buku 'Bahagia Bersama' hal. 92

 

Cerita Juara

 
Bab terakhir adalah Cerita Juara. Berisi kumpulan tulisan pemenang 'JNE Writing Competition' dari 3 kategori yaitu Jurnalis Feature News Cetak, Blogger/Umum, dan Karyawan.

Dari semua kumpulan cerita itu, Chi paling tertarik dengan judul "Terima Kasih Telah Menjadi Bagian Hidupku". Ditulis oleh Edvina Yustia Adiati, juara ketiga 'JNE Writing Competition 2020' kategori Karyawan.

Rasa kekeluargaan yang terbangun dan terbentuk di perusahaan ini, berbeda dengan perusaahn lain yang Aku jumpai. Mereka, para pemangku jabatan tertinggi, para anggota Dewan Direksi dan Dewan Komisaris sangat ramah mengayomi para karyawan. Mereka meruntuhkan pagar besi antara karyawan dengannya, tak sungkan mengulurkan tangan terlebih dahulu atau sekadar menyapa karyawan." - Buku 'Bahagia Bersama', hal.175
 
Di bagian cerita tentang rasa kekeluargan membuat Chi teringat saat masih kerja kantoran. Suasana yang menyenangkan dan kekeluargaan memang bikin betah. Saat itu, gak pernah ada rasa 'I hate Monday'. Saking senangnya dengan suasana di kantor. 

Suasana memang jadi berubah ketika jajaran manajemen diganti. Memang gak berpengaruh ke gaji karyawan. Tetapi, semangat jadi down banget. Malas aja gitu kalau rasa kekeluargaan jadi berkurang.

Terjawab sudah kenapa prinsip Berbagi, Memberi, dan Menyantuni bisa mengakar kuat di JNE. Karena adanya rasa kekeluargaan. Menurut Chi ini kunci banget. Karena kalau para karyawan tidak memiliki rasa bahagia bekerja di JNE, apapun prinsip yang dijalankan oleh pendiri perusahaan rasanya tidak akan berjalan dengan baik.

Kang Maman mengatakan butuh 3 tahun baginya untuk menyetujui permintaan JNE membuat buku profil perusahaan. Karena kang Maman tidak ingin didikte dalam penulisan.

Menurut Chi, kang Mamang berhasil menulis buku profil perusahaan JNE. Sangat unik dan menarik karena pembaca tidak hanya dibuat semakin mengenal JNE. Tetapi, semua isinya juga membawa pembaca untuk semakin memahami arti berbagi, memberi, dan menyantuni.

Tulisan-tulisan kang Mamang memang selalu sederhana, mudah dipahami, tetapi maknanya dalam. Ditambah dengan kartun Mice yang menggelitik. Rasanya baru kali ini Chi baca buku profil perusahaan dengan perasaan bahagia.

Di buku Bahagia Bersama ini juga diceritakan kalau JNE selalu merayakan ulang tahun dengan cara membahagiakan seluruh kalangan. Baik dari karyawan, pelanggan setia, hingga masyarakat luas. 

Tahun lalu ulang tahun JNE dilakukan secara online karena pandemi. Tetapi, tetap tidak menyurutkan rasa kebahagiaan. Lantas bagaimana dengan perayaan HUT JNE tahun ini yang jatuh pada tanggal 26 November 2021? Chi yakin, apapun bentuk perayaannya nanti, tidak lepas dari tagline "Berbagi, Memberi, Menyantuni".

