Ingin Mewujudkan Impian, Caranya dengan Melek Finansial - "Belajar
finansial, yuk!"
Zzzzzzzz .... Setiap kali ada yang mengajak untuk belajar finansial, Chi pengen tau temanya dulu. Syukur-syukur kalau udah tau juga narasumbernya.
Meskipun dulu kuliah di fakultas ekonomi salah satu universitas swasta, tetapi belajar finansial bagi Chi pribadi bisa sangat membosankan. Bila disampaikan dengan kaku, belajar keuangan itu sesuatu yang bikin ngantuk hehehe.
Padahal kita semua pasti punya impian yang ingin terwujud, 'kan? Untuk mewujudkannya butuh finansial. Butuh kemampuan untuk mengelola keuangan dengan baik.
Zzzzzzzz .... Setiap kali ada yang mengajak untuk belajar finansial, Chi pengen tau temanya dulu. Syukur-syukur kalau udah tau juga narasumbernya.
Meskipun dulu kuliah di fakultas ekonomi salah satu universitas swasta, tetapi belajar finansial bagi Chi pribadi bisa sangat membosankan. Bila disampaikan dengan kaku, belajar keuangan itu sesuatu yang bikin ngantuk hehehe.
Padahal kita semua pasti punya impian yang ingin terwujud, 'kan? Untuk mewujudkannya butuh finansial. Butuh kemampuan untuk mengelola keuangan dengan baik.
Bagaimana mungkin mewujudkan impian kalau finansial kita amburadul? Tanggal muda abis gajian makan siang melulu di mall. Masuk pertengahan bulan, mulai bawa bekal. Akhir bulan, semakin manyun. Boro-boro punya uang sisa buat nabung.
Melek Finansial dengan Cara FUNansial
Berdasarkan data OJK, lebih dari 70% masyarakat Indonesia belum bisa mengelola keuangan dengan baik
Banyak masyarakat mengakui kalau pengelolaan keuangannya masih belum baik. Tetapi, ketika diajak belajar mengelola udah malas duluan karena merasa keuangan itu membosankan.
Oleh karena itu, Sabtu (23/11) bertempat di Dhonika Eatery, Jakarta, Home Credit Indonesia mengajak berbagai komunitas termasuk Indonesian Female Bloggers untuk belajar keuangan dengan cara yang fun alias menyenangkan. Acara yang bertajuk "Show Me The Money: Smart Financial Moves to Achieve Your Goals" menghadirkan 2 narasumber yaitu Dipa Andika, Financial Advisor dan Co-Founder Hahaha Corp serta Riana Bismara, Founder Belowcepek.com.
"Financial goals adalah sebuah perencanaan keuangan yang dibuat sejak jauh hari untuk menuju pencapaian yang diinginkan. Perencanaan keuangan itu berupa jangka pendek, menengah, hingga panjang.
Semua ingin menjadi orang kaya. Tetapi, menurut Dipa, versi kaya yang sesungguhnya itu harus diawali dengan rasa syukur ata apa yang sudah dipunya. Bukan dengan memiliki semua yang kita mau.
Kita akan menjadi orang yang ambisius bila tujuan utamanya ingin memiliki segala yang kita mau. Tetapi, bila bersyukur terlebih dahulu, akan lebih bisa melakukan perencanaan keuangan dengan baik.
Sederhananya, bila tidak pernah bersyukur, kita akan selalu merasa kurang. Mau seberapa pun besar penghasilan yang dimiliki. Tetapi, bila bersyukur, maka uang yang kita miliki itulah yang akan berusaha dikelola dengan baik.
Pada acara ini dijelaskan juga tentang pembagian persentase setiap pos keuangan. Beberapa kali datang ke acara finansial, tentang persentase ini semuanya sama. Misalnya, hutang tidak boleh lebih dari 30% dari pendapatan, siapkan dana darurat sebanyak 10%, dan lain sebagainya. Tetapi, di acara ini, dibagikan juga beberapa tips menarik tentang mengelola keuangan.
