Menjaga Ketahanan Pangan dan Meningkatkan Kesejahteraan Petani Melalui Bango Pangan Lestari - "Bun, hari ini masak apa?"
Anak-anak, terutama Keke, nanya seperti ini setiap hari. Chi memang selalu
berusaha menyajikan masakan yang berbeda. Kalau bisa dalam waktu 1-2
minggu jangan ada menu yang sama.
Paling seneng kalau mereka sudah berekspresi untuk menyatakan
masakannya lezat. "Mantaaaap!" Biasanya menjadi ucapan spontan K'Aie
kalau suka dengan masakan yang dibuat istrinya.
"Bun, masakin ini setiap hari!" Nah kalau ini berarti Keke suka banget
sama rasa masakan yang bundanya buat.
Sedangkan Nai, gak banyak berkata-kata. Tetapi, kalau dia udah
bolak-balik di dapur buat ambil piring, berarti dia suka dengan masakan
hari itu.
Berbagai ekspresi tersebut, bikin Chi tambah semangat untuk masak.
Menghadirkan berbagai kelezatan masakan di rumah. Meskipun Keke selalu
bilang masak menu yang sama terus kalau dia lagi suka, tetapi jarang
dipernuhi permintaannya. Chi tetap lebih suka gonta-ganti menu. Lagian
kalau udah disuka juga, Keke gak bakal protes hehehe.
Kelezatan Masakan Bersumber Dari Hasil Pertanian Indonesia

"Makannya harus dihabiskan, ya. Kalau enggak, nanti makanannya
menangis."
Pernah gak kita mendengar yang seperti itu. Waktu kecil, Chi percaya
aja. Tapi, udah gede ya pemahamannya lain lagi.
Memang bukan makanan yang terlihat menangis. Tetapi, bukan pula gak ada
yang sedih. Coba deh kalau kita lihat banyak makanan bersisa, rasanya
mubadzir, ya. Kebayang susah payahnya para petani menanam bahan makanan
yang berkualitas. Kemudian kita mengolahnya. Tetapi, akhirnya tidak
dihabiskan.
Oiya, hari ini, Chi masak mie goreng aceh. 2 hari sebelumnya, bikin
chicken barbeque. Keduanya menu favorit keluarga. Kesamaan lainnya
adalah salah satu bahannya menggunakan kecap.
Masakan berbahan kecap memang lumayan sering disajikan. Kadang-kadang
juga gak perlu rumit. Cukup nasi hangat dikasih telur ceplok yang
dikecapin juga udah jadi kenikmatan haqiqi. Makanya kecap termasuk yang
harus selalu ada di rumah.
Pernah gak terpikir makanan yang lezat ini bahannya dari mana aja? Dan
bagaimana kesejahteraan para petaninya?
Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani di Masa Pandemi COVID-19
Selasa (25/8), Chi mengikuti webinar peluncuran
"Bango Pangan Lestari". Acara yang dipandu oleh host Nirina
Zubir, menghadirkan beberapa narasumber yaitu:
- Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia
- Hernie Raharja, Director of Foods and Beverages PT Unilever Indonesia, Tbk
- Rusli Abdullah, pengamat pertanian dan peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF)
- Oshin Hernis, Head Of Communications Sayurbox
- Aria Alifie Nurfikry, Vice President of Marketing TaniHub
Urusan perut bukanlah sesuatu yang sepele. Selama manusia masih butuh
makan, maka ketahanan pangan akan terus dibutuhkan. Sayangnya,
Indonesia yang sebetulnya termasuk negara agraris ini, tetapi juga
mempunyai beberapa permasalah yang dapat mempengaruhi ketahanan
pangan.
Ada 3 masalah besar yang menjadi tantangan ketahanan pangan di
Indonesia saat ini, yaitu
- Kualitas sumber pangan yang kurang maksimal. Penyebabnya adalah pengetahuan petani yang masih minim. Sehingga bis amempengaruhi kualitas hasil pangan.
- Jumlah petani yang terus berkurang. Semakin banyak generasi muda yang enggan menjadi petani karena dianggap sebagai profesi yang kurang menjanjikan.
- Lahan yang semakin terbatas. Menurut data Kementan RI tahun 2020, rata-rata luas lahan sawah berkurang sebanyak 650 ribu hektar per tahun. Sedangkan menurut data Bank Dunia pada tahun 2017, hanya 31,5% lahan di Indonesia yang digunakan untuk pertanian. Petani juga semakin banyak yang menjual lahannya untuk dialihfungsikan menjadi pabrik atau perumahan karena dianggap lebih menguntungkan.
