English Academy, Kursus Bahasa Inggris Online dari RuangGuru
- “Bunda, daftarin Ima kursus bahasa Inggris, dong!”
“Adek serius mau kursus? Gak cape?”
“Adek serius mau kursus? Gak cape?”
“Enggak.”
Saat itu Nai baru beberapa bulan masuk SMP. Lagi seneng-senengnya dengan
kegiatan sekolah, terutama ekstra kurikuler. Trus, tau-tau dia minta
didaftarin kursus bahasa Inggris.
Chi, sih, seneng aja dengan semangat Nai. Hanya sedikit khawatir dengan
aktivitasnya yang jadi akan semakin banyak kalau ditambah dengan kursus.
Tetapi, karena anaknya semangat banget, Chi pun menyetujui keinginannya.
Saat itu., gak pusing juga mencari kursus bahasa Inggris untuk Nai. Di dekat rumah, ada tempat kursus yang memang bagus. Kami langsung mendaftar, Nai ikut placement test, dan mulai belajar di sana setelah keluar hasilnya.
Kegiatan kursus berjalan lancar. Sebagai anak baru, Nai termasuk berprestasi. Nilai-nilainya tidak hanya bagus. Nai juga dipilih sebagai salah seorang kandidat untuk ikut lomba spelling bee.
Seleksi terus berjalan dan menyisakan 2 kandidat. Bila terpilih akan mewakili lembaga kursus ke ajang yang lebih tinggi. Ternyata Nai kalah, tepatnya mengalah.
Ketika ditunjuk sebagai salah seorang kandidat, dia udah curhat ke bundanya kalau gak mau ikutan. Tetapi, Chi bujukin supaya mau maju.
Gurunya masih gak yakin kalau Nai gak bisa menjawab pertanyaan saat diuji. Ketika ditanya ke Nai keluar pengakuan kalau dia memang sengaja mengalah karena gak mau ikut lomba. Saat ambil rapot, guru kelasnya cerita ke Chi. Agak menyangkan sikap Nai, tetapi memang gak bisa dipaksa juga bila anaknya gak mau. Ya udah, lah.
Ketika masih SD, dia beberapa kali dibujukin untuk ikut lomba mewarnai mewakili tempatnya kursus. Tetapi, Nai bersikeras gak mau. Sampai sekarang dia gak pernah sekalipun ikut lomba mewarnai. Nai memang bukan tipe anak yang suka ikut kompetisi.
Di saat sedang semangat belajar bahasa Inggris, pandemi pun datang …
Sama halnya seperti sekolah formal, kegiatan kursus pun berubah menjadi online. Tetapi, mungkin karena belum terbiasa, jadi sempat agak macet. Masih beberapa kali error. Chi jadi merasa kursus bahasa Inggrisnya kurang efektif.
Saat itu., gak pusing juga mencari kursus bahasa Inggris untuk Nai. Di dekat rumah, ada tempat kursus yang memang bagus. Kami langsung mendaftar, Nai ikut placement test, dan mulai belajar di sana setelah keluar hasilnya.
Kegiatan kursus berjalan lancar. Sebagai anak baru, Nai termasuk berprestasi. Nilai-nilainya tidak hanya bagus. Nai juga dipilih sebagai salah seorang kandidat untuk ikut lomba spelling bee.
Seleksi terus berjalan dan menyisakan 2 kandidat. Bila terpilih akan mewakili lembaga kursus ke ajang yang lebih tinggi. Ternyata Nai kalah, tepatnya mengalah.
Ketika ditunjuk sebagai salah seorang kandidat, dia udah curhat ke bundanya kalau gak mau ikutan. Tetapi, Chi bujukin supaya mau maju.
Gurunya masih gak yakin kalau Nai gak bisa menjawab pertanyaan saat diuji. Ketika ditanya ke Nai keluar pengakuan kalau dia memang sengaja mengalah karena gak mau ikut lomba. Saat ambil rapot, guru kelasnya cerita ke Chi. Agak menyangkan sikap Nai, tetapi memang gak bisa dipaksa juga bila anaknya gak mau. Ya udah, lah.