  • Share:

You Might Also Like

38 comments

  1. kamu sama mba kaya aku, termasuk yang milih buku berdasarkan covernya dulu baru deh cek penulisnya and sinopsisnya, aku suka bgt nih ilustrasinya juga bagus dan ceritanya juga tentang perjalanan suksesnya JNE jadi inspiratif sekali

    ReplyDelete
  2. waw keren JNE bikin buku dengan menggandeng Kang Maman dan pencipta MICE

    keduanya favorit keluarga saya banget

    Bahkan anak2 saya mengoleksi semua komik MICE, dulu Benny dan Mice

    ReplyDelete
  3. Wow, sampai 3 tahun gitu ya buat nulis profil perusahaan.
    Tapi jadinya malah lebih punya warna tersendiri, karena nggak ada dikte dari manapun :)

    Keren memang ya JNE, dengan taglinenya "Berbagi, Memberi, Menyantuni", selalu memberi kebahagiaan kepada banyak orang

    ReplyDelete
  4. Selalu suka kalau baca tulisa kang Maman Suherman , tulisannya menginspirasi gitu ya kak..kadang saya jadi ikut larut dalam jalan cerita di dalamnya hehehe

    ReplyDelete
  5. seru banget ini bukunya, ya. pakai gaya komik dengan cerita yang menyentuh

    ReplyDelete
  6. Bagus ya bukunya full colour, ada ilustrasinya juga. Apalagi banyak pembelajaran dari buku ini. Rekomen sih ini

    ReplyDelete
  7. full colour ya bukunya bikin mata seger liatnya...kalau liat JNE itu selalu inget teriakan kurirnya yang suka teriak paketttt, bikin saya dari dalem suka tergopoh2 narik jilbab buat buru2 keluar haha..sukses terus JNE

    ReplyDelete
  8. Wah saya jadi inget sama kang Maman beberapa waktu lalu live IG. Btw, saya paling suka juga kalo ada mamang kurir berseru 'Paket"... karena akhirnya dateng juga tuh paket setelah beberapa hari menunggu.

    ReplyDelete
  9. Bukunya bagus sekali! Dan saya paling tertarik sama artstylenya yang indonesia banget, jadi keinget komik si juki😁. Anak-anak saya pasti suka nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup! Tapi, ini sebetulnya bukan buku untuk anak

      Delete
  10. MEnarik sekali buku ini. Covernya bagus dan cerita tentang berbagi takkan mengurangi itu sungguh nggak bisa kita nalar kalau pakai nalarnya manusia. Beda cerita kalau perhitungan Allah. Keren

    ReplyDelete
  11. Saling berbagi hal yang positif memang terlihat sederhana, padahal dampaknya luar biasa. Disitulah terciptanya kebahagiaan karena berbagi manfaat untuk sesama ya

    ReplyDelete
  12. Bukunya jadi menarik dengan kehadiran komik dan design visual yang dramatik itu. Apalagi kemudian kita tahu siapa aja yang ikut bersumbangsih dan membidani lahirnya buku ini. Sudah masuk wish list saya nih buku. Bakal tak baca setelah selesai dengan buku-buku lain yang sudah masuk antrian.

    ReplyDelete
  13. Suka sama ilustrasi-ilustrasinya yang Indonesia banget. Saya jadi ingat Si Juki tuh. Happy Birthday JNE, menghitung hari ya menjelang 26 November 2021.

    ReplyDelete
  14. Udah beberapa kali baca reviewnya tertarik deh ama buku karya Kang Maman ini. Isinya inspiratif banget. Suka deh dengan quote-quote positifnya.

    ReplyDelete
  15. Pengen baca juga buku kartun Mice versi JNE, dapetinnya dimana ya, kami dulu koleksi komiknya yang lain, selalu ada sentilan dan cerita yang menggelitik

    ReplyDelete
  16. Bukunya menarik banget ya, ada komiknya, jadi menarik buat dibaca. Ceritanya menginspirasi banget, jadi semangat untuk lebih improve diri.

    ReplyDelete
  17. Buku karya-karyanya mice ini selalu relevan dengan keadaan saat ini. Pertama kali kenal bukunya tuh pas SMA, suka sama desainnya yang menarik.

    ReplyDelete
  18. met milad JNE, semoga semakin lancar langkahnya dalam berbagi dengan jangkauan yang lebih luas lagi. Connecting Happines :) Jadi pengen baca bukunya juga nih mba Myr :)

    ReplyDelete
  19. Kalau ga baca tulisan selanjutnya buku ini adalah profil perusahaan, aku juga ga nyangka mba. Jadi pengen baca, ada dijual bebaskah?

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^