Hari Sabtu lalu (25/10), Keke dan Nai terima raport bayangan. Hasilnya
adalah sebagai berikut...
Nai
Biasanya, Chi cerita tentang Keke dulu. Kali ini, Nai aja dulu. Menurut
wali kelas, Nai bisa dibilang 'perfect'. Nilai akademis, sikap, keaktifan di
kelas, tata tertib di sekolah, dan lainnya semua jempolan. Wali kelas sampai
bilang seandainya semua muridnya seperti Nai, rasanya bakal bahagia banget
:)
Alhamdulillah, Chi seneng banget dengernya. Paling sedikit catatan kecil
aja, Nai suka terlihat agak gak pede kalau sedang ulangan. Padahal untuk
hal-hal lain dia pede. Lagipula nilai-nilainya selalu bagus-bagus, hampir
semuanya perfect.
Keke
Di pengambilan rapor kali ini, ceritanya lebih berwarna-warni ketimbang
pengambilan raport yang dulu-dulu. Nilainya ada beberapa yang turun. Mulai
ada beberapa nilai di angka 8 dan 7 (kalau gak salah 76), walopun tetep
masih banyak nilai 9 komanya, sih. Diantara murid laki-laki sekelasnya,
masih tetap termasuk yang menonjol nilai-nilainya. Hanya saja kalau
dibandingkan secara keseluruhan, paling tidak ada 3 anak perempuan yang
unggul di kelas.
Sifatnya juga mulai berwarna-warni, mulai ada cerita-cerita dihukum karena
melakukan kesalahan. Keke masih tetap anak yang berani bertanya dan
berdiskusi. Hanya saja ketika melakukan debat pelajaran dengan anak
perempuan, Keke suka terlihat agak mengalah.
Untuk nilai akademis, Keke nyaris sempurna di pelajaran Matematika dan IPA.
Cuma, perlu dikasih perhatian untuk pelajaran bahasa Indonesia dan Inggris
(bahasa Arab dan Sundanya malah bagus hihi). Beberapa kali dia mendapat
nilai 8 koma sekian ketika ulangan bahasa Indonesia atau Inggris.
Untuk bahasa Inggris, memang lagi sering belajar kata lampau, sih. Jadi
memang Chi rasa kuncinya harus sering dibiasakan untuk mengetahui
bentuk-bentuk kata lampau. Sedangkan untuk pelajaran Bahasa Indonesia, Keke
agak lemah kalau harus bikin pantun. Hahaha... Kalau itu Chi garuk-garuk
kepala aja, deh. Chi juga agak kesulitan kalau harus bikin pantun :p
Yang paling harus dikasih catatan adalah pelajaran Aqidah dan Akhlak. Banyak
bacaan hadist dan artinya yang kurang Keke kuasai. Kayaknya Chi harus kejar
untuk pelajaran ini.
Evaluasi
Chi coba evaluasi satu per satu, ya. Penyebab Nai gak suka terlihat gak
pede mungkin karena dia selalu khawatir Chi akan marah kalau dia mendapatkan
nilai dibawah 9. Ketika anak-anak mendapatkan nilai dibawah 9, Chi memang
selalu bertanya "Kok, dibawah 9 nilainya?"
Chi itu gak marah sebetulnya. Cuma kenapa Chi tanya kayak gitu, karena Chi
tau mereka sudah belajar. Udah Chi tes juga di rumah. Kalau nilainya sampai
di bawah 9, kemungkinan ada penyebab lain. Bisa jadi karena soalnya yang di
luar dari apa yang udah dipelajari. Chi akan memperlihatkan rasa kecewa
kalau hasilnya kurang memuaskan karena sebelumnya waktu disuruh belajar
mereka lagi susah banget. Kepengen main terus. Kalau udah gitu biasanya gak
cuma rasa kecewa, nasehat (baca: omelan) panjang pun akan keluar hehe.
Nah, rupanya Nai suka agak sensi. Dia khawatir banget mengecewakan Chi. Chi
suka ngerasain, sih, setiap kali selesai ulangan di hari itu trus Chi tanya
gimana ulangannya, dia suka mengeluh susah dan gak bisa. Padahal ternyata
hasilnya bagus banget. PR buat Chi untuk coba memperbaikin komunikasi dengan
anak-anak untuk hal ini. Dan, berusaha membangkitkan rasa percaya diri
Nai.
