Mandiri Secara Finansial bagi Kartini Masa Kini
- Banyak yang mengatakan kalau seorang istri itu ibarat menteri keuangan
di rumah tangga. Pernyataan yang gak akan Chi sanggah. Tetapi, sempat
bikin galau untuk sekian lama.
Persepsi Chi ketika baru berumah tangga adalah gaji suami diserahkan semuanya kepada istri. Kemudian istri yang mengelola. Tetapi, setelah berjalan beberapa saat, Chi ternyata gak sanggup. Bawaannya malah uring-uringan melulu.
Setelah berdiskusi, kami sepakat kalau uang dikelola oleh K’Aie. Chi paling dikasih uang belanja dan sekolah anak-anak aja setiap bulannya. Sedangkan untuk pos-pos lainnya, diserahkan semua ke K’Aie untuk diatur.
Meskipun sudah ada kesepakatan, Chi masih agak galau? Bener gak sih mengatur keuangan rumah tangga seperti ini? Kok kesannya gak ideal banget. Gak sesuai dengan persepsi Chi sebelumnya.
Chi pun bertanya tentang keuangan rumah tangga ke mamah. Katanya di awal-awal pernikahan, gaji papah dipakai untuk membayar berbagai cicilan. Misalnya cicilan rumah dan kendaraan. Sedangkan untuk kebutuhan harian menggunakan gaji mamah. Tetapi, ketika semua cicilan sudah lunas, papah lah yang memenuhi semua kebutuhan rumah tangga.
Ternyata setiap rumah tangga bisa berbeda-beda, ya. Tergantung bagaimana kesepakatannya dan kenyamanan dengan pasangan. Setelah lebih dari 18 tahun menikah pun kami merasa memang lebih nyaman dengan pengelolaan keuangan seperti saat ini.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2016, tingkat literasi keuangan perempuan ternyata lebih rendah daripada laki-laki. Hanya 25,5% perempuan yang melek keuangan, sedangkan laki-laki sedikit lebih tinggi yaitu 33,2%.
Ketika pertama kali mengetahui fakta ini, Chi cukup kaget juga. Bagaimana perempuan bisa menjadi Menteri Keuangan di rumah tangga kalau literasi keuangannya rendah? Lalu bagaimana caranya perempuan bisa mandiri secara finansial?
Tetapi, Chi akui memang mengatur keuangan tidak semudah teorinya. Ketika masih bekerja dan belum menikah, rasanya nyaman aja dengan hal ini. Saat sudah berumah tangga malah jadi ribet. Hingga akhirnya menyerahkan sebagian besar pengelolaan ke suami.
Mandiri secara finansial bagi perempuan adalah memiliki penghasilan, mampu mengelola keuangan sendiri, serta memiliki kekuatan dalam pengambilan keputusan.
Bulan April mengingatkan kita dengan Hari Kartini. Dan salah satu yang diingat tentang sosok Kartini adalah emansipasinya. Sosok yang kuat dalam memperjuangkan cita-cita dan mandiri.
Di saat ini, salah satu yang diharapkan adalah banyak Kartini yang bisa mandiri secara finansial. Tentu saja butuh pengetahuan literasi keuangan untuk mencapai tujuan ini. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan bagi perempuan yang sudah menikah untuk bisa mandiri secara finansial, yaitu
1. Memiliki Penghasilan
Ketika baru menikah, Chi gak punya penghasilan sama sekali. Memang menjelang menikah sengaja resign. Ingin mengurus rumah tangga.Tetapi, karena pernah bekerja kantoran, jadi merasakan juga nikmatnya punya uang sendiri dan ingin merasakan lagu. Chi pun mulai jualan baju online. Meskipun cuma berjalan beberapa waktu karena masih ribet dengan mengurus 2 anak yang masih kecil. Akhirnya aktivitas ngeblog lah yang menjadi sumber penghasilan Chi hingga sekarang.
Selama ini, hasil dari ngeblog dan medsos, dipakai untuk diri sendiri. K’Aie bertanggung jawab penuh dengan kebutuhan keluarga. Tetapi, di masa pandemi, dimana hampir semua sektor terkena imbas, termasuk penghasilan K’Aie. Chi bersyukur banget penghasilan dari ngeblog bisa dipakai untuk membantu kebutuhan harian keluarga. Sehingga keuangan keluarga gak oleng banget.
