Rencana Kulineran di Manado

By Keke Naima - March 20, 2020

Sedih ... Sedih ... Sedih ....! Sedih banget sama keadaan sekarang. Di mana COVID-19 alias Corona menjadi sebuah pandemi.

Rencananya, di bulan Maret ini kami akan jalan-jalan. Setahu Chi ada tanggal Merah di hari Rabu (25/3) karena Hari Suci Nyepi. Kalau libur di hari Rabu kan suka berasa nanggung, ya. Jadi pengen nambahin libur, entah itu di hari Senin-Selasa atau Kamis-Jumat. Trus, kami jalan-jalan ke mana gitu sekeluarga.


Rencana Kulineran di Manado

Eits! Tunggu dulu! Rencana jalan-jalan kami yang sebetulnya baru wacana sudah langsung diputuskan untuk DIBATALKAN. Gak nyaman juga lah jalan-jalan di saat seperti ini. Apalagi sudah keluar himbauan untuk #dirumahaja. Sebagai masyarakat awam, tentu kami berusaha patuh dengan himbauan ini.

Sedih lah pastinya. Tetapi, masih ada rasa optimis kalau badai akan segera berlalu. Semoga saja sebentar lagi. Aamiin.

Daripada malah jadi galau melulu, mending bikin rencana aja deh mau ke mana. Chi tuh pengen deh bisa ke Sulawesi. Ini salah satu pulau di Indonesia yang belum pernah dikunjungi. Padahal sekarang ada kakak ipar yang tinggal di sini.

Hmmm... enaknya ke mana, ya?

Pengen sih ke Manado. Sebelum itu, Nginep Mana lagi di Manado yang Bisa Jadi Cerita seru? Chi mau cek beberapa villa di Manado dulu. Biar tau mana yang paling menarik.

Beberapa tahun lalu, K'Aie pernah ditugasin ke ibukota provinsi Sulawesi Utara beberapa tahun lalu. Pulangnya bawa oleh-oleh cakalang fufu dan klappertaart.

Banyak yang menganggap ikan cakalang adalah ikan tongkol. Memang mirip, tetapi sebetulnya berbeda. Ikan cakalang sering disebut tongkol putih karena warnanya lebih terang dari tongkol.

Fufu itu artinya proses pengasapan. Ikan cakalang dibelah dua, dibumbui, dan dijepit dengan bambu. Setelah itu diasapkan. Proses pengasapan ini membuat ikan cakalan bisa bertahan cukup lama.

K'Aie pulang dari Manado membawa beberapa ekor ikan cakalang fufu. Hampir setiap hari kami makan ikan ini ditemani dengan sambal dabu-dabu dan nasi hangat. Kalau sambalnya Chi bikin sendiri. Rasanya nikmat banget! Gak ada bosannya kami makan ikan ini lengkap dengan sambalnya.

Sayangnya Chi gak mencicipi Klappertaart. Padahal waktu itu K'Aie bawa lumayan banyak. Tetapi, Chi yang memang lebih suka makanan manis, gak tertarik untuk nyobain.

Chi baru tertarik untuk nyobain setelah bikin sendiri. Kayaknya K'Aie suka banget sama Klappertaart. Jadi pengen nyenengin suami ceritanya hahaha. Setelah Chi cobain, lha ternyata rasanya enak. Jadi menyesal waktu K'Aie bawa dari Manado, gak Chi sentuh sama sekali oleh-olehnya itu. Kan, sampai sekarang jadi penasaran gimana rasanya kalau beli langsung dari sana hehehe.

Banyak yang bilang kalau di Manado harus hati-hati dengan makanan. Banyak yang tidak halal. Tetapi, kalau Chi baca beberapa artikel tentang kulineran di Manado, sepertinya banyak juga kok yang halal.

Kalau di rumah, Chi suka masak ayam rica-rica dan woku belanga. Kalau melihat resep aslinya memasak woku belanga seharusnya dimasak di wadah tanah liat. Tentu aja Chi gak punya alatnya. Jadi paling mendekati resepnya. Itu aja anak-anak dan K'Aie udah suka.

Manado juga punya kuliner nasi kuning. Tetapi, berbeda dengan nasi kuning yang ada di pulau Jawa. Dari mulai lauk-pauk, sambal, hingga membungkusnya pun beda. Chi belum pernah cobain. Di Jakarta gak tau cari di mana. Makanya makin pengen ke Manado.

Chi pernah cobain sayur pangi atau sayur daun kluwek. Ini juga unik cara memasaknya. Sayur yang sudah diiris dan bumbu dimasukkan ke dalam buluh bambu kemudian dibakar. Jadi sayur ini tidak ditumis atau diolah seperti sayur pada umumnya.

Tetap harus hati-hati kalau makan sayur pangi di daerah asalnya. Kalau sayurnya terlihat sangat berminyak, itu bukan karena ditumis. Tetapi, lemak babi ditambahkan ke dalam buluh bambu. Tentunya sayur pangi yang pernah Chi cobain tidak menggunakan lemak apapun. Makanya teksturnya kering, tetapi rasanya tetap enak.

Banyak aja ya yang bisa dinikmati kalau jalan-jalan ke Manado. Itu baru kulinerannya. Belum lagi kalau mencari tau tentang keindahan alam dan budayanya. Jadi makin pengen kan pergi ke sana.

Semoga ya bisa terwujud. Udah kangen jalan-jalan! 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^