Ketika masih SD, dia beberapa kali dibujukin untuk ikut lomba mewarnai mewakili tempatnya kursus. Tetapi, Nai bersikeras gak mau. Sampai sekarang dia gak pernah sekalipun ikut lomba mewarnai. Nai memang bukan tipe anak yang suka ikut kompetisi.
Di saat sedang semangat belajar bahasa Inggris, pandemi pun datang …
Sama halnya seperti sekolah formal, kegiatan kursus pun berubah menjadi online. Tetapi, mungkin karena belum terbiasa, jadi sempat agak macet. Masih beberapa kali error. Chi jadi merasa kursus bahasa Inggrisnya kurang efektif.
Alasan Tertarik Kursus Bahasa Inggris di English Academy
Terkadang suka kepikiran juga pengen daftarin Nai kursus bahasa Inggris lagi. Apalagi dia sedang tinggi semangat belajarnya. Tetapi, karena masih harus belajar di rumah akibat pandemi COVID-19, Chi juga maunya lembaga kursus yang udah terbiasa online, dong.
Baru-baru ini, Chi tau yang namanya English Academy. Sepertinya memang baru, tetapi EA ini milik RuangGuru. Tau lah ya kalau RuangGuru udah jagoannya untuk belajar online.
Siswa English Academy belajar dengan metode pembelajaran yang komunikatif. Pembahasan berfokus pada situasi praktis sehari-hari dengan menekankan empat keterampilan bahasa utama: membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Kegiatan kelas disusun dengan metode kombinasi demonstrasi dan praktik.
Program Runner mengoptimalkan kegiatan belajar Bahasa Inggris dasar untuk
anak. Dalam kelas ini, anak akan diajak untuk mengenal dan memahami
berbagai macam tata Bahasa Inggris secara interaktif. Dengan metode &
materi pembelajaran yang mudah dipahami, program belajar Bahasa Inggris
untuk anak ini cocok bagi pelajar dengan rentang usia 7-10 tahun.
Nai bisa ikut kelas ranger, nih. Tetapi, tentunya harus ikut placement test dulu. Para siswa English Academy tidak hanya diajarkan fasih berbahasa Inggris. Tetapi, diharapkan dapat bersaing di tingkat internasional. Pelajarannya menggunakan Kurikulum Cambridge yang memang sudah dipercaya di berbagai kursus bahasa Inggris di dunia.
Chi suka menyarankan ke Keke dan Nai kalau bisa hari gini kuasai minimal 2 bahasa asing. Tetapi, bila hanya 1 pun gak apa-apa. Tentunya bahasa Inggris dulu yang harus dikuasai karena sudah jadi bahasa Internasional.
Sprinter (11-14 tahun)
Program Sprinter mengasah keterampilan lanjutan Bahasa Inggris. Dengan metode belajar yang menyenangkan, Program Sprinter disusun agar relevan bagi pelajar berusia 11–14 tahun.Ranger (15-18 tahun)
Program Ranger meningkatkan keterampilan lanjutan Bahasa Inggris pelajar SMA. Kelas Ranger disusun agar relevan bagi pelajar berusia 15–18 tahunExplorer (Di atas 18 tahun)
Program Explorer dirancang untuk mempertajam kefasihan Bahasa Inggris bagi tingkat dan umum. Program Explorer dikemas dengan metode belajar yang komunikatif, juga menyenangkan.Nai bisa ikut kelas ranger, nih. Tetapi, tentunya harus ikut placement test dulu. Para siswa English Academy tidak hanya diajarkan fasih berbahasa Inggris. Tetapi, diharapkan dapat bersaing di tingkat internasional. Pelajarannya menggunakan Kurikulum Cambridge yang memang sudah dipercaya di berbagai kursus bahasa Inggris di dunia.
Chi suka menyarankan ke Keke dan Nai kalau bisa hari gini kuasai minimal 2 bahasa asing. Tetapi, bila hanya 1 pun gak apa-apa. Tentunya bahasa Inggris dulu yang harus dikuasai karena sudah jadi bahasa Internasional.
2 Comments
Ruang Guru memang sangat membantu di saat Pandemi dan membuat anak lebih aktif dan kreatif. Terima kasih sharingnya Bu.
ReplyDeletesama-sama, Pak
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^