Bedah Kondisi Keuangan
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum mengelola keuangan adalah membedah kondisi keuangan pribadi. Kondisinya sehat atau malah sakit? Sudah bisa sisih kemudian sisa, atau malah habis duluan dan gak punya sisa lagi untuk ditabung?Belanja Hanya untuk Menyenangkan Orang Lain
Too many people spend money they haven’t earned, to buy things they don’t want, to impress people they don’t like. - Will Smith -
Seberapa konsumtif 'kah kita membeli barang?
Misalnya membeli baju hanya untuk hadir di meeting penting. Padahal gak perlu juga beli baju baru. Tetapi, kita lakukan hanya untuk menyenangkan orang lain, termasuk orang yang sebetulnya kita tidak suka.
Kurang-kurangin atau kalau perlu hilangkan deh kebiasaan belanja karena alasan ini atau demi gengsi. Apalagi kalau sampai berhutang dengan memenuhi gaya hidup.
Selalu ingat! Bukan orang lain yang akan bayar cicilan kita.
Gimana Nanti atau Nanti Gimana?
Gak akan ada yang tau hidup kita ke depan akan seperti apa. Tetapi, dengan melakukan perencanaan keuangan, setidaknya bisa lebih siap dengan apapun yang terjadi. Oleh karenanya ubah mindset sekarang juga. Jangan lagi berpikir gimana nanti. Mulailah berpikir nanti gimana.
Dipa menyarankan memiliki asuransi jiwa bagi yang sudah memiliki tanggungan. Di akhir acara, ditampilkan 4 karakter terkenal. Mana yang lebih membutuhkan asuransi jiwa dari 4 karakter tersebut?
Yup! Jawabannya adalah Fred Flinstone. Karakter ini menggambarkan seseorang yang memiliki istri dan anak. Kalau terjadi sesuatu dengannya, istri dan anaknya (termasuk dinosaurusnya hihihi) tetap harus melanjutkan hidup. Itulah gunanya asuransi jiwa.
Bart Simpson dan Spiderman belum ada tanggungan. Sedangkan, kalau Batman mah udah tajir. Kata Dipa kalau nawarin asuransi jiwa ke Bruce Wayne, bisa-bisa malah perusahaan asuransinya sekalian yang dibeli hehehe.
Mewujudkan Impian Diawali dari Mimpi
Di acara tersebut, para peserta diminta menuliskan mimpinya kemudian ditempel ke tembok. Mimpi memang menjadi awal dari financial goals. Tetapi, jangan mimpi yang mengawang-awang alias ketinggian. Mimpi harus realistis karena untuk mencapai tujuan akan ada step by stepnya.
Freelancer Juga Sebaiknya Gajian
Menurut Riana, 'The Beauty of Gajian' itu ada pemasukan setiap bulan. Sehingga bisa lebih mudah mengatur pos keuangan.Bagaimana dengan para freelancer yang pemasukannya tidak tetap setiap bulannya? Disarankan memiliki 2 rekening untuk pemasukan. Rekening pertama untuk seluruh pemasukan yang masuk. Kemudian buat target sendiri berapa nominal yang akan dipindahkan ke rekening kedua yang akan dianggap gajian. Nah, nanti pos keuangannya itu dihitung dari rekening kedua.
Mencatat Keuangan Secara Detil
Adik Chi yang paling bungsu tuh di keluarga terkenal paling detil banget mencatat keuangan. Sekecil apapun pengeluaran selalu dicatat. Kalau abis belanja, semua bon diperiksa dengan teliti. Sampai sepupu Chi keheranan melihat sikapnya.Ternyata, di acara ini Dipa juga menyarankan seperti itu, lho. Catat pengeluaran sedetil mungkin, termasuk urusan bayar toilet umum. Karena yang suka bahaya itu salah satunya adalah pengeluaran yang tidak tercatat. Lakukan pencatatan keuangan setiap hari.
Latte Factor
Latte Factor adalah pengeluaran berulang-ulang yang dilakukan setiap hari tanpa disadari.
Contohnya seperti ini, si A setiap hari harus menjemput pasangannya di lobby kantor. Untuk masuk ke lobby saja tetap harus bayar parkir. Memang gak mahal biayanya, tetapi coba deh dikalikan 25 hari. Trus, dikalikan setahun. Ternyata, tanpa disadari sudah membuat pengeluaran yang nominalnya lumayan.