Permasalah ini semakin pelik ketika pandemi COVID-19 melanda.
Distribusi hasil pertanian menjadi tidak lancar. Bagi petani kecil
yang tidak memiliki akses dengan pasar yang luas, terpaksa menjual
hasil pertaniannya ke sekitar dengan harga yang murah. Kesejahteraan
para petani memang termasuk yang paling terdampak di saat pandemi.
Peluncuran Program "BANGO PANGAN LESTARI"

Unilever memiliki komitmen global sampai tahun 2050 untuk menjadi katalisator bagi upaya peningkatan ketahanan pangan dengan menciptakan sistem pangan yang lebih baik. Sejalan dengan komitmen tersebut, Bango memperkenalkan program “BANGO PANGAN LESTARI” sebagai payung besar bagi keseluruhan inisiatifnya dalam menggalakkan pertanian yang berkelanjutan sebagai bentuk dukungan Bango terhadap strategi pemerintah untuk meningkatkan kualitas industri pertanian dan tercapainya ketahanan pangan di Indonesia
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, ada 2 hal yang dilakukan oleh
Unilever yaitu diversifikasi konsumsi makanan dan diversifikasi
produksi pangan. Program ini juga merupakan bentuk dukungan Bango
terhadap program-program Kementrian Pertanian RI untuk mewujudkan
sistem pertanian yang maju, efisien, tangguh, dan berkelanjutan.
Ada 3 inisiatif Bango untuk pertanian Indonesia yang sudah dilakukan
dan akan terus berkelanjutan di masa depan, yaitu
Perkembangan Sistem Pertanian Berkelanjutan
Kecap Bango bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada untuk secara
khusus mengembangkan kedelai hitam Malika yang merupakan virietas
unggulan dan kunci kelezatan kecap Bango. 100% kedelai hitam Malika
yang digunakan sudah memenuhi Unilever Sustainable Agriculture Code
(USAC) yaitu serangkaian cara bertani yang ramah lingkungan.
Kecap Bango juga bekerjasama dengan Promoting Rural Incomes
through Support for Markets in Agriculture (PRISMA)untuk sistem
pemupukan dan irigasi. Serta menjawab tantang perubahan iklim di
Indonesia
Perkembangan Kesejahteraan Petani dan Keluarganya
Melalui "Program Pengembangan Petani Kedelai Hitam", Bango
bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada dan mitra lainnya
mengembangkan komunitas petani kedelai malika. Tujuannya untuk
memberikan manfaat dan mensejahterakan petani.
Program lain yang dimiliki Bango adalah "Program Saraswati". Buruh
tani wanita, istri petani, dan kelompok wanita yang terlibat dalam
pemilihan kedelai hitam pasca panen diberdayakan agar dapat lebih
berkembang dan mengaktualisasikan diri.
Penggalakan Regenerasi Petani
Melalui "Program Petani Muda", Bango bekerjasama dengan The
Learning Farm. Para petani muda yang potensial akan diajarkan
tentang cara bercocok tanam yang efektif dan menghasilkan panen yang
maksimal. Serta kesejahteraannya terjamin.
Perubahan Perilaku Konsumen di Masa Pandemi

Di saat pandemi, banyak pengusaha kuliner (hotel, resto, dan
katering) yang tutup. Terutama pada masa PSBB. Kalau pun sekarang
sudah mulai beroperasi, pelanggannya juga dibatasi. Tetapi, terjadi
peningkatan permintaan bahan makanan di level rumah
tangga.
Cung! Siapa yang selama di rumah aja jadi lebih sering
makan?
Perubahan perilaku konsumen, tidak hanya untuk frekuensi makan,
Tetapi, juga dari cara membeli. Sejak pandemi semakin banyak yang
memilih membeli bahan makanan secara online.
Dalam program "Bango Pangan Lestari" berkolaborasi dengan Sayurbox
dan TaniHub Group, mengajak masyarakat untuk mendukung para petani
Indonesia. Caranya dengan membeli bahan makanan melalui platform
e-commerce ini.
Berbagai program pelatihan juga akan diberikan kepada para petani
melalui kolaborasi ini. Diharapkan jaringan mitra petani semakin
luas, petani semakin luas pengetahuannya, dan kesejahteraan pun
meningkat.
