Mengatur Keuangan Keluarga Tanpa Ribut dan Ribet

By Keke Naima - May 27, 2014

“Pokoknya setelah kita menikah nanti, urusan keuangan termasuk yang paling mau Chi hindari untuk ribut. Males deh ribut urusan uang,” kata Chi kepada (calon) suami saat itu.

Bukan berarti Chi gak mau hidup susah, lho. Etapi emang siapa ya yang mau hidup susah hehe. Cuma, maksud Chi yang namanya uang itu sensitif banget. Sahabat bisa jadi musuh, saudara bisa jadi menjauh, pasangan suami-istri bisa bercerai ‘cuma’ gara-gara uang. Iya, gak?

Tapi, bukan berarti kalau sampai ada masalah keuangan trus Chi menghindar begitu aja. Yang namanya masalah harus dihadapi, lah. Nah, Cuma gimana cara kita menyikapi masalah tersebut supaya selesai dengan. Dan, karena sadar banget masalah uang itu sensitif, Chi merasa dari awal harus ada beberapa pembicaraan supaya gak timbul masalah.

Beberapa bulan menjelang menikah, Chi memutuskan untuk resign. Kepingin jadi ibu rumah tangga aja ceritanya. Nah, Chi minta izin (calon) K'Aie karena kalau Chi sampe resign, berarti kan cuma dia yang berpenghasilan. Tentunya harus diatur supaya penghasilan itu bisa dipakai untuk kepentingan bersama dan kebutuhan pribadi kami masing-masing.

Kami juga masih tinggal bersama orang tua. Walaupun orang tua tidak mensyaratkan apapun, tapi dalam hal keuangan kami berdua bertekad untuk tidak hidup gratisan. Tetep aja kami punya pos keuangan untuk dapur, listrik, dan lainnya.

Tips: Meski memiliki rekening terpisah sepertinya praktis untuk pengelolaan keuangan keluarga, LiveOlive menyarankan pasangan menikah untuk memiliki sejumlah anggaran dalam rekening bersama. Dengan cara ini, jika ada sesuatu terjadi pada suami atau istri, pasangannya bisa memiliki akses uang tunai. Untuk rekening pribadi, ada baiknya mengetahui password ATM pasangan, sehingga jika terjadi sesuatu dan dana Anda kurang, Anda pun masih bisa mengambil dana dari pasangan untuk membayar keperluan mendadak.

Kami tidak mempunyai rekening bersama, tapi tahu password ATM K'Aie. Dulu, yang bertugas membuat pembukuan adalah Chi. K'Aie memberi gaji bulanan, kemudian Chi masukkan ke berbagai pos. Chi juga pegang ATM K'Aie yang bisa Chi pakai sesuai kebutuhan.

Lama-lama Chi merasa ribet sendiri. Jujur, Chi memang kurang menyukai yang namanya pembukuan hihihi. Tapi, sadar banget kalau pembukuan anggaran itu penting supaya keuangan keluarga tetap aman. Gak habis begitu aja tapi gak jelas kemana. Setelah berdiskusi dengan K'Aie, akhirnya pembukuan keuangan biar K'Aie yang melakukan sampai sekarang.

Mengatur keuangan memang sedap-sedap gimanaaa… Walopun penghasilan utama tetep dari K'Aie yang membuat pos-pos keuangan juga K'Aie, bukan berarti Chi bisa seenaknya. Diskusi tetap ada, kepercayaan tetap dijaga. Ya, pokoknya tetap dijaga supaya jangan jadi ribut karena urusan uang.

