MEBO, Salep untuk Mengatasi Luka Bakar Hingga Tuntas - Luka bakar bisa terjadi kapan dan di mana saja. Bahkan di rumah yang seharusnya menjadi tempat paling aman malah risikonya bisa sampai 70%. Kok, bisa? Chi akan jelaskan di artikel ini. Tetapi, pastinya untuk menangani luka bakar hingga tuntas gunakan MEBO salep bukan hal-hal lain yang sebetulnya hanya mitos.

MEBO, Salep untuk Mengatasi Luka Bakar Hingga Tuntas


Waspadai Penyebab Luka Bakar di Rumah


Rumah memang seharusnya menjadi tempat teraman dan ternyaman. Tetapi, kenapa risiko tertingginya justru di rumah? Yuk, kita cek satu per satu. Tetapi, sebelumnya harus diketahui dulu kalau yang namanya luka bakar gak hanya karena api.


Miyak Panas

Tentu ini aktivitasnya dengan memasak. Siapapun yang kesehariannya rutin di dapur, mungkin udah pernah terkena cipratan minyak meskipun sudah berusaha hati-hati. Chi biasa aja kalau lagi menggoreng ikan atau ayam. Ya, sesekali kecipratan minyak panas memang pernah. Tapi, kalau udah menggoreng ati ayam, baru deh rempong. Lebih meletup-letup minyaknya. Makanya suka ditutup wajannya saat menggoreng, Teapi, tetap aja merasa ngeri-ngeri sedap kalau lagi menggoreng ati ayam.


Air Panas

Suatu hari Chi pernah masak sop buntut pakai panci presto. Kayaknya waktu itu lagi gak fokus. Begitu masakan dirasa sudah matang, panci bertekanan tinggi itu langsung dibuka tutupnya.

Duaaar! Suaranya kenceng banget udah kayak sesuatu yang meledak. Gak hanya kaget, air yang lagi panas-panasnya itu tumpah sebagian ke badan. Panas dan perih pastinya, untuk gak meninggalkan bekas.

Luka bakar karena air panas juga bisa saja terjadi saat menggunakan dispenser. Nah, biasanya paling khawatir kalau punya anak kecil, nih. Kadang-kadang kan suka pencetin tombol dispenser. Memasak air panas untuk minum atau mandi juga bisa beriko, lho.


Alat Elektronik dan Listrik

Siapa yang pernah terkena setrika panas? Chi juga pernah. Lagi-lagi karena gak fokus karena nyetrika sambil nonton tv hehehe. Chi juga pernah kesetrum saat lagi nyolokin kipas. Ada-ada aja, deh.

Anak kecil juga bisa kesetrum, lho. Misalnya memasukkan benda logam seperti garpu ke stop kontak. Ya memang sekarang juga sudah banyak peralatan listrik yang aman, tetapi tetap saja harus berhati-hati.


Terkena Knalpot Panas

Ibu-ibu yang sehari-hari antar jemput anak dengan menggunakan motor juga bisa terkena knalpot. Gak hanya ibunya yang kena, anaknya juga. Malah anak kecil suka langsung main turun aja dari motor.


Bahan-Bahan Kimia

Deterjen, sabun pencuci piring, cairan pembersih lantai, dan lain sebagainya buat sebagian orang dirasa terlalu keras kandungannya. Akibatnya tangan menjadi panas seperti terbakar, kering, gatal, dan lain sebagainya.


Lain-Lain

Mbak Tanti Amelia - Blogger, Doodler, dan Motivator -, yang menjadi salah seorang narasumber di acara MEBO, Aksi Nyata untuk Luka Bakar di Watsons Mall Margonda City, Depok (17/3), bercerita pada saat sedang beraktivitas membuat kreasi bersama anak-anak ada yang terkena lilin panas. Suasana menjadi cukup heboh. Ya, kebayang kayak apa rasanya terkena lilin panas apalagi buat anak-anak.

Di rumah pun bisa juga terkena lilin panas. Misalnya saat mati lampu, anak-anak suka penasaran dan memainkan lilin. Bisa juga anak-anak menyalakan kompor tanpa sepengetahuan orang dewasa


Tangani Luka Bakar dengan Penatalaksanaan yang Tepat, Bukan dengan Mitos


Tangani Luka Bakar dengan Penatalaksanaan yang Tepat

Kayaknya kalau melihatnya banyaknya risiko luka bakar di rumah jadi ngeri. Solusinya bagaimana, nih? Makan dan minum delivery order aja? Urusan cucian serahkan ke laundry? Pekerjakan asisten rumah tangga untuk mengepel, mencuci piring, dan lain sebagainya? Pekerjakan juga baby sitter untuk bantuin menjaga anak? Naik mobil aja supaya gak kena knalpot?

Ya gak gitu juga solusinya. Bukan gak boleh, lho. Tetapi, setiap rumah tangga pasti punya alasan masing-masing kenapa tetap masak, menyetrika, mencuci, dan segala hal dilakukan sendiri. Berhati-hati tetap harus. Tetapi, bagaimana bila tetap kejadian?