Bukan berarti gak boleh jemput pasangan. Tetapi, mendingan, bila memungkinkan, minta pasangannya untuk jalan sedikit ke luar biar gak usah bayar parkir. Uang yang selama ini dikeluarkan untuk parkir bisa dijadikan investasi. Kalau udah investasi malah bisa jadi pemasukan tambahan.
Riana menyebut Latte Factor ini bocor alus. Berdasarkan pengalaman pribadi, Riana bercerita tentang hobinya minum kopi. Lama-kelamaan, kebiasan ini membuatnya membeli mesin kopi untuk di rumah. Alasannya, daripada beli kopi melulu di coffee shop, membuat sendiri jauh lebih irit.
Belanja untuk Kebutuhan, Bukan Kemauan
Kalau mengikuti kemauan bisa gak ada habisnya. Ada aja yang diinginkan. Mulailah belanja sesuai kebutuhan. Banyak pertimbangan sebelum memutuskan membeli.Belanja untuk Bersenang-Senang
Mengeluarkan uang untuk kesenangan pribadi? Boleh banget. Mencari uang 'kan juga untuk dinikmati. Oleh karena itu ada dana pribadi sebesar 10% di dalam pos keuangan. Hobi masuknya ke dana pribadi, ya.Bekerja Sesuai Passion
Menurut Riana, tidak harus menjadi pengusaha. Kalau diri kita lebih suka menjadi karyawan, kenapa tidak?Ada 3 alasan yang tidak tepat saat seseorang mengatakan ingin menjadi pengusaha:
- Ingin mendapatkan uang lebih banyak. Gak semua orang berhasil menjadi pengusaha. Menjadi karyawan pun banyak yang penghasilannya besar (banget).
- Pengen punya waktu lebih banyak. Pemikiran ini juga belum tentu tepat. Menjadi pengusaha bisa bekerja lebih keras. Bila karyawan punya hak cuti, belum tentu pengusaha bisa cuti.
- Gak suka dengan bos di perusahaan. Kalau seperti ini, coba dibalik cara berpikirnya. Bagaimana kalau sewaktu-waktu jadi pengusaha kemudian kita gak suka dengan karyawannya? Atau ada karyawan yang gak suka dengan kita?
Jangan uang dijadikan orientasi utama. Cari alasan yang benar-benar tepat. Mana yang bikin kita bahagia? Menjadi pengusaha atau karyawan? Bila memutuskan jadi pengusaha, pilih bidang usaha yang kita mampu dan suka melakukannya.
Gak ada jaminan menjadi pengusaha akan lebih menguntungkan. Tetapi, bila kita sudah memutuskan menjadi entrepreneur di bidang yang sesuai passion, biasanya akan lebih semangat. Bila sewaktu-waktu usaha kita jatuh, masih ada fighting spirit untuk membangun kembali.
Mimpi + Action = Financial Goals
Sebelum acara dimulai, Chi sempat melihat satu per satu mimpi yang ingin diwujudkan para peserta yang hadir. Sempat ngikik ketika membaca salah satu mimpi peserta yaitu ingin punya pabrik sempak (underwear). Kesannya gimanaaaa gitu hehehe.
Etapi, jangan pula diremehkan, lho. Beberapa tahun lalu, Chi pernah kerja di salah satu department store terbesar di Indonesia. Ditempatkan di divisi underwear perempuan untuk harga menengah ke bawah. Kesannya receh, ya? Tetapi, justru divisi Chi itu memiliki bujet dan penjualan terbesar setiap bulannya.
Punya banyak mimpi dan tidak punya mimpi adalah 2 hal bertolak belakang yang menjadi permasalahan generasi sekarang. Padahal mimpi itu bagian dari financial goals. Kita jadi memiliki target dan semangat untuk mencapainya.
Selain harus realistis, mimpi harus dicatat dan dibuat perencanaan keuangannya. Contoh kasus, seseorang baru juga jadi karyawan sudah bermimpi ingin memiliki pesawat jet. Kira-kira realistis, gak? Kalau sekiranya tidak realistis, bagaimana membuat perencanaan keuangannya?