Masyarakat juga bisa memberikan dukungan dengan mengunjungi website
www.bango.co.id/bangopanganlestari. Membeli pangan secara online juga bisa membuka akses bagi para
petani untuk menjual hasil pertaniannya. Ada voucher belanja juga
lho di Sayurbox dan TaniHub.
Ketahanan pangan dan kesejahteraan petani memang harus terus
ditingkatkan. Tentunya kita berharap, anak cucu masih bisa merasakan
kelezatan makanan yang bahan-bahannya dari pertanian Indonesia.
114 Comments
kecap favorit keluarga ini mbak, makan nasi, kecap plus telur aja udah enak rasanya
ReplyDeleteNah gitu aja udha kenikmatan hqq banget, ya hehehe
DeleteProgram Bango pangan lestari ini bagus banget ya mba karena turut serta membantu kesejahteraan petani, jadi pengen bw ke situs Bango nih :)
ReplyDeleteUntuk itulah harus didukung. Karena programnya memang bagus banget
DeleteKecap favorit yang hitamnya lekat dan rasanya pas. Bagus ya programnya. Suamiku juga segala beli bibit ikan mau miara ikan nila supaya ada ketahanan pangan di rumah dan nanem sayuran hidroponik. Tapi gak ada yg berhasil. Ikan nila mati semua, sayuran gak numbuh. 😂
ReplyDeleteHihihi setidaknya udah berusaha. Dan jadi semakin mengharagi ya usaha para petani dan lainnya dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat
DeleteKecpa favorit keluarga nih...
ReplyDeleteKeren program-programnya... Semoga kesejahteraan petani semakin meningkat...
Aamiin. Kalau kesejahteraan meningkat, Insya Allah akan ada regenerasi juga kan, ya
DeleteIya bisa lebih menarik bagi calon petani muda... Baca ini lagi malam-malan jadi pengen mi aceh :D
Deleteyuk makan mie aceh, Mbak ^_^
DeleteKecap Bango jadi andalan Unilever dlm ketahanan pangan Indonesia. Super , memang harus ada pioneernya.
ReplyDeletesemoga yang lain juga seperti ini, ya
DeleteJadi ingat kecap Bango yg masih banyak nih, saat lebaran iduladha kemarin memang beli banyak buat sate hehehe
ReplyDeleteKesejahteraan mereka, petani kedelai, memang jarang terekspos
Semoga dengan adanya program ini, merata dan sejahtera semuanya...
Kecap Bango memang andalan ^_^
DeleteKalau bicara tentang pangan, bener ya sekarang lahan petani semakin terbatas. Oh, iya kecap bango ini rasanya beda sama kecap lainnya. Favoritnya Ibuku
ReplyDeleteItulah kenapa penting banget masalah pertanian ini diselesaikan
DeleteMemang pandemi ini merubah banyak hal. Semoga dengan program ini, para petani bisa terbantu dan ketahanan pangan kita tetap kuat
ReplyDeleteHAhhaaa, bener banget ituu pernyataan yang melegenda yaa
ReplyDelete"habiskan dulu makannya kalo engga nanti nangis"
Jadi aja kita tuh semangat buat ngabisin.
Ini kecapku juga, salut deh sama programnya BAngo PAngan Lestari dan kolaborasinya,, yang tujuannya mensejahterakan para petani.
Padahal bukan makanannya yang nangis ya, Teh hehehe
DeleteKalau gak salah inget, aku dulu juga pernah bilang seperti itu ke anakku waktu mereka kecil, kalau mereka gak mau habisin makanannya. Dan lumayan berhasil juga sih, makanan habis, takut nasinya nangis hahaha :D
Deletehahaha lucu ya anak kecil
DeleteFavorit saya banget nih, makan nasi pake telor ceplok, terus dikasih topping kecap. Aihh lezatnya!
ReplyDeleteSemoga program Bango Pangan Lestari ini berjalan sukses, dan dapat berkesinambungan.
Kenikmatan hqq hehehe. Iya, semoga programnya sukses
DeleteKecap andalan keluargaku ni...
ReplyDeleteSalut dgn program bango ini...
G salah pilih kecap aku
Toss lah kita :D
DeleteBerkurangnya luas lahan pertanian ini patut jadi perhatian khusus, sebab kalau benar2 berkurang terus ini bisa membahayakan stok pangan lokal.
ReplyDeletePerusahaan makanan seperti Bango ini jadi inspirasi banget dan harus diteladani perusahaan lainnya terutama produsen produk lokal.