Ada 3 tingkat derajat luka bakar. Derajat yang paling ringan adalah terkena sinar matahari. Menurut dr. Aryanto Habibi, SpBP-RE, dokter spesialis bedah plastik di Siloam Hospital Bogor, kunci untuk menangani luka bakar ada di penatalaksanaan pertama.

Pertolongan pertama bila pada luka bakar seperti terkena cipratan minyak panas, air panas, dan lain sebagainya adalah didinginkan di air mengalir selama sekitar 20 menit. Cukup didinginkan dengan air mengalir supaya panasnya tidak menyebar ke bagian lain. Jangan pakai es atau apapun yang terlalu dingin karena bisa mengganggu peredaran darah. Langkah selanjutnya dikasih salep luka bakar. Jangan dikasih tepung, kecap, mentega, atau odol, ya!


Penatalaksanaan yang tepat sejak awal akan mempengaruhi penanganan di tingkatan selanjutnya. Begitupun dengan hasil penyembuhannya.

Saat ini memang masih banyak masyarakat yang memberi tepung, mentega, odol, bahkan kecap bila terjadi luka bakar. Padahal itu semua hanya mitos. Bahan-bahan tersebut memang bisa membuat efek nyama. Misalnya kayak odol yang umumnya mengandung menthol. Ketika dioles ke luka bakar, akan membuat kulit terasa dingin. Tetapi, semuanya tidak memiliki efek menyembuhkan. Salah-salah malah tambah parah lukanya.

Ada juga kan kejadian di mana luka bakar jadi menggelembung seperti ada cairan di dalamnya. Biasanya disebut dengan melenting. Nah, kalau sampai terjadi hal seperti ini, jangan disobek kulitnya. Cukup ditusuk saja dengan jarum yang steril untuk mengeluarkan cairannya.

Luka bakar boleh ditutup atau dibuka. Gak enaknya kalau ditutup, bisa menimbulkan rasa sakit saat kain kassanya dilepas karena menempel ke kulit. Tetapi, luka jadi lebih steril dan kulit pun tetap lembap. Kebalikannya bila luka dibiarkan terbuka.

Dulu, kita menganggap kalau bekas luka sudah kering berarti mau sembuh. Padahal seharusnya kulit tetap dijaga kelembapannya. Oleh karena itu dr. Aryanto menyarankan kalau di rumah sebaiknya ditutup saja.


Beberapa kasus luka bakar bisa menyebabkan trauma berkepanjangan. Ada juga yang akhirnya meninggalkan bekas di kulit. Bagaimana bila bekasnya berada di area yang terlihat seperti wajah. Memang seharusnya luka bakar diselesaikan secara tuntas hingga bisa diminimalkan bekasnya.


MEBO, Salep Luka Bakar dari Bahan Alam


Salep Luka Bakar dari Bahan Alam

Setelah penatalaksanaan awal dengan menyiram di air yang mengalir, tahap selanjutnya adalah mengoleskan salep luka bakar. Disarankan menggunakan MEBO karena

  1. Terbuat dari bahan alam seperti rimpang coptidis, phellonderi, dan akar scutellarie yang mampu meredakan nyeri akibat luka bakar dan membantu regenerasi sel.
  2. Mengandung minyak wijen yang dapat melembapkan kulit dan menyembuhkan lebih baik dengan meminimalkan bekas luka
  3. Tidak mengandung antibiotik yang sebetulnya pada penanganan pertama belum diperlukan

mebo salep luka bakar dari bahan alam

Aroma wijen tercium kuat saat salep ini dioleskan ke kulit. Kan, bikin Chi jadi lapar hahaha. Oleskan tipis saja ke luka. Formula salep ini cepat meresap dan agak sedikit terasa hangat di kulit.

Menurut ibu Yosephine Carolline, Brand Manager Combiphar, MEBO sebetulnya bisa untuk semua luka luar. Tetapi, bukan untuk luka memar. Misalnya kita jatuh kemudian kulit tergores, bisa gunakan salep ini.

Dalam rangka peluncuran MEBO di Watsons, saat ini sedang ada promo spesial berupa diskon Rp15.000,00. Dari harga normal Rp96.500,00 menjadi Rp.81.500,00.  Promo berlangsung dari tanggal 15 Maret s/d 15 April 2019. Tetapi, teman-teman harus memiliki voucher diskonnya terlebih dahulu. Vouchernya bisa didapatkan di Watsons Pondok Indah Mall (15-17 Maret 2019), Mall Kelapa Gading (22-24 Maret 2019), dan Mall Margonda City Depok (29-31 Maret 2019).


cara mengatasi luka bakar

Untuk saat ini, hanya tersedia 1 ukuran saja yaitu 20gr. Masa kadaluarsanya bisa sampai 3 tahun asalkan disimpan di tempat yang kering dengan suhu di bawa 30 derajat celcius. Udah pas deh kalau MEBO jadi salah satu 'penghuni' kotak P3K di rumah. Buat jaga-jaga bila sampai terjadi luka bakar meskipun kita berharapnya selalu sehat dan selamat kan, ya.