Bolehkah Minyak Telon Dipakai Setiap Hari Untuk Bayi?

By Keke Naima - March 02, 2018


Saat Keke masih bayi, badannya pernah demam. Chi langsung bawa ke rumah sakit tempat praktek dokter anak yang biasa menangani Keke. Saat kami mendapatkan giliran, kira-kira percakapan di ruang dokter seperti ini …

Dokter: “Sudah berapa lama demamnya, Bu?”
Chi: “Dari kemarin, Dok.”
Dokter: “Dari kemarin tuh jam berapa?”
Chi: “Sore lah, Dok. Sekitar jam 4 gitu, deh.”
Dokter: “Sekarang jam berapa? Jam 7, ya? Berarti 24, 25, 26, 27. Udah sekitar 27 jam demamnya ya, Bu.”
Chi: “Iya, Dok.”
Dokter: “Di rumah ada thermometer?”
Chi: “Ada, Dok.”
Dokter: “Berapa panasnya?”
Chi: “Panasnya sih turun naik, Dok. Kayak tadi siang udah turun panasnya. Eh, menjelang sore panas lagi.”
Dokter: “Ya berapa tuh panasnya?”
Chi: “Paling tinggi 38, Dok.”

Kemudian dokter memeriksa buku kesehatan Keke.

Dokter: “Tadi sama suster juga udah dicek panasnya, ya. Di sini tertulis 38. Ada riwayat kejang?” Chi: “Gak ada, Dok.”
Dokter: “Lagi batuk pilek?”
Chi: “Enggak juga.”
Dokter: “Keluhat lain seperti diare?”
Chi: “Gak ada juga, Dok.”
Dokter: “Lain kali jangan dibiasakan gampang bawa anak ke dokter, Bu.”

Chi langsung kaget ketika dokter mengatakan seperti itu. Orang tua mana, terutama ibu, yang gak cemas kalau anaknya sakit. Kesehatan bayi pasti selalu diutamakan, ya kan? Apalagi Keke kan anak pertama. Saat itu pengalaman kami menangani anak, termasuk saat anak sedang demam, sangatlah minim. Saat itu, kami beli tau apa saja obat-obatan untuk bayi yang bisa distok di rumah. Ya meskipun masih tinggal sama orang tua tapi tetap aja kami lebih lega kalau bertanya ke dokter langsung. Eh gak taunya malah dapat teguran hehehe.

Jadi katanya, kalau anak demam sebaiknya jangan langsung dibawa ke dokter. Dilihat dulu kondisinya. Dokter anak kami memberikan gambaran sebagai berikut: 


  1. Bila panasnya masih di sekitar 37,5 maka sebaiknya cukup perbanyak asupan cairan. Karena Keke masih bayi, banyakin dikasih ASI
  2. Di atas 37,5 s.d 39,5 beri obat penurun panas (paracetamol). Dosisnya disesuaikan dengan anjuran pada botolnya.
  3. Bila sudah lebih dari 3 x 24 jam panasnya belum turun padahal sudah dikasih obat penurun panas, silakan dibawa ke dokter. 3 x 24 jam itu berarti 3 hari. Tetapi kami tidak disarankan bilang pakai hari karena bisa aja kurang dari 3 x 24 jam.
  4. Bila panasnya langsung tinggi hingga di atas 39, 5 maka gak perlu menunggu hingga 3 x 24 jam. Langsung bawa ke dokter anak saat itu juga. Dikhawatirkan kalau terlalu panas akan menyebabkan kejang. 


[Silakan baca: Obat Tradisional Untuk Anak]

Sejak itu, kami gak selalu membawa anak-anak ke dokter bila sedang demam. Lagian percuma juga, kalau belum 3 x 24 paling dokter hanya meresepkan obat penurun panas yang bisa dibeli bebas di pasaran. Ya mending kami beli sendiri, kan? Kalau konsultasi dulu malah ada biaya dokter dan lain sebagainya.
 
 
Sejak itu, kami selalu menyediakan beberapa obat yang sekiranya dibutuhkan. Salah satunya adalah minyak telon My Baby.  
 
Lho, emang minya telon termasuk obat?  
 
Buat kami iya. Kami tidak pernah membiasakan Keke dan Nai menggunakan minyak telon sehabis. Wangi minyak telon memang enak. Apalagi abis mandi, kemudian dikasih minyak telon. Rasanya pengen gak brenti nyiumin anak. Abis wangiiii.
 
Tapi fungsi minyak telon kan untuk menghangatkan. Jadi kami hanya pakai saat anak kurang enak badan. Perutnya kembung, badannya demam, dan lain sebagainya. Atau kalau kulit anak digigit nyamuk, suka kami kasih sedikit minyak telon agar tidak gatal. Gak pernah dibiasakan untuk pemakaian rutin.  
 
Kami gak khawatir anak-anak akan kedinginan setelah mandi. Langsung dikeringkan dengan handuk , pakaikan baju, dan beri ASI. Biasanya anak-anak sudah merasa nyaman tanpa perlu diberi minyak telon.  
 
 
Jadi bolehkah minyak telon dipakai setiap hari untuk bayi? Kalau kami sih gak menyarankan. Tapi kembali kepada masing-masing saja. Atau bisa ditanyakan kepada dokter tentang penggunaan rutin minyak telon untuk bayi.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^