2. Memiliki Tabungan
Uang bulanan yang selalu di transfer K’Aie untuk belanja bulanan dan keperluan sekolah anak-anak selalu Chi usahakan diatur sebaik-baiknya. Seringkali masih ada lebihnya. Dan K’Aie gak pernah keberatan kalau sisanya dijadikan tabungan istrinya. Jadi meskipun saat itu belum ada penghasilan sendiri, saldo tabungan Chi tetap bertambah sedikit demi sedikit.Pundi-pundi tabungan terus bertambah setelah blog di-monetisasi. Sebagian besar tentu aja ditabung. Chi hanya pakai sedikit untuk menyenangkan diri sendiri. Sesekali jajanin suami dan anak-anak juga.
3. Memiliki Proteksi Diri atau Asuransi
Chi memang sempat kapok berasuransi. Tetapi, setelah berhasil diyakinkan oleh K’Aie dan merasakan sendiri manfaatnya, baru deh mengakui pentingnya memiliki asuransi.Asuransi kesehatan adalah salah satu yang sebaiknya dimiliki. FWD Insurance punya nih Asuransi Bebas Handal yang bisa dibeli dengan mudah secara online. Kontribusinya dimulai dari Rp75 ribu dan pilihan manfaatnya hingga Rp100 juta per tahun. Produk asuransi syariah ini juga memiliki manfaat khusus COVID-19 tanpa tambahan biaya.
4. Menyiapkan Dana Pendidikan Anak
Awalnya Chi gak kepikiran tentang hal ini. Kemudian dijelaskan oleh K’Aie kalau dana pendidikan adalah salah satu ikhtiar orang tua untuk memberikan yang terbaik bagi anak. Apalagi setiap tahun dana pendidikan bisa semakin tinggi. Jadi memang sebaiknya dipersiapkan sejak jauh-jauh hari,5. Memahami Pentingnya Investasi
Ada banyak pilihan investasi. Sebaiknya dipahami dulu mana investasi yang tepat. Disesuaikan juga dengan kebutuhan, ya.6. Menyiapkan Dana Pensiun
Chi dan K’Aie kan bukan PNS. Gak akan punya uang pensiun kalau gak diusahakan sendiri. Padahal pengennya di hari tua bisa menikmati hidup tanpa membuat anak-anak menjadi generasi sandwich.Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan supaya mandiri secara finansial. Mungkin teman-teman juga ada usulan lain. Yuk, kita saling berbagi tips.
Dari hasil diskusi dengan tim FWD Insurance dan FWD Blogger Squad, memahami literasi keuangan emmang merupakan sesuatu yang penting. Segala sesuatu bisa terjadi tanpa diduga. Contohnya di saat pandemi ini di mana banyak keuangan rumah tangga yang terganggu. Semakin dirasa penting untuk bisa mengelola dan membuat keputusan finansial secara cerdas.
Yuk download FWD MAX juga, ya. Di aplikasi ini banyak fitur menariknya. Gak hanya bisa untuk beli asuransi secara online. Ada juga berbagai hot promo serta artikel menarik tentang literasi keuangan. Ikuti juga Instagram FWD di @fwd_id ya.
78 Comments
Ibu rumah tangga sekarang beneran bisa mandiri ya. Dengan kecanggihan teknologi, adanya aplikasi bisa membuat para menteri keuangan setiap keluarga ini makin praktis dalam mengelola keuangan rumah tangga dan lainnya...
ReplyDeleteiya betul, Teh
DeleteLiterasi keuangan memang super duper penting ya Mba.
ReplyDeletePerempuan memang kudu makin melek literasi finansial. InsyaAllah keluarga makin sejahtera 👍
Penting banget. Sebaiknya belajar sejak dini
Deletesetuju, penting banget perempuan mandiri finansial
ReplyDeletejika penghasilan suami bisa mencukupi semua kebutuhan ya Alhamdulilah
kalo nggak kan perempuan harus mencari tambahan penghasilan dan mengelola searif mungkin
Meskipun kebutuhan tercukupi dari suami, tetap ada baiknya juga bisa mandiri secara finansial
DeleteMasyAllah hebat teteh pernikahannya udah mencapai 18 tahun 😍. Banyak pasti ilmu pernikahannya ini 😍. Kalau aku, sejak hamil baru resign ngajar dan pengen fokus ngurus anak di rumah dan menurut aku pekerjaan ngeblog ini, pekerjaan yang cocok di sikonku sekarang punya 2 anak kecil hihihi. Allhamdulillah bisa dikit-dikit nabung untuk kepentingan di masa depan. Semoga Allah melapangkan rezeki kita ya Teh
ReplyDeletebenar ya mbak Mira
ReplyDeletesebagi perempuan kita juga harus bisa mandiri finansial
agar kehidupan kita di masa depan tidak menjadi beban bagi anak-anak
yup, itu salah satu tujuannya
Deleteproduk FWD ini menarik, ada beberapa produk asuransinya yang bisa dibayar fleksibel. untuk fWD max ini menjadi aplikasi yang bisa digunakan untuk mengetahui informasi terbaru dan promo2 menarik.