Harus diperhatikan serius sejak sekarang. Jangan sampai terlambat
DeleteWah iya nih bener banget. Khususnya area perkotaan. Dulu rumah ibuku tu sh banyak sawah, pas mudik eeehh udah jd perumahan semua huhuhu. Pdhl dulu daerah sana terkenal msh ijo :(
DeleteKudu mengerahkan upaya supaya petani dan sawah bertahan.
Karena petani gak sejahtera. Makanya lahan banyak dijual :(
DeleteBeneran keniqmatan HQQ kalo pake kecap BANGO ini
ReplyDeleteProgramnya super duper mantuuulll
Keren ya program Bango
DeleteKecap Bango itu favorit sejuta mamak-mamak deh kayaknya :)
ReplyDeleteMertua saya paling suka merk Bango.
Btw salut ya sama Bango, begitu peduli dengan sekitarnya, pelatihan-pelatihan itu manfaat banget loh, terlebih di masa pandemi sekarang :)
Iyeess! Banyak yang suka kecap Bango
Deletewah keren banget kampanye Bango Pangan Lestari untuk kesejahteraan petani Indonesia. Sejujurnya aku sejak dulu pakai kecap Bango dalam masak memasak, apalagi anakku juga suka kecap. Yuk semua dukung kampanye ini dengan membeli di Sayurbox dan TaniHub Group. Demi petani dan keluarganya, demi regenerasi petani. Maju terus petani Indonesia :))
ReplyDeleteIya, semoga pertanian kita semakin maju dengan dukungan semua pihak
DeleteIngat kecap Bango jd ingat sama Malika yang sudah dianggap anak sendiri hahaa
ReplyDeleteTapi serius, kecap favorit di rumah tuh emang kecap bango koq. Buat bikin sambel kecap, oseng-oseng, semur, nasi goreng kecapnya enak ga cemplang hehee
Hahaha udah suka banget ma kecap Bango ya, Mbak
Deletewah bango aware juga sama ketahana pangan dan meningjatkan kesejahteraan pangan, salut sama programnya
ReplyDeleteKita pun harus peduli dengan pertanian Indonesia
DeleteWah Kecap Bango sering banget mamak aku pake nih kalo masak kak hehe. Btw, programnya bagus banget yaah mensejahterana petani di Indonesia. Maju terus Kecap Bango!
ReplyDeleteYup! Kita dukung ya programnya
DeleteKalau bisa pakai Sayurbox dan TaniHub, ini enak sih. Gak pakai ribet belanja dan pasti bagus-bagus. Cuma aku masih nyari yang dekat dengan kotaku. Kalau sayurnya kelamaan di jalan, nanti gak segar lagi
ReplyDeleteIya sayur bagusnya yang masih segar
DeleteKalau tinggalnya di daerah gunung atau pertanian sayur, enak tuh ya. Mungkin malah ikut jadi petani juga
DeleteNah sayangnya sekarang semakin sedikit yang gak mau jadi petani. Karena dianggap gak sejahtera
DeleteSejak pandemi sektor wisata, pangan sangat terdampak ya. Semoga tak hanya PT Unilever Yang tergerak membantu petani dengan program ketahanan pangan
ReplyDeleteBanyak banget yang terdampak
DeleteWah selalu ada kecap ini di dapur saya. Semoga programnya bisa berjalan dengan baik dan memberi kontribusi positif ya mbak
ReplyDeleteAamiin
DeleteSelalu suka sih sama fokusnya Bango yang mendukung petani Lokal. Ibu saya juga sering pake kecap bango buat masak. Jadi Semangat buat beli produk kecap bango karena jadi serasa membantu petani Lokal
ReplyDeleteRasanya enak, programnya pun keren
DeleteProgramnya bagus sekali ya, kesejahteraan petani memang harus terus ditingkatkan.
ReplyDeleteIni kecap yang selalu ada di rumahku, aku biasa masak juga pakai kecap Bango.
Sama kita, Mak
DeleteDi rumah selalu sedia kecap Bango sih, bener tinggal telor ceplok dikasih kecap cengek dan kerupuk aja udah nikmat bener dah.Nasi goreng juga kecapin yang banyak pake kecap Bango hehe
ReplyDeleteIya juga sih, selama pandemi kita jadi makin doyan makan selama di rumah aja yah. Keren banget lah ini kolaborasi Bango Pangan Lestari untuk mensejahterakan para petani
Selalu jadi andalan, ya :D
Deletekeren banget nih program dari kecap bango ini, semoga bisa meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia
ReplyDeleteBangoo ini kecap favorit pokoknya. Nggak tau ya apa yang bikin dia beda dari kecap lain. Apakah kedelai hitam Malikanya ya? by the way salut deh dengan program unilever melalui bango pangan lestari ini.