Untuk para pengantin baru, kalau masih bingung juga tentang bagaimana mengatur anggaran keluarga, baca tip dari liveolive itu dan klik juga sumbernya. Biar gak usah ribut dan ribet lagi sama urusan keuangan. Gak lucu kan, masa selesai masa honeymoon udah ribut sama urusan keuangan :)

  • Share:

You Might Also Like

27 comments

  1. ngeri2 sedap deh kalo maslah keuangan,habis terima gaji,masukkan di pos2 tertentu,habis itu lega deh..cukup g cukup harus cukup,jd harus pintar2 nih jd bu erteh :D

    ReplyDelete
  2. makasih tips trik ngatur keuangan keluarga tanpa ribut ribut ya...kebetulan saya selalu ribut ngga hanya ribut kecil bahkan bisa ribut besar kalau udah nyangkut soal pengaturan keuangan entah karena saya cuman bisa ngasihnya sedikit atau kenapa...saya sendiri sering bingung...kenapa bisa kejadian ya

    ReplyDelete
  3. mudah2an bisa dipraktekin pas saya nikah nanti

    tip yg sangat membantu Bund :D

    ReplyDelete
  4. Andai saya tahu passwor ATM Bapak. Woow bangeeet. :D

    #PasanganMasihAntri. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha, coba tanya bapaknya mau gak kasih tau pin atm :p

      Delete
  5. suaminya telaten ya mba buat pembukuan.....

    ReplyDelete
  6. Megang duit memang ngeri-ngeri sedap. Sampai hari ini pun saya gak pernah bikin pembukuan. Pokoknya duit gajian suami diatur sebagaimana caranya agar tidak minus dan tidak berhutang. Sejak dulu sy berusaha menghindari hutang :)

    ReplyDelete
  7. betul banget mak chi,,hanya gara2 uang kita bisa spt itu ya,,,semoga2 baik2 saja,,,

    ReplyDelete
  8. kasusnya sama kaya aku ya myr sebulan sebulm nikah aku juga resign

    ReplyDelete
  9. Mengatur keuangan memang sedap-sedap gimanaa...setuju, maak.
    Setelah punya usaha sendiri, ada dompet baru di laci. Pos pengeluaran jg ga kecampur sama uang belanja. Tapi kalo kefefet bisa terjadi culik-menculik anggaran, hehe..dan pastinya dikembaliin lagi jika ada pemasukan berikutnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah, itu dia. Asal jangan sering aja culik menculiknya hihihi

      Delete
  10. kalo saya semenjak awal nikah sampe sekarng uang gaji tak teransfer semuanya ke rekening istri...
    soal utk urusan dan kebutuhn sy nya selama sebulan...biasanya sy di jatah per tiap minggunya...pernah sih langsung di jatah sebulan...cuma kebobolan blm pas genep waktunya uadah habis duluan ( terpaksa deh rayu2 biar dapet lagi suntikan)..hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. kebalikan sama saya. KAlau saya, suami aja yang ngatur. Lebih enak :D

      Delete
  11. Sejak memutuskan menikah sampe skrg aku dan suami jg ga punya atm bersama. Yg berubah adlh atm suami aku yg pegang xixixi....

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya pernah tuh, Mak. Dan, pegang ATM suami ternyata enak :p

      Delete
  12. Uang memang masalah sensitif, Mak. Walopun itu sama suami. Aku juga kadang ragu untuk blak-blakan secara terbuka mengenai pengeluaran dan pendapatan ke suami. Tapi, ya gimana, kalo udah nikah mah, masalah keuangan ditanggung bersama. Mau gak mau harus saling terbuka....

    ReplyDelete
  13. keuangan keluaraga kalo gak bisa ngatur2nya emang pusing ya mak...

    ReplyDelete
  14. setuju mba, yang namanya mengatur keuangan keluarga emang ribet salah2 bisa jadi pemicu pertengkaran suami istri, makanya aku nyerahin urusan keuangan ke suami aja karena dia lebih jago mengatur keuangan dibandingkan aku yang bisa2 tengah bulan udah abis :)

    ReplyDelete
  15. Ya, ini juga yang kadang bikin miss communication kalo gak ditata dengan baik

    ReplyDelete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^