Senada dengan Dipa, Riana mengatakan kalau bermimpi itu harus detil. Jangan hanya bilang ingin menjadi sukses. Terlalu umum dan terbuka bila bermimpi seperti itu. Ukuran sukses setiap orang berbeda. Maka, buatlah mimpi yang detil. Contoh mimpi yang detil itu misalnya ingin memiliki kendaraan untuk memudahkan beraktivitas.
Tentang Home Credit Indonesia
"Home Credit adalah perusahaan pembiayaan yang berasal dari Ceko dan sudah hadir di Indonesia sejak tahun 2013," ujar Freya Pradieta, VP Brand Strategy & Communications PT. Home Credit Indonesia.
Lebih lanjut, Freya mengatakan kalau Home Credit mempunyai misi untuk membantu pelanggan selangkah lebih dekat mewujudkan impian. Home Credit tidak memberikan pembiayaan untuk rumah. Tetapi, pelanggan bisa dibantu untuk pembiayaan membeli alat rumah tangga, barang elektronik, handphone, furnitur, hingga sepeda motor. Home Credit juga bisa melakukan pembiayaan multiguna seperti biaya renovasi rumah, pendidikan, hingga berlibur.
Kemampuan finansial setiap orang berbeda-beda. Oleh karena itu Home Credit hadir untuk membantu memberikan layanan pembiayaan. Mewujudkan apa yang pelanggan inginkan dengan cara lebih mudah.
Semoga kita semua semakin melek finansial supaya apa yang diinginkan bisa terwujud. Yuk, ceritakan mimpi teman-teman dan bagaimana usaha mewujudkannya.
46 comments
Definisi kaya versi Kak Dipa bisa dibilang unik alias raumum. Kaya dengan rasa syukur atas apa yang sudah dipunya. Bukan dengan memiliki semua yang kita mau. Catet ah. Makasih share ilmunya mbk chi.
ReplyDeleteArtikel nya membantu bgt mbak. secara aku orgnya boros, kl lagi megang uang apa ajh mo di beli 😐
ReplyDeleteSharing yang informatif banget nih mbak Chi, secara aku masih amburadul dalam mengatur keuangan. Lebih banyak gak sesuai rencana. Ini yg harus dibenahi agar masa depan terjamin.
ReplyDeleteAku masih aras2an nih kalo giliran suruh nyatet pengeluaran. Harus disiasati bener. Apalagi sekarang banyak aplikasi yang bisa memudahkan kita
ReplyDeleteWikikikikikkkk aku kok ikutan ngikik baca cita-cita seseorang yang pengen punya pabrik sempak mba hehehehe. Tapi emang perlu sih ya, meskipun lucu. Aaah... semoga mompi siapapun ituh bisa jadi nyata. Demikian juga denganmu mba Chie... sukses terus dan financial lifenya makin mapan ya..
ReplyDeleteBelajar finansial kemarin seru banget ya, ga kaya belajar jadinya kaya sharing aja jadi lebih mudah dipahami juga
ReplyDeleteAduh, itu dosa-dosa saya kok ditulis semua. Huhu iya banget. Aku gak melek finansial nih. Jadinya mimpi cuma sekedar mimpi. Kudu dicatet nih tipsnya.
ReplyDeleteFinancial Planner, Financial Goals.Sebagai perempuan memang bener banget untuk bisa mewujudukanya keduanya. Bukan cuma bermanfaat untuk sekarang tapi juga masa depan, ya kan sis!
ReplyDeleteAku aja masih konvensional pakai cara lama loh. AKu nulis di buku anggaran bergaris itu hahaha. Ga apa2 dibilang jadoel kan tapi duit aman terkendali in sya allah. Dipisah2 gitu per alokasi dana buat apa2 aja hihii.. Benar tuh pengeluaran terkecil jangan disepelekan.