ReplyDeleteSetuju banget, Koh
DeleteMembuka wawasan acara bareng FWD ini, bahwa gak hanya menyiapkan dana untuk investasi atau tabungan aja, tapi juga dana pensiun, apalagi kalau yang bukan PNS ya
ReplyDeleteiya, makanya penting untuk melek finansial
DeleteYang namanya MANDIRI itu tidak ada salahnya. Mandiri membawa kita menjadi manusia yang lebih baik lagi kepribadiannya karena kita tidak bergantung pada orang lain. Terutama untuk masalah finansial dan persiapan untuk masa depan.
ReplyDeleteAsuransi memang penting banget yaa, Mba. Kini ia menjelma menjadi kebutuhan wajib yang harus dipenuhi. Dan saya setuju, perempuan mesti punya penghasilan sendiri walau suami mampu menafkahinya
ReplyDeleteMeskipun gak berpenghasilan tetap sebaiknya punya ilmu literasi keuangan. Supaya bisa membantu mengelola keuangan rumah tangga dengan baik
Deletekalau point-point di atas sudah terpenuhi, mandiri banget nih jadi seorang wanita. Apalagi klo punya asuransi yg bisa proteksi dalam segala hal utk kita dan keluarga
ReplyDeleteAlhamdulillah kalau udah mandiri banget :)
DeleteFWD tuh keren banget, selain mengcover semua jenis penyakit, juga ga pernah berhenti membuat terobosan dengan meluncurkan program edukasi buat masyarakat
ReplyDeleteiya semoga semakin banyak yang melek literasi keuangan, ya
DeleteSetuju dgn artikel ini, mba
ReplyDeleteKenapa sih wanita harus jadi Kartini Masa Kini mandiri secara finansial? Kalau untuk saya pribadi menjadi wanita yang bisa mandiri secara finansial itu bukan semata-mata ingin dihargai oleh suami, namun juga sebagai bentuk penghargaan pada diri sendiri membuat saya bangga akan diri saya sendiri bisa memiliki penghasilan dan bisa membahagiakan diri sendiri dan orang-orang yang saya sayangi dari hasil kerja saya.
yup! Menghargai diri sendiri tuh penting banget
DeleteMnuurtku pengaturan keuangan terbaik dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama sih mba. Asal keterbukaan komunikasi juga dilakukan
ReplyDeleteNah bener, Mbak. Tetapi, tentunya harus diawali juga dengan memahami literasi keuangan supaya bisa berdiskusi dengan baik
DeleteMemiliki tabungan sendiri, saya akui cukup tepat. Pengalaman dari kisah para TKW, mereka aman kalau punya tabungan sendiri. Maksudnya, saat pulang, uang bisa dikelolanya secara maksimal. Beda dengan ketika ia tidak punya tabungan sendiri. Uang dikirim ke tanah air,eh habis gitu aja. Malah ada yg yang kiriman istri dari luar negeri, dipakai suami buat kawin lagi. Kan gimana mau mandiri, yg ada rugi...
ReplyDeletenyesek malah jadinya, ya
DeleteSetuju, memahami literasi keuangan itu penting. Karena segala sesuatu bisa terjadi tanpa diduga. Ketika pandemi tiba ini saja begitu banyak keuangan rumah tangga yang oleng. Maka apapun metode yang dijalankan dalam pengelolaan keuangan keluarga yang utama mesti dengan baik ditata
ReplyDeleteyup! Diawali dengan pemahaman tentang literasi keuangan dulu
DeleteAku termasuk yang prepare bgt soal pengaturan keuangan. Untuk dana pendidikan memang sudah dipersiapkan. Ditambah kalau ada asuransi insha Allah lebih aman baik itu perihal kesehatan, pendidikan dan masa tua.
