Keke Mulai Puber? Yuk! Kenali Tanda-Tanda Pubertas pada Anak Laki-Laki

By Keke Naima - March 09, 2015

Kenali Tanda-Tanda Pubertas pada Anak Laki-Laki
Waktu cepat berlalu. Rasanya, belum lama Keke masih bergigi roges. Sekarang, malah udah puber. :)


Kenali tanda-tanda puber pada anak laki-laki. Keke mulai puber? Ahh... tidak!

Beberapa waktu terakhir ini, Chi dan K'Aie seperti mencoba menyangkal kenyataan kalau kemungkinan Keke mulai puber. Mendengar kata puber, terkesan untuk remaja. Sementara buat kami, Keke masih anak-anak. Masih jauh dari kata puber.

Sebetulnya, tanda-tanda adanya perubahan dalam diri Keke mulai terlihat sejak liburan tengah semester lalu. Tapi, kami belum terpikir ke arah sana. Padahal beberapa orang mulai merasa kalau suara Keke sudah mulai pecah. Kami tetap aja berpikir kalau suaranya yang pecah itu karena sedang batuk, bukan karena puber.

Kemudian, beberapa minggu lalu, wali kelas nge-whatssap Chi. Katanya, ada yang mau dibicarain tentang perubahan yang terjadi sama Keke akhir-akhir ini. Menurut wali kelasnya, sikap Keke agak berubah. Menjadi sedikit pendiam dari biasanya. Nilai-nilai pelajarannya pun agak menurun. Wali kelas menduga kemungkinan Keke mulai memasuki masa puber.

Chi bilang kalau kemungkinan itu ada. Tapi, Chi juga bilang kalau mungkin aja Keke lagi sakit. Udah lumayan lama Keke terkena batuk yang membuatnya kurang beristirahat. Bisa jadi sikapnya yang menjadi sedikit pendiam, agak uring-uringan, nilai pelajarannya menurun, dan lain sebagainya karena kurang beristirahat gara-gara sakit.

Walopun begitu, Chi juga udah mulai gak bisa menampik kalau memang ada kemungkinan Keke masuk masa puber. Apalagi yang bicara adalah wali kelas. Tentunya, sebagai guru sudah punya pengalaman bagaimana mengetahui tanda-tanda anak puber.

Chi pun mulai mencari tau banyak informasi mengenai masa puber khususnya bagi anak laki-laki. Dan, beberapa tanda memang sudah ada pada Keke. Berikut tanda-tandanya ...


Usia normal pubertas pada anak laki-laki adalah 10-14 tahun

Mendekati usia yang ke-11 tahun, tanda-tanda pubertas mulai terlihat pada Keke. Berarti masih masuk rentang normal. Menurut beberapa info, kalau terjadi pubertas dini atau terlambat pubertas, perlu dikonsultasikan ke dokter untuk mencari tau penyebabnya. Alhamdulillah, Keke masih masuk batas normal.

1 minggu lalu pun Chi datang ke acara parenting. Setelah selesai acara, menyempatkan diri untuk ngobrol dengan narsum yang berprofesi sebagai psikolog. Yup! Memang benar kalau usia tersebut sudah masuk masa puber.


Muncul jerawat

Beberapa jerawat kecil mulai tumbuh di wajah Keke. Awalnya, ayahnya mengira Keke kurang menjaga kebersihan. Keke selalu menyangkal. Menurutnya, dia masih seperti biasa menjaga kebersihan wajah dan badannya. Perubahan hormonlah yang menjadi penyebab timbulnya jerawat.


Perubahan bentuk tubuh

Bunda: "Ke, perasaan dulu Randy (bukan nama sebenarnya) lebih tinggi dari kamu? Kok, sekarang Keke sedikit lebih tinggi dari dia kelihatannya."

Keke cuma nyengir sambil mengangkat bahu.

Ternyata, ketika masa puber, pertumbuhan anak berlangsung dengan pesat. Jadi, jangan heran kalau bajunya cepat pendek, sepatunya cepat sempit, dan lain-lain. Perut buncit khas anak-anak pun mulai menghilang. Badan menjadi lebih ramping, dada mulai membidang.

Itu yang terjadi pada Keke sekarang. Banyak juga yang bilang kalau Keke sekarang terlihat kurus. Pertumbuhan badannya pun lumayan melesat cepat. Tinggi badannya sedikit lagi sama 'ma Chi. Dia mulai sering bilang kalau baju-bajunya mulai kependekan, sepatunya mulai sempit. Padahal, baru beberapa bulan lalu dia beli itu sepatu.


Bau tubuh

Udah mulai menghilang, bau tubuh khas anak-anak. Sedikit-sedikit bau tubuhnya menjadi bau tubuh orang dewasa. Kami selalu mewanti-wanti Keke untuk lebih menjaga kebersihan badan. Kalau perlu pakai roll on atau spray. Tapi, dia masih gak mau pakai roll on atau spray. Gak apa-apa juga, sih. Bau tubuhnya juga belum mengganggu.