Kalau Keke, Chi lihat lagi masanya, nih. Lagi seneng-senengnya main dan
bergaul. Sebetulnya gak cuma Keke, umumnya teman-temannya juga begitu
sekarang. Makanya walopun Chi tetap berusaha mengajarkan anak sesuai dengan
karakter mereka dan dengan cara menyenangkan, tetep aja ada kondisi dimana
Keke mulai agak susah diajak belajar.
Rasanya Chi harus mulai cari cara baru lagi. Untuk usia Keke rasanya udah
gak cukup kalau kita hanya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Rasanya Chi juga harus semakin menanamkan motivasi ke Keke tentang
pentingnya belajar. Biar dia ada kesadaran dan semangat untuk belajar.Dalam
pikiran Chi, kalau dia bisa semangat untuk bergaul, maka pasti ada cara
untuk bikin dia juga semangat untuk belajar.
Bisa dan harus bisa! Optimis aja dulu. Iya, gak? Mudah-mudahan nilai
akademis dan laporan sikap di raport semester ganjil sudah lebih baik lagi.
Aamiin ;)
28 Comments
Kalau di bimbel anak2 ada yg langsung laporan setelah selesai ulangan atau UTS. Kalau nilainya di bawah ekspektasi, langsung ditanya sih, di bagian mana yg belum paham? dan kenapa bisa dapet segitu? soalnya susah atau bagaimana? hehehehe... kami termasuk cerewet juga sih soal ini.
ReplyDeletebagus, dong, Perhatian sama anak murid :)
DeleteHuaaahhh aku termasuk yg gak terlalu perhatian sama nilai anak2. Ambil report bayangan aja ngga ;). Baru kemaren ketemu gurunya Falda
ReplyDeletemasa sih mbak? :)
DeleteAku agak deg2n dgn nilai Sean *_*
ReplyDeletesemoga bagus, Mak
DeleteAamiin. Semoga ya mak... :)
ReplyDeleteAmin, semoga lebih baik lagi sikap dan nilainya ya buat keke dan Naima..
ReplyDeleteaamiin. Thx, Mbak :)
Deleteaku yakin kenai akan memberikan hasil yg sangat memuaskan nantinya,,,
ReplyDeletesemoga, ya :)
DeleteSemoga lebih baik ya nanti, PR buat aku juga nih kemarin agak kendor belajarnya Allhamdulillah memuaskan
ReplyDeletekita sama2 ngerjain PR, Lid :D
DeleteHihi, nah itu dia yang susah untuk mengarahkan anak seusia Keke ya. Aku tunggu tipsnya Chi ya. :))
ReplyDeletedisimak aja terus disini, ya. Tsaaahhh hehe
Deletei feel you, chi hehehe
ReplyDeleteTapi anak2 kamu mah keren banget lah, secara ibu nya selalu ada disamping untuk terus membangkitkan semangat belajar anak. Salut
Mbak De juga keren. Walopun sibuk bekerja, Rafa dan Fayra tetap berprestasi! :)
DeleteAmin ya mak, setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik bwt anaknya, berdoa sambil berusaha mendampingi anak belajar...
ReplyDeleteAmin mbak moga nilai rapotnya nanti bagus ya :)
ReplyDeleteKeke gentlement nih...selalu ngalah kalo debat ama temen perempuannya.. hihihi
ReplyDeleteNai hebat banget dapet nilai perfect.. kereen Nai.. ;))
soalnya udah mulai suka-sukaan hihi
DeleteAnakku kaget lihat reaksi teman2nya di Jogja terima rapor. Kalau nggak sesuai harapan copy yg dibagikan itu disobek-sobek trus nangis nggak berani pulang. Persaingannya disini ngeri sampai seserius itu nanggepin nilai. Moga Keke & Nai lebih mementingkan penyerapan ilmu & keceriaan masa anak2. Waktunya masih panjang untuk sampai ke persaingan hidup. Enjoy ya nak :))
ReplyDeleteya ampuuunn! Sampe segitunya, ya, Mak. Ah semoga Keke dna Nai jangan kayak gitu :)
DeleteAmiinnn,, kak Nai dan Keke kan anak pinter, insya Allah pasti bagus, mak...
ReplyDeletekangen nih mak,,
Berarti musti belajar pantun bareng2 ya, Mbak. Saling sahut2an pantun. :D
ReplyDeleterada nyerah nih saya kalau urusan pantun :p
DeleteMembayangkan nanti aku juga sampai pada tahap ini ;)
ReplyDeleteakan tiba saatnya, Mak :D
DeleteTerima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)
Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^