ReplyDeleteAlhamdulillah jadi bisa lebih siap ya, Mbak
Deletekok kaget yah liat datanya justru ternyata peremmpuan ya mba yang tingkat literasinya rendah btw ada poin2 yang juga sudah aku lakuin nih semoga bisa rambah ke poin lainnya :)
ReplyDeletesaya juga sempat kaget hehehe
DeleteHahhaaa, ko sama ceritanya Chi. Awal menikah dan aku berhenti berkarir diserahhin uang bulanan yang jauh dari penghasilanku pas bekerja. Tiba2 dalam seminggu abis, pusiiiing pala eike, menyerah deh, padahal engga boros, abis buat cicilan rumah wkakakak. Akhirnya minta harian aja dan engga mau tahu urusan keuangan.
ReplyDeleteTApi sekarang, mencoba mandiri finansial setelah bekerja kembali dan memahami literasi keuanngan, membagikan pos2nya, tak lupa, pos buat ngopi syantik hahhahaaa.
Ruwet ya, Teh. Tetapi akhirnya bisa juga hehehe
Deleteiya nih mbaa kerasa banget kalau perempuan pun butuh yang namanya mandiri finansial. walaupun ibu rumah tangga, kita juga sebaiknya punya pegangan, dalam bentuk apapun pasti bisa membantu dan menenangkan
ReplyDeletekemandirian finansial memang akan sangat membantuk kita untuk progressing ya mba... termasuk kita para perempuan
ReplyDeleteiya, Mbak
DeleteSetuju mba sebagai wanita kita harus bisa mandiri secara finansial juga, kan jadi bisa membantu suami juga nantinya
ReplyDeleteMemang harus ada planning ya u.masalah finansial rumah tangga, krn yg dibiayai juga lumayan banyak. Di satu sisi juga perlu banget investasi dan simpanan kl ada hal² di luar perkiraan ternyata terjadi dan membutuhkan biaya.
ReplyDeleteYup, biar lebih jelas alurnya
DeleteDi masa kayak sekarang, perempuan pun wajib mandiri finansial ya. Karena ke depannya kita gak tahu dengan pasti akan seperti apa. Pandemi sekarang buktinya. Hayuk ah lebih berdaya dan mandiri. Dari punya penghasilan sendiri, punya asuransi, punya tabungan masa depan, dan punya dana pensiun. Supaya kita bisa tenang. :)
ReplyDeleteBetul banget, Mbak
DeleteWanita yang sudah berstatus ibu rumah tangga penting memiliki kemampuan literasi keuangan. Tidak terbatas ketika memiliki pekerjaan dan rutin gajian, tapi juga ketika dititipi suami untuk mengelola keuangan. Di masa pandemi gini, keuangan mungkin goyah, ikut mencari tambahan bukan satu-satunya solusi, tapi juga bisa dalam hal makin teliti dan hebat dalam mengatur keuangan keluarga.
ReplyDeleteNah itu, Mbak. Meskipun gak memiliki penghasilan bukan berarti tidak memiliki ilmu literasi keuangan
DeleteMantap nih kartini zaman skr. bisa punya penghasilan dan sangat mandiri. apalagi kalau bisa berinvestasi dengan baik. makin keren dong
ReplyDeleteBaru seperempat dari jumlah perempuan yang melek keuangan ya mbak, dan saya kayaknya masuk 74 sekian persen yang belum deh. Masih terus belajar nih. Salah satunya dengan membaca artikel tentang literasi keuangan yang disediakan FWD
ReplyDeleteSemoga kita terus semangat untuk melek literasi keuangan, ya
Deleteiya mbak, saya dan suami juga bukan PNS dan memang harus dipikirkan juga ya dana pensiun ini. Saya sering mengingatakan suami untuk mengeluarkan dana darurat, dana pendidikan dan dana pensiun, jaga jaga aja ya untuk masa tua nanti
ReplyDeleteYup! Sama banget, Mbak
DeleteSebagai menteri keuangan di rumah emang ternyata ini tuh ngga mudah ya, Teh Chi. Perencanaan keuangan hatus mateng, pos-pos keuangan harus jelas, dan strategi keuangan keluarga juga wajib punya. Setuju, literasi keuangan itu emang penting banget.
ReplyDeleteIya ruwet juga terkadang mengatur keuangan hehehe
Deleteaku juga lagi belajar untuk mandiri secara finansial nih. Semoga semakin dekat dengan kemandirian ini.
ReplyDeletesetuju banget mba Chi, kalau perempuan harus bisa mandiri finansial. semisalnya tidak bekerja kantoran pun tetap bisa kerja dari rumah, atau misal gak berpenghasilan, tetap harus pintar untuk urus keuangan yaa tentunya.