ReplyDeleteYup! Kedelai Malikanya jadi andalan Bango
DeleteWaah Mbak Myra ternyata suka masak masakan yang pakai kecap ya. Kalau yang suka makanan kecap bocilku nih Mbak, tiap masak pakai kecap langsung lahap.
DeleteKarena kecap ity enak. Tetapi, tergantung kecapnya juga
DeleteSetuju mbak, asal punya stok kecap, semua masalah lauk teratasi
ReplyDeleteMau bikin ceplok, kasi aja kecap
Nasi goreng pakai kecap, pastinya enak :D
Eniwei salut dengan gerakan Unilever yang pro ketahanan pangan Indonesia
Yup! Harus ada kecap di rumah
DeleteIya tuh waktu aku kecil suka ada yg bilag nanti makananya nangis kalau gak dihabiskan, padahal sib bukankarena itu ya. Nah aku juga usahakan masak menu beda tapi anak-anak kadang ninta lagi yg sama. Bagus nih program ketahanan pangan dari Bangau, semoga bisa lebih luas lagi ya programnya supaya bisa mensejahterakan petani
ReplyDeleteMenurut data Kementan RI tahun 2020, rata-rata luas lahan sawah berkurang sebanyak 650 ribu hektar per tahun. Sedangkan menurut data Bank Dunia pada tahun 2017, hanya 31,5% lahan di Indonesia yang digunakan untuk pertanian.
ReplyDeleteKaget banget daku baca data ini, Mbaaaa :(( Duh, semoga ada solusi yg mantap untuk petani Indonesia yg lebih berdayaaaa! BANGGA BANGET dgn programnya BANGO ini.
sedih banget ya datanya. Makanya harus ada sesuatu yang dikerjakan untuk menyelesaikan masalah ini
DeleteRasa manis kecap Bango emang beda sih dibandingkan kecap lain. Ternyata program di balik layar juga bagus ya
ReplyDeleteTapi, gak kemanisan juga
DeleteKecap Bango selalu enak untuk masakan apa aja apalagi kalo nasi goreng duh berasa maknyuss bangt mba manisnya paa bngt.program unilever juga keren bangt melalui Bango Pangan Lestari bikin aku tambah cinta sma produk2 Unilever
ReplyDeleteSetuju, Mbak
DeleteBango kecap favoritkuu. Banyak banget kegiatannya dalam mendukung petani ya Mba Myr, serius menggandeng UGM pula. Semoga sukses program regenerasi petani dan saraswatinya. Petani Indonesia kudu sejahtera :)
ReplyDeleteKalau petani sudha sejahtera, mudah-mudahan permasalahan pertanian lainnya mulai terurai
DeleteBelakangan juga mulai suka beli sayur dan buah lewat tanihub.
ReplyDeleteWah bagus nih programnya Bango ya mbak bisa membantu para petani.
Aku di rumah juga pakai kecap bango ini. Hampir semua tumisanku bikinnya pakai kecap hehe
Harganya gak mahal di Tanihub
DeleteKecap bango selalu jadi favorit dan senang banget kalau perusahaan selalu memperhatikan berbagai sektor seperti pekerja, petani dan sebagainya. Semoga kecap ini selalu eksis dan jadi sahabat memasak bagi seluruh ibu di Indonesia.
ReplyDeleteaamiin
DeleteAku..lebih sering masak dan makan kwkw...dan kecap Bango jadi salah satu andalan
ReplyDeleteSenangnya Bango punya misi keren bersama Tanihub dan Sayurbox meningkatkan kesejahteraan petani melalui Bango Pangan Lestari. Semoga bisa membantu petani terutama saat pandemi begini
Sama hehehe
DeleteIya euy Teh, sepanjang masa di rumah aja jadi sering masak karena pada sering makan di rumah.
ReplyDeleteAku pun sewaktu kecil, akrab dengan "makan harus habis, kalau nggak nanti nasinya nangis." Dan setelah besar, jadi eungeuh kalau bukan nasi menangis dalam arti sebenarnya, tapi mubadzir, sementara petani sudah berpeluh lelah dengan menghadirkan pangan untuk kita kita ini.