Suara pecah

Suara Keke juga mulai pecah. Awalnya, kami berpikir kalau Keke lagi batuk. Tapi, kalau melihat tanda-tandanya sekarang, bisa jadi suaranya itu memang karena sudah puber.


Mulai tumbuh rambut di beberapa area tertentu

Proses ini bertahap sampai akhir masa puber. Chi perhatiin di kaki Keke sudah mulai ditumbuhi rambut-rambut halus. Kulit kaki anak-anak yang mulus sudah mulai menghilang.


Perubahan alat vital

Tidak hanya penampilan fisik yang nampak, alat vital anak sedang puber pun mulai mengalami perubahan


Mimpi basah

Menurut beberapa info, mimpi basah terjadi di akhir masa puber. Ada juga yang bilang, 2 tahun setelah memasuki masa puber. Karena baru memasuki masa puber, Keke belum mengalami yang namanya mimpi basah. Jadi, Chi belum bisa cerita banyak tentang hal ini.


Emosi yang mudah berubah

Perubahan hormon pada masa puber tidak hanya menyebabkan perubahan fisik tapi juga perubahan emosi. Kadang, anak yang sedang masuk masa puber, emosinya agak gak jelas. Tiba-tiba meledak, tiba-tiba tenang. Keke pun pernah begitu. Karena waktu itu Chi belum nyadar kalau Keke sudah masuk masa puber, Chi pernah terkaget-kaget bahkan balik menjadi marah melihat sikap Keke.

Setiap anak akan memasuki masa puber. Tapi, setiap momen yang dilewati rasanya selalu bikin Chi sedikit mellow. Melahirkan, menyapih, bisa sepeda roda dua, masuk SD, puber, dan lain-lain. Selalu ada rasa sedih dan terharu. Ada juga rasa, kenapa waktu begitu cepat. Rasanya masih pengen menganggap mereka itu bayi yang ditimang-timang. Ugh, sediihh *apa cuma Chi yang gampang sedih kayak gini, ya?*

Tapi, tetep aja harus dilewati dan dihadapi. Masa' harus disangkal? :) Persiapan memang penting. Postingan berikutnya, Chi akan coba menulis cara menghadapi anak puber. Walopun semua anak, akan mengalami masa puber bukan berarti sebagai orang tua bisa menganggap kalau semua proses tersebut bisa dijalani secara alami tanpa perlu pendampingan, lho. Bisa terjadi efek yang gak diinginkan kalau kita terlalu membiarkan. Kapan-kapan, Chi ceritain, ya :)

  • Share:

You Might Also Like

52 comments

  1. Tfs mak. Kayaknya daku ntr juga bakalan melow mak. Setiap fase hidup memang selalu mengharukan..eeaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, apalagi saya memang gampang terharu hehe

      Delete
  2. alhamdulillah, selamat abang Keke smoga sll sholeh ya nak.
    ditunggu cerita berikutnya mak :)

    ReplyDelete
  3. aaah.... mungkin sebentar lagi Farras pun akan memasuki masa puber. Begitu cepat anak2 tumbuh dan besar ya... The days are long but the years are short

    ReplyDelete
  4. KIta siap2nya biasanya diskusi ma anak bun..ayahnya yang pegang peranan dan sebelumnya sejak masih tampangnya dan bodynya belum kayak anak abege....soal dapat mimpi basah dan apa yg harus dilakukan..alhamdulillah, guru di sekolah juga turut membantu ya soal ini, jadinya anaknya udah mengerti dan ibunya malahan senang nih, anak abegenya udah bisa jadi imam salat,...he he he

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, Mba. Sebaiknya memang saling bekerja sama dari banyak pihak :)

      Delete
  5. Aduh jadi sedih, suatu saat baby boy'ku akan puber jugaaa... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya aja awalnya sedih. Tp, lama-lama biasa juga :)

      Delete
  6. congrat mak Chi, udah punya abegeh. welkom tu de klab ^_^

    ReplyDelete
  7. Masa masa PUBERTAS akan pasti dilalui oleh anak anak kita. Mereka yang dulu imut imut kelak akan meniadi remaja, ABG, dewasa dan akhirnya menikah. Kita akan mengenang mereka saat masih kecil

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, akan ada tahap demi tahap yang bakal dilewati :)

      Delete
  8. Melihat perkembangan masa pubertas anak2 itu seru ya mak..hehe
    Aku merhatiin adik sepupuku, sama kayak yg dijelaskan diatas.

    ReplyDelete
  9. Waah ini masukan berarti buatku yang juga anak cowo ebege..makasi mak :)

    ReplyDelete
  10. info yang bagus bangets mba chi.. secara anakku 2, laki-laki cemua. Jadi lumayan untuk bekal pengetahuan besok kalo ikhsan-ikhfan mulai puber

    ReplyDelete
  11. Kebayang perasaan mak Chi..antara excited karena anak lanang udah gede tp sedih krn jagoan ciliknya bakalan memasuki fase baru yg penuh huru hara hahaha.....
    Moga2 abang keke selalu jd anak sholih ya :)

    ReplyDelete
  12. huhuhuhu kok jadi aku yang takut lihat anak anak puber, ngga bisa nguyel lagi dong wekekek
    *moga rafi ngga cepat cepat puber

    tapi terakhir lihat keke, saya mikir banget "eh, keke udah gede bangett yah" hehehe

    ReplyDelete
  13. Sulung saya dah 8 tahun..berarti bentar lagi dia akan memasuki fase itu ya mbak....ihik...kok mlh sedih ya...