ReplyDeleteKebanyakan oramng menmganggap kay aitu punya banyak uang ya padahal dengan bersyukur dan mengelola keuangan dengan baik bisa lebih kaya lagi ya. Latte Factor apa yang sudah dilakukan hari ini? hihihih aku tahan gak ke mini market dulu deh lumayan juga habisnya padahal gak terllau butruh-butuh juga
ReplyDeleteKalo baca tulisannya ka Chi kayanya yang gampaang gitu ya...
ReplyDeletePadahal mah melakukannya butuh komitmen dan kesadaran penuh.
Hahah...setelah niat yang lurus, tentunya.
Aku juga kaget pas baca "Pengin punya pabrik sempak".
Adudududu~
Mulia sekali.
((lhooh???))
Keren banget nih acaranya Mbak. Hehe kalau belajar soal financial (ekonomi) bawaannya memang membosankan ya Mbak eh tapi kalau disampaikan dengan cara Fun seperti ini pastinya seru deh. Ilmu yang didapat juga bermanfaat sekali. Thanks for sharingnya ya Mbak.
ReplyDeletengakak pas bagian mimpi punya pabrik sempak :) bukan apa2 tapi bahasanya itu loh sempak banget wkwkwkk aku banyak bocor alusnya nih, perlu banyak perbaikan
ReplyDeleteBanyak ya yang bisa dikomen hanya dari 1 artikel tentang keuangan.
ReplyDeleteYuk mareee ..
1. Impian dan cara menggapainya
aku terbiasa membuat plot dan buku besar untuk membuat impian yang terukur
2. Bocor alus alus untuk pengeluaran
aku memang dulu selalu bocor alus. Bocor gembos malah kalo perlu, saking semua yang ga perlu dibeli
sekarang.. hiy serem.. selalu tanya ke diri sendiri dulu, perlu gak? ada tempatnya gak? ada yang lebih perlu lagi gak?
3. bahagia
when you already face the most horrific things in your life, and you thru it safely, u can say THANK YOU ALLAH over and over again
tidak ada lagi alasan untuk tidak bahagia dalam hidup ini
Cakep ulasannya Mak. Detail banget dan menginspirasi. Jadi emnag kudu punya dua rekening ya. Noted.
ReplyDeleteBocor alus ini biasanya kalau aku terkontrol banget saat pas mepet tanggal-tanggal belum gajian. Ha wong uang dalam kartu flash aja aku pakai buat belanja bulanan. Ikut segala macam kuis. hahaha. Ya bener juga sih Mbak, tidak semua orang berjiwa pengusaha. Tidak ada yang salah juga sebenarnya dengan menjadi seorang karyawan. Sg penting semua happy!
ReplyDeleteAku juga sekarang mulai melek finansial belajar ngatur keuangan keluarga
ReplyDeleteHaduh kalo bicara soal mengatur finacial aku paling gagal, selalau banyak bolongnya mba disana sini
ReplyDeleteKalau datang ke acara ini kayaknya makin melek finansial. Kadamg banyak hal yang tak kita duga yakni pengeluaran yang bocor2 alus
ReplyDeleteWah nulis pengeluaran dan pemasukan dengan detail itu aku suka bertahan bbrp hari di awal bulan trus melempem, baeklah, yosss, kudu disiplin lagi haha, Bener banget tujuan finansial kudu jelas, bila perlu dituliskan ya, supaya jd afirmasi positif juga sih :D
ReplyDeleteHaha setuju banget mbak, underwear itu kebutuhan banyak org, jd bisa jd itu usaha yang prospeknya bagus ya :D
DeletePenasaran siapa yang nulis pengen punya pabrik sempak :D
aku sudah 2x menggunakan layanan Home Credit dan memuaskan, yang tadinya gak yakin bisa punya akhirnya jadi bener-bener punya
ReplyDeleteMelek finansial gak harus dengan cara yang serius2 amat ya.. Ada cara fun yang bikin makin mudah memahami ttg fiansial..