Bangga banget sama kampanye yang digerakkan oleh Bango (Unilever) dengan tajuk Bango Pangan Lestari ini.
iya, sayang kalau makanan gak dihabiskan
DeleteTernyata ada beberapa ya program Bango yang bisa membantu menyejahterakan petani.
ReplyDeleteAnak saya yang nomor 2, kalau kecap request-nya Bango, katanya Bango yangpalng enak.
Toss dulu ^_^
DeleteProgram dari Kecap Bango yg bekerjasama dg para petani ini bagus banget ya. Jadi para petani tetap punya peluang menjual hasil budidaya saat pandemi sekarang
ReplyDeleteIya, Mas
Deletebener juga sih mba kalo kecap Bango ini bisa ngajak kita untuk tetap bisa bertahan di tengah pandemi tapi memikirkan nasib para petani ini ya, yg sebagai produsen, kadang jadi abai dengan kesejahteraannya mereka
ReplyDeletePadahal masalah ini seperti mata rantai, ya
DeleteWah keren nih Bango, kesejahteraan para petani kedelainya juga diperhatikan , jadi makin cinta deh sama kecap Bango.
ReplyDeleteIya harus diperhatikan banget, Supaya ketahanan pangan tetap terjaga
DeleteKeren sih programnya Unilever ini...Semoga pertanian yang berkelanjutan semakin mudah ..Kalo kecap Bango sih emang andalan ya..hehe gak nendang kalo selain Bango
ReplyDeleteUdah setia banget ma Bango, ya
DeleteLama-lama alih fungsi lahan pertanian seperti sawah akan mengancam kestabilan pangan di negeri kita. Jadinya hanya bisa impor tidak bisa swasembada pangan. Jika ini dicermati para pengambil kebijakan, penguasa mungkin bisa diredam atau dikurangi.
ReplyDeleteYup! Jangan sampai terlambat dan menyesal
DeleteSebuah program yang sangat baik dari Bango. Bila tambah banyak pihak yang peduli terhadap kesejahteraan petani, semoga makin banyak generasi muda meminati bidang pertanian
ReplyDeleteIya, Mbak. Semoga aja seperti itu
Deleteaku sukaaa deh mba masak dengan kecap Bango. Memang jadi favorit keluarga saat ini
ReplyDeleteRasanya emmang enak
DeleteKita juga bisa ikutan andil dalam mensejahterakan petani lewat pembelian bahan pangan dari Sayurbox ya, kebetulan aku pun juga suka belanja menggunakan Sayurbox.
ReplyDeleteDi sata pandemi lebih nyaman
DeleteOooowww jadi kita bisa belanja via websitenya toh? Bango Pangan Lestari ini bagus2 sekali programnya, turut mensejahterakan para petani pula. Kecap nomor satu memang Bango tentunya. Kenikmatan beda, tiada duanya.
ReplyDeleteBisa banget, Mbak
Deletewah seru banget pasti menu masakan di rumah, ya, mbak. Kalau saya menu di rumah biasanya dirolling aja sih tiap minggunya. heu
ReplyDeleteBiar gak bosan ya, Mbak
DeleteDi rumah semenjak udah tinggal berdua doang, kecap Bango ini jadi penyelamat dalam beberapa masakan mba
ReplyDeleteTelur ceplok dikasih ekcap aja udah enak :D
DeleteBango memahami kesejahteraan petani melalui campaign Bango Pangan Lestari. Luarbiasa programnya
ReplyDeleteOMG, i am support action from Bango. Ia good project to some one needs like farmer
ReplyDeletePokoknya kalau gak Malika, gak mau...hehehe~
ReplyDeleteKecap kesukaan keluarga dari duluuu...
Hihihi udha setia banget nih ma kecap Bango
Deleteitu aku kira nirina zubir loh eheheh btw aku juga pakai bango, mbak. ini kecap kesukaanku, aku gak pernah mau pake yang lain, rasanya beda :D
ReplyDeleteMemang Nirina Zubir :D
DeleteYuk kita bantu kesejahteraan hidup apra petani ini dengan cara membeli produk-produk mereka melalui SayurBox dan TaniHub.
ReplyDeleteSemoga program Bango ini makin menyejahterakan petani ya, Mbak. Semoga makin banyak anak muda mau jadi petani :)
ReplyDeleteSemoga programnya bisa berjalan lancar dan membuat petani sejahtera ya mak.
ReplyDeleteLangkah yg bagus ini ya mbak...
ReplyDeleteBango sangat peduli dgn nasib kesejahteraan petani
Luar biasa
Semoga petani jadi sejahtera
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^