    ReplyDelete
  14. Mbarepku sekarang suaranya sudah besar dan bertumbuh dewasa... tak terasa waktu berjalaln terus, pdhal sepertinya baru kemarin menggendongnya...
    Semua memang harus dihadapi ya Mbak :)

    ReplyDelete
  15. Sama mak, anakku juga mulai puber usia 11 tahun, harus banyak bersabar dan lebih waspada.

    ReplyDelete
  16. pelajaran banget ini nih.....meski anak masih balita....,

    ReplyDelete
  17. Nah tanda2iatas sudah tampak didalam diri adik saya 17 tahun...aduh jerawatnya itu..penuh...belum lagi perilakunya. Alhasil saya yg mantau kegiatannya difb...soalnya ibuku ga ngerti.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 17tahun berarti udah selesai atau hampir selesai masa puber, ya

      Delete
  18. Ponakanku 11 th jg sering ngamuk2, puber kali ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. belum tentu juga. Anak kecil pun ada yang sering ngamuk, kan? :)

      Delete
  19. thanks infonya mak, deg2an nih buat sulungku. hehe masih mau 8 taun sih tapi deg2an terus setiap hari

    ReplyDelete
  20. wow thanks for sharing, maak...
    and have fun watching our kids grow up... :-D

    ReplyDelete
  21. Waktu aku mulai puber (period aku mulai lebih awal dibandingkan teman-teman sekelas), aku langsung diajak ngobrol sama Ibu dan Bapak tentang seks. Tentang bagaimana aku bisa hamil, dll. Awalnya rasanya aneh, karena di otakku aku masih anak-anak (rasanya gak ada yang berubah kecuali fisik). Tapi setelah itu aku merasa beruntung, 2 tahun kemudian teman sekolahku hamil. Ternyata memang lebih baik dijelaskan saat sama sekali belum mengerti oleh orang tua karena justru kalau"diajari" oleh pergaulan malah akibatnya negatif. Saat teman-teman ada yang mengajak nonton film (maaf) porn, dengan tegas aku bisa bilang, "No! Aku tau kok gimana caranya baby dibuat, gak perlu nonton yang kaya gitu," hahaha.Masa remaja challenging banget buat aku, tapi juga fun. Jadi selamat ya untuk Keke, nikmati masa pubernya. Aku masih inget gimana bangganya punya 1 jerawat di pipi dan pamer sama semua orang kalau aku hampir dewasa, hahaha :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. beruntungnya Indi. Saya gak dapat penjelasan seperti itu. Untung jaman dulu rasanya belum terlalu banyak info seperti sekarang :)

      Delete
  22. Iya betul. Anakku yang laki-laki waktu kelas 5 nggak seberapa tinggi, eh waktu kelas 6 mendadak tinggi, jerawatan dan suaranya berubah.

    ReplyDelete
  23. Waktu aku dulu, kelas 6 SD dapat haid pertama. Rasanya deg-degan dan takut sekali, karena merasa sudah sangat dewasa, dan kupikir jadi harus pakai pembalut selamanya hahah...
    Duh, deg-degan ini kalau nanti anakku mulai puber yah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha, kalau dipikir-pikir dulu waktu haid pertama juga pengalaman deg-degan buat anak :)

      Delete
  24. Mampir kesini, belajar untuk persiapan ketika nanti punya anak kalau udah married. Btw, saya sendiri lupa tanda-tandanya waktu puber. Yang pasti sih, suara jadi agak gede (dikit) kata saya mah :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup! suara yang berubah sebagai salah satu tanda anak puber :)

      Delete
  25. Yang terlihat banget dari puber anak lelaki adalah suaranya yang membesar ya makChi

    ReplyDelete
  26. Catatanku untuk 10 taun ke depan *mumpung baby kahfi masih 8 bulan.. waktu akan cepat berlalu. Makasiy mak untuj sharingnya.

    ReplyDelete
  27. Beberapa hari yg lalu, tiba2 Fauzan tanya : Ibu, mimpi basah itu apa ?
    Jeng ..jeng ..
    Meski belum masuk masa puber, krn belum ngalamin hal2 yg Chi tulis, tapi tetep saya & bapaknya jelasin. Alhamdulillah masih mau bertanya ke orang tuanya.

    Sepertinya, ngga lama lagi bakal ngalamin kaya Keke .. *siap2 ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul, Mbak Dey. Rasanya bersyukur banget kalau anak-anak masih menjadikan orang tua sebagai tempat bertanya :)

      Delete

Terima kasih banyak sudah berkenan berkomentar di postingan ini. Mulai saat ini, setiap komen yang masuk, dimoderasi dulu :)

Plisss, jangan taro link hidup di kolom postingan, ya. Akan langsung saya delete komennya kalau taruh link hidup. Terima kasih untuk pengertiannya ^_^