ReplyDeletesupaya gak mudah boncos :)
Paling tidak bisa mengelola keuangan rumah tangga
DeleteKalau mengingat kartini masa kini tuh seneng banget deh, karena secara tidak langsung perempuan juga bisa memegang peranan yang setara. Termasuk dalam mandiri secara finansial, dulu jaman masih kerja aku tuh gengsi banget minta uang jajan sama suami. wakakakaa...
ReplyDeletehahahaha seneng rasanya kalau punya uang sendiri, ya
DeleteDari survei tahun 2016, tingkat literasi keuangan perempuan ternyata lebih rendah daripada laki-laki. Mungkin setelah banyaknya edukasi mengenai literasi keuangan ... saat ini sudah memadai ya, Mbak.
ReplyDeletesemoga terus meningkat
Deletesejak belum menikah, saya sudah bercita-cita tetap punya penghasilan setelah menikah walau suami sudah memenuhi semua kebutuhan saya. Alasannya karena punya penghasilan sendiri itu membahagiakan dan membuatku lebih percaya diri
ReplyDeleteFWD ini paling jago deh soal inovasi hal-hal yang berbau finansial. Coba list sejak awal, udah berapa banyak inovasi yang dilahirkan oleh FWD. Wihh banyak!
ReplyDeletetema diskusinya banyak yang menarik
DeleteTiap keluarga punya cara sendiri mengelola keuangan ya. Mana yang sreg lah, asalkan komunikasi lancar dan terbuka. Soalnya hal menyangkut uang rawan memicu konflik di rumah tangga.
ReplyDeleteYup! Harus berdasarkan keputusan bersama
DeleteAku sama suami pun masih sama-sama mbak, sebelum memutuskan untuk apa saja, pasti diskusi dulu. Soalnya kalo aku sendiri belum bijak untuk mengatur keuangan heheheh.
ReplyDeleteEnak kan ya kalau berkomunikasi begini
DeleteAku juga seperti kak Chie, dimana pos-pos keuangan aku serahkan kepada suami sepenuhnya.
ReplyDeleteAku cuma dipegangin uang untuk belanja, yang sejak pandemi juga lebih banyak dibelanjain suami. Kalo gitu, aku dikasih uang untuk memenuhi kebutuhan anak-anak (kalau lagi bijak), kalau lagi gak bijak, buat foya-foya sendiri.
Hikks~
Aku bersalah banget siih...tapi perencanaan keuangan tetap aku lakukan mengingat juga butuh untuk membiayai self improvement aku sendiri kan yaa..
perempuan memang harus punya kemandirian ya mbak, termasuk dalam hal finansial
ReplyDeletedan salah satu wujud kemandirian finansial bagi perempuan adalah memiliki asuransi bagi dirinya
yup! Memproteksi diri sendiri
DeleteTata cara oengelolaan uang papah mamah mba myra persis kaya aku loh. Gajian aku buat hari hari..gajian suami buat sekolah anak2 dan utk cicilan rumah
ReplyDeleteApapun itu yang penting akur :D
DeleteSeneng de dengan semakin banyaknya motivasi ke para wanita untuk bisa mandiri secara finansial. Di masa kayak sekarang mah wajib bangeeet deh perempuan bisa mandiri finansial. Demi keluarga yang semakin berkualitas ya.
ReplyDeleteaku tabungan yang belum karena biasanya udah begitu aja buat makan dll
ReplyDeletetapi emang bener sebagai perempuan kudu pinter ngelola keuangan
Ya setidaknya uang yang ada dipakai bukan untuk foya-foya semata
DeletePengen download aplikasi FWD MAX ah.. Biar gak penasaran terus kenapa sih FWD ini banyak bener yang suka. Sekaligus sambil belajar dikit-dikit tentang literasi keuangan
ReplyDeletecuzz download, Mbak
DeleteKartini masa kini tuh emang harus belajar buat mandiri ya maaak.. FWD nih banyak banget produk asuransinya ya maaak..
ReplyDeleteSaya termasuk yang udah biasa pny penghasilan sendiri sejak masih sekolah. Meskipun cm jualan pulsa. Hehe. Pas kerja apalagi udah ngerasain gaji bulanan. Setelah pny anak saya resign. Tp sengat saya begitu bayi udah 1th an apa ya, saya jualan lagi. Selain krn biasa pny penghasilan sendiri. Jg krn dg bekerja itu kayak nambah ilmu, nambah teman dll. Sepakat banget kl literasi keuangan perempuan hrs bagus
ReplyDeleteYup! Smeoga semakin banyak perempuan yang mandiri
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^