ReplyDeleteBelajar finansial memang ternyata lebih enak kalau di praktekin langsung ya. Tapi dengan acara2 gini , semua terasa lebih mudah
ReplyDeleteMelek Financial memang aspek paling penting guna mencapai mimpi mimpi kita ya mba
ReplyDeleteMencatat keuangan ini yang terkadang terlupakan ya, soalnya daku pun belum melakukannya. Awalnya doang rajin selanjutnya mah males deh 😂
ReplyDeleteBagus banget ya acaranya. Aku juga uda coba untuk catet pengeluaran tp kyknya masih suka ada yg luput dicatat 😂
ReplyDeleteAku juga menyiapkan dan mencatat uang masuk sebagi kerjaan aku sebagai freelance mba. lhamdulillah semakin banyak syukur dan smoga bisa selalu teredukasi dengan ini
ReplyDeleteaku seneng banget bisa dateng dan berkunjung di acara ini, bener bener bermanfaat banget buat aku lho!
ReplyDeleteBagus juga nih kalau freelancer gajian. Jadi berasa bangets uangnya ya..enggak sedikit sedikit masuknya terus entah larinya kemana. huhuhu
ReplyDeleteAcara dan tips yang bikin melek mata dan finansial nih bagi saya:)
Mimpimu harus dengan aksi yang nyata ya mba agar bisa terwujud..duh blum bnyak yang kesampaian nih financial goalsnyaa harus lebih bgus lagi kelola keuangannya
ReplyDeleteSepakat mba kalau memang mimpi harus realistis. Soalnya kalau ketinggian trus nggak tercapai juga sakit kalau nggak terkabul ya
ReplyDeleteData data yang tersaji cukup bikin menganga yaa mbak. Belajar finansial emang enakya dengan cara fun yhaa meskipun kalo banyak orang bilang paling semangat ngomongin duit, tapi Kalo ngaturnya? Ngga banyak yg bisa hehe.
ReplyDeleteSudah rajin mencatat namun tidak rajin menelaah dan memisahkan mana keinginan mana kebutuhan. Jadi semua pengeluaran apapun dicatat, sayangnya tidak dipelajari.
ReplyDeleteBagian mencatat pengeluaran nih yang harus disiplin lagi, suka lupa kalo udah jajan.. hahaha..
ReplyDeleteBelajar literasi keuangan bagi perempuan penting bnget ya biar bisa bener2 mengatur keuangan keluarga ya mba
ReplyDeleteIya bener sih, kondisi keuangan tiap orang beda2...tapi melek financial itu harus banget. Soalnya setiap org kan pasti punya goals dan ingin diwujudkan ya mbak gak cuma angan-angan aja hehe.
ReplyDeletejadi home Credit gak cm buat bayarin cicilan di toko tapi bs bantu pembayaran apa saja toh. wah dengan begini saya bisa donk wujudkan mimpi buka usaha di rumah
ReplyDeleteNgga nyesel ikutan acara ini, aku jadi tau rumus keuangan yang sehat itu seperti apa :)
ReplyDeleteYg bikin cashflow berantakan tuh klo keinginan yg bukan kebutuhan lebih banyak, aku suka banget pembahasan financial kayak gini, biar menteri keuangan keluarga kayak aku bisa handle urusan finansial
ReplyDeletememang membedah keuangan tuh penting banget ya mba, supaya tau pengeluaran yang besar tuh kemana
ReplyDeleteSumpah kak aku baru tahu lho underwear wanita termasuk yang tinggi penjualannya di departement store! Btw pas jaman masih muda dulu gak pernah kepikiran investasi ini itu, tapi alhamdulillah sekarang udah mau kencangkan ikat pinggang buat nabung dan investasi... semangaattttt #FUNancial #YangKamuMau
ReplyDeleteNoted banget bagian freelancer juga harus gajian, hehe asal tau tips tricks Management keuangannya, bisa bisa Aja yaaa mom
ReplyDeleteAku suka deh mba ikut acara seperti ini.. banyaak ilmu baru yang bisa dipskaii
ReplyDeletesaya kira malah yg bakal banyak resiko dan wajib punya asuransi adalah spiderman. ternyata yg punya anak istri adalah jawabannya
ReplyDeleteKarena membahasnya 'kan tentang asuransi jiwa. Biasanya yang punya tanggungan lebih berat karena ada jiwa-jiwa lain yang juga harus dia tanggung
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^